Meskipun banyak orang yang berlomba-lomba untuk membuat acara pernikahan yang memiliki tema modern elegan, ternyata pernikahan vintage masih diminati. Walaupun identik dengan zaman dulu, pernikahan berkonsep vintage justru menjadi konsep yang timeless alias selalu populer. Para tamu yang datang pun bisa ikut bernostalgia, salah satunya melalui berbagai makanan yang disediakan.
Pilihan katering makanan ini harus dipertimbangkan secara matang supaya bisa meninggalkan kesan yang baik kepada para tamu. Untuk konsep pernikahan vintage yang digelar di Indonesia, kamu bisa mempertimbangkan beberapa makanan dan minuman jadul berikut ini. Apa saja? Simak sampai habis, ya!
1. Makanan ringan
Makanan ringan yang jadul dan khas Indonesia sangat cocok untuk memperkuat tema vintage. Beberapa ide jajanan jadoel yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Kue cubit
Kue ini merupakan jajanan jalanan yang populer sejak lama dan sempat populer kembali. Kue dibuat dari tepung terigu, gula, telur, dan susu yang dimasak setengah matang. Oleh sebab itu, kue ini memiliki tekstur yang lembut dengan rasa manis yang pas. Biasanya ada tambahan topping pada kue, seperti meses atau cokelat bubuk.
- Cenil
Cenil adalah jajanan tradisional dari tepung kanji yang berwarna-warni dan kenyal. Biasanya jajanan ini akan disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula pasir atau gula jawa yang dicairkan. Cenil sering ditemukan di pasar tradisional dan merupakan simbol dari kesederhanaan serta keceriaan masa lalu.
- Onde-onde
Makanan ringan ini sudah ada sejak zaman dulu dan tetap populer hingga kini. Onde-onde terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan kacang hijau manis dan digoreng hingga kecokelatan, kemudian ditaburi wijen. Kombinasi tekstur renyah di luar dan lembut di dalam menjadikannya salah satu jajanan jadoel favorit.
- Lupis
Sering ditemui bersama dengan cenil, lupis adalah kue tradisional yang terbuat dari beras ketan dan disajikan dengan parutan kelapa serta gula merah cair. Bentuknya yang unik dan rasanya yang manis menjadikannya pilihan yang pas untuk menyuguhkan suasana nostalgia.
- Kue ape
Kue yang memiliki pinggiran tipis dan renyah dengan bagian tengah yang lembut ini merupakan salah satu jajanan tradisional yang mudah ditemukan di pasar-pasar. Kue Ape biasanya berwarna hijau karena diberi pewarna alami dari daun pandan, menambah sentuhan klasik pada menu pernikahan.
- Roti gambang
Roti ini termasuk salah satu roti tradisional yang sudah ada sejak zaman Belanda. Dengan rasa manis dan aroma rempah seperti kayu manis dan gula merah, roti gambang cocok untuk disajikan bersama teh hangat.
- Kue lapis
Sesuai dengan namanya, kue lapis memiliki ciri khas berupa bentuknya yang berlapis-lapis dan biasanya memiliki warna yang berbeda setiap lapisnya. Tak hanya visual yang menarik dan klasik, kue lapis juga memiliki rasa lezat yang akan membawa para tamu ke masa lalu.
- Kue putu
Kue putu biasanya akan dijual oleh penjual dengan suaranya yang khas saat lewat. Kue ini dibuat dari tepung beras yang diisi dengan gula merah dan kelapa parut, kemudian dikukus dalam bambu kecil. Alat inilah yang akan menghasilkan suara khas yang akan mengingatkan kita pada suasana pedesaan.
- Kue cucur
Kue tradisional ini terbuat dari tepung beras dan gula merah yang digoreng hingga hingga berbentuk seperti bunga dengan tepi yang tipis dan renyah. Rasanya manis dengan tekstur yang sedikit kenyal di bagian tengah.
2. Makanan berat
- Nasi liwet
Nasi liwet adalah nasi yang dimasak dengan santan, serai, daun salam, dan rempah-rempah lainnya sehingga memberikan rasa gurih dan aroma khas. Biasanya nasi disajikan dengan lauk seperti ayam suwir, telur pindang, tempe orek, dan sambal. Nasi liwet dapat disajikan dalam porsi besar di atas daun pisang sehingga akan semakin menambah suasana tradisional yang hangat.
- Tumpeng
Makanan yang satu ini sering ditemui dalam berbagai acara syukuran sehingga akan cocok dengan nuansa pernikahan. Makanan ini terdiri dari nasi kuning yang dibentuk menyerupai kerucut dan disajikan dengan berbagai lauk-pauk seperti ayam goreng, perkedel, telur pindang, tempe orek, dan urap sayur. Jika tumpeng dengan ukuran biasa akan terlalu sulit untuk diambil tamu, kamu bisa menyediakan tumpeng mini yang cocok untuk satu porsi.
- Gudeg
Hidangan khas Yogyakarta ini terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan rempah hingga empuk dan manis. Disajikan dengan krecek, ayam kampung, telur pindang, dan nasi, gudeg adalah pilihan yang pas untuk menggambarkan kekayaan kuliner Jawa di pernikahanmu.
- Soto Betawi
Ada banyak jenis soto di Indonesia dengan bermacam isian dan kuah yang berbeda. Kamu bisa memilih soto Betawi untuk menu katering pernikahan vintage. Soto khas Betawi menggunakan santan sebagai kuahnya, berisi daging sapi atau jeroan yang disajikan dengan emping, acar, dan sambal. Soto Betawi adalah hidangan yang menggambarkan kekayaan kuliner tradisional.
- Sate maranggi
Sate ini merupakan sate khas Purwakarta yang terbuat dari daging sapi yang telah direndam dalam bumbu rempah dan kecap, lalu dipanggang. Disajikan dengan lontong, nasi timbel atau nasi putih, serta sambal oncom dan lalapan, Sate Maranggi menjadi pilihan yang menggugah selera dan otentik.
- Urap
Memiliki sejarah yang panjang, makanan ini aman dikonsumsi banyak orang karena bahan utamanya adalah sayuran rebus. Sayuran ini kemudian bisa dibumbui dan dicampur dengan parutan kelapa. Namun, bumbu kelapa ini harus disajikan dalam kondisi segar karena biasanya cenderung lebih mudah basi.
3. Minuman
Jika biasanya minuman yang disajikan pada pernikahan hanya terdiri dari teh, infused water, atau air putih saja, kini kamu bisa lebih banyak bereksperimen dan menyajikan berbagai minuman yang kreatif dengan citarasa nostalgia.
- Es selendang mayang
Minuman tradisional Betawi ini terdiri dari potongan kue beras yang kenyal, disajikan dengan santan, sirup gula merah, dan es serut. Warna-warni selendang mayang memberikan sentuhan visual yang menarik dan menambah keunikan tema vintage.
- Es dawet
Rasanya tidak bisa meninggalkan minuman yang satu ini saat membicarakan tentang minuman vintage. Minuman ini terbuat dari cendol yang disajikan dalam santan dan gula merah cair. Tidak lupa tambahan es yang akan semakin menyegarkan suasana pernikahan.
- Wedang ronde
Minuman hangat ini terdiri dari bola-bola ketan yang diisi kacang tanah tumbuk dan disajikan dalam kuah jahe yang manis dan hangat. Wedang ronde adalah pilihan yang sempurna untuk disajikan pada acara di malam hari, menambah kehangatan dan kedekatan suasana pernikahan.
- Sarsaparilla
Sarsaparilla merupakan minuman ringan berkarbonasi yang populer pada masa kolonial Belanda. Minuman ini memiliki rasa yang khas seperti campuran root beer dan jahe. Sensasi nostalgianya sangat kuat.
- Es cincau
Minuman ini terdiri dari cincau yang kenyal dan manis, disajikan dengan santan, gula merah cair, dan es serut. Es cincau tidak hanya menyegarkan tetapi juga mengingatkan pada masa-masa sepulang sekolah.
- Teh tubruk
Teh tubruk adalah teh tradisional yang diseduh langsung dari daun teh tanpa menggunakan kantong teh. Teh ini biasanya disajikan panas dengan gula batu, memberikan rasa yang kaya dan aroma khas, sangat cocok untuk menciptakan suasana yang tenang dan santai.
Penyajian makanan dan minuman
Selain pemilihan menu makanan ringan, makanan berat, dan minuman, penyajiannya juga perlu dipertimbangkan jika ingin membuat semua elemen vintage terlihat lebih paripurna. Berikut ini beberapa yang bisa dilakukan.
Penyajian makanan ringan
1. Gerobak atau booth tradisional
Gunakan gerobak kayu atau booth dengan desain vintage yang mengingatkan pada pedagang jajanan di masa lalu. Gerobak ini bisa dihias dengan kain batik, anyaman bambu, atau lampu minyak untuk menambah kesan klasik. Setiap gerobak bisa menyajikan satu jenis jajanan, misalnya gerobak khusus untuk kue cubit, gerobak onde-onde, dan lainnya.
2. Piring anyaman atau piring seng
Sajikan jajanan dalam piring anyaman bambu atau piring seng yang khas digunakan di rumah-rumah tempo dulu. Piring-piring ini memberikan kesan tradisional yang kuat dan menambah elemen visual yang otentik.
3. Tampah atau nampan rotan
Untuk penyajian yang lebih besar, gunakan tampah atau nampan rotan yang dialasi daun pisang sebagai dasar untuk meletakkan jajanan. Tampah ini bisa diletakkan di atas meja kayu dengan hiasan bunga-bunga tradisional seperti bunga melati atau anggrek.
Penyajian makanan berat
1. Prasmanan dengan hiasan vintage
Gunakan meja prasmanan panjang yang dihias dengan taplak meja renda atau kain batik. Di atas meja, tata makanan berat seperti tumpeng, nasi liwet, atau rendang di dalam wadah-wadah tradisional seperti periuk tanah liat, piring keramik klasik, atau besek bambu. Hiasan tambahan seperti kendi, hiasan dari rotan, atau potongan daun pisang dapat digunakan untuk menambah kesan vintage.
2. Piring lidi atau daun pisang
Sajikan makanan berat di atas piring lidi atau daun pisang yang dilipat menjadi wadah. Penggunaan daun pisang selain eco-friendly juga memberikan aroma alami yang meningkatkan cita rasa makanan.
3. Konsep lesehan
Ciptakan area makan dengan konsep lesehan, di mana tamu duduk di atas tikar atau karpet tradisional dengan meja pendek yang dihiasi ornamen vintage. Penataan ini akan memberikan suasana yang lebih akrab dan santai. Para tamu akan teringat pada tradisi makan bersama di pedesaan.
Penyajian minum
1. Gerobak es tradisional
Untuk minuman dingin seperti es dawet atau es cincau, gunakan gerobak es tradisional yang dilengkapi dengan gentong tanah liat atau bejana kaca besar. Penggunaan sendok sayur besar dari kayu atau bambu untuk mengambil es menambah kesan klasik.
2. Gelas enamel atau batok kelapa
Sajikan minuman dalam gelas enamel yang dihiasi motif bunga atau gelas dari batok kelapa yang memberikan kesan rustic. Gelas enamel ini tidak hanya praktis tetapi juga sangat ikonik untuk tema vintage.
3. Toples kaca besar
Untuk minuman yang disajikan dalam jumlah banyak seperti teh tubruk atau es cincau, gunakan toples kaca besar dengan keran di bagian bawah. Toples-toples ini dapat ditempatkan di meja dengan hiasan bunga atau lilin kecil untuk menambah estetika.
4. Cangkir tembikar
Minuman panas seperti wedang ronde bisa disajikan dengan cangkir yang terbuat dari tembikar. Cangkir-cangkir ini biasanya digunakan di warung-warung tradisional dan sangat cocok untuk menambah nuansa vintage. Tambahkan aksen daun pandan atau kayu manis di atas tutup cangkir untuk memperkuat aroma minuman.
Dekorasi dan suasana
Selain penyajiannya, suasana dan dekorasi di sekitar juga akan memegang peranan yang penting. Berikut ini beberapa elemen yang bisa kamu maksimalkan jika ingin menciptakan suasana vintage yang maksimal.
1. Pencahayaan redup dengan lampu minyak
Gunakan lampu minyak atau lampu dengan model klasik sebagai pencahayaan di sekitar area penyajian makanan. Cahaya temaram dari lampu minyak akan menciptakan suasana hangat dan nostalgik.
2. Penggunaan properti dari barang-barang antik
Dekorasi meja dengan barang-barang antik seperti radio tua, kamera film, piringan hitam, atau mesin jahit manual untuk menambah elemen visual yang mendukung tema vintage. Barang-barang ini juga bisa berfungsi sebagai point of interest atau latar belakang foto bagi tamu.
3. Bunga dan hiasan alami
Gunakan bunga-bunga klasik seperti melati, mawar, atau anggrek sebagai hiasan di atas meja penyajian. Tambahkan juga elemen-elemen alami seperti daun pandan, jerami, atau rotan untuk memperkaya dekorasi.
Mulai dari pemilihan makanan, cara menyajikannya, hingga dekorasi yang digunakan akan memegang peranan penting dalam menciptakan suasana dan pengalaman vintage yang lebih maksimal. Para tamu yang datang pun akan merasa dibawa ke kapsul mesin masa lalu.
Foto ilustrasi cover: Al's Catering