Bagi kamu yang bertugas sebagai maid of honor, tentunya dapat dimaklumi jika kamu sama sibuknya dengan pengantin wanitanya  yang sebentar lagi akan menikah. Kenapa? Karena sebelum mereka menikah, kamu harus menyelenggarakan bridal shower!

Tugas maid of honor sebagai kepala dari para bridesmaid tidak hanya sebatas memastikan bahwa rencana pernikahan yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh kedua pasangan berbahagia itu lancar hingga hari H dan pengantin wanita tenang secara batin selama prosesnya, tetapi juga mengadakan bridal shower yang tak akan terlupakan!

Sejarah Awal Munculnya Tradisi Bridal Shower 

Asal muasal bridal shower tidak bisa diketahui secara pasti, tapi para ahli sejarah mempercayai bahwa tradisi ini dimulai di Belgia pada sekitar abad ke-16. Menurut legenda, bridal shower muncul karena seorang gadis desa yang jatuh cinta kepada seorang tukang giling gandum lokal yang suka menolong orang yang lebih miskin sampai-sampai tidak bisa mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri.

Melihat betapa pas-pasannya pernikahan mereka nantinya, orang-orang berbaik hati memberikan hadiah-hadiah, sebelum hari pernikahan, yang berupa berbagai macam kebutuhan sehari-hari sebagai permulaan hidup baru mereka nantinya. Menyimak kisah ini, ada pula yang menambahkan bahwa karena pernikahan mereka tidak disetujui, dimana ayah dari sang gadis tidak mau memberikan mas kawin, maka teman terdekat mereka menyelenggarakan bridal shower.

Di Amerika sendiri, bridal shower mulai populer pada awal abad ke-19 dan pada kelas menengah. Pada saat itu, untuk membantu biaya pesta pernikahan, pengantin wanita membuat bir dalam jumlah besar, mengadakan pesta sebelum hari pernikahan, lalu menjual bir buatannya tersebut kepada para tamu dengan harga tinggi.

Bridal Shower dan Maid of Honor Abad 20an

Kemudian pada abad ke-20, bridal shower barubah-ubah arti secara global, yaitu sebagai pesta yang diadakan khusus untuk pengantin wanita sebelum hari pernikahan dimana para tamu wajib membawa hadiah yang akan dipergunakan sebagai awal yang baik di rumah barunya.

• Pertama, bridal shower diadakan oleh maid of honor, atau ibu dan kerabat perempuan dari pengantin wanita.
• Kedua, seluruh biaya pengadaan bridal shower bukan tanggungjawab dari pengantin wanita, melainkan maid of honor sebagai pihak penyelenggara.
• Ketiga, seperti layaknya bachelor party yang diadakan oleh best man atau man of honor, bridal shower tidak mengundang laki-laki, entah itu kerabat, teman atau pun kenalan untuk hadir.
• Keempat, tidak seperti pesta-pesta pada umumnya, bridal shower hanya mengundang orang-orang paling dekat saja untuk datang menghadiri acara. Maid of honor bertugas untuk membuat list atau daftar siapa saja yang bisa atau layak mengikuti bridal shower ini.
• Kelima, dikarenakan bridal shower diselenggarakan 2-3 bulan sebelum hari pernikahan, maka pengantin wanita bisa mengikutinya lebih dari satu kali.

Hadiah-hadiah untuk pengantin wanita yang didapat pada acara bridal shower haruslah dibuatkan daftarnya oleh maid of honor. Nantinya, ini akan mempermudah pengantin wanita untuk mengingat hadiah apa dari siapa. Perlu menjadi catatan, meskipun maid of honor bertugas sebagai pihak penyelenggara dan mengurus biaya yang diperlukan bersama para bridesmaid, mereka juga tidak luput dari kewajiban memberikan hadiah sesuai dengan daftar yang sudah ditentukan.

Jadi, apakah bridal shower merupakan kewajiban? Mengingat kehidupan setelah menikah dan berumah tangga adalah begitu berbeda ketika masih lajang, pesta yang satu ini bisa menjadi momen manis untuk pengantin wanita. Semua orang pastinya ingin bersenang-senang sebagai pesta terakhir dengan teman-teman terdekat mereka sebelum memulai hidup baru yang sakral bersama pasangan sehidup-semati, bukan?