
Jodoh adalah misteri, begitu kata orang. Kita tidak tahu akan menikah dengan siapa di masa mendatang. Ada yang sudah berhubungan bertahun-tahun ternyata kalah dengan yang baru kenal beberapa bulan saja. Ada yang ingin menikah dengan kriteria tertentu ternyata semuanya lenyap saat mendapatkan perlakuan yang baik dari seseorang. Ada yang menikah dengan orang yang belum pernah pacaran sama sekali, ada juga yang ternyata jodohnya adalah ia yang sudah pernah menjalani kehidupan pernikahan, tapi harus kandas di tengah jalan.
Tidak ada masalah dengan berbagai hal tersebut. Namun, saat akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius tentu ada berbagai pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang. Jika saat ini kamu masih mengalami dilema karena akan menikah dengan seseorang yang pernah menikah sebelumnya, beberapa hal ini mungkin akan memberikanmu pencerahan. Simak sampai habis, ya!
Kelebihan dan kekurangan menikah dengan ia yang pernah menikah
Terlepas dari statusnya, masing-masing orang memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Namun, dari pengalaman menjalin hubungan pernikahan sebelumnya, beberapa kekurangan dan kelebihan berikut ini lebih umum kamu jumpai saat menikah dengan orang yang berstatus janda atau duda.
Kelebihan
Pengalaman hidup
Pasangan yang sudah menikah umumnya memiliki pengalaman hidup dengan berbagai pembelajaran yang sudah cukup. Melalui apa yang sudah ia terjadi, ia akan belajar untuk melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan melakukan introspeksi diri sehingga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di pernikahan selanjutnya.
Lebih menghargai komitmen
Dengan adanya kegagalan di masa lalu, ia mungkin akan lebih berhati-hati dan tidak teledor dalam membuat keputusan. Ia juga akan lebih menghargai komitmen yang dibuat supaya tidak terjadi perceraian yang kedua kali.
Kejelasan tentang ekspektasi dan realitas
Saat belum pernah menikah, kita akan memiliki ekspektasi-ekspektasi tertentu terhadap pasangan maupun kehidupan pernikahan itu sendiri. Setelah pernah berada di kehidupan pernikahan tersebut, ia akan lebih realistis dalam menetapkan ekspektasinya. Selain itu, harapan dan prioritas pun akan dibuat dengan lebih jelas.
Kematangan emosional
Pengalaman bercerai bukanlah hal yang mudah untuk dilewati. Adanya momen ini membuat seseorang lebih kuat dan siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin akan muncul di masa depan dengan tingkat kematangan emosional yang lebih tinggi.
Kekurangan
Adanya emotional baggage
Emotional baggage merupakan keadaan di mana seseorang memiliki rasa sakit dan berbagai kecemasan yang terjadi karena adanya permasalahan yang tidak selesai dari masa lalu. Walaupun hubungan sudah selesai dengan kata perpisahan, bukan tak mungkin perasaan lukanya masih tertinggal dalam waktu yang cukup lama. Seseorang yang memiliki emotional baggage ini akan merasakan kepercayaan yang rusak hingga adanya ketakutan untuk kembali membangun komitmen bersama dengan seseorang yang baru yang akan menyulitkanmu karena harus meyakinkannya kembali.
Ekspektasi dari pernikahan sebelumnya
Ekspektasi seseorang yang pernah menikah sebelumnya terhadap pernikahan yang kedua mungkin akan lebih realistis. Namun, bukan tak mungkin ada juga yang berharap bahwa hubungan yang kedua ini akan lebih berhasil sehingga ia akan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi lagi.
Keberadaan anak
Tidak semua orang siap untuk menghadapi anak walaupun ketika sudah menikah. Jika pasangan membawa anak dari pernikahan sebelumnya, hal ini akan menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan matang-matang. Saat memilih menikah dengan ia yang sudah memiliki anak, artinya kamu harus siap juga menerima mereka secara sepaket.
Keterlibatan mantan pasangan
Kadang adakala mantan pasangan yang masih berada di sekitar hidup calon pasanganmu. Entah merasa belum rela atau ada masalah yang belum diselesaikan, hal ini akan cukup mengganggu. Faktor yang satu ini juga akan mempengaruhi hubungan baru yang akan dibangun. Jika mantannya nekat, bukan tak mungkin kamu juga akan turut diganggu.
Tantangan sosial
Beberapa lingkungan masih memiliki pandangan yang tidak begitu baik mengenai mereka yang melangsungkan pernikahan kedua atau memiliki status janda/duda. Hal ini akan memberikan tekanan pada pasanganmu. Sebaiknya tidak perlu ambil pusing akan pendapat orang lain. Asal kalian merasa kompatibel satu sama lain, pendapat orang lain bukanlah hal yang terlalu penting.
Berbagai pertimbangan saat akan menikah janda atau duda
Ada berbagai tantangan dan kelebihan dalam menikahi seseorang yang sebelumnya pernah menikah. Jika masih ragu-ragu, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menikah dengannya. Berikut ini beberapa di antaranya.
Apakah kamu siap menerima kehadiran anak
Hal ini akan menjadi pertimbangan penting yang harus kamu pikirkan matang-matang. Jangan karena jatuh cinta dengan orang tuanya lantas kamu menganggap bahwa sudah siap untuk mengasuh seorang anak. Persiapan mental dan material akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi hal yang satu ini. Selain itu, sang anak juga harus siap menerimamu sebagai orang tua baru sehingga perlu ada waktu tambahan untuk perkenalan lebih lanjut.
Pertimbangkan emotional baggage yang dibawa
Menikah dengan seseorang yang pernah menikah sebelumnya tidak bisa dilakukan secara buru-buru. Kenali ia lebih dalam beserta berbagai kemungkinan permasalahan masa lalunya. Apakah masalah di masa lalu tersebut masih mengganggunya hingga sekarang dan apakah luka yang tersisa masih suka mempengaruhinya. Jika luka-luka tersebut belum sembuh, kamu akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.
Alasan ia dan mantan bercerai
Bagi beberapa orang alasan bercerai mungkin merupakan sebuah privacy yang harus dijaga. Namun, jika kamu dan dia akan memutuskan untuk melangkah ke jenjang selanjutnya, hal ini perlu dibahas bersama. Pasalnya, ada alasan yang membuatmu sebaiknya mempertimbangkan ulang keputusan untuk menikahinya jika perceraian yang terjadi disebabkan oleh kekerasan atau perselingkuhan.
Hubungan dengan mantan pasangan
Pastikan bahwa calon pasanganmu ini memiliki hubungan yang baik atau justru tidak berhubungan sama sekali dengan mantan pasangannya. Pastikan mantannya tidak memiliki kecenderungan untuk mengganggu calon pasanganmu maupun hubungan yang sedang kalian bangun. Hal ini akan merepotkan jika terjadi.
Tips jika akan menikah dengan duda atau janda
Selain berbagai pertimbangan tersebut, penting untuk menjalankan beberapa tips berikut ini supaya hubungan kalian menuju pernikahan lebih lancar.
Abaikan stigma masyarakat
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masyarakat memberikan stigma tertentu pada mereka yang memiliki status janda atau duda. Hal ini tidak perlu kamu jadikan pertimbangan karena label-label tertentu yang mereka berikan tidak selalu benar. Sebaiknya bangun hubungan berdua hingga kamu mengetahui seperti apa sifatnya dan nilai apa yang ia miliki. Apakah nilai-nilai tersebut cocok dengan nilai yang kamu pegang. Bicarakan semua hal yang kamu perlu tahu untuk menghindari prasangka.
Dukungan sosial
Carilah dukungan sosial yang akan memberikanmu dukungan saat semuanya terasa lebih berat. Dukungan ini bisa didapat dari teman-teman maupun keluarga. Lingkungan sosial yang positif akan membuat hubunganmu bertumbuh dengan lebih baik pula.
Terbuka saat membicarakan harapan dan prioritas
Hindari menebak-nebak mengenai apa yang diinginkan oleh pasangan dan bagaimana yang ia rasakan. Perjelas setiap hal yang ingin kamu tahu, seperti harapan dan prioritas supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Saling berbagi harapan, impian, dan prioritas untuk masa depan dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik di antara kalian berdua.
Bicarakan tentang anak-anak
Jika pasangan memiliki anak-anak dari pernikahan sebelumnya, bicarakan peran yang akan kamu ambil dalam kehidupan anak-anak dan bagaimana kalian berdua dapat membangun hubungan yang positif dengan mereka. Ingat bahwa dalam hal ini, bukan hanya kamu yang perlu beradaptasi, tapi juga buah hati.
Berkomunikasi dengan mantan pasangannya jika diperlukan
Mungkin ada beberapa hal yang masih harus dibahas dengan mantan pasanganmu, seperti jadwal bertemu anak dan beberapa urusan lainnya. Tidak ada salahnya untuk menjalin hubungan baik dan berkomunikasi secara terbuka dan jelas. Tentukan batasan-batasan juga untuk kedua belah pihak agar semuanya merasa nyaman.
Terbuka terhadap perubahan
Terkadang, harapan kita mungkin berbeda dari kenyataan. Bersikaplah terbuka terhadap perubahan dan siap untuk berkompromi demi keberlangsungan hubungan.
Lakukan konseling pernikahan
Mengikuti sesi konseling pernikahan dapat membantu dalam memecahkan masalah atau konflik yang mungkin muncul. Sesi ini juga akan membantu apabila ada luka-luka yang belum selesai yang dimiliki pasangan. Kalian juga bisa berkomunikasi dengan lebih baik.
Menikahi seseorang yang pernah menikah sebelumnya tidak selalu berarti buruk layaknya stigma yang marak di masyarakat. Namun, seperti memilih pasangan yang lainnya, kita tetap harus mempertimbangkan beberapa hal untuk menjalin hubungan pernikahan yang harmonis dan menyenangkan.