
Baik pernikahan intim di belakang rumah sampai acara mewah berhari-hari, bekerja sama dengan vendor terpercaya adalah langkah penting dalam proses persiapannya. Kesuksesan acara pernikahan dan vendor berkualitas menjadi satu kesatuan, jika kamu ingin mempercayakan semua persiapan pada orang lain.
Meskipun kamu dan pasangan sudah membaca ulasan, melihat contoh kerja mereka, dan meminta rekomendasi dari teman sekalipun, jika memang vendor tidak click dengan kamu, tetap saja acara bisa berantakan. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu, sempat beredar cerita di media sosial di mana pasangan pengantin merasa kecewa terhadap vendor fotografinya. Padahal, vendor tersebut memiliki ulasan bagus, contoh pekerjaan berkualitas, dan sering bekerja sama dengan artis/public figure di Indonesia.
Itu menjadi salah satu bukti bahwa ulasan, portofolio menarik, dan rekomendasi tidak selamanya bisa menjamin pekerjaan vendor. Namun, bukan berarti mereka buruk, hanya saja portofolio vendor tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhanmu.
Nah, untuk menghindari hal seperti ini, kami memberikan 8 red flag yang harus kamu ketahui sebelum memilih vendor pernikahan. Jika 8 red flag ini sudah ada di vendor kamu, sebaiknya RUN! Jangan diteruskan atau kamu akan menyesal.
1. Harga dan pelayanan “Too Good to Be True”

Sebelum bertemu dengan vendor, kamu dan pasangan harus sudah mempelajari ‘harga pasar’ layanan pernikahan. Walaupun ingin meminta bantuan vendor untuk mempersiapkan pernikahan, jangan pernah bertemu mereka tanpa tahu detail-detail dasar pernikahan, termasuk harganya.
Kamu bisa melakukan survei ke beberapa vendor untuk mengetahui harga setiap layanan dan pelayanan apa saja yang bisa kamu dapatkan. Jika kamu bertemu dengan vendor yang menawarkan segala kebutuhanmu dengan harga jauh lebih rendah, sudah dapat dipastikan bahwa mereka tidak bisa dipercaya. Karena, bagaimana mungkin kamu bisa mendapatkan 'bulan' dengan harga 'secangkir kopi'. Ibaratnya, ada harga, ada barang.
Sebuah vendor tentu sudah sering mendapatkan klien dengan berbagai budget pernikahan. Jika mereka memang bisa dipercaya, kamu akan menemukan vendor yang bisa menyesuaikan layanan dengan budget pernikahanmu. Mereka bahkan akan membantu agar kamu bisa mewujudkan pernikahan impianmu dengan budget tersebut.
Memang, di beberapa season, vendor-vendor pernikahan mungkin memberikan diskon atau bonus, tetapi layanan sebesar itu tidak mungkin diberi harga yang sangat kecil. Vendor pernikahan terpercaya juga akan mengarahkanmu memilih layanan yang lebih baik jika memang anggaranmu dan pasangan tidak bisa memenuhi biaya jasa mereka. Sebuah vendor berpengalaman akan lebih jujur dan terbuka pada calon kliennya. Bagi mereka, lebih baik kehilangan satu klien daripada kehilangan nama baik mereka.
2. Sering melupakan meeting, janji, dan panggilan darimu

Responsif adalah kunci keberhasilan acara besarmu ketika mengandalkan vendor untuk membantu persiapan pernikahan. Salah satu tanda ketidakcocokan dengan para vendor adalah ketika mereka sering melupakan rapat, janji, dan mengabaikan panggilan darimu. Hal tersebut bukan sekadar kecerobohan, tetapi menjadi indikasi bahwa mereka tidak menghargai waktu dan kepentinganmu. Wajar memang jadwal sebuah pertemuan diatur ulang di hari lain. Namun, tidak semua jadwal dapat diubah sesuai dengan kepentingan vendor atau klien saja.
Kamu pasti tidak mau, kan, berada di posisi di mana kamu telah menetapkan janji bertemu atau telepon dengan vendor untuk mendiskusikan detail penting tentang dekorasi, jadwal acara, atau pilihan makanan. Namun, di hari yang sama pula, mereka tidak muncul atau lupa memberi kabar ke kamu ketika ada perubahan rencana.
Hal ini bukan hanya mengganggu jadwalmu, tetapi juga menunjukkan kurangnya komitmen dan profesionalisme pihak vendor itu sendiri. Selain merusak persiapan pernikahan, vendor yang tidak menghargai janjinya akan menimbulkan stres tambahan bagi klien sebagai calon pengantin.
Di media sosial, sempat seorang wanita mengungkapkan kekecewaannya kepada vendor pernikahannya sendiri. Dari awal komunikasi, vendor pernikahan terlihat dapat dipercaya, walaupun sering membatalkan janji, mengatur ulang jadwal pertemuan, dan meminta maaf ketika ada kesalahan pada klien.
Namun, di hari pernikahannya, segala persiapan tidak dilakukan dengan baik, Dekorasi dikerjakan seadanya, riasan wajah pengantin awur-awuran, dan detail pernikahan lain yang berantakan. Meskipun sang pengantin sudah disahkan menjadi pasangan suami-istri, pesta pernikahan yang buruk menjadi kenangan pahit mereka. Sedangkan vendor? Mereka hanya bisa meminta maaf tanpa pertanggungjawaban nyata. Agar hal tersebut tidak menimpamu, pastikan kamu dan vendor memiliki pola komunikasi yang sama, ya!
3. Kontrak mereka membingungkan

Kontrak, salah satu elemen penting dalam kerja sama. Ketika membaca kontrak, pastikan kamu menanyakan semua hal yang sangat penting sampai istilah sepele. Jangan malu bertanya istilah-istilah asing yang tidak kamu mengerti, bisa jadi disitulah kunci kerja sama antara kamu dan vendor.
Perhatikan setiap detail di dalam kontrak, terutama biaya total, jadwal pembayaran, dan prosedur penagihan mereka. Tidak hanya itu, di setiap persiapan acara pernikahan pasti akan menemukan pembayaran tambahan.
Sebelum persiapan setiap detail dilakukan, ketahui dulu bagaimana bentuk pembayaran tambahan yang mungkin akan dibebankan kepadamu. Jika mereka tidak menjelaskannya di kontrak, bisa jadi vendor pernikahanmu berniat untuk menipu kliennya.
Tidak menuliskan biaya tambahan secara resmi di kontrak merupakan bentuk vendor yang tidak profesional. Kita pasti sering kali tertipu dengan angka besar di iklan diskon, tanpa memperhatikan kalimat kecil di bawahnya.
Hal tersebut merupakan salah satu trik marketing, seseorang akan merasa ‘tertipu’ jika ternyata penawaran tidak sama dengan yang didapatkan. Begitupun dengan kontrak kerja sama dengan vendor pernikahan. Baca kontrak dengan hati-hati dan jangan sampai kamu melewatkan satu detailnya. Pelan-pelan aja bacanya, soalnya kamu ngga lagi lomba sama pemenang penghargaan ‘Pembaca Tercepat’ dari Guinnes World Record. Canda, ya!
4. Style mereka tidak cocok denganmu

Vendor terbaik mampu keluar dari zona nyaman mereka untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan kamu sebagai kliennya. Namun, akan lebih baik kalau kamu memilih vendor yang memiliki portofolio dan pengalaman sesuai dengan keinginan kamu.
Jika memang vendor tersebut menyanggupi permintaan kamu meskipun tidak sesuai gaya mereka, pastikan kembali kualitasnya. Setidaknya, vendor pernah menangani konsep pernikahan yang sama dengan keinginanmu minimal satu kali.
Menjadikan konsep pernikahanmu sebagai eksperimen pertama kali tentu bukan ide bagus. Meskipun begitu, kami tetap menyarankan agar kamu memiliki style yang sama dengan calon vendor pernikahan. Jika kamu menyukai portofolio mereka, akan lebih mudah berkreasi dan mengembangkan ide-ide cemerlang.
5. Tidak sefrekuensi dengan vendor

Ya, meskipun style kamu dan vendor sudah sama, tetapi tidak sefrekuensi, yah, sama aja boong itu namanya. Semua pasti setuju, kalau berbicara dan bekerja sama dengan orang-orang yang tidak sefrekuensi dengan kita pasti akan sangat menguras energi.
Jadi, kepribadian dan energimu harus serasi dengan vendor pernikahan, hal itu akan sangat membantu cara berkomunikasi nantinya. Kan, kalau ngobrolin persiapan nikah sama orang yang seru, tuh, pasti bawaannya seneng dan pengin cepet-cepet ketemu lagi.
Dengan begitu, persiapan pernikahanmu tidak akan membuat kamu dan pasangan stres. Kita semua tahu bahwa mempersiapkan pernikahan itu memerlukan waktu lama dan perjalanan yang sangat panjang, juga melelahkan. Tetapi, kalau lelahnya sama orang yang sefrekuensi pasti ngga kerasa.
Ibarat kamu kalau jalan jauh sendirian, enaknya dengerin musik dan sing along dalam hati. Beda lagi kalau jalan sama teman, pasti sambil cerita, eh tau-tau udah sampai di lokasi. Ya, kan?
6. Lakukan kesalahan berulang

Setelah kamu riset kecil-kecilnya, terungkap bahwa ada banyak keluhan klien sebelumnya terkait kesalahan atau ketidakpuasan terhadap pelayanan vendor tersebut. Parahnya lagi, mereka mengeluhkan hal yang sama. Ini berarti vendor pernikahan tersebut tidak mengambil langkah perbaikan atas kesalahannya dan kemungkinan besar hal itu akan terjadi lagi di kamu. Jadi, sebaiknya RUN, RUN, RUN!
7. Sering mengubah rencana

Alert, the other red flag! Kalau tadi vendor suka mengubah jadwal pertemuan secara sepihak, ini lebih parah lagi. Ketika vendor seringkali mengubah rencana atau detail pekerjaan mereka tanpa pemberitahuan atau alasan yang jelas. Hal ini tentu menunjukkan ketidakstabilan dan kurangnya transparansi dalam komunikasi mereka.
8. Vendor tidak memiliki izin

Izin dan lisensi ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa mereka telah memenuhi standar serta diakui secara resmi. Tanpa dokumen tersebut, kamu tidak bisa menjamin bahwa vendor akan memberikan layanan berkualitas dan sesuai peraturan yang berlaku.
Biasanya, vendor yang tidak memiliki lisensi juga tidak tercover oleh asuransi atau jaminan. Tanpa ini, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti kerusakan properti atau kecelakaan, kamu sebagai klien mungkin harus menanggung semua kerugian sendiri. Ih, serem!
Biaya nikah mahal, jangan sampai kamu harus bertanggung jawab atas semua perbaikan dan kompensasi nantinya. Sebelum memilih vendor, kamu bisa meminta bukti dokumen tersebut untuk melindungi diri sendiri dari potensi kerugian juga memastikan acara pernikahan berjalan lancar.
Sekarang sudah semakin paham, kan? Jangan sampai salah pilih vendor lagi, ya. Kalau kamu masih punya banyak pertanyaan, kami sangat bisa membantu kamu. Jangankan pertanyaan seputar pernikahan, mewujudkan pesta impian kamu aja kami bisa!
Foto cover: Loxia Photo