Pilih Kategori Artikel

Persiapan Pernikahan, Bagaimana Cara Menyusun Prioritas Keuangan?
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Salah satu hal yang sering ditakutkan oleh pasangan setelah menikah adalah mengenai kondisi finansial. Walaupun selama ini masing-masing sudah terbiasa mengatur keuangan milik sendiri, akan muncul berbagai kebutuhan baru yang harus disesuaikan sehingga prioritasnya mungkin perlu ada yang diubah. Oleh sebab itu, tak ada salahnya untuk mempersiapkan hal yang tak kalah penting dari menyiapkan acara resepsi pernikahan itu sendiri ini.

Mulai dari kebutuhan baru untuk rumah tangga hingga memberi orang tua, beberapa hal bisa kamu urutkan sesuai dari yang paling penting hingga kebutuhan tambahan. Sebagai gambaran, berikut ini beberapa tips untuk menyusun prioritas keuanganmu dan pasangan setelah menikah nanti. Yuk, simak sampai habis!

Tips menyusun prioritas keuangan 

wm_article_img

Menyusun prioritas keuangan merupakan sebuah langkah penting untuk memastikan kestabilan keuangan dan mencapai tujuan finansial bersama. Ini dia langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk menyusun prioritas keuangan.

1. Bicarakan kondisi keuangan masing-masing

Sebelum menikah, kalian harus mendiskusikan perihal keuangan dengan cara yang transparan. Ada beberapa hal yang perlu dibahas, seperti pendapatan, utang, hingga aset. Jika ada utang yang dimiliki, dengarkan bagaimana ia mengalokasikan pendapatannya untuk membayar utang ini. Pastikan utang yang dimiliki merupakan utang yang sehat. 

Setelah mengetahui kondisi masing-masing, kalian bisa menentukan tujuan keuangan jangka pendek maupun panjang bersama-sama seperti membeli rumah, memiliki anak, atau menabung untuk pensiun.

2. Buat anggaran bulanan

Mencatat keuangan akan membuatmu lebih mudah melacak dari mana saja uang masuk dan ke mana saja uang keluar. Makanya, jangan lupa untuk mencatat semua sumber pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya.

Di sinilah, kamu dan pasangan juga bisa mulai untuk menentukan prioritas pengeluaran bulanan. Berikut ini adalah contoh prioritas keuangan yang sehat.

  • Kebutuhan dasar

Hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu ketika menikah adalah kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, listrik, air, dan transportasi. Hal lain yang tak kalah penting adalah obat-obatan dan biaya medis jika diperlukan.

  • Membayar utang

Prioritaskan untuk membayar utang dengan bunga yang tinggi terlebih dahulu, misalnya utang kartu kredit atau pinjaman pribadi. Buat rencana pembayaran yang konsisten dan pertimbangkan strategi yang akan digunakan supaya kondisi keuangan tetap terkendali.

  • Dana darurat

Dana darurat merupakan pos keuangan yang penting, tapi sering diabaikan oleh orang-orang karena dianggap kurang bermanfaat. Padahal, dana ini sesungguhnya akan sangat berguna ketika sesuatu yang tidak terduga terjadi padamu dan keluarga. Sesuai namanya, sesuatu yang tidak terduga bisa terjadi kapan saja sehingga persiapannya pun harus dimulai dari sekarang. Jumlah ideal dana darurat adalah 3 sampai 6 bulan pengeluaran bulanan.

  • Menabung untuk tujuan jangka pendek

Saat menikah, tabungan merupakan hal yang sebaiknya sudah kamu jalankan. Ada beberapa tujuan dari menabung, mulai dari jangka pendek maupun jangka panjang. Menabung jangka pendek bisa kamu prioritaskan. Tujuannya macam-macam, mulai dari liburan, membeli kendaraan, atau biaya pendidikan jangka pendek.

  • Asuransi

Biaya untuk berobat tidak disangka bisa memangkas dana yang sangat banyak. Untuk mencegah hal ini, ada baiknya untuk memastikan kamu dan keluarga memiliki perlindungan dari asuransi kesehatan yang memadai. Pertimbangkan juga untuk memiliki asuransi jiwa.

  • Investasi tujuan jangka panjang

Selain menaruh uang di tabungan untuk jangka pendek, kamu juga bisa menginvestasikan uang dalam jangka yang lebih panjang untuk membeli rumah, pendidikan anak, atau investasi bisnis. Sebar investasi ke berbagai instrumen untuk mengurangi risiko kerugian.

  • Menabung untuk pendidikan anak

Pendidikan anak bisa dijangkau dalam berbagai biaya yang berbeda. Untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, kamu mungkin perlu menyiapkan dana yang lebih besar. Untuk itu, mulailah menentukan perkiraan biaya pendidikan yang akan dibutuhkan oleh anak kelak. Gunakan angka tersebut sebagai patokan untuk biaya pendidikan yang bisa disimpan menggunakan tabungan pendidikan atau instrumen aman lainnya.

  • Menabung untuk masa pensiun

Tidak semua pekerja akan mendapatkan dana pensiun ketika sudah tidak produktif nantinya. Mulailah menabung untuk pensiun, idealnya 10-15% dari pendapatan bulanan. Gunakan instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang, seperti reksa dana atau saham supaya nilainya tidak berkurang.

  • Menabung untuk hiburan dan hobi

Menghadapi tantangan sehari-hari akan membuat kita stres dan jika dibiarkan akan burn out. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya sisihkan waktu dan dana untuk hiburan, hobi, atau liburan. Pastikan hal ini tidak mengganggu prioritas keuangan yang lainnya. Sesuaikan hiburan dengan budget yang dimiliki. Misalnya, jika memang baru mampu liburan ke dalam negeri, tidak perlu liburan ke luar negeri yang hanya akan menambah beban utang.

3. Pertimbangkan kebutuhan tambahan

Selain biaya yang sudah dianggarkan, akan ada kemungkinan muncul biaya lain yang juga perlu dimasukkan ke anggaran.

  • Memberikan uang ke orang tua

Banyak pro kontra yang muncul dari hal yang satu ini. Menurut sebagian orang, memberikan uang kepada orang tua merupakan hal yang wajib dilakukan oleh anak sebagai bentuk bakti. Namun, beberapa yang lain tidak setuju dengan hal ini. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan.

  • Jika orang tua membutuhkan bantuan finansial, memberikan uang akan sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau biaya medis. Namun, jika mereka masih produktif, kamu bisa mempertimbangkan jumlah untuk diberikan.

  • Dalam banyak budaya, memberikan uang kepada orang tua adalah tanda hormat dan rasa terima kasih atas pengorbanan mereka.

  • Pastikan bahwa memberikan uang kepada orang tua tidak mengganggu stabilitas keuangan keluargamu sendiri.

  • Bersedekah

Bersedekah sebaiknya masuk ke prioritas utama. Namun, bagi beberapa orang, ada hal urgent lain yang mungkin lebih butuh untuk diprioritaskan. Donasi ini bisa beragam jumlahnya. Namun, umumnya adalah 2,5% dari penghasilan.

  • Hadiah

Ada beberapa momen dalam kehidupan di mana kita harus memberikan hadiah untuk orang lain, seperti ketika ada momen ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran. Jumlahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing saja.

  • Kebutuhan sosial 

Tak hanya hadiah saja, sebagai bagian dari komunitas kita juga akan berkontribusi untuk acara atau kebutuhan lain di lingkungan sekitar, seperti pertemuan RT/RW, arisan, atau kegiatan komunitas lainnya.

4. Lakukan evaluasi

Evaluasi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan setiap akhir bulannya untuk meninjau pengeluaran apa saja melebihi batas atau semuanya sudah sesuai dengan rencana. Waktu ini juga merupakan saat yang tepat untuk menyesuaikan apabila ada perubahan kondisi keuangan atau adanya tujuan finansial baru.

Tips menabung

wm_article_img

Jika kamu dan pasangan sama-sama belum memiliki tabungan ketika memulai pernikahan, kalian bisa memulainya secepat mungkin. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan ketika menikah nanti.

  1. Mulailah dengan menabung kecil-kecilan

Meskipun masih dalam jumlah yang kecil, mulailah kebiasaan untuk menabung dengan rutin. Tingkatkan jumlah tabungan seiring berjalannya waktu sesuai dengan adanya peningkatan pendapatan atau pengurangan pengeluaran.

  1. Buat dana darurat 

Tetapkan tujuan untuk membuat dana darurat. Tujuan awal bisa 1 bulan pengeluaran, kemudian bertahap naik menjadi 3-6 bulan pengeluaran. Untuk membuat kalian lebih disiplin, setor secara otomatis dalam jumlah tertentu ke rekening tabungan setiap kali kalian menerima gaji.

  1. Cari sumber pendapatan tambahan

Jika masih merasa untuk sulit menabung dengan hanya pendapatan yang dimiliki saat ini, coba cari peluang pekerjaan sampingan atau freelance untuk menambah penghasilan. Jual barang-barang yang tidak lagi digunakan untuk mendapatkan uang tambahan lainnya.

  1. Edukasi keuangan

Jika selama ini kamu merasa bahwa kamu dan pasangan memiliki gaji yang cukup, tapi selalu habis tak bersisa, saatnya untuk belajar mengatur keuangan dengan lebih baik. Pelajari tentang manajemen keuangan melalui buku, kursus online, atau seminar.  Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan personal.

  1. Terapkan frugal living

Hindari menerapkan gaya hidup yang konsumtif. Fokus pada kebutuhan dasar dan hindari pengeluaran untuk hal-hal yang tidak mendesak. Cari alternatif yang lebih murah untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak di rumah daripada makan di luar dan memanfaatkan berbagai jenis diskon yang ditawarkan.

  1. Hindari menambah tanggungan

Jika kalian berdua merasa belum mampu untuk menambah tanggungan karena masih banyak yang harus dibayar, sebaiknya kurangi menambah tanggungan, misalnya mengambil cicilan untuk mobil atau memutuskan untuk memiliki anak tanpa persiapan finansial yang baik.

Itu dia cara menyusun prioritas keuangan yang baik dan bagaimana memulai untuk mulai menabung. Namun, alangkah lebih baik lagi jika kamu dan pasangan sudah mempersiapkan finansial kalian jauh sebelum menikah alih-alih menikah tanpa persiapan finansial yang baik.


Cover Foto: Pexels/Karolina Kaboompics

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...