Pilih Kategori Artikel

Bukan Cuma Sesi Foto Prewedding, Kenalan Yuk dengan Sesi Foto Post-wedding!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 April 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Kamu mungkin sudah sering mendengar foto prewedding, yaitu foto-foto yang diambil oleh para calon pengantin sebelum menikah untuk mengabadikan momen kebersamaan mereka sebelum acara digelar. Foto ini nantinya juga akan digunakan untuk di undangan, dipasang sebagai dekorasi, maupun sekadar disimpan. Namun, pernahkah kamu mendengar tentang foto post-wedding?

Kebalikan dari foto prewedding, foto post-wedding adalah foto yang diambil justru setelah pengantin resmi menjadi pasangan suami istri. Kenapa ada orang lebih memilih mengambil foto setelah menikah daripada sebelum menikah? Ada beberapa jawaban yang bisa diberikan, tapi salah satunya adalah karena perasaan lebih nyaman berfoto ketika sudah sah bersama.

Nah, jika kamu masih penasaran dengan jenis sesi foto yang satu ini, simak penjelasan selengkapnya, yuk!

Apa itu sesi foto post-wedding?

wm_article_img
Fotografi: Helmi Buloh

Foto post-wedding adalah jenis foto yang diambil setelah perayaan pernikahan berlangsung. Biasanya, pasangan menunggu beberapa hari atau minggu setelah upacara pernikahan mereka untuk mengambil foto-foto ini. Tujuan utama dari foto post-wedding adalah untuk mengabadikan momen spesial pasangan setelah mereka resmi menjadi suami istri.

Berbeda dengan foto pernikahan yang diambil pada hari pernikahan itu sendiri, foto post-wedding memiliki pilihan lokasi dan konsep yang lebih fleksibel. Pasangan pengantin dapat memilih lokasi yang memiliki makna khusus bagi mereka atau menciptakan suasana yang berbeda untuk foto-foto ini. Beberapa pasangan memilih untuk mengenakan pakaian pengantin lagi, sementara yang lain lebih memilih pakaian sehari-hari atau bahkan tema tertentu untuk foto post-wedding mereka.

Perbedaan prewedding dan post-wedding

wm_article_img
Fotografi: Maximus Pictures

Sering dianggap mirip, perbedaan utama dari kedua jenis sesi foto ini adalah waktu pengambilan. Namun, ada juga beberapa perbedaan lain yang dimiliki sesi foto prewedding dan post-wedding.

1. Waktu pengambilan foto

  • Prewedding

Foto prewedding diambil sebelum pernikahan, biasanya beberapa minggu atau bulan sebelum tanggal resepsi. Tujuannya adalah untuk mengabadikan momen romantis dan persiapan sebelum pernikahan.

  • Post-wedding

Foto post-wedding diambil setelah pernikahan, beberapa hari atau minggu setelah upacara selesai. Tujuannya adalah untuk mengabadikan momen setelah pernikahan ketika pasangan sudah resmi menikah.

2. Tujuan Pemotretan

  • Prewedding

Sesi foto prewedding dirancang untuk mengabadikan momen antara pasangan sebelum pernikahan. Selain itu, foto-foto ini nantinya akan digunakan sebagai hiasan yang mempercantik undangan maupun dekorasi atau slideshow yang dipajang di acara pernikahan. 

  • Post-wedding

Foto post-wedding bertujuan untuk merekam momen spesial setelah pernikahan. Pasangan dapat memilih untuk mengenakan pakaian pengantin lagi atau memilih pakaian lain. Foto ini diambil untuk mengabadikan momen setelah pasangan sudah resmi menikah untuk disimpan sebagai kenangan pribadi atau dipajang di rumah baru. Meskipun sudah ada foto yang diambil saat pernikahan, konsep yang digunakan pada foto post-wedding bisa dibuat lebih fleksibel.

wm_article_img
Fotografi: Mahabbahasyila

3. Konsep foto

  • Prewedding

Foto prewedding memiliki berbagai konsep yang bisa dipilih, baik di dalam ruangan maupun luar ruangan. Fotografer pun biasanya akan menambahkan efek kreatif dan pencahayaan lainnya. Pasalnya, selain disimpan sendiri, foto-foto ini juga akan dilihat oleh banyak orang melalui berbagai media. 

  • Post-wedding

Sebenarnya, foto post-wedding juga bisa dibuat dengan kreativitas yang sama dengan foto prewedding. Namun, yang ingin ditekankan pada sesi ini biasanya adalah bagian  momen-momen kebersamaan dan kemesraan pasangan setelah menjalani kehidupan rumah tangga bersama.

Keuntungan melakukan sesi foto post-wedding

wm_article_img
Fotografi: Metamore Photo

Setelah membaca beberapa perbedaan pada kedua sesi foto tersebut, kamu mungkin kembali bertanya, kenapa lebih memilih foto post-wedding ketimbang prewedding padahal sudah ada juga foto yang diambil selama pernikahan. Berikut ini beberapa alasannya.

1. Tidak dikejar waktu untuk acara pernikahan

Dengan pemotretan post-wedding, pasangan tidak perlu terburu-buru atau merasa tertekan oleh jadwal yang ketat pada persiapan untuk hari pernikahan. Kalian dapat fokus sepenuhnya pada momen-momen setelah pernikahan tanpa harus khawatir tentang berbagai acara dan waktu yang terbatas.

2. Lokasi yang lebih bebas untuk dipilih

Biasanya ada keterbatasan pemilihan lokasi pada sesi prewedding atau bahkan pada saat hari-H pernikahan karena masalah waktu. Saat mengambil foto post-wedding, lokasi yang dipilih bisa lebih fleksibel. Kamu bisa melakukannya di rumah saja untuk menekankan gambaran kehidupan sehari-hari setelah menikah maupun pergi ke luar kota atau bahkan luar negeri sekaligus untuk berbulan madu.

3. Pilihan pakaian yang lebih fleksibel

Meskipun beberapa pasangan mungkin memilih untuk mengenakan pakaian pengantin lagi, pemotretan post-wedding juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk memilih pakaian yang lebih santai atau bahkan tema tertentu sesuai dengan keinginan mereka.

4. Atmosfer yang lebih santai

wm_article_img
Fotografer: Helmi Buloh

Pemotretan post-wedding biasanya dilakukan dalam suasana yang lebih santai dan cenderung lebih intim. Pasangan dapat lebih bebas mengekspresikan diri mereka tanpa kehadiran tamu dan perhatian yang banyak seperti pada hari pernikahan.

5. Fokus pada momen setelah pernikahan

Foto post-wedding menangkap momen spesial setelah pernikahan, memungkinkan pasangan untuk merayakan dan mengabadikan awal perjalanan mereka sebagai pasangan yang sudah resmi menikah. Momen-momen ini dapat ditangkap oleh kamera dengan lebih alami dan natural.

6. Pemilihan waktu lebih fleksibel

Saat mengambil foto di hari pernikahan, waktu yang dimiliki cukup terbatas. Namun, pasangan dapat memilih waktu pemotretan yang lebih fleksibel pada sesi post-wedding, misalnya saat matahari terbenam untuk mendapatkan cahaya yang indah atau di waktu lain yang sesuai dengan preferensi masing-masing.

7. Bisa berpose lebih intim

Beberapa pasangan memilih melakukan sesi post-wedding karena sudah sah sebagai pasangan suami istri sehingga bisa berpose dengan lebih dekat, seperti berpegangan tangan atau bahkan berpelukan dengan lebih luwes.

Tips melakukan foto post-wedding

wm_article_img
Fotografi: Ampictures

Untuk mendapatkan hasil foto post-wedding yang bagus, beberapa tips ini bisa kamu perhatikan.

1. Pilih lokasi dengan makna khusus

Foto post-wedding sebenarnya bisa diambil di mana saja, bahkan di rumah. Namun, jika ingin membuatnya lebih bermakna, lokasi yang memiliki kenangan seperti tempat pertama kali bertemu atau kencan bisa dipilih. Jika ingin membuatnya lebih berkesan lagi, kalian juga bisa mengambil foto di beberapa lokasi sekaligus menceritakan perjalanan cinta kalian.

2. Tentukan konsep foto

Diskusikan konsep dan gaya foto yang ingin diciptakan bersama pasangan. Apakah kamu  ingin foto yang romantis, santai, atau mungkin memiliki tema tertentu? Jika sudah sepakat, jangan lupa untuk banyak mengobrol juga dengan fotografer untuk mendapatkan hasil foto yang diinginkan.

3. Pilih waktu yang tepat

Pilih waktu yang tepat untuk mengambil foto ini. Kalian bisa memilih hari  ketika sedang libur sehingga ada lebih banyak waktu yang dimiliki. Jika ingin lebih efisien, kalian bisa menggunakan momen bulan madu untuk sekaligus mengambil foto post-wedding.

Selain harinya, pertimbangkan juga untuk memilih jam yang tepat. Hal ini akan mempengaruhi cahaya dan hasil foto. Misalnya, untuk mendapatkan cahaya yang lebih cerah, pagi hari akan lebih cocok untuk dipilih. Namun, cahaya yang lembut akan lebih mudah didapatkan pada sore hari.

4. Pertimbangkan cuaca

wm_article_img
Fotografer: Helmi Buloh

Periksa perkiraan cuaca dan pertimbangkan bagaimana kondisi cuaca dapat mempengaruhi pemotretan. Siapkan alternatif jika cuaca tiba-tiba berubah. Jika ingin mengambil pada momen tertentu, seperti saat hujan, pertimbangkan untuk menggunakan jasa fotografer yang memiliki portofolio dengan foto serupa.

5. Pilih pakaian yang nyaman

Pakaian yang dikenakan untuk mengambil foto post-wedding sebaiknya dipilih yang nyaman sehingga kamu bisa berpose dengan lebih leluasa. Baju pengantin akan menjadi pilihan yang cantik, tapi jika ingin mengenakan pakaian yang lain, pastikan sesuai dengan tema, ya.

6. Bawa perlengkapan tambahan

wm_article_img

Terlalu fokus terhadap hal-hal besar dalam sesi post-wedding kadang membuat seseorang melupakan barang kecil yang tak kalah penting. Misalnya, payung, tisu, atau perlengkapan lainnya yang mungkin diperlukan selama pemotretan. Dengan membawa perlengkapan tersebut, sesi post-wedding akan terasa lebih mulus dan nyaman.

7. Berikan ruang untuk improvisasi

Meskipun kamu, pasangan, dan tim telah merencanakan konsep hingga gaya yang akan dilakukan, berikan juga ruang untuk momen-momen spontan. Beberapa foto terbaik sering kali terjadi justru ketika pasangan sedang bersantai dan menikmati momen bersama.

9. Lakukan dengan alami

Dorong pasangan untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara alami. Hindari terlalu banyak pose yang kaku dan biarkan keintiman dan kebahagiaan tercermin dalam ekspresi wajah dan gerakan tubuh.

Nah, ternyata selain sesi prewedding, ada juga sesi post-wedding yang dilakukan setelah pernikahan digelar. Bagaimana? Apakah kamu tertarik dengan sesi yang satu ini?

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 April 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...