Pilih Kategori Artikel

5 Pertanyaan untuk Pasangan Sebelum Memutuskan Menikah Usia Muda
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Berdasarkan UU No 16 Tahun 2019 tentang perkawinan di Indonesia, syarat usia untuk menikah di KUA adalah minimal 19 tahun. Dengan begitu, sebenarnya sah-sah saja, baik secara agama maupun negara, jika kamu dan pasangan memutuskan untuk menikah usia muda. 

Terlebih lagi, saat ini nikah muda menjadi fenomena yang umum, karena banyak pemengaruh (influencer) di media sosial yang melakukannya. Namun, banyak hal yang tentu harus kamu dan pasangan pertimbangkan sebelum menikah, terutama di usia muda. Bukan hanya soal materi dan mental, tetapi juga kesiapan diri untuk saling menerima satu sama lain sampai maut memisahkan. 

Nah, untuk membantu kalian menjawab kebimbangan akan nikah muda, WeddingMarket telah menyusun beberapa pertanyaan yang bisa kalian jadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Simak, yuk!

1. Apa alasan kamu menikah usia muda?

wm_article_img
Fotografi: Imagenic

Pertanyaan ini terkesan sepele, tetapi dapat memengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan pernikahan. Jika kamu dan pasangan tidak yakin akan alasan kalian menikah, bagaimana kalian menghadapi kehidupan setelah pesta usai? Ingat, kehidupan setelah pesta pernikahan jauh lebih kompleks dibandingkan sebelum kalian menikah. 

Jadi, mantapkan alasan kalian menikah usia muda. Cinta memang dibutuhkan dalam pernikahan. Namun, cinta bukan satu-satunya alasan kalian menikah. Tengok kembali makna cinta yang kamu rasakan, apakah memang mencintai pasanganmu karena ingin hidup bersama selamanya, atau hanya cinta menggebu penuh hasrat yang sifatnya sementara. 

Perhatikan juga sekelilingmu. Jika tujuan menikah usia muda hanya karena melihat teman atau sepupu seusiamu sudah menikah, sebaiknya urungkan niat tersebut. Kehidupan pernikahan setiap orang akan berbeda-beda dan tidak selalu bertabur keindahan. Jadi, jangan tergesa-gesa untuk menikah hanya karena takut tertinggal dengan teman atau sepupumu yang lain, ya. Jangan pula menikah hanya karena melihat indahnya kehidupan pernikahan pasangan lain, karena pernikahanmu dan pernikahannya belum tentu bernasib sama.

2. Bagaimana visi dan misi kalian? Sudahkah sama?

wm_article_img
Fotografi: Derai Studio

Setiap manusia memiliki kompleksitas yang berbeda-beda dalam berpikir. Sementara itu, pernikahan bukanlah cara untuk menyamakan pemikiran tersebut. Penting untuk duduk dan bertukar pikiran yang sehat dengan pasangan, guna melihat apakah kalian memiliki visi dan misi yang sama untuk hidup di masa depan. 

Visi dan misi yang sama penting dalam setiap pengambilan keputusan selama kehidupan pernikahan kalian nanti. Jika dari awal sudah tampak ketidakcocokan dalam visi dan misi, tentu hal ini dapat memberatkan kehidupan setelah menikah. Perselisihan dan pertengkaran mungkin tak terelakkan, bila tujuan dan cara hidup kalian tidak selaras. 

3. Apakah sudah siap untuk berkomitmen dengan pasangan?

wm_article_img
Fotografi: Polar Photograph

Menikah artinya membangun komitmen sehidup semati dengan pasangan yang telah kalian pilih. Ini artinya, kehidupan pernikahan bukan hanya terjadi dalam hitungan bulan ataupun tahun, tetapi hingga kalian menua bersama dan dipisahkan oleh maut. 

Jadi, lekas tanyakan kembali ke diri kamu, apakah siap untuk berkomitmen jangka panjang, bahkan selamanya dengan pasanganmu? Sanggupkah untuk mengukir setia dan tidak akan menemui lawan jenis siapa pun itu di belakang istri atau suami kamu? Silakan tanyakan pada dirimu sendiri sebelum memutuskan untuk menikah usia muda, ya, Dears

4. Bagaimana dengan kondisi finansial kalian? Apakah sudah mendukung untuk menikah?

wm_article_img
Foto via moneyfit.org

“Menikah tidak cukup hanya modal cinta” ungkapan tersebut benar adanya. Kalian tentu tidak mungkin membeli bahan kebutuhan pokok atau sandang dan papan hanya dengan cinta, bukan? Jadi, finansial menjadi faktor yang cukup penting peranannya dalam kesiapan menjelang pernikahan. 

Usia muda erat kaitannya dengan masa-masa indah sekaligus bimbang setelah lulus sekolah, mencari pekerjaan baru, dan masih ingin menikmati gaji untuk diri sendiri. Coba tanyakan lagi pada diri sendiri, apakah kalian siap untuk melepaskan penghasilan yang awalnya untuk diri sendiri, jadi harus terbagi dengan pasangan? 

Meski penghasilan istri bisa jadi hanya milik istri, apakah kalian siap untuk membagi penghasilan tersebut jika suami mengalami kesulitan finansial setelah menikah? 

Jika kondisi finansial kamu dan pasangan saat ini belum memungkinkan untuk menikah, jangan pernah memaksakan diri, ya, Dears. Finansial berisiko tinggi menjadi pemantik masalah lain dalam keluarga, mulai dari kekerasan hingga perselingkuhan. Jadi, pastikan kondisi finansialmu sudah cukup mapan untuk menghidupi keluarga kecilmu nanti, ya. 

5. Apakah kamu dan pasangan siap untuk memiliki anak setelah menikah?

wm_article_img
Fotografi: Aspherica

Kehadiran anak menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan saat akan menikah. Pasalnya, tidak semua pasangan siap untuk memiliki anak, terutama menikah usia muda, baik dari segi mental maupun kesehatan fisik. 

Secara medis, menikah usia muda memiliki beberapa risiko untuk ibu dan janin. Risiko ini mulai dari gangguan psikologis pada ibu hamil, hingga komplikasi kehamilan, seperti bayi lahir prematur, stunting, atau berat badan lahir rendah (BBLR). 

Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) menilai bahwa usia yang ideal untuk menikah adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Usia tersebut secara biologis maupun psikologis dianggap sudah matang dan dapat bertindak dewasa dalam menjalani biduk rumah tangga. Usia pernikahan yang tepat juga dapat meminimalkan risiko perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga, akibat emosional suami atau istri yang belum stabil. 

Oleh karena itu, tunggulah waktu yang tepat untuk menikah. Bukan hanya soal usia, tetapi juga kematangan secara biologis dan psikologis agar tetap dapat menjalani pernikahan yang sehat hingga tua nanti. 

Begitu banyak pertanyaan yang bisa kalian pertimbangkan sebelum mengambil keputusan menikah usia muda. Memang tak ada salahnya jika ingin menikah muda, tetapi tanyakan kepada diri sendiri apakah kalian siap untuk menjalani kehidupan pernikahan yang bukan untuk sebulan atau dua bulan saja. 

Jika memang sudah siap dan yakin untuk menikah usia muda, pastikan kamu dan pasangan memberikan yang terbaik di hari bahagia kalian. Persiapkan segala sesuatunya, mulai dari seserahan, baju pengantin, venue, dekorasi, hingga katering, agar pesta pernikahan berjalan dengan lancar dan terkenang di hati banyak tamu undangan dan keluarga. 

Temukan referensi vendor yang cocok untuk momen sekali seumur hidupmu, hanya di WeddingMarket. Siapkan keputusan terbaikmu dan hadiahkan pesta terindah untuk perjalanan cintamu, ya, Dears!

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...