Siap nikah memiliki banyak sekali faktor, mulai dari kesiapan fisik, mental, hingga finansial. Yang terakhir ini merupakan poin penting karena jika nekat menikah tanpa persiapan, akan ada banyak konflik yang mungkin terjadi di masa depan. Memang mungkin betul ada rezeki pernikahan, tapi bukankah lebih aman jika mempersiapkannya terlebih dahulu?
Tidak perlu menunggu hingga kaya raya atau memiliki semuanya, kamu bisa menikah jika kondisi finansial sudah dirasa cukup dengan mempertimbangkan beberapa hal. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah dengan pasangan. Simak sampai habis, ya!
Kebutuhan keuangan setelah menikah
Sebelum menentukan apakah kamu sudah siap menikah secara finansial, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai apa saja kebutuhan yang akan muncul saat menikah nanti. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Biaya hidup
Biaya hidup yang dimaksud adalah biaya yang akan kamu keluarkan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti uang makan, transportasi, listrik, air, hingga cicilan mobil atau rumah. Biaya ini tentu akan sangat beragam antara satu orang dengan yang lainnya. Jika selama ini kamu belum tahu berapa banyak biaya hidup yang ditanggung, kamu bisa mulai untuk mencatatnya.
Setelah mulai mencatat, lakukan analisis keuangan, kemudian tambahkan juga biaya lain yang mungkin akan timbul seperti biaya kesehatan yang tidak terduga hingga pengeluaran untuk hobi. Pantau sumber pemasukan dan pengeluaran ini, kemudian lihatlah apakah pendapatanmu masih terlalu mepet untuk menghidupi diri sendiri atau sudah bisa digunakan untuk menghidupi minimal dua orang.
Jika kamu dan pasangan sudah membicarakan hubungan ke arah yang lebih serius, kalian berdua bisa melakukan pencatatan dan perhitungan ini bersama sehingga bisa terlihat bagaimana pola pengeluaran masing-masing. Setelah mulai mencatat pengeluaran, lakukan evaluasi secara teratur.
2. Dana darurat
Ada berbagai hal yang mungkin terjadi di masa depan. Saat menikah, kamu tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga pasangan dan anggota keluarga lainnya kelak. Dana darurat bisa dipersiapkan bersama untuk menangani hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan, seperti ketika ada biaya medis yang tidak terduga atau saat tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Dana darurat ini bisa dihitung dengan menyiapkan dana sebesar tiga hingga enam bulan biaya hidup.
3. Asuransi
Hal yang satu ini sering dilewatkan oleh calon pengantin. Untuk mengatasi berbagai jenis risiko yang mungkin akan terjadi di masa depan, asuransi akan dibutuhkan. Ada banyak jenis asuransi, mulai dari kesehatan hingga asuransi jiwa yang akan melindungi diri sendiri dan pasangan dari berbagai risiko keuangan yang mungkin akan terjadi.
4. Tempat tinggal
Tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga perlu dipikirkan bahkan sebelum pernikahan. Biaya ini bisa meliputi biaya sewa jika kamu dan pasangan memutuskan untuk mengontrak, biaya cicilan jika memutuskan untuk mengambil KPR, dan biaya perawatan selama tempat tinggal tersebut kalian tinggali. Biasanya pengeluaran ini akan memakan porsi yang cukup banyak dalam pos pengeluaran. Kamu bisa mulai melakukan riset dan memutuskan mana opsi terbaik untuk memutuskan apakah kamu dan pasangan sudah benar-benar siap menikah dengan adanya tanggungan biaya ini.
5. Biaya untuk kegiatan sosial
Jika selama ini tinggal bersama orang tua, kamu mungkin tidak mengetahui adanya biaya ini. Namun, hal yang satu ini perlu dipertimbangkan karena walaupun nominalnya tidak terlalu besar, tetap saja akan mempengaruhi pengeluaranmu. Biaya sosial ini memiliki bentuk yang beragam, mulai dari biaya rutin yang diambil untuk kegiatan di lingkungan sekitar, menjenguk orang sakit, menyumbang untuk pernikahan, dan kebutuhan lainnya yang bersangkutan dengan orang lain. Biasanya semakin kita bertambah usia, semakin banyak pula biaya sosial yang akan muncul.
6. Tabungan masa depan
Salah satu hal yang tak kalah penting untuk dipikirkan adalah biaya untuk masa depan. Banyak yang mengatakan bahwa biaya masa depan bisa dipersiapkan sambil jalan. Namun, akan lebih aman jika kamu dan pasangan memiliki tabungan dan menyiapkannya sedini mungkin. Tabungan ini bisa meliputi tabungan untuk pendidikan anak hingga tabungan yang akan digunakan untuk dana pensiun apabila kalian berdua bekerja di sektor pekerjaan yang tidak memberikan dana pensiun.
7. Biaya untuk liburan atau hobi
Meskipun sudah menikah, kamu dan pasangan tetap perlu menyeimbangkan kehidupan dengan melakukan hal-hal yang disenangi, seperti berlibur bersama, melakukan hobi, atau sekadar melakukan me time. Untuk melakukannya tentu perlu ada pos biaya yang harus disediakan. Hal ini penting untuk dipikirkan supaya kondisi mentalmu tetap seimbang dan pernikahan pun lebih menyenangkan.
8. Cicilan
Bagi beberapa orang, cicilan merupakan hal yang harus dibayar saat belum bisa membeli sesuatu secara tunai. Hal yang paling lazim adalah cicilan rumah atau mobil. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa lebih baik menunggu uang terkumpul sehingga bisa membeli secara tunai, tak ada salahnya memiliki cicilan asal bisa mengaturnya untuk tetap memiliki kondisi finansial yang sehat.
9. Biaya anak
Jika kamu dan pasangan berencana untuk langsung memiliki anak setelah menikah, kebutuhan lain pun tentu akan bertambah. Mulai dari biaya hamil dan persalinan, biaya kebutuhan mereka, hingga biaya kebutuhan di masa depan seperti untuk sekolah, hal ini perlu dipikirkan dan dipersiapkan dari sekarang.
Tanda kamu sudah siap menikah
Setelah mengetahui banyaknya kebutuhan yang akan muncul setelah menikah, saatnya kembali mengecek kondisi kantongmu. Apakah kamu benar-benar sudah siap dengan segala kebutuhan tersebut? Ini tanda jika kamu sudah siap.
1. Memiliki pendapatan yang stabil
Memiliki pendapatan yang stabil akan memberikan keamanan finansial. Dengan ini, kamu juga bisa membuat pos pengeluaran dengan angka yang lebih terukur. Walaupun mungkin pendapatan yang kamu miliki tidak stabil, pendapatan yang diperoleh harus bisa menutup kebutuhan yang sudah dihitung dan bisa digunakan untuk menabung dan investasi.
2. Memiliki tabungan darurat
Sering diabaikan, tabungan darurat akan penting ketika sudah menikah karena kamu bukan hanya akan mengurus dirimu sendiri, tapi juga orang lain dalam keluarga kecilmu kelak. Pastikan biaya darurat bisa menutup kebutuhan untuk tiga hingga enam bulan biaya hidup sehingga kamu bisa menangani keadaan darurat dan pengeluaran yang tidak terduga.
3. Pengelolaan utang yang baik
Beberapa orang memiliki prinsip untuk anti terhadap utang dan memilih membeli sesuatu ketika uang sudah terkumpul. Namun, sebenarnya tidak masalah memiliki utang atau cicilan asal kamu dan pasangan bisa mengelolanya dengan baik dan bijaksana. Misalnya, menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan penawaran yang lebih bagus dan selalu berkomitmen untuk membayarnya pada waktu yang ditentukan.
Kamu juga sudah siap untuk menjalani kehidupan pernikahan apabila tidak memilki utang konsumtif. Sementara itu, utang produktif yang digunakan untuk modal usaha atau cicilan mobil sebagai modal awal pekerjaan akan menjadi utang yang aman asal bisa berkomitmen membayarnya.
4. Memiliki rencana keuangan jangka panjang
Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, kamu juga perlu memiliki rencana keuangan jangka panjang. Tidak perlu muluk-muluk, kamu bisa membuatnya realistis. Selalu sisihkan uang untuk tabungan dan investasi dengan berbagai tujuan yang ingin dicapai. Kamu sudah siap untuk menikah apabila rencana tersebut sedikit demi sedikit sudah direalisasikan.
5. Memiliki asuransi yang memadai
Seberapa banyak pun tabungan yang kamu miliki bisa menghilang begitu saja untuk membayar biaya rumah sakit saat kamu tidak memiliki asuransi. Jadi, kepemilikan asuransi akan membantumu dalam menanggulangi hal ini. Tidak akan ada pihak yang direpotkan dalam penanganan ketika kamu sakit nanti. Asuransi yang dimiliki bisa berbagai bentuk, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi penyakit kritis, dan asuransi lainnya yang diperlukan untuk melindungi diri dari risiko keuangan yang tidak terduga.
6. Kemampuan untuk berkomitmen dan berkompromi
Selain berkomitmen secara fisik dan mental dalam ikatan pernikahan, kemampuan untuk berkomitmen secara finansial juga merupakan sebuah hal yang penting. Artinya, kamu dan pasangan akan memiliki tanggung jawab bersama dalam mengelola hal ini. Selain berkomitmen, kalian berdua juga perlu memiliki keterampilan untuk berkompromi dan mengambil keputusan bersama dengan baik. Biasanya ada berbagai kebiasaan berbeda antara dua orang dalam menggunakan uangnya. Makanya, penting untuk bisa mengkomunikasikannya dan mengetahui seberapa banyak kita bisa melakukan kompromi.
7. Mampu mengelola keuangan dengan baik
Selain memiliki uang, hal ini merupakan tanda utama dirimu sudah siap untuk melanjutkan kehidupan ke jenjang pernikahan. Seberapa banyak pun uang yang dimiliki akan hilang entah ke mana apabila tidak diatur dengan baik. Dengan mengatur hal ini, kamu juga bisa mengatur persiapan untuk masa depan.
Nah, setelah mengetahui berbagai kebutuhan dan tanda-tanda tersebut, apakah kamu sudah benar-benar siap untuk melanjutkan hubunganmu dan pasangan ke dalam jenjang yang lebih serius atau pernikahan? Langkah pertama, kamu bisa mulai melakukan pencatatan, kemudian membuat anggaran, dan melakukan evaluasi.