Hidup dengan orang lain tentu akan terasa berbeda dibandingkan tinggal sendirian. Kamu akan menghadapi tugas, tanggung jawab, dan rutinitas baru yang mungkin selama ini belum pernah kamu lakukan. Oleh sebab itu, selain mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan finansial, ada beberapa skill lain yang harus dipersiapkan jika kamu memutuskan akan menikah dengan pasanganmu. Hal ini harus kamu siapkan supaya tidak kaget dan proses adaptasi jadi terasa lebih berat.
Apa saja skill yang dibutuhkan untuk membuat pernikahan bisa berjalan dengan semakin lancar dan bahagia? Berikut ini beberapa keterampilan yang sebaiknya dikuasai baik pengantin laki-laki maupun perempuan. Simak yuk selengkapnya!
Skill yang dibutuhkan
Beberapa skill berikut ini tidak dipelajari di bangku sekolah sehingga bisa jadi sudah kamu miliki, bisa juga belum. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya.
Merawat rumah
Kalian akan lebih banyak menghabiskan waktu berdua di rumah. Untuk itu, rumah harus dirawat agar nyaman untuk ditinggali bersama walau mungkin kamu menggunakan jasa orang lain untuk melakukan beberapa perawatan. Skill ini dibutuhkan untuk mengantisipasi jika kamu harus mengurus rumah sendiri. Beberapa perawatan yang harus dilakukan, seperti menjaga kebersihan rumah dengan menyapu dan mengepel lantai hingga membersihkan kamar mandi.
Mendekorasi ruang dan memastikannya semua bagian rumah tidak ada yang rusak sehingga tidak membahayakan penghuninya juga penting. Beberapa hal harus dicek secara rutin sehingga harus ada yang bertanggung jawab akan hal ini.
Mengelola keuangan
Apakah kamu masih kesulitan mengelola keuangan saat masih tinggal sendirian? Sebaiknya perbaiki dahulu kebiasaan ini karena nantinya kamu bukan hanya akan mengatur keuangan untuk diri sendiri saja, tapi juga keluarga. Beberapa skill yang harus dikuasai adalah menyusun anggaran bulanan dan menetapkan batas anggaran untuk setiap pos, mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara rutin untuk memantau kondisi keuangan, menyisihkan pendapatan untuk menabung dan investasi, mengatur pembayaran utang agar tetap sehat, dan melakukan perencanaan keuangan jangka panjang.
Memasak
Memasak merupakan sebuah skill yang sebaiknya kamu pelajari, bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki. Pasalnya, selain menghemat pengeluaran, kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang lebih sehat, menikmati masakan yang sulit dibeli di luar, bahkan bisa menjadi waktu bonding yang romantis.
Beberapa hal yang harus kamu kuasai, yaitu merencanakan menu mingguan dengan variasi yang cukup beragam, membuat daftar belanja untuk panduan saat membeli bahan, menguasai beberapa resep dan teknik memasak sederhana mulai dari menggoreng hingga merebus.
Melakukan komunikasi efektif
Pernah mendengar bahwa sebagian besar isi dari pernikahan adalah mengobrol? Artinya, kamu harus mampu melakukan komunikasi efektif untuk menghindari berbagai kesalahpahaman yang mungkin akan membawa ke masalah yang tidak diharapkan.
Beberapa hal yang harus bisa dilakukan adalah menyimak dengan penuh perhatian tanpa menginterupsi, memberikan respons yang menunjukkan bahwa kamu memahami apa yang dikatakan oleh pasangan, mengungkapkan perasaan secara jujur dan terbuka tanpa menyalahkan dan mengkritik pasangan, dan menunjukkan bahasa tubuh atau raut wajah yang nyaman.
Menyelesaikan konflik
Jika muncul konflik di dalam pernikahan, yang perlu dilakukan adalah fokus dengan penyelesaian masalah alih-alih mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Berkompromi dengan pasangan juga menjadi salah satu skill penting sehingga kalian bisa mencari jalan tengah yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hal lain yang tak kalah penting adalah mengelola kemarahan dan emosi sehingga diskusi untuk menyelesaikan masalah bisa dilakukan dengan tenang dan rasional.
Manajemen waktu
Adanya tanggung jawab dan peran baru membuat skill yang satu ini sangat dibutuhkan. Kamu yang selama ini terbiasa bangun siang dan menghabiskan waktu hanya untuk sendirian, harus mulai memikirkan untuk menyeimbangkan waktu untuk pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri. Hal ini bisa kamu lakukan dengan membuat jadwal harian atau mingguan, kemudian membuat prioritas untuk tugas-tugas yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.
Mengambil keputusan
Pengambilan keputusan bukan hanya akan memengaruhimu saja, tapi bisa jadi akan mempengaruhi kehidupan keluarga selama beberapa waktu ke depan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, mulai dari melihat beberapa opsi yang tersedia, meninjau apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing, sama-sama mengajukan pendapat dengan alasan yang rasional, dan melakukan kompromi untuk bisa mencapai keputusan bersama yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Ketrampilan untuk empati
Meskipun berhubungan dengan perasaan, empati adalah sebuah skill yang bisa diasah. Hal ini dibutuhkan dalam kehidupan pernikahan supaya tidak ada salah satu pihak yang merasa tidak dihargai dan perasaannya dianggap tidak valid. Untuk itu, seseorang perlu menempatkan diri di posisi pasangan dan memahami perasaannya. Kemudian, selalu beri dukungan dan dorongan ketika pasangan sedang merasa stres atau menghadapi kesulitan.
Menjaga keromantisan
Menjaga keromantisan agar tetap hidup dalam waktu yang lama ternyata merupakan sebuah keahlian yang dibutuhkan oleh pasangan yang ingin kehidupan rumah tangganya lebih menyenangkan. Habiskan waktu bersama dengan pasangan untuk melakukan hal yang menyenangkan dan disukai. Bangun dan pelihara keintiman emosional dan fisik dengan pasangan.
Merawat anak
Jika berencana untuk memiliki buah hati, skill yang dibutuhkan akan semakin kompleks. Kamu harus menguasai keterampilan dalam merawat anak seperti memberi makan, mengganti popok, dan menjaga kesehatan anak. Membimbing dan mendidik anak juga menjadi skill utama yang dibutuhkan. Di dalamnya terdapat beberapa hal yang lebih detail lagi, seperti memberikan kasih sayang hingga melatih disiplin dengan cara yang tepat. Hal lain yang tak kalah penting adalah memberikan segalanya yang terbaik untuk anak.
Cara membagi tugas dan peran
Beberapa skill dasar yang disebutkan sebaiknya dimiliki oleh kedua belah pihak yang akan menikah. Namun, kalian juga bisa melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab dengan saling melengkapi apabila salah satu bisa melakukan tugas, sementara yang lain tidak bisa. Caranya adalah dengan membagi tugas dan peran. Kamu dan pasangan bisa coba tips berikut ini:
Identifikasi tugas apa saja yang perlu dilakukan
Buat daftar yang berisi semua tugas yang perlu dilakukan, seperti seperti memasak, membersihkan rumah, berbelanja, dan merawat anak. Buat dengan detail supaya tidak ada yang ketinggalan dan akhirnya jadi bahan untuk saling melempar. Tentukan tugas-tugas yang paling penting dan perlu diselesaikan segera.
Ketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing
Jika sudah merasa mempelajari beberapa skill yang dibutuhkan, kalian mungkin akan menyadari bahwa kamu atau pasangan bagus saat melakukan suatu hal, tapi kurang saat melakukan hal lainnya. Bagi tugas berdasarkan keahlian dan minat masing-masing. Misalnya, jika salah satu lebih suka memasak dan yang lain lebih suka membersihkan rumah, bagilah tugas sesuai dengan preferensi tersebut. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan waktu yang dimiliki. Jika salah satu dari kalian memiliki lebih banyak waktu luang, ia dapat mengambil lebih banyak tugas rumah tangga.
Buat jadwal dan rencana
Untuk mempermudah menyusun pembagian tugas dan membagi waktu, tak ada salahnya untuk membuat jadwal yang bisa diikuti untuk membangun rutinitas yang baru. Buat jadwal yang jelas tentang kapan tugas-tugas tertentu harus dilakukan dan siapa yang bertanggung jawab. Gunakan kalender, aplikasi pengelola tugas, atau papan tulis untuk membantu mengatur dan memantau hal yang satu ini.
Lakukan dengan fleksibel
Meskipun kalian berdua sudah membuat jadwal yang lengkap dengan detail dan pembagiannya, kalian juga tetap harus memiliki sifat fleksibel. Kadang-kadang situasi akan berubah dan segala hal tak terduga bisa terjadi sehingga perlu ada penyesuaian dalam pembagian tugas. Jika pasangan mengalami kewalahan dalam mengerjakan tugasnya sendirian, jangan segan untuk membantu.
Saling menghargai
Meskipun sudah menjadi tugas masing-masing, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan pujian kecil agar pasangan merasa lebih dihargai. Biasanya tugas yang dilakukan jadi terbayarkan dan semangat bisa berlipat setelah mengerjakan hal ini. Tugas-tugas pun akan bisa dikerjakan dengan lebih baik.
Evaluasi
Tinjau secara rutin pembagian tugas untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Diskusikan apa saja pembagian tugas yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Jika ada masalah atau ketidakpuasan, cari solusi bersama dengan berbicara secara terbuka dan berkompromi. Evaluasi bisa dilakukan kapan pun atau jika perlu atau dijadwalkan setiap beberapa pekan sekali.
Bagi tugas secara adil
Membagi tugas secara adil bukan berarti harus sama persis. Pastikan pembagian tugas tidak memberatkan salah satu pihak. Jika salah satu merasa terlalu banyak beban, bicarakan dan cari solusi bersama. Selain tugas fisik, pertimbangkan juga beban psikologis dan emosional yang mungkin dirasakan oleh pasangan.
Nah, jadi bagaimana? Setelah membaca beberapa skill yang disebutkan, apakah kamu sudah benar-benar siap untuk menikah dan berkompromi dengan pasanganmu untuk berbagai tugas nanti? Jika belum, tidak ada salahnya mengambil waktu untuk mempersiapkannya terlebih dahulu.
Cover foto: Pexels/Annushka Ahuja