Pilih Kategori Artikel

Pentingnya Premarital Check Up atau Tes Kesehatan Sebelum Menikah
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Ketika berbicara mengenai persiapan pernikahan, ternyata bukan hanya persiapan elemen-elemen pernikahan seperti venue, dekorasi, catering, makeup, baju pengantin saja yang perlu dipikirkan oleh calon pengantin. Ada pula persiapan mental sebelum menikah dan persiapan fisik yang tak kalah penting. Terkait dengan persiapan fisik ini, termasuk pula melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up khusus calon pasutri yang dikenal dengan  premarital check up. 

Medical Check Up atau biasa disingkat menjadi MCU adalah serangkaian tes kesehatan yang dilakukan seseorang secara menyeluruh. MCU bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu, tetapi sebaiknya juga dilakukan oleh setiap orang. Tak terkecuali pasangan calon suami istri sebelum pernikahan dilangsungkan. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh calon pengantin sebelum pernikahan ini disebut dengan premarital check up.

Apa pentingnya mengetahui kondisi kesehatan pasangan sebelum menikah?

wm_article_img
Foto: freepik

Premarital check-up atau tes kesehatan pra nikah adalah pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mengetahui kondisi, maupun riwayat kesehatan yang dimiliki oleh pasangan calon pengantin. Tes ini bertujuan untuk mencegah penularan berbagai macam penyakit berbahaya dari antara pasangan. Apabila calon pengantin tersebut memiliki penyakit keturunan, kelainan genetik maupun infeksi menular tertentu, yang tidak hanya bisa membahayakan bagi pasangannya, melainkan juga calon anaknya kelak. 

Dengan mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, pasangan calon suami istri bisa segera berkonsultasi kepada dokter untuk merencanakan langkah pencegahan apabila ada faktor resiko penyakit berbahaya. Dengan demikian, mereka bisa segera melakukan penanganan medis yang tepat, hingga menyesuaikan gaya hidup sesuai dengan kondisi fisiknya.

Secara lebih ringkas, berikut beberapa manfaat premarital check up bagi pasangan yang akan menikah:

  • Mencegah berbagai penyakit genetik berbahaya seperti thalasemia, diabetes melitus, dan lain-lain yang dapat diturunkan kepada calon bayi.

  • Mengetahui riwayat kesehatan masing-masing sehingga tidak menyesal di kemudian hari.

  • Berhubungan dengan riwayat kesehatan tersebut, tes kesehatan pranikah juga bertujuan untuk menghilangkan keraguan yang mungkin terdapat dalam diri kedua calon mempelai.

Dengan premarital check up, pasangan calon suami istri juga bisa mengetahui kualitas kesuburan pasangan, guna mendapatkan keturunan yang sehat kelak kalau mereka sudah berumah tangga. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan sebelum menikah ini sangat penting untuk dilakukan. Saking pentingnya di beberapa negara kawasan timur tengah, seperti Arab Saudi, Iran, dan Uni Emirat Arab, premarital check up diwajibkan bagi pasangan sebelum menikah.

Dimana pemeriksaan kesehatan pra nikah dapat dilakukan oleh pasangan calon suami istri? 

wm_article_img
Foto: Freepik

Di Indonesia, premarital check up belum lazim dilakukan oleh pasangan calon pengantin, bahkan sebagian orang masih menganggap tes kesehatan pranikah sebagai sesuatu yang tabu untuk dilakukan. Tentu saja pendapat tersebut tidak bisa langsung disalahkan, sebab masyarakat kita memang masih belum paham betul dengan manfaat melakukan check up sebelum menikah. 

Meskipun demikian, pemeriksaan kesehatan sebelum menikah sudah bisa dilakukan di berbagai klinik, laboratorium kesehatan swasta, maupun rumah sakit. Rangkaian tes yang dilakukan bersifat umum, sehingga sudah banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tes pranikah tersebut. 

Jenis-jenis pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan oleh pasangan sebelum menikah

wm_article_img
sumber: medicalnewstoday.com

1. Pemeriksaan fisik dasar seperti cek golongan darah lengkap, rhesus dan kelainan darah

Pemeriksaan darah lengkap atau dikenal juga dengan hematologi rutin (complete blood count) bertujuan untuk mengetahui kesehatan individu secara umum. Pada tes ini, dapat terdeteksi apabila si calon pasutri mengalami kondisi anemia, leukemia, infeksi, reaksi inflamasi, dll.

Dengan tes hematologi rutin ini pasangan calon pengantin juga bisa mendeteksi apabila ada kelainan darah dengan resiko penyakit seperti thalasemia dan hemofilia pada masing-masing. Agar semakin memahami betapa pentingnya premarital check up ini, mari kita bahas sedikit tentang penyakit thalasemia dan hemofilia yang merupakan penyakit keturunan yang dibawa oleh pasangan “carrier” atau pengidap penyakit ini.

Thalasemia merupakan kelainan darah yang disebabkan oleh faktor genetik, dimana hemoglobin tidak berfungsi secara normal.  Penderita thalasemia bisa mengalami gejala berbeda-beda tergantung kondisi tubuhnya dan tipe thalasemia-nya, mulai dari yang ringan seperti mengantuk dan mudah lelah hingga gejala berat yang mengharuskan si penderita untuk menerima transfusi darah secara rutin atau transplantasi sumsum tulang belakang.

wm_article_img
Foto: Freepik

Oleh karena itu, pada saat melakukan tes kesehatan pra nikah ini, sekaligus dilakukan screening untuk melihat profil hemoglobin si calon pasutri. Dengan demikian, kemungkinan penurunan penyakit ini kepada si calon bayi bisa dicegah.

Kemudian, penyakit keturunan lainnya yang bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan premarital yakni hemofilia. Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah yang diturunkan ibu ke anak laki-laki, dimana kondisi darah sulit membeku apabila si anak mengalami cedera atau pasca operasi. Oleh karenanya, para penderita hemofilia harus menjalani pengobatan seumur hidup.

Selain untuk menghindari penyakit genetis, pemeriksaan darah juga perlu dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus antara calon suami dan istri. Hal tersebut sangat penting untuk mengetahui efeknya terhadap ibu dan bayi.

Pasangan yang memiliki rhesus berbeda, misalkan si calon suami memiliki rhesus positif dan calon istri rhesus negatif, maka ada kemungkinan ibu akan mengandung anak dengan rhesus yang berbeda dengan dirinya. Hal ini bisa berakibat fatal pada kesehatan si calon bayi kelak karena si anak akan rentan terhadap penyakit anemia maupun penyakit kuning.

2. Rangkaian tes untuk mengetahui resiko penyakit genetik

Pada premarital check up juga dilakukan serangkaian tes untuk mendeteksi riwayat dan penyakit genetik dari calon pasangan suami istri. Deteksi dini  resiko penyakit keturunan yang mungkin dibawa oleh masing-masing individu, antara lain diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker dan lain sebagainya.

Tes kesehatan ini dapat membantu kamu dan pasangan untuk lebih mengenal masing-masing, serta dapat merencanakan kehidupan yang lebih baik kedepannya. Deteksi penyakit ini dapat diketahui melalui tes kadar gula darah, pemeriksaan urinalisa, dan lain sebagainya.

3. Pemeriksaan penyakit infeksi menular seksual (IMS)

Selanjutnya yang juga merupakan bagian dari premarital check up, pasangan calon suami istri perlu melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah penularan penyakit kepada pasangan, sebab penyakit IMS bukan hanya membahayakan kamu, tetapi juga pasangan. Contoh penyakit infeksi menular seksual yang bisa terdeteksi dengan premarital check up adalah hepatitis B dan C, Chlamydia, sifilis, serta HIV/AIDS. 

4. Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit penyebab kelainan selama masa kehamilan

wm_article_img
Foto: healthline.com

Setiap pasangan yang telah menikah tentunya ingin memiliki keturunan yang sehat. Untuk itu, serangkaian tes pranikah juga dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang bisa menyebabkan kelainan selama masa kehamilan si calon istri.

Beberapa diantaranya yakni penyakit toxoplasma, rubella, Cytomegalovirus dan Herpes simplex (TORCH). Deteksi dini ini penting untuk mencegah berbagai gangguan selama kehamilan kelak, sebagai contoh infeksi akut TORCH yang berisiko menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, serta kelainan pada janin.

5. Pemeriksaan organ reproduksi: ginekologi dan analisis sperma

Selanjutnya adalah pemeriksaan ginekologi bagi calon mempelai wanita. Medical check up menjelang pernikahan ini bertujuan untuk menganalisa kesehatan organ reproduksi dan mendeteksi kelainan ginekologi yang dapat mempengaruhi kesuburan dan kemungkinan kehamilan pada si calon istri. Di sisi lain, dilakukan analisis sperma untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma bagi si mempelai pria. 

6. Pemeriksaan alergi

Dalam rangkaian premarital check up juga perlu dimasukan tes alergi, tujuannya untuk mendiagnosis kecenderungan alergi pada sesuatu yang dimakan, disentuh atau dihirup. Seandainya, kedua pasangan memiliki alergi tertentu, maka besar kemungkinan keturunannya nanti juga akan mengalami alergi yang sama.

Kapan tes ini perlu dilakukan?

Tes pranikah dapat dilakukan minimal 3 bulan sebelum acara pernikahan atau mengikuti anjuran Kementerian Kesehatan, yakni 6 bulan sebelum menikah. Hal ini dimaksudkan agar kamu dan pasangan bisa melakukan  tes ulang apabila diperlukan. Namun, apabila kamu belum sempat melakukan premarital check up sebelum menikah, tenang saja, tes ini masih bisa dilakukan sebelum kamu dan pasangan memutuskan untuk memiliki anak.

Siapa yang perlu menjalani premarital check up?

wm_article_img
Foto: prenagen

Banyak masyarakat yang keliru karena menyangka tes ini hanya perlu dilakukan oleh calon istri saja, padahal sebenarnya calon suami pun perlu melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Setiap pasangan yang akan menikah atau berniat dan berencana memiliki anak setelah menikah, perlu melakukan premarital check up.

Apalagi jika diketahui salah satu diantara keduanya memiliki riwayat penyakit keturunan genetik atau infeksi menular. Alangkah baiknya apabila kedua calon suami istri datang ke fasilitas kesehatan untuk sama-sama melakukan pemeriksaan kesehatan.

Itulah beberapa informasi terkait premarital check up yang penting diketahui bagi pasangan sebelum menikah. Untuk biaya tes kesehatan pranikah sendiri relatif bervariasi, tergantung jenis tes apa yang dilakukan serta harga yang ditawarkan oleh berbagai fasilitas kesehatan. 

Sebagai tambahan, penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan kesehatan pranikah ini sangat efektif untuk menghindari berbagai penyakit berbahaya yang mungkin akan diturunkan pada calon bayi. Salah satunya yakni penyakit thalasemia.

Selain itu, dengan melakukan medical check up menjelang pernikahan, kamu dan pasangan bisa lebih waspada dengan resiko kesehatan yang dimiliki masing-masing, sehingga bisa merencanakan treatment atau gaya hidup yang tepat untuk keluarga yang lebih baik.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...