Pilih Kategori Artikel

Putuskan Resign untuk Mulai Kehidupan Setelah Nikah? Pertimbangkan Hal ini Dulu!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 24 -26 October 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Banyak perempuan yang memiliki dilema saat akan menikah tentang kehidupannya nantinya. Banyak yang ingin melanjutkan bekerja, tak sedikit pula yang ingin menjadi full time ibu rumah tangga. Keduanya sama-sama merupakan hal yang baik. Namun, untuk memutuskan menjadi salah satunya adalah sebuah keputusan yang harus dipikirkan matang–matang dan harus disepakati oleh kedua belah pihak.

Saat sudah memiliki karier dan posisi yang bagus, pertimbangan untuk menjadi full time ibu rumah tangga mungkin juga bisa semakin dilematis. Meskipun begitu, saat sudah berhenti dari pekerjaan utama sebenarnya ada banyak hal lain yang masih bisa dilakukan.

Untuk membantumu mengurangi berbagai dilema tersebut, beberapa pertimbangan ini akan membantumu untuk menguraikan dan menemukan keputusan yang paling cocok. Simak yuk selengkapnya!

Pertimbangan saat akan resign

wm_article_img
Foto: Pexels/Anna Shvets

Ada beberapa hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum membuat keputusan supaya tidak impulsif. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Kondisi keuangan

Menggelar pesta pernikahan membutuhkan biaya yang biasanya tidak sedikit. Bukan hanya itu saja, tak bisa dimungkiri akan ada biaya-biaya tambahan yang mungkin muncul setelah menikah sehingga pengeluaran pun akan bertambah. Untuk mengatasi hal ini, kamu dan pasangan perlu membuat perencanaan keuangan yang baik sehingga semuanya bisa tercukupi. 

Setelah itu, kalian bisa melihat apakah pendapatan yang diperoleh dari salah satu sumber saja bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Jika memutuskan untuk resign apakah kamu memiliki tabungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan saat diperlukan? Jika kondisi keuangan masih menuntut kalian berdua untuk sama-sama berpenghasilan, tidak ada salahnya mempertimbangkan ulang keputusan untuk melakukan resign dari kantor saat ini. 

2. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

Beberapa bidang pekerjaan akan membuatmu tidak memiliki keseimbangan hidup yang cukup baik. Seluruh waktu habis untuk bekerja dan lembur di saat-saat tertentu. Hal ini bisa memengaruhi keharmonisan hubungan jika dilakukan ketika sudah menikah dengan seseorang, belum lagi ketika memiliki anak kelak. 

Jika pasangan merasa tak masalah dengan hal ini, kamu mungkin bisa melanjutkannya. Namun, jika sudah dirasa mengganggu, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan dengan beban yang lebih manusiawi atau justru resign dan mengambil career break.

3. Komitmen dan kesepakatan dengan pasangan

Salah satu hal yang penting dalam kehidupan rumah tangga adalah pemahaman dan dukungan untuk satu sama lain. Komunikasi dengan terbuka untuk membicarakan keinginan masing-masing dan kebutuhan bersama akan menjadi hal yang amat penting. Salah satunya dalam membuat keputusan ketika akan resign setelah menikah. Kalian bisa membuat daftar tentang kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan yang diambil dari sudut pandang masing–masing dan mencari jalan keluar bersama.

4. Rencana jangka panjang

Keputusan untuk resign bisa diambil kapan saja, tapi dampaknya bisa jangka panjang. Makanya, sebelum memutuskan untuk melakukan pengunduran diri, buatlah rencana jangka panjang apa yang akan kamu lakukan. Hal yang berkaitan dengan visi dan misi bisa dibicarakan juga dengan pasangan. Kemudian, uraikan ke dalam hal-hal yang lebih realistis. Misalnya, apa yang akan dilakukan setelah resign, apakah akan kembali bekerja suatu saat nanti, atau apa yang akan dilakukan setelah sekian tahun. Rencana jangka panjang ini yang akan memberikan panduan akan keputusan apa yang sebaiknya kamu ambil.

5. Kondisi kontrak

Tinjau kontrak dan kesepakatan yang sudah kamu tandatangani saat masuk kerja. Apakah kamu harus menyelesaikan waktu kerja hingga periode tertentu atau bisa resign kapan saja. Apakah akan ada pinalti yang harus dibayar saat keluar sebelum masa tertentu. Hal ini juga bisa kamu jadikan pertimbangan untuk memutuskan waktu yang tepat jika ingin keluar dari perusahaan. 

6. Pertimbangkan tawaran perusahaan

Saat kamu menjadi aset yang berharga bagi perusahaan, akan ada tawaran tertentu ketika memutuskan akan mengundurkan diri. Tawaran ini biasanya digunakan untuk menarikmu kembali supaya tidak jadi resign. Sebelum memutuskan, ada baiknya kamu mempertimbangkan apa yang mereka tawarkan terlebih dahulu. Jika kesempatan yang datang memberikan banyak benefit, kamu bisa mempertimbangkannya.

7. Rencana untuk anak

Salah satu hal lain yang akan memengaruhi keputusan mengenai karier adalah rencana tentang anak. Apakah kamu dan pasangan ingin memiliki anak, bagaimana cara membesarkannya, apakah ia akan dirawat oleh kedua orang tua atau tidak masalah jika dititipkan di daycare untuk bekerja. Hal ini harus kalian berdua diskusikan sebelum memutuskan untuk resign langsung setelah menikah karena akan memengaruhi kehidupan sehari-hari sebagai orang tua.

8. Pertimbangan emosional

Hal yang tak kalah penting untuk dipikirkan ketika mempertimbangkan akan resign atau tidak adalah mempertimbangkan kondisi emosional dirimu. Suka tidak suka, keputusan untuk tidak bekerja akan banyak memengaruhi kondisi mental karena terjadinya perubahan besar dalam hidup. Kamu yang tadinya bertemu dengan teman-teman kantor setiap hari jadi hari jadi lebih sedikit bertemu dengan orang. Yang tadinya banyak mengerjakan task, kini harus berganti ke tugas yang berbeda lagi.

Hal yang bisa dilakukan setelah resign

wm_article_img
Foto: Pexels/Ketut Subiyanto

Saat sudah memutuskan resign, bukan berarti seorang perempuan tidak bisa melakukan aktualisasi diri walaupun tidak mengerjakan pekerjaan penuh waktu. Kamu malah bisa memanfaatkan waktu-waktu yang kamu miliki untuk merawat keluarga sambil merawat dan mengembangkan diri dengan melakukan hal-hal yang disukai. Beberapa hal ini bisa dilakukan.

1. Aktif dalam komunitas

Tidak perlu merasa kesepian karena tidak bisa berjumpa dengan teman-teman di tempat kerja. Kamu tetap bisa bertemu dengan orang lain melalui komunitas. Ada berbagai komunitas yang bisa diikuti disesuaikan dengan minat masing-masing. Jika menyukai olahraga, kamu bisa bergabung dengan komunitas olahraga. Jika memiliki hobi baca buku, ada beberapa komunitas membaca yang bisa diikuti. Selain melakukan hal yang disenangi, komunitas juga bisa membantumu dalam membangun keterampilan sosial.

2. Mengikuti kegiatan sukarela

Jika kamu bingung akan bergabung dengan komunitas apa karena tidak terlalu memiliki minat tertentu, kegiatan sosial juga bisa menjadi ajang untuk mengembangkan keterampilan sosial. Meskipun mungkin tidak ada pemasukan ketika melakukan hal ini, kamu bisa berkontribusi dalam pada masyarakat dan terlibat dalam kegiatan yang positif.

3. Melakukan hobi

Selama bekerja, kamu mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hobimu. Masa-masa setelah resign ini bisa kamu gunakan untuk mengeksplorasi hobi yang selama ini kamu tinggalkan, misalnya melukis, merajut, atau menulis. Mencari teman untuk melakukan hobi yang sama juga akan menghindarkanmu dari kesepian.

4. Memulai bisnis kecil-kecilan

Apakah selama ini kamu ingin memulai bisnis? Saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulainya. Tidak harus langsung bisnis dalam skala yang besar, kamu bisa memulai bisnis dari skala yang kecil. Jika bingung akan memulai dari mana, coba cek ketrampilan apa yang kamu miliki dan hal apa yang kamu senangi. Dari sana bisa muncul ide bisnis yang menjanjikan. Kegiatan ini akan memberikanmu aktivitas untuk dilakukan dan sumber penghasilan baru.

5. Menjadi freelancer

Selain berjualan, keterampilan yang kamu miliki juga bisa ditawarkan sebagai jasa. Dengan hal ini, kamu bisa mengambil project yang disesuaikan dengan keinginanmu tanpa terikat kontrak sebagai pekerja penuh waktu. Waktu yang kamu miliki pun bisa diatur sesuai dengan keinginan sendiri.

Bekerja penuh waktu maupun tidak, nilaimu sebagai seorang perempuan tidak akan berkurang. Akan selalu ada ruang untuk berkembang dengan melakukan berbagai hal lainnya. Begitupun sebaliknya, menjadi seorang perempuan yang bekerja tidak lantas membuatmu meninggalkan tanggung jawab sebagai seorang istri maupun ibu setelah menikah nanti. Keduanya bisa berjalan secara beriringan.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 24 -26 October 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...