Bagi umat Islam, Ramadan adalah bulan yang begitu spesial, dimana Allah SWT membukakan pintu surga yang selebar-lebarnya bagi para kaum muslimin untuk beribadah, dengan ganjaran pahala berkali-kali lipat dibandingkan bulan-bulan lainnya. Namun, pernahkah kamu bertanya mengapa jarang orang yang menikah di bulan Ramadan? Apakah ada larangan untuk menikah di bulan puasa ini? 

Dalam kebingungan dengan pertanyaan tersebut, muncul mitos yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Ada yang bilang, rezeki tidak akan lancar, atau rumah tangga tidak akan bahagia apabila melangsungkan pernikahan di bulan Ramadan. Benarkah demikian? Eits, jangan terlalu cepat percaya, sebab belum tentu mitos pernikahan yang kamu dengar itu benar.

Pasalnya, ada juga pasangan yang tetap melangsungkan pernikahan di bulan Ramadan tapi ternyata kondisinya baik-baik saja. Dalam Islam sendiri tidak diperkenankan bagi kita untuk mempercayai hal-hal berbau mitos seperti itu, yang tak berlandaskan pada syariat dan hukum Islam. Untuk menjawab rasa penasaranmu, yuk, simak ulasan selengkapnya!

Apakah Boleh Menikah di Bulan Puasa?

Jawabannya, boleh. Dalam Islam, menikah adalah bagian dari ibadah. Hukum Islam sama sekali tidak pernah mengatur waktu-waktu tertentu untuk melakukan pernikahan. Jadi, kapanpun umat muslim merasa siap dan mampu memenuhi rukun nikah yang telah ditentukan dalam Islam, maka sah-sah saja untuk menggelar ijab qabul.  Namun tak bisa dipungkiri, banyak pula masyarakat yang masih meyakini ada waktu-waktu baik untuk menikah. Seperti keyakinan tidak boleh menikah pada bulan Jumadil Awal, Rajab, Sya'ban, atau Muharram. Padahal, sejatinya hal itu tidak ada ketentuannya dalam Al-Quran maupun Hadits, sehingga tak bisa dijadikan dasar untuk melarang pernikahan.

Menikah di bulan Ramadan Membatalkan Puasa?

Sejatinya, menikah di saat berpuasa tidak akan membatalkan puasa, baik itu di bulan Ramadan maupun di bulan-bulan lainnya, kecuali jika pasangan tersebut melakukan hubungan suami-istri di saat sedang berpuasa. Seluruh umat Islam yang dewasa dan tak mempunyai uzur syar’i, diwajibkan untuk menahan diri dari berbagai perkara yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan jima' sejak menyingsingnya fajar hingga tenggelamnya matahari di bulan Ramadan.

Oleh karena itu, jika si pengantin baru merasa mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan intim di siang hari saat berpuasa, maka diperbolehkan untuk menikah. Namun, seandainya kamu merasa tidak kuat menahan godaan untuk tidak melakukan jima’, maka alangkah baiknya untuk menunda sementara rencana menikah tersebut daripada merusak puasa di bulan Ramadan. Sebab selain dosa, pasangan yang melakukan hubungan suami-istri saat berpuasa juga wajib membayar kafarat. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menikah di Bulan Ramadan

Menikah di bulan Ramadan tentunya akan sedikit berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Namun, tidak pernah ada larangan, ya. Oleh karena di bulan Ramadan umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, maka dari itu ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat ingin melangsungkan pernikahan di bulan nan suci ini.

1. Tidak boleh melakukan hubungan suami-istri saat sedang berpuasa di siang hari, di malam hari dipersilakan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, akad nikah tidak akan membatalkan puasa seseorang. Perkara yang membatalkan puasa adalah hubungan suami istri, dan jika dilakukan saat sedang berpuasa, maka dosanya sangat besar. Selain harus bertobat kepada Allah SWT, pasangan yang melakukan jima’ saat sedang berpuasa juga harus membayar kafarat, yakni memerdekakan budak (hamba sahaya) wanita beriman, berpuasa selama dua bulan berturut-turut atau memberi makan fakir miskin sebanyak 60 orang.

2. Tak ada acara jamuan makan

Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengadakan jamuan makan untuk merayakan sebuah pernikahan, disebutkan dalam Hadist Riwayat Bukhari yang berbunyi: “Adakanlah walimah walaupun dengan seekor kambing" (H.R. Bukhari). Pesta pernikahan sendiri memang identik dengan jamuan dan makan-makan, bukan?

Tentunya apabila mempelai pengantin mengadakan pernikahan di bulan Ramadan, sunnah ini akan sulit untuk dijalankan di siang hari ketika semua orang sedang berpuasa, begitupun pada malam hari di saat semua umat muslim sedang beribadah sholat tarawih. Oleh karena itu, hal ini juga perlu kamu pertimbangkan.

3. Lebih hemat biaya

Bisa jadi calon pengantin tetap ingin melangsungkan akad nikah di bulan Ramadan, tentu boleh-boleh saja. Hal ini pun secara tak langsung dapat menghemat biaya pernikahan karena berbagai anggaran dapat ditekan seperti budget catering dan juga hiburan. Kalaupun pasangan tersebut ingin menjamu para tamu setelah sholat tarawih, acara makan-makan tersebut pun tentunya bisa dilakukan dengan lebih sederhana tanpa mengurangi kesakralan pernikahannya.

Menikah di bulan Ramadan yang penuh berkah, di mana setiap ibadah yang kita lakukan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, tentu juga akan menjadi berkah tersendiri. Selama dilakukan sesuai dengan syariat agama Islam, dan calon pengantin tersebut mampu menahan diri untuk tak tergoda melakukan dosa yang dapat membatalkan puasa, tentu sah-sah saja jika ia ingin segera meresmikan hubungannya agar halal.

Jadi, jika kamu merasa mampu dan sudah siap nikah, mari berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk mengesahkan status suami istri segera, termasuk untuk menikah dalam suasana bulan Ramadan. Wallahu’alam, semoga diberikan yang terbaik, dan jangan lupa siapkan rencana pernikahan impianmu bersama WeddingMarket, ya!