Pilih Kategori Artikel

5 Baju Pengantin Batak dan Maknanya, Pancarkan Pesona Bahagia
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Baju pengantin Batak menjadi pakaian tradisional Indonesia yang cukup digandrungi. Banyak artis yang memutuskan menikah dengan mengenakan pakaian adat  dari Sumatera Barat tersebut seperti Jessica Mila, Raditya Dika, dan penyanyi solo, Judika.

Berkesan mewah dan bold, siapa sangka kalau baju pernikahan Batak punya banyak ragam tergantung dengan sub adatnya. Masing-masing memiliki nilai-nilai filosofi yang mendalam dalam setiap atributnya. 

Nah, kamu yang dalam waktu dekat akan menikah dan ingin mengusung pernikahan adat Batak, yuk, pelajari lebih dulu jenis-jenisnya dan filosofinya di bawah ini. Biar makin mantap menikah dengan tradisi!

Baju Pengantin Batak Toba

wm_article_img
Fotografi: David Salim Photography

Baju pernikahan Batak Toba identik dengan ulos yang tiap motifnya dibedakan untuk tujuan pemakainya, seperti untuk pernikahan dan duka cita. Untuk kain ulos pernikahan disebut dengan ulos ragi hotang yang motifnya garis miring atau datar dan membentuk seperti rotan atau dalam bahasa Batak disebut hotang

Makna dalam ulos tersebut adalah ikatan baik batin maupun lahir di antara pasangan yang harus kokoh. Warnanya beragam, misalnya merah yang dianggap berani, putih yang suci, dan hitam yang bermakna kebijaksanaan. Motif ulos ragi hotang selain digunakan untuk pernikahan juga umumnya ada di upacara yang bernuansa gembira lainnya.

wm_article_img
Fotografi: AA Fotografi

Aksesori pernikahan pengantin perempuan juga tak luput dari pakaian adat tersebut, yakni berupa mahkota yang disebut dengan sortali dengan warna merah corak emas. Untuk aksesoris pengantin pria juga ada, yaitu tali-tali. Bukan sebarang hiasan, tapi mahkota adat tersebut bermakna kehormatan dan kemuliaan bagi kedua mempelai.

Baju Pengantin Batak Karo

wm_article_img
Fotografi: Fatahillah Ginting Photography

Berbeda dengan adat Batak Karo yang menggunakan uis gara sebagai salah satu ciri khas dalam adat pernikahannya. Uis gara diambil dari kata uis yang berarti kain dan gara adalah merah, yang pada kainnya biasanya didominasi oleh warna merah, putih, dan hitam berhias corak emas atau perak. 

Uis gara dibuat dari kapas yang dipintal atau ditenun dengan tangan dan warna-warna yang digunakan menggunakan pewarna alami, sehingga terasa begitu istimewa. Warna merah sebagai yang dominan dianggap sebagai ungkapan kebahagiaan, semarak, dan penuh cinta.

wm_article_img
Fotografi: Fellaproductionbpn

Sebagai kebanggaan, pengantin lelaki mengenakan penutup kepala bernama uis beka buloh yang bermakna kewibawaan serta kebesaran. Pengantin perempuan juga tak luput dari pemakaian penutup kepala atau yang disebut uis gatip jongkit yang tidak hanya dipakai saat pernikahan, tapi juga menjadi pakaian sehari-hari perempuan Batak Karo.

Baju Pengantin Batak Mandailing

wm_article_img
Fotografi: Fng Photography

Apabila kamu atau pasangan masih keturunan dari masyarakat Mandailing Natal, Padang Lawas, Tapanuli Selatan, dan Labuhanbatu, baju pengantin adat Batak yang bisa digunakan pun tak kalah istimewa. Masih mengenakan ulos yang mirip dengan baju pernikahan Batak Toba, tapi dibedakan dengan aksesoris dan kombinasi pakaiannya.

wm_article_img
Fotografi: Duaempat Photoworks

Pengantin perempuan dari Batak Mandailing akan mengenakan mahkota yang terbuat dari emas sepuhan yang disebut dengan bulang. Bulang yang berbentuk seperti tanduk kerbau tersebut konon adalah lambang kemuliaan. Tingginya tingkatan bulang menggambarkan derajat pengantin perempuan yang menikah. 

Sementara pengantin lelaki akan mengenakan ampu yang dulunya hanya bisa dikenakan oleh pria bangsawan. Bisa disimpulkan kalau ampu menjadi perlambang kekuasaan dan kehormatan buat pemakainya. Pakaian pernikahan Batak Mandailing disebut sebagai yang termewah karena setidaknya ada 16 bagian yang menempel di badan pengantin.  

Baju Pengantin Batak Simalungun

wm_article_img
Fotografi: Terralogical

Sebagai salah satu sub adat yang terbesar, pernikahan adat Batak Simalungun umumnya menggunakan kain yang disebut hiou yang mirip dengan ulos. Hiou sendiri umumnya dipakai secara menyeluruh untuk penutup badan. Inilah mengapa disebut bahwa pemakaian hiou agar pengantin yang memakainya senantiasa sehat baik secara lahir maupun batinnya.

wm_article_img
Fotografi: AA Fotografi

Tak cuma pakai hiou, tapi pengantin juga mengenakan tambahan aksesoris berupa gotong, bulang, dan suri-suri yang masing-masing memiliki maknanya sendiri. Suri-suri misalnya, kain yang dipakaikan seperti selendang pada bahu kanan tersebut merupakan perlambang rasa tanggung jawab. 

Sementara bulang yang merupakan penutup kepala dalam model baju pengantin batak dimaknai dengan timbulnya rasa 'keibuan' pada wanita yang telah menikah. Bulang banyak macamnya, tapi dalam pernikahan Simalungun menggunakan bulang teget.

Baju Pengantin Batak Pakpak

wm_article_img
Foto via Bataknesia

Setelah membekali diri dengan ilmu tata cara pernikahan adat Batak, pengetahuan soal jenis-jenis baju pengantinnya pun perlu. Untuk pakaian pengantin suku Batak Pakpak disebut dengan Baju Merapi-api karena pada pakaiannya berhias 'api-api' atau manik-manik. Untuk desainnya sendiri beragam, apalagi di zaman sekarang pakaian adat kian banyak dimodifikasi terutama bagian borgot dan leppa-leppa. 

Berbeda dengan pakaian pernikahan adat Batak lain yang biasanya memanfaatkan kain yang disulam, sebab kain yang digunakan untuk pernikahan sub suku Batak Pakpak berjenis beludru. Dan masing-masing pakaian untuk pengantin perempuan dan lelaki memiliki ciri khas. 

wm_article_img
Fotografi: Ovanphotograph

Misalnya pakaian pengantin lelaki yang bermodel baju kurung khas Melayu dengan bagian leher yang berhias api-api. Sementara pada baju pengantin adat Batak wanita, terdapat aksesoris berupa tutup kepala berbentuk lonjong, tapi ada sudut runcing di bagian belakang dan dibuat oleh oles silima takal atau saoeng. Pengantin perempuan juga memakai kancing emas, leppa-leppa atau kalung, dan beberapa aksesoris lainnya.

Mengenakan baju pengantin Batak di momen sakral pernikahan tentu menjadi sebuah kebanggaan. Kamu dan pasangan membuktikan bahwa pernikahan adat serta tradisi kampung halaman akan tetap disanjung di dunia yang sudah modern ini. Apalagi setelah mengetahui ada doa dan makna baik di dalamnya, kamu tentu makin cinta akan budaya sendiri ‘kan?

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...