
Melakukan sesi prewedding menjadi salah satu tahapan penting bagi banyak orang dalam mempersiapkan pernikahan. Momen ini bukan hanya sekadar pemotretan, tetapi juga cara untuk mengabadikan perjalanan cinta pasangan sebelum resmi menikah. Namun, dalam prosesnya, banyak pasangan yang melakukan kesalahan yang bisa berakibat pada hasil yang kurang maksimal, stres, pemborosan biaya, atau bahkan pengalaman yang kurang menyenangkan.
Agar sesi prewedding berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang memuaskan, berikut ini adalah berbagai kesalahan yang harus dihindari beserta solusinya jika terjadi. Simak sampai habis agar bisa mengantisipasi!
1. Tidak memiliki konsep yang jelas

Salah satu kesalahan utama dalam sesi prewedding adalah tidak memiliki konsep yang jelas sejak awal. Konsep yang tidak terencana dapat membuat sesi pemotretan menjadi membingungkan, hasilnya kurang sesuai ekspektasi, dan bahkan menyebabkan pemilihan lokasi serta outfit yang tidak selaras.
Hal ini akan menghasilkan foto yang tidak memiliki cerita atau tema yang kuat. Koordinasi dengan fotografer dan tim pendukung lainnya pun akan lebih sulit dilakukan.
Sebelum melakukan sesi pemotretan, sebaiknya diskusikan dulu dengan pasangan mengenai konsep seperti apa yang sama-sama kalian berdua inginkan. Apakah kalian ingin prewedding dengan konsep yang romantis klasik, modern minimalis, kasual santai, atau konsep yang lebih unik dan spesifik lainnya.
2. Memilih lokasi yang tidak sesuai
Beberapa pasangan hanya memilih lokasi karena keindahannya saja, tapi tidak mempertimbangkan faktor teknis lainnya. Lokasi yang dipilih bisa saja ternyata sulit diakses dan akan menghabiskan waktu perjalanan yang lama. Belum lagi jika ternyata ada izin khusus yang harus diajukan sebelumnya. Jika tidak disiapkan, sesi bisa dibatalkan atau justru akan ada biaya tambahan. Ada juga risiko memilih tempat yang tidak sesuai dengan tema prewedding sehingga hasil foto jadi terlihat kurang menyatu.
Sebaiknya pilih lokasi yang nyaman dan sesuai dengan konsep pemotretan. Pastikan akses ke lokasi mudah dijangkau dan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal atau akomodasi. Cek juga perizinan lebih awal jika lokasi memerlukan izin khusus atau biaya tambahan. Jika memilih lokasi outdoor, perhatikan cuaca agar sesi prewedding tidak terganggu.
3. Terlalu banyak outfit yang tidak terencana

Beberapa pasangan membawa terlalu banyak outfit tanpa perencanaan yang baik. Hal ini justru bisa menghabiskan waktu dan tenaga saat pemotretan. Pasalnya, proses ganti baju akan memakan cukup banyak waktu sehingga sesi pemotretan jadi kurang efektif. Belum tentu juga semua outfit yang dibawa akan sesuai dengan tema prewedding yang diinginkan. Jika modelnya terlalu rumit, kamu dan pasangan juga bisa merasa tidak nyaman saat berpose.
Jika ingin membawa beberapa outfit, idealnya kamu bisa cukup membawa dua hingga tiga outfit saja agar tidak terlalu repot. Sesuaikan outfit ini dengan kondisi di sekitar lokasi pemotretan. Jika lokasi yang dipilih adalah outdoor yang berdebu atau berangin, hindari gaun panjang berbahan berat yang mempersulitmu. Pastikan pakaian yang dipilih nyaman dikenakan agar ekspresi dan pose terlihat lebih natural.
4. Tidak mempersiapkan diri dengan baik
Banyak pasangan tidak mempersiapkan kondisi tubuh dan wajah sebelum pemotretan, sehingga tampil kurang maksimal di foto. Kulit yang terlihat kusam karena lelah atau kurang perawatan, rambut yang berantakan, hingga kondisi tubuh yang kurang prima akan membuat hasil fotomu kurang bagus.
Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan perawatan wajah minimal satu minggu sebelum sesi prewedding untuk menjaga kesehatan kulit. Pastikan untuk istirahat yang cukup supaya wajah tidak terlihat lelah dan kulit terlihat sembab. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakan jasa makeup artist profesional. Kemudian, yang tak kalah penting, kamu juga bisa menyiapkan air minum dan makanan ringan untuk menjaga energi selama sesi foto berlangsung.
5. Salah dalam memilih fotografer

Fotografer berperan besar dalam menentukan hasil foto prewedding. Jika salah memilih fotografer, hasilnya bisa jauh dari ekspektasi. Fotografer yang baik juga seharusnya mampu mengarahkan pasangan untuk melakukan pose supaya hasil foto menjadi bagus. Yang paling penting, komunikasi juga harus diutamakan. Komunikasi yang kurang baik akan memunculkan miskomunikasi selama sesi berlangsung, bahkan setelah hasil foto keluar.
Untuk mendapatkan fotografer terbaik, sebaiknya cek portofolio mereka untuk melihat gaya foto-foto mereka dan apakah sesuai dengan preferensimu dan pasangan. Diskusikan mengenai konsep yang diinginkan lebih awal supaya fotografer bisa memahami ekspektasi kalian. Terakhir, pastikan fotografer memiliki pengalaman dalam sesi prewedding agar bisa memberikan arahan yang baik selama pemotretan.
6. Kurang berlatih dalam berpose
Banyak pasangan merasa canggung di depan kamera karena tidak terbiasa berpose sehingga bisa membuat hasil foto terlihat kurang natural. Dampaknya, ekspresi dan pose pun terlihat kaku. Foto juga tidak bisa menunjukkan chemistry antara pasangan. Solusinya, jangan lupa untuk latihan berpose di depan cermin agar bisa menemukan angle terbaik. Cari referensi pose dari media sosial untuk mendapatkan inspirasi. Diskusikan dengan fotografer agar mereka bisa memberikan arahan selama pemotretan.
7. Tidak memperhatikan cuaca

Sesi prewedding di lokasi outdoor sangat dipengaruhi oleh cuaca. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, cuaca buruk bisa merusak rencana pemotretan. Hujan atau angin kencang adalah halangan paling menyulitkan. Namun, cahaya matahari yang terlalu terik juga bisa menyebabkan hasil foto yang kurang maksimal.
Ada baiknya untuk mengantisipasi hal ini dengan mengecek prakiraan cuaca sebelum menentukan tanggal pemotretan. Pilih musim atau bulan yang memiliki cuaca yang stabil. Siapkan alternatif lokasi indoor sebagai tempat cadangan jika ternyata cuaca tetap tidak mendukung.
8. Tidak mengatur waktu dengan baik
Terlalu terburu-buru dalam sesi pemotretan akan membuat hasil pemotretan menjadi kurang maksimal. Kamu jadi merasa kurang bebas saat harus berpose sehingga hasilnya kurang natural. Namun, terlalu lama juga akan membuang waktu yang berharga untuk persiapan pernikahan. Energi pun akan berkurang karena kamu dan pasangan merasa kelelahan.
Buat jadwal pemotretan serealistis mungkin. Kemudian, pilih waktu yang ideal seperti pagi atau sore hari. Siapkan segala perlengkapan lebih awal agar tidak membuang waktu saat sesi berlangsung.
9. Kurangnya komunikasi dengan tim

Kurangnya komunikasi antara pasangan dengan fotografer, makeup artist, atau pihak terkait bisa menyebabkan miskomunikasi dalam eksekusi konsep. Makanya, penting untuk melakukan briefing sebelum melakukan sesi pemotretan. Untuk mempermudah tim dalam memahami konsep yang diinginkan, buatlah moodboard. Mintalah masukan dari fotografer untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
10. Tidak memedulikan anggaran
Tanpa perencanaan anggaran yang baik, sesi prewedding bisa menghabiskan biaya yang melebihi batas. Sebaiknya tetapkan anggaran sejak awal dan ikuti anggaran ini dengan disiplin. Pilihlah lokasi dan properti yang sesuai dengan budget. Cari paket prewedding yang sudah mencakup layanan fotografer, makeup, dan outfit agar lebih hemat.
Meskipun mungkin terdengar simpel tanpa banyak persiapan, nyatanya ada saja kesalahan-kesalahan kecil maupun besar yang dilakukan oleh beberapa pasangan. Akibatnya, sesi prewedding dan hasil foto jadi terasa kurang maksimal. Untuk menghindarinya, tak ada salahnya mencatat beberapa kesalahan tersebut dan solusinya.
Hindari kesalahan, wujudkan sesi prewedding yang sempurna. Baca lebih banyak artikel inspiratif di WeddingMarket untuk persiapan yang lebih matang. Dan tentu saja, pilih vendor prewedding terbaik di WeddingMarket agar setiap jepretan menjadi kenangan indah selamanya.
Cover | Fotografi: byjatidiriono