Pilih Kategori Artikel

Menilik Makna Burung Phoenix yang Menjadi Ikon dalam Pernikahan Adat Tionghoa
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Dalam tradisi Tionghoa, kerap kali sangat lekat dengan simbol-simbol yang mengandung filosofi. Salah satunya yakni burung phoenix atau sering pula disebut burung Hong, hewan legendaris yang hampir selalu menjadi ikon dalam berbagai prosesi penting seperti pada pernikahan masyarakat Tinghoa, tingjing maupun sangjit. 

Simbol burung phoenix ini seringkali kita temui dalam berbagai aksesoris pernikahan Tionghoa seperti hairpin dan headpieces, hiasan motif pada  baju cheongsam atau qipao ataupun menjadi ornamen dekorasi dalam acara sangjit atau tingjing. Lantas, apa sebenarnya keistimewaan burung phoenix ini bagi masyarakat Tionghoa? Yuk, simak ulasannya!

Apa makna burung phoenix dalam tradisi masyarakat Tionghoa

wm_article_img
Qipao by Stella Lunardy

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, burung phoenix (feng huang) adalah salah satu hewan mitologi yang diyakini memiliki kekuatan supranatural, selain itu ada tiga makhluk lainnya yakni naga (long), kura-kura (gui) dan kilin (qilin). Nama burung phoenix sendiri memiliki banyak arti.

Secara etimologi "feng huang" dapat bermakna simbol persatuan antara laki-laki dan perempuan, dimana asal kata kata "feng" yang berarti phoenix jantan, sementara "huang" bermakna phoenix betina. Ada pula pendapat lain menyebutkan bahwa feng disini menunjukkan kata ‘angin’ sehingga burung phoenix dikenal pula sebagai dewa angin dalam legenda masyarakat China. Burung phoenix pun kerap kali diasosiasikan dengan arah utara.

Menjadi lambang permaisuri kaisar China

wm_article_img
Qipao by Stella Lunardy

Burung phoenix menjadi istimewa karena pada masanya dahulu, lambang ini digunakan oleh permaisuri kaisar China pada berbagai aksesoris ataupun pakaian yang ia kenakan. Bahkan burung phoenix dijadikan sebagai motif resmi kerajaan yang mewah dan hanya boleh dikenakan oleh sang permaisuri. Tak heran, sebab hewan mitologi ini dianggap sebagai yang paling terhormat yakni 'rajanya para burung', 

Tak heran, pada zaman sekarang pun para pengantin wanita keturunan Tionghoa banyak yang memasukkan unsur burung phoenix sebagai motif, baik dalam gaun pengantin, aksesoris rambut, bahkan sepatu dan elemen-elemen lainnya. Khususnya di acara sangjit ataupun tingjing, lambang burung phoenix ini biasanya selalu dijadikan motif untuk cheongsam yang dikenakan.

Gaun cheongsam bermotif phoenix tersebut umumnya berwarna merah dengan elemen keemasan, yang menyimbolkan kesejahteraan, kebahagiaan dan kekayaan. Namun, kini banyak pula baju cheongsam yang sudah mengalami modifikasi dengan  warna dan ornamen yang lebih beragam, modern dan kekinian. 

Burung phoenix dianggap sebagai burung abadi yang tidak bisa mati

wm_article_img
Aksesoris by Noma

Masih menurut mitologi masyarakat Tionghoa, ada sebuah keunikan burung phoenix yang membuatnya istimewa, yakni tidak bisa mati. Ya, burung phoenix diyakini dapat hidup hingga beratus-ratus tahun lamanya karena ketika ia mati, ia akan menjadi bongkahan es dan akan bangkit dan hidup kembali. Oleh sebab itu, burung phoenix juga menjadi simbol kebangkitan dan keabadian. 

Selalu dipasangkan dengan naga

wm_article_img
Cheongsam by Adrian Gan

Jika burung phoenix menjadi lambang permaisuri, maka naga adalah simbol yang dikenakan oleh sang kaisar. Oleh sebab itu keduanya seringkali disandingkan bersama, terutama dalam pernikahan. Burung phoenix yang identik dengan sisi feminim menjadi simbolis untuk mempelai wanita sedangkan naga yang sarat dengan kesan maskulin melambangkan mempelai pria. Ketika dipasangkan, keduanya pun diharapkan memberikan keharmonisan dan keseimbangan untuk hubungan suami dan istri tersebut. 

wm_article_img
Headpieces by Rinaldy Yunardi

Keistimewaan burung phoenix telah menambah arti khusus bagi para pengantin Tionghoa. Maka dari itu selalu ada simbol burung yang dideskripsikan memiliki bentuk serupa burung pelikan dengan leher seperti ular, berekor sisik ikan, berhiaskan mahkota serupa burung merak dengan tulang punggung bak naga dan kulit yang sekeras kura-kura ini.

wm_article_img
Headpieces by Rinaldy Yunardi

Setiap bagian tubuh burung phoenix pun sarat akan metafora yang mencerminkan sifat yang harus dimiliki manusia. Bagian kepalanya menyimbolkan kebajikan, dadanya adalah kemanusaan, bagian perutnya merupakan sifat terpecaya, punggungnya merupakan simbol perbuatan baik, sementara sayapnya menyiratkan tanggungjawab, Phoenix diyakini sebagai makhluk yang kehadirannya dapat menciptakan kebaikan dan kedamaian. 

Itu dia ulasan mengenai burung phoenix yang menjadi ikon dalam pernikahan adat Tionghoa. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu, ya. Bagaimana, tertarik untuk menggunakan unsur phoenix dalam pernikahanmu nanti? 

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...