
Jauh sebelum menggelar pernikahan, kamu mungkin akan berpikir bahwa acara ini merupakan momen membahagiakan dan menyenangkan. Bagian tegangnya hanya saat mengucapkan akad saja. Namun, semakin mendekati acara, kamu mungkin akan menyadari bahwa ada lebih banyak hal yang akan membuatmu grogi, terlebih jika tidak disiapkan jauh-jauh hari. Hal ini akan semakin buruk apabila kamu tidak terbiasa bertemu dengan banyak orang atau tampil di depan umum.
Jika kamu penasaran momen apa saja yang akan membuat keringatmu semakin bercucuran dan kadang tangan yang semakin gemetaran, berikut ini adalah sontekan momen-momen paling bikin grogi selama di acara pernikahan. Tenang, ada juga cara untuk mengatasinya. Simak sampai habis sambil siapkan catatan, ya!
1. Saat memasuki venue atau pelaminan

Saat memasuki venue atau naik ke pelaminan, semua mata tertuju pada pengantin. Banyak pasangan merasa canggung karena harus berjalan anggun dan tenang di depan ratusan tamu, apalagi jika mereka tidak terbiasa menjadi pusat perhatian. Belum lagi, pakaian dan sepatu yang dikenakan biasanya akan sedikit merepotkan karena beberapa detail yang membuatnya terasa lebih berat atau ukuran yang lebih panjang.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal ini, yaitu:
- Beberapa hari sebelum acara, latihlah cara berjalan dengan tenang bersama pasangan, terutama jika ada prosesi masuk yang formal. Jika memungkinkan, kamu juga bisa mengenakan sepatu dan pakaian yang akan dipakai di acara pernikahan nanti.
- Sebelum memasuki venue pernikahan, kamu bisa menarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan diri. Latihan pernapasan ini juga bisa kamu lakukan sebelumnya.
- Alih-alih terlalu fokus pada banyaknya mata yang tertuju kepadamu, kamu bisa mengalihkan fokus ke hal yang lain, seperti ke pasangan dan perjalanan kalian menuju pernikahan yang bahagia.
- Jika ada lagu pengiring saat masuk, kamu bisa memilih musik-musik yang akan membuat rileks dan tenang.
2. Ketika mengucapkan ijab qabul

Ini adalah waktu yang paling menegangkan bagi kebanyakan pengantin, terutama pengantin laki-laki. Pasalnya, ijab qabul akan diucapkan di depan penghulu, keluarga, dan tamu. Ada tekanan untuk tidak salah ucap. Suasana yang penuh emosi juga bisa membuat suara bergetar atau bahkan lupa kata-kata yang sudah dihapalkan selama ini.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:
- Tentu saja hal pertama yang harus dilakukan oleh pengantin adalah berlatih untuk membaca kata-kata pada ijab qabul berulang kali hingga bisa terbiasa.
- Sebelum berbicara, tenangkan diri terlebih dahulu. Tarik napas dalam, jangan terburu-buru, dan ucapkan dengan perlahan agar lebih jelas.
- Menatap wajah pasangan atau orang yang mendukung bisa membantu mengurangi rasa gugup. Sebelum melakukannya, kamu bisa menatap wajah pasangan atau orang tua.
- Untuk membantu agar suara tetap stabil dan tidak bergetar, kamu bisa meminum air secukupnya sebelum berbicara.
3. Saat harus berbicara di depan tamu yang datang
Banyak pengantin harus berbicara di depan tamu, baik dalam bentuk ucapan terima kasih, pidato singkat, atau sesi game yang seru yang dipandu oleh MC. Beban emosional yang tinggi bisa membuat pengantin menangis atau kehilangan kata-kata.
Kamu bisa mengatasi hal ini dengan cara:
- Untuk yang satu ini, kamu harus melakukan hal yang lebih ekstra, yaitu dengan menyiapkan kata-kata atau bahkan paragraf terlebih dahulu untuk kemudian diingat. Kamu juga bisa menyiapkan catatan yang lebih singkat sebagai sontekan jika takut lupa.
- Lakukan latihan untuk berbicara di depan cermin atau di depan orang terdekat supaya bisa mendapatkan feedback secara langsung.
- Tidak masalah jika harus berhenti sebentar untuk menarik napas dan mengontrol perasaan. Kamu bisa mengambil waktu sejenak ketika emosi sedang memuncak.
- Tidak perlu terburu-buru. Ucapkan kata demi kata dengan perlahan agar apa yang kamu bicarakan bisa lebih mudah dipahami.
4. Ketika menerima ucapan selamat dari para tamu

Momen ini adalah yang akan terjadi dalam jangka waktu lama. Biasanya pengantin akan merasakan canggung karena harus berinteraksi dengan banyak orang, termasuk para tamu yang jarang atau bahkan hampir tidak pernah ditemui. Kamu mungkin akan bingung harus berbicara apa sekaligus merasakan lelah.
Cara mengatasi hal ini:
- Senyumlah sealami mungkin sehingga interaksi akan terasa lebih nyaman dan ketegangan pun bisa berkurang.
- Kamu bisa menyiapkan kalimat-kalimat sederhana, seperti terima kasih sudah datang atau semoga bisa bertemu lagi nanti.
- Jika ada antrean panjang, kamu bisa mengambil jeda sejenak untuk duduk atau sekadar mengambil minum.
5. Saat sesi foto bersama
Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk bisa berpose di depan kamera. Jika kamu salah satunya, kamu harus bersiap untuk merasakan kecanggungan di momen yang biasanya akan berlangsung dalam waktu yang juga cukup lama ini. Belum lagi, biasanya fotografer akan meminta beberapa pose yang mungkin jarang dilakukan oleh pengantin sehingga akan terasa lebih kaku.
Kamu bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:
- Berlatih untuk melakukan beberapa pose sebelumnya akan membuatmu lebih luwes ketika harus mengambil foto-foto di hari-H.
- Saat hari-H, kamu bisa mengikuti arahan dari fotografer karena mereka sudah mengetahui angle pengambilan gambar terbaik.
- Walaupun melakukan beberapa pose sesuai dengan arahan fotografer, kamu juga tetap harus natural dan fokus untuk menikmati momen bersama pasangan dan para tamu yang datang.
6. Saat prosesi lempar bunga

Momen lempar bunga biasanya diadakan untuk membuat acara pernikahan semakin meriah. Para tamu, khususnya yang masih single, biasanya akan mengikuti acara yang satu ini dengan meriah. Karena melibatkan banyak orang yang turut serta, pengantin bisa jadi merasa canggung atau takut salah melempar bunga.
Untuk mengatasi rasa grogi yang muncul, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut:
- Tidak perlu perfeksionis, cukup lakukan dengan santai dan nikmati keseruannya.
- Jika ada kesalahan melempar, kamu bisa ‘ngeles’ dengan menggunakan humor untuk mengatasinya. Tertawalah dan nikmati kebersamaan dengan tamu.
7. Ketika memulai first dance
Kebanyakan pengantin mungkin jarang melakukan dansa sehingga momen ini akan membuat merasa canggung. Mulai dari salah gerakan hingga gerakan yang terlalu kaku saat dilihat banyak orang, rasa grogi bisa jadi akan memperburuknya.
Agar kecemasan ini bisa berkurang, kamu bisa melakukan beberapa cara:
- Latihan adalah hal yang sebaiknya kamu lakukan sehingga kamu bisa mempelajari gerakan dasar yang sederhana, tapi elegan.
- Sebaiknya gunakan musik yang familier. Gunakan lagu yang membuatmu merasa nyaman dan percaya diri.
- Ingatlah bahwa momen ini merupakan milikmu dan pasangan sehingga kalian bisa fokus satu sama lain tanpa terlalu menghiraukan para tamu.
8. Momen sungkeman

Sungkeman adalah momen emosional di mana pengantin meminta restu dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tua. Banyak pengantin merasa grogi atau bahkan menangis karena suasana yang mengharukan.
Cara mengatasi ketegangan karena sungkeman:
- Sebelum memulai prosesi ini, kamu bisa mengambil napas dalam-dalam untuk bisa mengontrol emosi.
- Untuk momen ini, kamu bisa menyiapkan kata-kata yang tulus, tapi tidak perlu terlalu panjang.
- Jangan takut menangis, karena ini adalah ekspresi yang wajar dan justru membuat momen lebih bermakna.
9. Ketika acara hampir berakhir
Beberapa pengantin merasa bingung bagaimana cara mengakhiri acara dengan baik, terutama jika masih banyak tamu yang ingin berbincang walaupun mungkin mereka sudah tahu bahwa acara akan segera usai.
- MC adalah senjata utama yang bisa dikerahkan untuk mengarahkan para tamu agar mereka bisa membubarkan diri. Minta mereka untuk memberikan pengumuman bahwa acara telah selesai.
- Kamu bisa lebih tegas, tapi tetap ramah. Ucapkan terima kasih dengan senyuman dan perlahan mengarahkan tamu ke area keluar.
- Kamu juga bisa melakukan momen perpisahan singkat dengan melambaikan tangan atau mengucapkan terima kasih kepada tamu bersama pasangan.
Walaupun mungkin banyak momen yang akan membuatmu merasakan gugup selama acara pernikahan berlangsung, ingat bahwa momen-momen tersebut tak akan terulang kembali. Sebaiknya tetap fokus untuk menikmati acara agar semua yang kamu lakukan juga bisa lebih natural.
Foto cover | Fotografi: Me Time Moment