Bulan Agustus tahun ini menandai babak baru yang penuh makna dalam kisah cinta pasangan musisi multitalenta, Nadin Amizah dan Faishal Tanjung. Setelah melaksanakan prosesi akad nikah yang berlangsung dengan suasana intim dan sakral pada tanggal cantik, 8 Agustus 2025, keduanya kini resmi menyandang status sebagai suami dan istri.
Kebahagiaan mereka tak berhenti di sana. Keesokan harinya, perayaan pernikahan digelar dengan konsep yang tak kalah memesona—menghadirkan nuansa hangat nan intimate, berpadu dengan keindahan alam yang dibalut sentuhan dreamy bak kisah negeri dongeng. Setiap detailnya memantulkan romansa dan kepribadian unik pasangan ini.
Yuk, kita kulik lebih dalam detail pernikahan Nadin dan Faishal dari mulai akad nikah hingga resepsi yang tak hanya begitu romantis, tapi juga penuh inspirasi bagi siapa pun yang tengah merencanakan perayaan cinta!
Hari Ke-1: Akad Nikah dan Wedding Dinner Reception
Mahar Pernikahan Nadin Amizah & Faishal Tanjung: Simbol Cinta dalam Angka yang Penuh Arti
Setiap pernikahan menyimpan cerita uniknya sendiri. Begitu pula dengan Nadin Amizah dan Faishal Tanjung, pasangan musisi muda berbakat yang telah berpacaran sejak 2020 ini resmi menikah pada 8 Agustus 2025. Selain lokasi dan dekorasi pernikahan mereka yang penuh pesona, satu hal yang tak kalah mencuri perhatian adalah mahar pernikahan yang begitu personal dan sarat makna.
Di momen akad nikah yang berlangsung hangat dan intim, Faishal menyerahkan mahar berupa emas 28,4 gram dan uang tunai Rp8.082.025. Angka ini bukan dipilih sembarangan. Nilainya secara langsung mencerminkan tanggal pernikahan mereka: 08-08-2025. Kombinasi ini menunjukkan betapa perhatian dan perencanaan yang matang menjadi bagian dari perjalanan cinta mereka.
Di tengah suasana alam yang syahdu dan sakral, mahar ini menjadi simbol janji yang bukan hanya berbentuk materi, tetapi juga kenangan abadi yang tertulis dalam angka dan waktu. Makna di balik mahar pernikahan Nadin Amizah seolah menegaskan bahwa cinta tak melulu harus megah untuk menjadi istimewa—yang terpenting adalah ketulusan dan keinginan untuk saling mengingat momen berharga bersama.
Pilihan mahar ini juga menjadi inspirasi bagi banyak pasangan yang ingin menghadirkan nilai simbolik dan personal dalam pernikahan mereka. Sebab pada akhirnya, setiap detail kecil seperti mahar bisa menjadi bagian dari cerita cinta yang dikenang sepanjang hidup.
Dekorasi Akad Nikah Nadin Amizah & Faishal Tanjung yang Magis dan Syahdu
Akad nikah Nadin Amizah dan Faishal Tanjung berlangsung begitu syahdu dalam balutan suasana alami yang memesona. Berlokasi di venue semi-outdoor Imah Seniman yang dipenuhi pepohonan rindang, momen sakral ini seolah menyatu dengan alam. Nadin dan Faishal memilih untuk membiarkan alam menjadi dekorasi utamanya—tanpa kemewahan berlebihan, namun tetap menciptakan nuansa magis yang terasa seperti potongan adegan dari negeri dongeng.
Memasuki area akad, para tamu disambut oleh gerbang bunga megah yang dirangkai dari dedaunan segar dan bunga segar. Komposisinya tidak hanya mencolok secara visual, tapi juga menyampaikan kehangatan dan keindahan sejak langkah pertama. Sementara itu, jalur aisle yang dipenuhi bunga putih dan pink pastel mengantar kedua mempelai menuju meja akad, menciptakan lintasan romantis yang begitu menenangkan hati.
Pada area utama, backdrop akad memancarkan nuansa minimalis yang elegan, dengan rangkaian bunga bernuansa lembut tersusun simetris, selaras tanpa menutupi keindahan latar hijau pepohonan. Setiap sudut dekorasi dirancang senada: tidak terlalu ramai, tapi justru memperkuat kesan intim, sederhana, dan penuh cinta.
Dekorasi Venue Dinner Night Reception Begitu Estetik
Usai prosesi akad yang khidmat di pagi hari, pernikahan Nadin dan Faishal berlanjut dengan jamuan makan malam pada resepsi malam harinya. Manten Ballroom Imah Seniman disulap menjadi ruang makan malam yang memancarkan kemewahan klasik nan hangat. Meja-meja panjang berlapis drapery satin bernuansa beige, bergelombang mengalir anggun hingga menyentuh lantai, menciptakan kesan dramatis yang berpadu dengan keintiman suasana.
Tak sampai di situ saja keistimewaan dekorasi venue pernikahan pasangan estetik ini. Centerpieces menjadi pusat perhatian, di mana setiap meja dihiasi rangkaian bunga putih dan hijau segar dalam vas kaca ramping, berpadu dengan lilin-lilin pilar yang memancarkan cahaya temaram, menambah nuansa romantis.
Dari langit-langit, kain drapery putih tipis melayang lembut, membingkai pendar lampu kristal yang menggantung megah. Sentuhan cahaya keemasan dari chandelier memantul pada lipatan kain, memberi kedalaman visual dan membungkus seluruh ruangan dengan aura elegan yang menenangkan—tempat sempurna untuk merayakan cinta Nadin dan Faishal dalam kehangatan malam.
Nadin Kenakan Kebaya Vintage Bernuansa Personal, Lembut dan Sarat Makna
Selanjutnya mari kita bahas busana pengantin yang dikenakan Nadin dan Faishal di hari akad nikahnya. Nadin Amizah tampil memukau dalam balutan kebaya klasik bergaya vintage yang dirancang khusus oleh Wiranti Kurnia Bride. Kebaya ini bukanlah kebaya biasa, melainkan karya yang sarat sentuhan personal—terbuat dari patchwork renda pilihan yang dikurasi langsung oleh Nadin. Tiap helai renda yang dijahit bukan hanya estetis, tetapi menyimpan jejak rasa, cerita, dan sentuhan yang benar-benar merepresentasikan dirinya.
Detailnya pun begitu manis dan subtil. Kebaya ini dihiasi dengan aplikasi bunga mawar putih yang dibuat dengan teknik rumit namun halus, menambahkan kesan feminin dan lembut—pas menggambarkan karakter Nadin yang puitis dan penuh kehangatan. Potongannya klasik namun tetap ringan, menciptakan harmoni antara gaya tradisional dan nuansa kekinian.
Tak cuma itu, veil panjang menjuntai bergaya Baroque kian menyempurnakan penampilan Nadin, menghadirkan sentuhan dramatis yang tetap memancarkan keanggunan. Kain penutup kepala ini membingkai wajahnya dengan lembut, menjadi simbol keindahan dan kesucian di momen sakral tersebut. Sebagai pelengkap, ia mengenakan songket emas yang memberi kilau keanggunan budaya.
Untuk look resepsi di malam harinya, Nadin menambahkan kilau sekaligus sentuhan adat Sunda pada penampilannya dengan menambahkan aksesoris lima buah kembang goyang menghiasi sanggul di kepalanya—menyatukan pesona modern-romantis dengan keindahan warisan Indonesia.
Faishal Kenakan Beskap dengan Detail Kontemporer yang Elegan
Serasi dengan Nadin, pada momen akad nikah yang sakral, Faishal Tanjung tampil begitu gagah dalam balutan busana adat Sunda yang diberi sentuhan modern nan elegan, busana rancangan dari Naire Wedding. Ia mengenakan beskap putih panjang dengan potongan rapi dan detail asimetris, yang dihiasi bordir serta taburan payet perak pada kerah tegak, bagian depan, ujung lengan, hingga saku.
Elemen-elemen ini menciptakan kilau lembut yang memberi kesan mewah tanpa berlebihan. Penampilannya semakin lengkap dengan kain songket emas bermotif tradisional Sunda yang dililit di atas celana satin putih—senada dengan kain songket yang dikenakan Nadin—melambangkan keselarasan antara kedua mempelai.
Sebagai pelengkap, musisi yang merupakan adik kandung dari aktris Sheila Dara Aisha ini mengenakan ronce melati yang dikalungkan di leher, memberi sentuhan khas adat Sunda yang sarat makna. Aksesori ini sekaligus menjadi simbol keharuman dan keanggunan dalam tradisi pernikahan.
Sepatu kulit hitam formal serta aksen rantai kecil di dada mempertegas sisi maskulin dan kontemporer dari tampilannya. Busana Faishal ini mencerminkan perpaduan harmonis antara nilai-nilai tradisional dengan gaya modern yang sleek, membuatnya tampil percaya diri namun tetap menghormati akar budaya—sebuah pilihan sempurna untuk hari besar yang penuh makna.
Hari Ke-2: Intimate Wedding Celebration Nadin & Faishal yang Dreamy dan Romantis
Konsep Intimate tanpa Pelaminan, Bebas tanpa Jarak
Dalam banyak pernikahan, pelaminan menjadi simbol utama yang menjadi pusat perhatian serta mewakili kemegahan. Namun, berbeda dari resepsi konvensional, tidak ada pelaminan dalam pernikahan Nadin & Faishal. Sebagai gantinya, pasangan ini memilih sebuah ayunan kayu berhias bunga pastel menjadi focal point yang menggantikan kursi pelaminan.
Bukan tanpa alasan, pilihan ini sejalan dengan karakter mereka yang dikenal artistik, bebas, dan tidak suka hal yang kaku. Konsep pernikahan ini benar-benar memancarkan nilai kedekatan dan kejujuran emosional. “Kalau mau tidur, tidur aja. Have fun as much as you can,” ujar Nadin kepada para tamu. Sebuah ajakan untuk menikmati momen tanpa tekanan.
Dekorasi Pastel & Sentuhan Vintage yang Lembut
Keindahan hutan pinus di Pinehill, Cibodas, Jawa Barat, menjadi latar pernikahan Nadin dan Faishal. Dekorasi resepsi pernikahan mereka bisa dibilang sederhana, namun begitu istimewa karena mengusung tema yang tak biasa—vintage fairy tale ala negeri dongeng.
Dekorasi pernikahan Nadin dan Faishal dipercayakan pada vendor kenamaan, Elior Design. Venue outdoor yang hijau alami ini dihias dengan warna-warna pastel lembut seperti peach, dusty pink, dan baby blue. Elemen kayu natural, rangkaian bunga liar, lampu gantung kecil yang temaram, serta kursi rotan klasik, menciptakan atmosfer yang romantis, alami, dan sangat personal.
Love in full bloom. Begitulah suasana yang tercipta dalam perayaan cinta Nadin Amizah dan Faishal Tanjung. Dikelilingi oleh orang-orang terkasih, momen resepsi ini menjelma menjadi selebrasi yang hangat, lembut, dan sangat personal.
Penampilan Nadin & Faishal: Chic, Natural, & Artistik bak Putri dan Pangeran Dongeng
Bukan Nadin namanya jika tampil biasa-biasa saja. Dalam keseharian maupun penampilan panggungnya, pelantun ‘Sorai’ ini dikenal dengan gaya ala cottagecore yang feminin dengan nuansa vintage nan estetik. Ciri khas tersebut juga tampak pada busana resepsi pernikahan yang ia kenakan. Dalam resepsi pernikahannya, Nadin Amizah tampil memesona dalam balutan gaun khusus rancangan Wiranti Kurnia Bride.
Foto via Wiranti Kurnia Bride
Gaun ini bukan sekadar busana, tapi lembar demi lembar cerita yang dijahit penuh kehangatan. “Gaun yang dijahit dengan semua cerita dan kenangan,” ungkap Wiranti. Potongan basque waist vintage yang klasik dipadukan dengan rok tulle berwarna pale rose yang lembut, menciptakan siluet anggun sekaligus romantis. Salah satu detail paling menyentuh adalah penggunaan renda dari gaun kesayangan milik Nadin sendiri, menjadikan tiap helainya sarat makna dan sangat personal.
Terinspirasi dari keanggunan gaun pengantin era 1950–60-an, Wiranti menghadirkan desain yang timeless. “Setiap bunga pita buatan tangan adalah puisi yang sunyi,” katanya, menggambarkan bagaimana kecantikan bisa hadir tanpa harus mencolok. Estetika yang diusung bukan tentang kemewahan berlebih, melainkan tentang kehadiran yang halus dan menyentuh—“bercahaya lembut, seperti dirinya.” Nadin, dalam gaun ini, terlihat begitu selaras dengan citra dirinya: sederhana, puitis, dan bersinar dalam keheningan.
Seperti yang digambarkan sang desainer, Nadin hadir di hari bahagianya “serupa cahaya matahari yang menembus tirai renda—hangat, lembut, dan menenangkan tanpa henti.” Tak heran bila penampilannya dalam resepsi intimate tersebut begitu mencuri perhatian. Gaun itu tidak hanya mempercantik tampilan luar, tetapi juga merangkum kepribadian dan perjalanan emosional sang mempelai. Sebuah karya yang lebih dari sekadar pakaian—ia adalah kenangan yang bisa dikenakan.
Tak hanya Nadin yang tampil memukau, Faishal Tanjung pun mencuri perhatian dengan penampilannya yang santai namun tetap formal. Ia mengenakan setelan jas berwarna cokelat tua yang gagah dan elegan, selaras dengan suasana resepsi mereka yang intimate dan penuh kehangatan.
Padanan setelan jas pengantin tersebut dengan kemeja putih bersih dan rompi senada mempertegas siluet klasik yang timeless, menciptakan sosok gentleman modern yang bersahaja namun tetap berkelas. Nuansa cokelat tua tidak hanya menyatu dengan konsep dekorasi pastel dan vintage yang diusung, tapi juga memberikan kesan mendalam dan penuh karakter.
Family Support System: Vidi dan Sheila di Pernikahan Nadin dan Faishal
Momen bahagia kali ini bukan hanya milik pengantin, Nadin Amizah dan Faishal Tanjung, tetapi juga dinantikan oleh keluarga dekat—terutama pasangan selebriti Vidi Aldiano dan Sheila Dara Aisha. Sebagai adik ipar sekaligus keluarga yang penuh kehangatan, mereka terlihat hadir dengan antusiasme tinggi mulai dari lamaran hingga resepsi, seolah ikut merayakan setiap langkah cinta adik mereka dengan hati yang sama hangatnya.
Di hari penuh suka cita itu, sukacita tak hanya menular lewat senyum tingkah pengantin, tapi juga melalui kebersamaan keluarga besar sang mempelai pria. Vidi dan Sheila mengenakan seragam keluarga khusus yang diselaraskan, mencerminkan keharmonisan batin yang terekspresikan lewat pakaian yang serasi dan penuh arti. Tak hanya itu, Vidi tampak begitu terharu saat menyaksikan adiknya resmi menikah, menandai momen baru dalam hubungan keluarga yang kian erat.
Nah, itu lah detail menarik dari pernikahan Nadin Amizah dan Faishal Tanjung yang bisa kamu jadikan inspirasi. Disebut-sebut sebagai salah satu resepsi intimate paling menawan tahun ini? Rasanya tidak berlebihan, ya! Dekorasi cantik yang dipenuhi dengan warna-warna pastel lembut, pilihan busana bernuansa vintage chic yang estetik dan elegan, serta suasana intim yang semakin hangat bersama kehadiran sahabat serta keluarga tercinta.
Untuk kamu yang ingin merayakan pesta pernikahanmu dengan gaya intimate wedding ala Nadin dan Faishal, berikut beberapa tips yang perlu dicatat:
- Pilih venue outdoor yang mendukung nuansa natural
- Gunakan dekorasi pastel & bunga liar untuk kesan lembut
- Pilih busana ringan dan flowy, tidak harus formal
- Buat rundown fleksibel, dan berikan ruang bebas untuk tamu
- Hindari pelaminan—fokus pada interaksi hangat
- Utamakan kenyamanan, bukan keharusan
Gimana, semakin yakin ingin menyelenggarakan intimate wedding seperti Nadin & Faishal? WeddingMarket hadir dengan ratusan vendor profesional mulai dari dekorasi, WO, fotografi, hingga venue garden wedding terbaik. Dapatkan konsultasi gratis, promo spesial, dan inspirasi pernikahan personal yang benar-benar kamu banget. Kunjungi www.weddingmarket.com dan wujudkan pesta impianmu sekarang juga, ya!
Cover | Foto via Wiranti Kurnia Bride