
Selama ini, kamu mungkin sudah sering mendengar atau menghadiri pernikahan dengan konsep standing party. Sesuai dengan namanya, tidak ada banyak kursi yang disediakan pada acara pernikahan ini karena para tamu akan lebih banyak berdiri. Meskipun begitu, tetap ada berbagai elemen lainnya yang harus kamu sediakan dengan sungguh-sungguh sehingga acara pernikahanmu tidak terlihat seperti kurang direncanakan.
Untuk mengenal konsep pernikahan ini dengan lebih mendalam dan mengetahui cara mempersiapkannya, berikut ini penjelasan selengkapnya. Simak sampai habis, yuk!
Konsep acara pernikahan standing party

Pernikahan standing party adalah konsep resepsi pernikahan di mana kursi untuk duduk secara permanen tidak disediakan untuk para tamu layaknya pada pesta duduk atau sit-down party. Mereka akan berdiri selama acara berlangsung, termasuk saat menikmati hidangan dan berinteraksi dengan tamu yang lainnya.
Biasanya, dalam konsep ini, tersedia meja-meja tinggi atau standing table yang ditempatkan di beberapa titik agar tamu dapat meletakkan makanan dan minuman sambil tetap berdiri. Hidangan yang disajikan pun umumnya berupa makanan prasmanan atau finger food yang mudah dikonsumsi tanpa perlu duduk atau menggunakan alat makan yang lengkap.
Standing party biasanya dianggap lebih fleksibel dan kasual. Suasana pernikahan ini akan terasa lebih santai. Para tamu bisa berinteraksi karena bisa dengan mudah saling berpindah dan berkenalan dengan orang lain. Konsep ini juga cocok untuk pasangan yang mengundang banyak tamu tetapi memiliki keterbatasan ruang di venue karena standing party bisa menampung lebih banyak orang dibandingkan konsep duduk.
Meskipun begitu, kamu tetap perlu memperhatikan kenyamanan tamu, misalnya dengan menyediakan beberapa kursi bagi lansia atau ibu hamil, serta memastikan alur makanan dan pergerakan tamu tidak berdesakan. Standing party biasanya digunakan pada pernikahan yang bersifat modern, semiformal, atau intimate tetapi tetap ingin mengakomodasi banyak undangan dalam waktu yang singkat.
Kelebihan dan kekurangan standing party
Seperti acara pernikahan dengan konsep lainnya, standing party memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa hal yang bisa kamu pikirkan sebagai bahan pertimbangan.
Kelebihan standing party
1. Lebih menghemat ruang dan dekorasi

Standing party tidak membutuhkan banyak kursi dan meja makan formal sehingga ruang yang tersedia bisa dimaksimalkan untuk menampung lebih banyak tamu. Hal ini sangat menguntungkan bagi pasangan yang memilih venue dengan luas yang terbatas, seperti taman kecil, rooftop, atau ballroom mungil. Tanpa banyak furnitur besar, dekorasi juga bisa lebih minimalis dan hemat biaya karena kamu tidak perlu menyewa kursi, taplak, maupun hiasan meja secara berlebihan.
2. Terjadinya interaksi yang lebih luwes
Konsep berdiri memungkinkan para tamu untuk lebih mudah berpindah-pindah dan bercengkerama dengan banyak orang. Tidak seperti konsep duduk yang membatasi tamu pada satu meja saja selama acara berlangsung, standing party memberi kebebasan kepada para tamu untuk berbincang dengan siapa saja. Hal ini menciptakan suasana yang lebih akrab, santai, dan dinamis, cocok untuk pernikahan bertema kekinian atau intimate party.
3. Alur acara yang lebih cepat dan efisien
Standing party biasanya akan membuat tamu tidak berlama-lama di acara pernikahan karena mereka tidak merasa "nyaman menetap terlalu lama" sehingga acara bisa berlangsung dengan lebih cepat dan ringkas. Hal ini akan sangat membantu jika venue yang kamu sewa memiliki waktu terbatas atau jika ingin menjalankan dua sesi acara dalam satu hari, misalnya akad di pagi hari dan resepsi siang hingga sore.
4. Tampilan yang terlihat menarik
Karena tidak dipenuhi barisan kursi dan meja, standing party akan memberi kesan ruang yang lebih lapang sehingga dekorasi seperti backdrop, instalasi bunga, dan pencahayaan akan terlihat lebih menonjol. Tampilan ini cocok untuk pernikahan bergaya modern, garden party, atau konsep artistik lainnya yang menekankan sisi visual.
Kekurangan standing party
1. Kurang nyaman untuk tamu lansia dan ibu hamil

Karena tamu diharapkan berdiri selama acara, standing party bisa terasa melelahkan bagi beberapa orang, seperti lansia, ibu hamil, atau tamu yang membawa anak kecil. Jika tidak disediakan area duduk sama sekali, mereka akan merasa diabaikan dan tidak nyaman. Oleh karena itu, tetap penting menyediakan beberapa kursi atau area istirahat.
2. Risiko terjadinya antrean di area makan
Karena makanan disajikan secara buffet atau dalam bentuk finger food, tamu biasanya berkumpul di area makanan dalam waktu bersamaan. Hal ini bisa menyebabkan antrean panjang, saling senggol, dan suasana yang kurang tertib. Antrean bisa semakin buruk jika jumlah tamu banyak dan tidak diatur dengan baik. Tanpa alur yang jelas, mereka bisa kesulitan mengambil makanan atau minuman dengan nyaman. Beberapa mungkin malah tidak jadi mengambil karena malas berdesakan.
3. Tidak semua tamu familier dengan konsep ini
Standing party masih tergolong tidak umum di beberapa budaya atau kalangan, khususnya tamu dari generasi yang lebih tua yang menganggap pesta pernikahan seharusnya disertai tempat duduk dan makan besar. Hal ini bisa menimbulkan kesan bahwa acara “kurang niat” atau tidak sopan jika tidak diberi tempat duduk meskipun sebenarnya hanya berbeda budaya.
4. Tamu hanya datang sebentar
Karena tidak merasa bisa berlama-lama di satu tempat, beberapa tamu mungkin merasa acara kurang nyaman dan memilih untuk pulang lebih cepat setelah menyapa pasangan pengantin. Suasana pesta menjadi cepat sepi jika tidak ada kegiatan atau hiburan yang membuat tamu ingin bertahan lebih lama. Kalau di akhir acara ada sesi lempar bunga atau flashmob, suasananya bisa terasa kurang semarak tanpa dukungan elemen yang mendukung kemeriahan.
Hal-hal yang harus dipersiapkan

Untuk membuat konsep pernikahan ini semakin maksimal, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelumnya. Berikut ini beberapa daftarnya:
1. Venue
Venue adalah elemen utama dalam standing party. Pilih lokasi yang memiliki ruang terbuka atau area lapang tanpa terlalu banyak sekat agar tamu bisa bergerak bebas. Pastikan lantai aman dan tidak licin jika digelar outdoor. Pertimbangkan juga adanya pencahayaan alami atau lampu tambahan jika acara diadakan sore hingga malam hari.
2. Standing table
Sediakan beberapa meja tinggi seperti cocktail table yang ditempatkan secara strategis agar tamu bisa meletakkan makanan dan minuman saat berdiri. Meja ini tidak perlu sebanyak jumlah tamu, cukup disebar merata agar area tidak sesak. Tambahkan dekorasi kecil seperti bunga mini atau lampu lilin untuk mempercantik tampilan.
3. Area duduk
Meskipun konsep utamanya berdiri, tetap penting untuk menyediakan beberapa kursi di sudut venue untuk tamu lansia, ibu hamil, atau tamu yang ingin istirahat sejenak. Area duduk ini tidak perlu banyak, tapi harus cukup nyaman dan mudah ditemukan.
4. Desain alur dan tata letak ruang
Susun layout ruang sedemikian rupa agar tamu bisa bergerak dengan leluasa. Jangan letakkan semua fasilitas di satu sisi saja. Misalnya, letakkan area makanan, photobooth, dan hiburan di titik-titik berbeda agar pergerakan tamu bisa mengalir dengan baik. Beri jarak yang cukup antar area agar tidak berdesakan.
5. Pilihan hidangan dan penataannya
Karena para tamu berdiri, pilih menu yang praktis seperti finger food, makanan dalam cup kecil, atau makanan yang berukuran mini. Hindari makanan berkuah atau berukuran besar yang sulit dimakan sambil berdiri. Pastikan pramusaji selalu mengisi ulang makanan. Jangan lupa untuk menyediakan tempat sampah tersembunyi dalam jumlah yang cukup agar venue tetap rapi.
6. Minuman dan stasiun refreshment
Sediakan minuman ringan yang mudah dijangkau seperti infused water, soft drink, mocktail, atau teh dingin di dispenser atau mini bar. Bila memungkinkan, tambahkan bartender untuk menambah kesan interaktif dan eksklusif. Jangan lupa menyediakan tisu dan sedotan bila diperlukan.
7. Musik dan hiburan
Karena tamu akan melihat sekeliling dan banyak bergerak, dekorasi harus dipasang secara merata, menarik, dan tidak hanya fokus di pelaminan atau panggung saja. Gunakan dekorasi vertikal seperti backdrop, lampu gantung, tanaman tinggi, atau art installation agar ruang tetap terisi visualnya meskipun tanpa banyak meja.
8. Rundown acara yang singkat dan efisien
Buat jadwal acara yang padat tapi tidak bertele-tele. Umumnya standing party tidak terlalu lama dengan maksimal durasi sekitar 2 jam, jadi susun rundown yang ringan, tapi tetap mengakomodasi momen penting seperti sambutan, pemotongan kue, dan hiburan.
9. Aktivitas interaktif tambahan
Sediakan sudut photobooth atau aktivitas interaktif seperti wish card station, live painting, atau guestbook digital agar tamu tetap merasa terlibat dan punya hal menarik untuk dilakukan selama acara.
10. Petugas pelayan yang cekatan
Sediakan cukup staf untuk membantu tamu, mengatur alur buffet, membersihkan meja secara berkala, dan memberi bantuan pada tamu yang membutuhkan. Petugas ini harus sigap dan ramah agar pengalaman tamu tetap nyaman meskipun tidak duduk.
Tips menggelar standing party

Untuk membuat acaramu memberikan pengalaman yang semakin paripurna, berikut ini beberapa tips tambahhan yang bisa kamu praktikkan.
1. Maksimalkan musik dan hiburan yang ringan
Gunakan musik sebagai "nyawa" suasana. Pilih acoustic band, DJ, atau playlist santai yang tidak terlalu bising agar tamu tetap bisa mengobrol. Pertimbangkan juga hiburan interaktif ringan seperti live sketch, photobooth, atau area menulis pesan untuk pengantin.
2. Komunikasikan konsep standing party di undangan
Beritahu tamu sejak awal bahwa acaranya adalah standing party, misalnya dengan menuliskan di undangan: "Acara ini diselenggarakan dengan konsep standing party yang bersifat santai dan interaktif." Hal ini perlu dicantumkan untuk menghindari ekspektasi yang salah dan membuat tamu lebih siap secara fisik maupun gaya berpakaian.
3. Buat venue aman dan nyaman
Jika kamu memilih venue outdoor, pastikan ada area yang bersih dan tertutup untuk melindungi tamu dari hujan atau terik matahari. Sediakan tisu, tempat sampah tersembunyi, dan staf kebersihan yang siaga. Pastikan juga keamanan makanan dan kebersihan alat makan tetap terjaga.
4. Tambahkan sentuhan personal
Karena suasananya lebih santai, standing party cocok diberi sentuhan personal seperti:
- Lagu favorit pengantin
- Slide foto kenangan di layar kecil
- Ucapan terima kasih yang dikemas dalam kartu kecil, praktis dan manis untuk dibawa pulang oleh para tamu.
Jika kamu dan pasangan menginginkan konsep pernikahan yang efisien tanpa perlu mempersiapkan banyak hal, standing party akan cocok untuk dipilih. Tapi tetap penting untuk mempertimbangkan juga beberapa kekurangannya sebelum membuat keputusan. Untuk membuat acara semakin maksimal, tips yang ada juga wajib kamu pertimbangkan.
Tertarik mengadakan pernikahan dengan nuansa santai tapi tetap elegan? Temukan inspirasi konsep pernikahan yang sesuai dengan gayamu dan vendor terpercaya yang bisa mewujudkannya hanya di WeddingMarket—partner andalan untuk merancang pernikahan impianmu.
Cover | Fotografi: Axioo Bali