Di era saat ini, banyak orang yang menganggap bahwa pernikahan merupakan sebuah kabar baik yang harus disiarkan melalui foto-foto maupun video estetis di berbagai media sosial. Alih-alih hanya akan dilihat sebagai kenang-kenangan oleh diri sendiri dan keluarga, album digital ini akan dilihat oleh banyak orang. Oleh sebab itu, gaya fotografi pernikahan pun akan dipengaruhi oleh tren ini.
Sebagai gambaran, berikut ini adalah tren fotografi pernikahan di era media sosial. Seperti apa? Simak selengkapnya, yuk!
1. Lebih banyak dokumentasi candid dan natural
Di era media sosial, banyak pasangan yang lebih menyukai hasil foto yang terasa spontan dan tidak terlalu kaku. Fotografi candid masih selalu menjadi tren karena mampu menangkap momen-momen emosional yang autentik, seperti tawa tamu, tatapan penuh cinta pengantin, atau interaksi kecil yang terjadi di antara meja tamu maupun pelaminan. Foto-foto seperti ini lebih mudah diterima audiens media sosial karena memberi kesan yang ‘hidup’, personal, dan relatable sehingga tidak sekadar terlihat seperti pose yang diatur.
2. Mini video untuk Reels dan TikTok
Selain foto, pasangan pengantin kini juga banyak yang meminta fotografer untuk membuat potongan video singkat yang bisa langsung dijadikan Reels atau TikTok. Potongan ini biasanya berdurasi 15 hingga 30 detik dengan musik yang sedang trending sehingga mudah viral di media sosial. Konten pendek ini dianggap lebih efektif untuk dibagikan dibanding video dokumentasi panjang yang jarang ditonton ulang. Makanya, kini yang mendokumentasikan foto-foto dan video pernikahan bukan hanya fotografer saja, banyak jasa wedding content creator yang kini mulai bermunculan.
3. Warna yang konsisten untuk feed
Fotografi pernikahan kini banyak mengadopsi gaya ala Instagram, di mana pemilihan tone warna menjadi sangat penting. Tren editing foto cenderung mengarah pada palet warna soft, pastel, atau earthy tones yang terlihat harmonis ketika dipajang di feed media sosial. Konsistensi tone ini membuat album pernikahan terlihat lebih artistik, modern, dan menarik ketika diunggah. Tidak hanya berfokus pada objek, fotografer juga memperhatikan komposisi dan background agar hasilnya benar-benar ‘Instagram-ready’.
4. Angle sinematik dari drone
Penggunaan drone semakin populer dalam fotografi pernikahan, terutama untuk mengabadikan venue dari sudut pandang atas yang dramatis. Aerial shot ini banyak digunakan untuk menunjukkan keindahan lokasi, baik pernikahan outdoor di tepi pantai, di tengah hutan, maupun di ballroom yang besar. Hasilnya, video-video ini mampu menghadirkan kesan cinematic yang cocok untuk diunggah di media sosial, di mana penonton bisa merasakan atmosfer pesta secara lebih luas.
5. Detail shots untuk storytelling
Media sosial membuat orang lebih memperhatikan detail kecil dari sebuah acara. Oleh karena itu, tren fotografi pernikahan kini tidak hanya fokus pada pengantin aja, tetapi juga pada beberapa detail kecil seperti cincin, buket bunga, dekorasi meja, hingga makanan. Foto-foto close-up ini akan membantu membangun narasi visual yang utuh, serta sangat cocok digunakan sebagai bahan unggahan di Instagram Story atau carousel post. Bagi pengantin, dokumentasi yang detail ini juga menjadi salah satu hal penting karena akan mengabadikan elemen-elemen kecil yang mungkin luput dari perhatian di hari-H.
6. Photobooth interaktif yang estetis
Di era media sosial, photobooth bukan lagi sekadar tempat berfoto saja bagi tamu. Kini, spot ini didesain agar tamu bisa menghasilkan konten estetik untuk diunggah. Tren fotografi kini banyak menghadirkan photobooth dengan konsep kreatif, dekorasi tematik, bahkan kamera instan yang memungkinkan tamu untuk langsung bisa mengunggah ke media sosial. Para tamu pun akan mendapatkan pengalaman yang seru saat mengabadikan foto di lokasi pernikahan
7. Behind the scenes shots
Banyak pasangan kini menginginkan dokumentasi momen di balik layar, seperti saat persiapan makeup, pengantin yang gugup sebelum akad, atau keluarga yang sibuk mengatur detail acara. Foto dan video behind the scenes ini semakin populer karena terasa jujur, penuh cerita, dan biasanya justru lebih menyentuh daripada foto-foto momen resmi lainnya. Konten di balik layar ini juga sangat cocok diunggah di media sosial karena memberikan kesan intim dan eksklusif, seolah penonton ikut berada dalam momen itu.
8. Cinematic editing dengan nuansa film
Selain foto-foto candid dengan tone natural, banyak fotografer yang kini mengadopsi gaya editing ala film. Hasilnya adalah foto dan video yang terlihat dramatis dengan permainan cahaya, shadow, dan komposisi yang mendalam layaknya trailer atau film pendek. Nuansa ini sangat diminati karena memberi kesan yang timeless, elegan, dan berbeda dari foto biasa. Gaya editing ini juga membuat hasil dokumentasi terlihat layak untuk ditampilkan di album cetak yang bisa ditaruh sebagai kenang-kenangan maupun sebagai konten media sosial yang standout dan mencuri perhatian.
9. Live documentation untuk media sosial
Seiring dengan semakin maraknya live streaming di platform seperti Instagram, TikTok, atau YouTube, dokumentasi pernikahan juga merambah ke ranah siaran langsung. Beberapa fotografer atau vendor kini menyediakan layanan live documentation, sehingga teman atau kerabat yang tidak hadir bisa tetap ikut menyaksikan momen spesial secara real time. Hal ini menjadi tren karena menghadirkan rasa kebersamaan di era digital sekaligus memperluas jangkauan kehadiran pernikahan di media sosial.
10. Album digital interaktif
Jika dulu album pernikahan hanya berbentuk fisik, sekarang banyak pasangan meminta versi digital yang lebih interaktif. Album ini biasanya berupa link atau microsite yang berisi kumpulan foto dan video singkat, lengkap dengan fitur share ke media sosial. Album digital ini terasa praktis dan bisa menyesuaikan dengan gaya hidup generasi sekarang yang lebih suka mengakses kenangan melalui gadget dan membagikannya dalam beberapa klik saja.
Di era media sosial ini, ternyata fotografi untuk pernikahan pun juga memiliki trennya sendiri. Supaya pernikahanmu tetap relevan dan bisa dinikmati oleh banyak orang, tak ada salahnya untuk mengikutinya. Tentunya kamu bisa mewujudkan berbagai gaya fotografi dengan menemukan fotografer yang tepat. Nah, tenang saja, kamu bisa menemukan rekomendasinya di sini.
Cover | Fotografi: Cesar Picture