Pernikahan merupakan salah satu impian setiap orang sehingga
banyak kalangan masyarakat yang sudah mulai mempersiapkan pernikahan sejak
jauh-jauh hari. Berbagai hal mulai dipelajari seperti perbedaan mahar dan mas
kawin serta ilmu pernikahan lainnya dengan harapan dapat menjalani pernikahan
yang sempurna di masa depan.
Meski saat ini telah banyak tersebar berbagai ilmu
pernikahan dari berbagai tokoh mulai dari tokoh agama, psikolog, hingga
motivator, namun masih ada beberapa kalangan masyarakat yang ingin mengetahui
ilmu dasar yang berkaitan dengan pernikahan seperti mahar dan mas kawin. Kedua
hal ini merupakan hal yang cukup penting jika berkaitan dengan pernikahan.
Banyak kalangan yang terus menerus membahas apakah mahar dan
mas kawin merupakan hal yang sama atau sebenarnya hal yang berbeda. Untuk
mengetahui hal ini, berikut beberapa informasi dan unsur yang menunjukkan
persamaan serta perbedaan mahar dan mas kawin.
Perbedaan Mahar dan Mas Kawin
Untuk memahami apakah mahar dan mas kawin merupakan hal yang
sama atau berbeda, tentu pembahasan yang paling utama dan tidak bisa dilewatkan
adalah pengertian dari mahar dan mas kawin. Dengan memahami pengertian dari
mahar dan mas kawin, tentu kamu bisa menilai sendiri apakah ada perbedaan
diantara keduanya atau tidak.
Mahar berasal dari bahasa Arab dengan kata asli al-mahr.
Al-mahr memiliki arti yaitu harta pemberian suami kepada istri yang diberikan
pada saat akad nikah. Dalam bahasa Arab, mahar memiliki beberapa istilah
seperti nihlah, hibah, shadaqah, dan faridhah. Namun meski berbeda kata, pada
dasarnya arti dari seluruh kata ini adalah sama.
Jika mahar berasal dari bahasa Arab, maka mas kawin
sebenarnya berasal dari bahasa Indonesia. Meski berbeda bahasa, namun
pengertian mas kawin sendiri pada dasarnya sama dengan mahar. Mas kawin
merupakan pemberian berupa harta dari seorang suami kepada istrinya saat akad
nikah. Kesamaan pengertian antara mahar dan mas kawin ini menunjukkan bahwa
perbedaan antara keduanya hanya terletak pada bahasa asalnya saja.
Ketentuan Pemberian Mahar dan Mas Kawin
Seperti yang dibahas sebelumnya, perbedaan mahar dan mas
kawin dari segi pengertian sebenarnya hanya terletak pada bahasa asal dari
kedua kata tersebut. Lantas apakah ada suatu aturan yang membedakan keduanya?
Banyak yang berpendapat bahwa nominal atau besaran mahar pernikahan yang diberikan saat akad nikah akan menggambarkan kemampuan seorang suami di
masa depan. Hal ini membuat banyak calon pengantin pria merasa terlalu
terbebani saat sedang mempersiapkan pernikahan karena khawatir mahar yang
diminta sang calon istri tidak dapat dipenuhi.
Namun sebenarnya ketentuan pemberian mahar dan mas kawin
tidak tergantung pada seberapa mahal atau seberapa besar mahar yang diberikan.
Pemberian mahar atau mas kawin memang harus dilakukan berdasarkan permintaan
pengantin wanita, namun bukan berarti pengantin wanita bisa meminta apapun
tanpa pertimbangan.
Mahar dalam Islam mengajarkan apa yang diminta oleh pengantin wanita haruslah tetap berada
pada jangkauan kemampuan sang calon suami. Hal ini selalu disampaikan oleh
berbagai kalangan saat membahas mahar karena mahar yang memberatkan suami
justru akan mempersulit proses terlaksananya akad nikah yang diidamkan.
Meski banyak dibahas, namun di setiap pembahasan selalu
disampaikan bahwa mahar atau mas kawin memang memiliki aturan yang harus
dipenuhi saat pemberiannya namun tetap tidak memberatkan kedua belah pihak.
Berdasarkan penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan mahar
dan mas kawin meski dilihat dari segi aturan pemberiannya.
Itulah beberapa hal yang bisa membantu kamu dalam
menganalisa perbedaan mahar dan mas kawin. Pada dasarnya mahar dan mas kawin pernikahan tidak memiliki perbedaan karena keduanya merupakan hal yang sama dengan
berbagai aturan yang sama persis. Perbedaan keduanya hanya terletak pada
istilah bahasa yang digunakan.
Mahar bersifat wajib sehingga kamu harus mempertimbangkan
dengan matang mahar apa yang akan kamu minta kepada sang calon suami. Mahar ini
juga menggambarkan komitmen dan keseriusan suami untuk menafkahi istri di masa
depan, sehingga sebaiknya mahar diberikan sesuai dengan kebutuhan sang istri.
Meski mahar diberikan berdasarkan permintaan pengantin
wanita, namun bukan berarti kamu bisa meminta mahar dengan nominal yang besar
hanya karena kamu menginginkan hal tersebut. Sebaik-baiknya mahar adalah
sesuatu yang bisa memberikan manfaat terhadap kehidupan di masa depan, maka
sebaiknya kamu memilih mahar berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
Memilih mahar yang sesuai dengan kebutuhan juga bisa
mempermudah sang mempelai pria untuk mewujudkan permintaan tersebut sehingga
persiapan pernikahan bisa berjalan lebih lancar dan lebih cepat. Hampir setiap
umat muslim pasti pernah mendengar sabda Rasulullah SAW yang berisi pesan bahwa
sebaik-baiknya perempuan adalah perempuan yang paling murah maharnya.
Meminta mahar sesuai dengan kesanggupan sang calon suami
bisa menunjukkan bahwa kamu merupakan salah satu perempuan terbaik. Dengan
mengetahui bahwa tidak ada perbedaan mahar dan mas kawin, maka kamu bisa lebih
memahami seluk beluk mahar dalam pernikahan agar mahar menjadi salah satu hal yang
tidak memberatkan pernikahan. Semakin baik pilihan maharmu, maka semakin mudah
pernikahanmu terwujud.