Setiap orang memiliki pernikahan impian masing-masing. Ada yang ingin menikah dengan sederhana dan intimate supaya semua tamu yang datang berisi orang-orang yang dikenal. Namun, ada juga yang ingin menggelar pernikahan yang mewah dengan banyak tamu supaya kebahagiaan bisa dibagikan kepada lebih banyak orang.
Sedikit maupun banyak tamu yang diundang, tetap ada biaya yang harus dikeluarkan. Meskipun menikah di KUA gratis atau tanpa biaya, tetap saja ada biaya untuk syukuran yang tetap perlu kamu siapkan. Hal inilah yang membuat beberapa orang merasa harus menabung dahulu sebelum melangsungkan pernikahan, apalagi jika semua biaya ditanggung sendiri tanpa bantuan dari orang tua.
Bagi banyak orang menabung bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, ada beberapa tips nabung nikah yang bisa kamu terapkan bersama-sama dengan pasangan. Apa saja? Simak sampai habis, ya!
Siapa yang seharusnya membayar pernikahan?
Sebelum menuju ke tips menabung untuk pernikahan, kamu mungkin bertanya-tanya, siapa yang sebenarnya harus membayar biaya pernikahan? Apakah calon pengantin? Pihak keluarga laki-laki? Atau pihak keluarga perempuan? Berikut ini bisa jadi jawabannya.
1. Pengantin sendiri
Pasangan pengantin yang sudah bisa mencari uang dan tidak ingin merepotkan keluarga biasanya akan membiayai pernikahan sendiri. Keduanya bisa menabung bersama dan merencanakan pernikahan berdua. Sisi positif dari membiayai pernikahan sendiri adalah kuasa untuk membuat acara pernikahan yang sesuai dengan keinginan calon pengantin itu sendiri.
2. Keluarga pengantin
Ada juga beberapa keluarga yang bersedia untuk menanggung biaya pernikahan anaknya. Ada yang merasa bahwa pihak laki-laki harus memenuhi biaya pernikahan sebagai pihak yang bertanggung jawab. Sementara itu, ada juga yang beranggapan bahwa keluarga pihak perempuan yang harus menanggung biaya karena resepsi biasanya digelar di kediaman wanita, sementara pihak laki-laki hanya perlu memberikan seserahan saja.
3. Kontribusi bersama
Selain pihak calon pengantin atau dari pihak keluarga, pernikahan juga bisa dibiayai dengan kontribusi bersama-sama. Pembicaraan ini perlu dilakukan secara terbuka sehingga menemukan kesepakatan bersama.
Tips menabung untuk pernikahan
Jika sudah mengetahui siapa yang akan membiayai pernikahan, kamu bisa mulai mempertimbangkan berapa tabungan yang perlu kamu kumpulkan. Beberapa tips berikut bisa kamu gunakan untuk menabung yang efektif.
1. Buat target dan rencana keuangan
Sebelum menabung, kamu bisa mulai menentukan dahulu target pernikahan kalian berdua. Pernikahan seperti apa yang ingin diwujudkan dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk menggelar acara pernikahan tersebut. Hitung secara garis besar mulai dari venue pernikahan, dekorasi, busana, dan lain sebagainya.
Selain menentukan berapa biaya yang dibutuhkan, kalian juga bisa menentukan kapan tanggal pernikahan akan dilangsungkan. Dari kedua data tersebut, kalian bisa mulai mengira-kira berapa banyak uang yang harus disimpan setiap bulannya untuk dapat menepati target yang sudah ditentukan.
2. Buat anggaran bulanan
Jika sebelumnya kamu tidak merencanakan anggaran setiap bulannya, mulai sekarang kamu harus mulai untuk membuat perencanaan ini. Hal ini bisa kamu jadikan sebagai pegangan dan kontrol diri saat akan mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu. Berikut ini merupakan contoh dari anggaran bulanan yang bisa kamu gunakan sebagai acuan dengan skenario jika pendapatanmu Rp5 juta setiap bulannya.
Biaya Hidup (50%): Rp2.500.000
-Sewa tempat tinggal atau cicilan rumah/apartemen
-Tagihan listrik, air, gas, dan internet
-Makanan dan kebutuhan sehari-hari
Transportasi (10%): Rp500.000
-Biaya transportasi harian atau bahan bakar kendaraan
Tabungan (30%): Rp1.500.000
-Dana darurat
-Dana persiapan pernikahan
Rekreasi (10%): Rp500.000
-Hiburan, kegiatan sosial, atau hobi
Apabila target tabungan adalah Rp50 juta dan masing-masing memiliki pendapatan yang sama, tabungan akan bisa dipenuhi kurang lebih dalam waktu 1 tahun 5 bulan.
Ingat bahwa uang tabungan sebaiknya disisihkan sejak awal saat kamu menerima gaji, bukan menabung sisa dari pengeluaran yang kamu habiskan di bulan tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa mulai mencatat arus pemasukan dan pengeluaran sehingga kamu bisa melakukan evaluasi di akhir bulan mengenai pos mana yang bisa dikurangi atau justru ditambah. Hal ini juga bisa digunakan sebagai bahan untuk mengingatkan apakah pengeluaranmu masih sehat atau tidak.
3. Mulailah berhemat
Mulailah untuk membuat skala prioritas. Gunakan uang dengan bijak dengan cara mendahulukan pengeluaran yang lebih mendesak. Kamu juga bisa mulai menghemat dengan mengurangi pengeluaran sehari-hari. Misalnya, membawa bekal ke tempat kerja, mengurangi jajan di luar dengan masak di rumah, hingga mencari diskon saat akan berbelanja. Kebiasaan ini akan membantumu untuk mencapai target dengan lebih cepat.
Selain itu, kebiasaan lain yang akan membantumu adalah dengan berhemat saat kencan. Jika biasanya selama ini kalian cukup boros saat bertemu, kini kalian bisa mulai berkencan dengan melakukan kegiatan yang lebih ramah di kantong, tapi tetap menyenangkan. Mengunjungi museum atau acara gratis, berjalan kaki di taman, memasak bersama di rumah, banyak kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama. Hal ini akan tetap terasa menyenangkan, apalagi kalian berdua sama-sama memiliki tujuan untuk menggelar pernikahan impian bersama-sama.
4. Cari penghasilan tambahan
Jika kamu merasa bahwa pendapatan dari gaji masih kurang karena ada pengeluaran lain yang harus kamu anggarkan, seperti cicilan, atau merasa bahwa waktu untuk meraihnya terlalu lama, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan melakukan side hustle atau side job.
Mulailah mengenali diri dengan mengetahui skill apa yang bisa ditawarkan untuk pekerjaan sambilan. Setelah itu, kamu bisa memulai personal branding dan mencari side job yang memungkinkan. Penghasilan tambahan ini bisa kamu alokasikan sepenuhnya untuk tabungan pernikahanmu.
5. Investasi yang aman
Selain mendapatkan penghasilan dari side job atau side hustle, ada cara lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan, yaitu melalui passive income. Passive income ini bisa kamu dapatkan, salah satunya adalah melalui investasi. Namun, jangan lupa meluangkan waktu untuk mempelajari risiko apa saja yang mungkin terjadi dan tempat mana yang paling aman digunakan untuk menyimpannya. Bila perlu, kamu bisa berkonsultasi dengan ahli. Jangan sampai uang yang kamu harapkan bisa menambahkan penghasilan, malah hilang gara-gara hal yang tidak kamu ketahui.
6. Buka tabungan khusus
Jika kamu merasa kesulitan untuk menabung, kamu bisa memisahkan uang yang digunakan sehari-hari dengan uang tabunganmu. Caranya adalah dengan membuka rekening baru. Kamu bisa memilih tabungan yang baru bisa diambil dalam jangka waktu tertentu sehingga tidak ada keinginan untuk menggunakannya untuk kepentingan yang lain. Rekening ini juga bisa digunakan bersama-sama dengan pasangan.
7. Lakukan beberapa hacks
Salah satu kegiatan yang juga menyita cukup banyak uang adalah sesi prewedding. Biasanya pasangan akan menyewa fotografer ternama, bepergian ke tempat dengan pemandangan indah, dan mengenakan pakaian-pakaian bagus untuk mendapatkan hasil foto yang juga berkesan. Tentunya perlu biaya untuk melakukan itu semua.
Jika berniat melakukannya, kamu bisa memasukkan biaya ini ke dalam tabungan pernikahan juga. Namun, jika tidak begitu berminat untuk melakukannya, kamu bisa mengganti sesi ini dengan cara yang lebih hemat. Misalnya, kalian bisa meminta bantuan teman-teman dan melakukan persiapan yang bisa dilakukan sendiri.
Itu dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan jika ingin menabung untuk acara pernikahan impian tanpa memberatkan orang lain. Meskipun harus berhemat dan bekerja keras selama beberapa waktu, rasanya akan lebih puas saat bisa mewujudkan pernikahan impian dengan biaya sendiri.