Resmi sudah salah satu pangeran idaman banyak wanita dari Negeri Peto Dollar melepas masa lajang dengan menikahi kekasih hatinya pada 11 Januari 2024 lalu. Pangeran Abdul Mateen dari Brunei Darussalam–pria idaman ini telah memilih Anisha Isa-Kalebic atau Anisha Rosnah binti Adam sebagai istrinya.
Senyum sumringah begitu kentara di wajah putera ke-10 dari Sultan Brunei Darussalam ini begitu ia mengucapkan ijab kabul pada pukul 12.24 waktu setempat. Kebahagiaan tersebut bukan tanpa alasan. Pangeran Abdul Mateen terlihat sangat bahagia karena telah resmi menjadikan teman masa kecil yang selama beberapa tahun belakangan menemani hari-harinya. Kisah cinta mereka juga mendapatkan banyak dukungan publik.
Pangeran Mateen dan Anisha dianggap pasangan sempurna yang sangat serasi. Keduanya sama-sama memiliki paras menawan, pintar, dan berasal dari keluarga terpandang. Sesuai dengan aturan, pernikahan dua muda-mudi ini dilangsungkan selama 10 hari lamanya.
WeddingMarket akan mengajak kamu melihat bagaimana ragam detail pagelaran ‘Royal Wedding’ Pangeran Mateen dan Anisha yang dimulai pada 7-16 Januari 2024 mendatang dengan berbagai rangkaian adat penuh arti.
Mengenal Anisha Rosnah, penakluk hati sang pangeran
Melansir dari media lokal Brunei Darussalam, wanita cantik yang berhasil menaklukkan hari sang pangeran ini bukan sembarang orang. Dikabarkan, sosok Anisha Rosnah dekat dengan lingkungan istana Kerajaan Brunei. Anisha adalah keturunan Pehin Dato Awang Isa, seorang penasihat sultan yang juga menjabat sebagai Menteri di Departemen Perdana dan Menteri atau anggota kelompok elit kerajaan yang memiliki gelar 'Pehin Orang Kaya Laila Setia Bakti Diraja.'
Terlebih lagi, keduanya merupakan teman kecil dan Pangeran Mateen sendiri bersahabat dengan kakak dari Anisha. Meskipun begitu, hubungan mereka tertutup dari publik dan baru terungkap setelah resmi bertunangan pada Oktober 2023 lalu. Pada 11 Januari 2024, Pangeran Mateen dan Anisha meresmikan hubungannya dengan mahar pernikahan senilai Rp11 juta (1,000 ringgit Brunei) secara tunai.
Pembukaan rangkaian acara pernikahan Pangeran Mateen dan Anisha dimulai di prosesi Majilis Istiadat Bersuruh Diraja atau Royal Bersuruh yang dilaksanakan di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Upacara berlangsung dengan hikmat bersama kerabat serta undangan khusus.
Prosesi pernikahan megah sebelum ijab kabul
Sebelumnya, prosesi pernikahan pertama sudah lebih dulu dilaksanakan pada 7 Januari 2024 lalu. Prosesi pra-pernikahan dimulai dengan menggelar Khataman Al-Qur’an. Unggahan dari desainer baju kurung istri dari Pangeran Mateen memperlihatkan bagaimana kecantikan dan elegansinya sebagai pendamping hidup keluarga kerajaan.
“Suatu kehormatan bisa berperan dalam pernikahan kerajaan Brunei. Saksikan keanggunan Yang Mulia Dayang Anisha Rosnah Adam Isa Kalebic dalam balutan baju kurung buatan kami yang terbuat dari tenunan Brunei yang rumit, saat ia menampilkan keanggunan dalam acara Khatam Quran.”
Lewat caption tersebut, diketahui bahwa Anisha mengenakan baju kurung dengan kain bermotif tenunan Brunei. Bentuk baju kurung off-white fit body tersebut membuat kecantikannya terpancar dengan nyata di prosesi pertama pra-pernikahan.
Upacara Royal Bersuruh
Secara khusus, upacara tersebut disebut dengan Royal bersuruh. Ritual ini memiliki beberapa tahapan penting, diantaranya:
1. Kedatangan Wakil Kerajaan
Pembukaan acara ditandai dengan kedatangan wakil kerajaan. Di Royal Besuruh pada 7 Januari lalu, terlihat beberapa rombongan kerabat dari Pangeran Mateen yang mengenakan busana adat melayu memasuki ruangan acara.
2. Penyampaian Pesan
Kemudian, keluarga pria akan menyampaikan maksud pinangan dan diterima oleh pihak wanita. Pada tahapan kedua ini, diketahui perwakilan dari keluarga mempelai wanita adalah ayah kandung dan kakaknya, Danial Deen Isa-Kalebic.
3. Pembacaan Doa
Begitu pinangan diterima, seperti prosesi pada umumnya. Kedua calon mempelai akan dibacakan doa selamat agar pernikahan mereka nantinya berjalan dengan lancar. Selesai membaca doa, kedua keluarga diberi waktu untuk berfoto bersama dan diakhiri dengan acara ramah-tamah.
Menjalani tiga prosesi lanjutan sebelum ijab kabul
Setelah dibuka dengan Khataman Al-Qur’an, resminya Anisha menjadi istri Pangeran Mateen dilaksanakan setelah melalui prosesi Majlis Istiadat Membuka Gendang Jaga-Jaga – 8 Januari, Majlis Istiadat Menghantar Tanda Diraja dan Pertunangan Diraja dan Majlis Istiadat Menerima Tanda Diraja dan Pertunangan Diraja – 9 Januari, Majlis Istiadat Berbedak Pengantin Diraja – 10 Januari, dan barulah Majlis Istiadat Akad Nikah Diraja atau ijab kabul – 11 Januari.
Sama seperti tradisi pernikahan di Indonesia. Prosesi di tanggal 8-9 Januari merupakan acara lamaran dan pemberian seserahan dari pengantin pria kepada pihak wanita sebelum akad nikah dilangsungkan. Kedua rangkaian ini digelar di Baitur Rahmah, Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Barulah mereka menggelar acara Berbedak Pengantin Diraja keesokan harinya. Lalu, apakah upacara ini sama dengan tradisi ‘siraman’ di Indonesia?
Upacara Berbedak Mandi
Jadi, sebelum resmi menjadi pasangan suami istri, Pangeran Mateen dan Anisha harus melewati Upacara Berbedak Mandi terlebih dahulu. Upacara Berbedak Mandi juga dikenal dengan powdering ceremony yang telah dilakukan selama ratusan tahun di Brunei dan kawasan Melayu.
Upacara yang digelar pada 10 Januari 2024 ini mengharuskan calon pengantin pria dan wanita menggunakan bedak lulur tradisional yang digosokkan oleh keluarga dan kerabat mereka. Upacara pemberian bedak lulur ini merupakan lambang kekayaan dan kesuburan.
Pada umumnya, bedak akan dioleskan pada seluruh tubuh pasangan calon pengantin tersebut. Pangeran Mateen pertama kali tiba dengan balutan baju tradisional Brunei bersama lambang kebesaran kerajaannya yang berwarna merah ke tempat acara.
Kedatangan sang pangeran diiringi dengan ritual parade 40 pembawa tombak dan dilanjutkan dengan penembakan 17 meriam. Setelah pangeran menempati posisinya, sultan dan istrinya–Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha memulai proses berbedak mandi dengan mengoleskan pasta bedak ke telapak tangan Pangeran Mateen yang diikuti oleh anggota keluarga lainnya.
Setelah semua anggota keluarga sudah menyelesaikan tugasnya, Pangeran Mateen meninggalkan tempat acara sebelum rombongan Anisha tiba untuk menjalankan prosesi yang sama.
Senada dengan Pangeran Mateen, Anisha juga mengenakan baju pernikahan tradisional Brunei dengan aksesoris kepala di upacara pembedakan. Baik Anisha dan juga Pangeran Mateen mengenakan busana kain songket berwarna merah dengan hint emas yang memberi kesan elegan dan mewah.
Namun, kecantikan Anisha semakin bertambah dengan adanya hiasan kepala khas pernikahan kerajaan berwarna emas. Meskipun ditutupi kerudung berbahan rubi ketika masuk ke dalam ruangan, kecantikannya tetap tidak tertutupi.
Begitu sampai di posisinya, Anisha juga menjalani ritual pengolesan pasta bedak di telapak tangan yang dimulai oleh Sultan dan istrinya, kemudian diikuti oleh anggota keluarga lainnya.
Upacara Akad Nikah
Sah! Disinilah momen Pangeran Mateen mengucapkan kalimat ijab kabulnya dengan busana pernikahan Brunei berwarna putih. Ia tampak sangat tampan dengan atasan menyerupai beskap, celana, kain songket, dan hiasan kepala berwarna senada.
Akad nikah yang digelar di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien ini berlangsung dengan khidmat. Pangeran Mateen mengucapkan kalimat resminya menikahi Anisha dengan duduk di atas gelaran khusus yang disebut dengan Kasur Namat.
Dilansir dari Borneo Bulletin, ia juga diapit oleh empat lilin yang disebut dengan Dian Empat. Adapun Kasur Namat merupakan dua instrumen keagungan, yaitu Kasur dan matras dari kain kuning berbentuk khusus.
Kasur dan matras tersebut dianggap sebagai alas tempat duduk di kediaman Sulatan atau kerajaan dalam berbagai upacara tertentu. Instrumen ini dibawa masuk ke ruang upacara oleh Awang-awang dengan pakaian khusus dan meletakkannya di depan Patarana. Sedangkan Namat merupakan tikar berbentuk khusus yang dilapisi dengan sutra kuning berpinggiran emas. Di atasnya terdapat sulaman tertentu sebagai simbol dari motif khas Kerajaan Brunei.
Selesainya akad nikah menandakan status baru yang akhirnya disandang oleh Pangeran Mateen dan Yang Mulia Anisha. Namun, masih ada tiga prosesi lain yang harus dijalankan oleh keduanya, diantaranya:
14 Januari: Majlis Istiadat Bersanding Pengantin Diraja.
15 Januari: Majlis Persantapan Diraja.
16 Januari: Majlis Istiadat Membaca Doa Selamat dan menutup Gendang Jaga-Jaga.
Kabarnya, resepsi pernikahan Pangeran Mateen dan Anisha akan diadakan di Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam. Dikutip melalui laman resminya, Istana Nurul Iman telah masuk di dalam Guinness Book of Records sebagai kediaman kepala negara terbesar di dunia.
Istana ini berada di Jalan Menteri Besar, Bandar Seri Begawan BB3910, Brunei Darussalam. Nurul Iman merupakan kediaman resmi dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan keluarga serta sebagai kantor senior pemerintahan negara tersebut.
Begitulah kemegahan prosesi pra-pernikahan hingga akad nikah dari Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah. Masih ada acara lanjutan selama tiga hari yang harus dilalui oleh Pangeran Mateen, istri, dan seluruh keluarganya. Wah, benar-benar panjang, ya, perjalanan acara yang harus dilalui pasangan pengantin baru tersebut. Penasaran bagaimana meriahnya pesta pernikahannya? Nantikan di tanggal 14 Januari nanti, ya!
Fotografi: Muash Rosman| Rudolf Portillo | Borneo Bulletin