Pilih Kategori Artikel

Referensi Makeup Tradisional untuk Pernikahan yang Menawan
Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

RIndonesia sebagai Negara dengan banyak suku di dalamnya tentu memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda. Begitu pula dengan pernikahan, upacara pernikahan ataupun resepsi di berbagai tempat di Indonesia tentu berbeda sesuai dengan suku dan adatnya. Kamu bisa menggunakan makeup tradisional untuk memberikan kesan yang lebih menarik.

Perbedaan tersebut tidak hanya pada pada aksesoris yang digunakan, busana yang dipakai, hingga tata cara resepsi pernikahan. Riasan dan model rias untuk pengantin pun juga berbeda, yang membuatnya terlihat lebih elegan dibandingkan dengan riasan model modern.

Kalau kamu hendak melangsungkan pernikahan dengan gaya tradisional, penting untuk memperhatikan makeup tradisional yang digunakan. Untuk hasil yang maksimal, kamu bisa meminta bantuan pada MUA atau vendor persiapan pernikahan yang telah kamu sewa jasanya. Pertimbangkan dengan benar model makeup yang hendak dipakai, agar penampilanmu makin sempurna di hari pernikahan.

Perbedaan Makeup Tradisional dengan Makeup Modern

Dibandingkan makeup modern yang lebih luwes, makeup model tradisional memiliki aturan yang harus ditaati. Jika tidak ditaati, maka makeup pengantin tersebut tidak akan memancarkan kesan tradisional yang hendak ditampilkan, walaupun sekarang makeup ini sudah bisa disesuaikan dengan berbagai jenis aksesoris atau riasan modern.

Perbedaan yang mencolok antara makeup pengantin modern dengan tradisional adalah kesan yang ditampilkan. Untuk gaya tradisional, makeup yang digunakan lebih kontras, medok, dan terkesan bold. Ini untuk menyamai pakaian dan busana yang dikenakan oleh pengantin, yang biasanya cenderung heboh, glamour, dan memiliki banyak aksesoris.

Dengan gaya berpakaian tersebut, tentu semakin menarik jika pengantin menggunakan makeup tradisional dibandingkan dengan makeup modern. Saat ini makeup modern memiliki kesan yang lebih sederhana, tipis, namun bisa menutupi kekurangan yang dimiliki oleh wajah seseorang.

Inilah kenapa banyak makeup bergaya tradisional yang dibuat seperti topeng, namun dalam kesan yang baik, yakni topeng cantik. Di banyak daerah Indonesia, penampilan pengantin perempuan yang mangling dianggap sebagai sebuah keharusan dalam resepsi pernikahan.

Jika kamu memang berniat untuk menggunakan gaya makeup ini, kamu harus mencari MUA yang memang memiliki keahlian dalam merias wajah dengan gaya tradisional. Akan lebih baik menggunakan MUA profesional yang ada di daerahmu, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal. Ini karena mereka tentu sudah sering melakukan rias dengan gaya tradisional dan mengetahui secara rinci apa saja aturan dalam merias wajah dengan model tersebut.

Tampil Cantik di Hari Pernikahan dengan Bantuan MUA di WeddingMarket



Ciri Tata Rias Makeup Tradisional

wm_article_img
Foto: instagram.com/marlenehariman/

Dibandingkan dengan makeup modern, tata rias model tradisional memiliki ciri yang bisa ditemukan dengan jelas. Ciri tersebut tidak hanya terlihat dalam satu, kebanyakan adat di Indonesia memiliki ciri yang sama secara umum. Misalnya pemakaian warna terang untuk gaya makeup yang dipakai, bahkan terkesan medok.

Ini untuk membuat pernikahan yang dilangsungkan berfokus pada pasangan pengantin yang menjadi ratu dan raja di hari tersebut. Makeup tradisional tersebut tidak disesuaikan dengan warna kulit yang dimiliki oleh mempelai wanita, sehingga hasilnya terlihat mencolok. Kamu bisa melihat pemakaian bedak berwarna kekuningan dan eyeliner hijau yang sering diaplikasikan dalam tata rias adat Sunda.

Alih-alih memberikan penampilan yang lebih sederhana, penampilan tersebut akan membuat wajah mempelai perempuan terlihat mangling. Pilihan warna tersebut tidak berubah, sebab ia merupakan ketentuan pakem yang sudah digunakan secara turun temurun.

Sedangkan untuk gaya tata rias modern, warna makeup bisa disesuaikan dengan tone warna kulit yang dimiliki. Warna seperti pink, peach, ataupun cokelat muda sering dipakai karena memberikan kesan yang lembut dan sederhana. Berikut adalah ciri lain tata rias tradisional yang bisa kamu temukan, diantaranya:

1. Penggunaan Paes

wm_article_img
Foto: Instagram.com/jasminelishava

Ketika menggunakan gaya rias tradisional, kamu tentu akan menggunakan paes. Paes merupakan makeup pengantin yang diletakkan di dahi mempelai wanita. Banyak adat di Indonesia yang menggunakan paes sebagai pelengkap penampilan, sebab selain aksesori rias ia juga memiliki makna yang mendalam.

Pemakaian paes memiliki makna sebagai kepatuhan istri kepada suami, riasan makeup tradisional ini biasanya berwarna hitam dan diguratkan secara simetris di bagian dahi. Makeup pengantin Jawa biasanya menggunakan gaya paes, begitu pula dengan daerah Madura. Sedangkan di daerah Bali, Bugis dan lainnya menggunakan model hiasan yang berbeda sesuai dengan adatnya.

2. Memakai Mahkota

wm_article_img
Foto: instagram.com/ratihtresnadewimua

Selain paes, mahkota juga sering digunakan dan ditemukan dalam pernikahan adat suku di Indonesia. Umumnya penggunaan mahkota, selain untuk mempercantik penampilan mempelai wanita juga sebagai simbol feminitas pada perempuan.

Kecuali di daerah Bali, banyak daerah di Indonesia yang menggunakan mahkota sebagai pelengkap penampilan dan busana pengantin. Penggunaan mahkota bisa ditemukan dalam adat Sunda, yakni penggunaan siger. Selain siger, pemakaian mahkota juga ditemukan dalam suku Palembang, Minangkabau, hingga Betawi.

3. Ronce Bunga Melati

wm_article_img
Foto: instagram.com/jasminelishava/

Kamu juga bisa menggunakan ronce bunga melati sebagai hiasan dalam rias tradisional. Bunga melati yang sudah disusun dengan benang yang panjang, kemudian disematkan dalam sanggul atau rambut, sehingga membuat penampilan makin cantik.

Tidak hanya untuk mempelai wanita, ciri khas makeup tradisional ini juga bisa disematkan dan dipakai untuk mempelai pria. Biasanya dikalungkan atau disematkan dalam pinggang pria ketika pesta pernikahan dilangsungkan.

Pemakaian ronce melati bisa ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Jawa, Paksian, Minangkabau hingga Palembang. Bunga melati yang berwarna putih dan harum melambangkan kesucian. Bahkan di beberapa tempat maknanya akan berubah, misalnya sebagai simbol kesederhanaan dan kerendahan hati.

4. Penata Rias Khusus

Jika makeup modern bisa dilangsungkan kapan saja tanpa adanya persiapan, kecuali untuk gaya dan peralatan makeup, maka berbeda dengan riasan tradisional. Untuk penata rias tradisional, tidak jarang mereka harus melakukan tradisi tertentu sebelum merias wajah pengantin.

Di wilayah Jawa misalnya, perias wajah khusus untuk pernikahan disebut dengan dukun manten. Mereka nantinya tidak hanya merias wajah, namun juga melakukan puasa mutih sebelum proses pernikahan dilangsungkan, menjadi mediator antara keluarga pengantin, hingga membuat sesaji ketika pesta pernikahan hendak dilangsungkan.

5. Harus Sesuai Pakem

Untuk gaya rias makeup tradisional yang hendak dipakai, ia harus selalu disesuaikan dengan pakem. Tidak boleh terlewat aturan maupun tertinggal. Sebab riasan tradisional merupakan warisan leluhur, dengan setiap riasan yang digoreskan dibuat sedemikian rupa untuk memberikan makna tertentu pada pengantin.

Pakem tersebut tidak hanya memberikan makna pada pengantin, ia juga berisi pengharapan orang tua dan keluarga terhadap anaknya. Meskipun demikian, bukan berarti kamu tidak bisa memodifikasi riasan tersebut sesuai dengan kontur wajah atau gaya berpakaian yang kamu kenakan, apalagi jika kamu menggunakan hijab.

Busana dan Makeup Pernikahan Adat yang Bisa Kamu Coba

Kalau kamu tertarik untuk melangsungkan pernikahan dengan gaya tradisional, maka kamu harus menggunakan busana dan tata rias dengan model yang sama. Jangan sampai antara tata rias yang kamu kenakan dan model pernikahan yang kamu langsungkan berbeda.

Berikut ini merupakan beberapa referensi pakaian dan gaya makeup yang bisa kamu temukan dalam pernikahan tradisional. Kamu bisa memilih salah satu sesuai adat dan daerah tempat tinggalmu, sehingga menghasilkan tampilan pernikahan yang anggun dan elegan.

1. Makeup untuk Adat Minang

wm_article_img
Foto: instagram.com/jasminelishava/

Jika kamu melangsungkan pernikahan dengan adat Minang, maka kamu bisa merias wajah sesuai dengan kontur wajah yang kamu miliki. Untuk tata rias yang dikenakan untuk pengantin adat Minang, tidak begitu banyak aturan dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Kamu akan mengenakan kain tenun dengan suntiang gadang, mahkota yang merupakan ciri khas aksesoris dalam pernikahan adat Minang. Mahkota tersebut akan membuat makeup tradisional yang kamu gunakan makin terlihat. Penggunaan mahkota tersebut juga sebagai simbol atas perempuan, yang menyiratkan sebagai ratu rumah tangga.

Jika kamu menggunakan hijab, kamu bisa menggunakan penutup kain yang disampirkan di atas kepalamu sebagai pengganti mahkota. Ini juga bisa menjadi pilihan alternatif kalau kamu merasa menggunakan suntiang gadang terlalu berat untuk dipakai.

2. Makeup untuk Adat Sunda

wm_article_img
Foto: instagram.com/jasminelishava/

Selanjutnya adalah adat Sunda, yang merupakan salah satu yang mendiami tanah dan Pulau Jawa. Untuk makeup pengantin Sunda, kamu akan mengenakan paes di beberapa bagian wajah, yang merupakan pakem dalam penggunaan gaya rias tradisional Sunda.

Sebagai tambahan aksesoris, kamu akan mengenakan siger untuk membuat penampilan semakin cantik. Siger bisa dipasangkan untuk kamu yang mengenakan hijab maupun tidak, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan jenis pakaian dan busana pernikahan tradisional yang hendak dipakai.

Untuk makeup Sunda, kamu akan mengenakan paes berwarna gelap dengan eyeliner yang berwarna terang. Hal tersebut merupakan aturan dalam riasan Adat Sunda, yang merupakan peninggalan leluhur. Setiap makeup yang disematkan ke wajahmu memiliki doa dan pengharapan baik untuk melangsungkan pernikahan.

3. Makeup Pengantin Batak

wm_article_img
Foto: instagram.com/marlenehariman/

Untuk makeup tradisional Batak, kamu hanya perlu menyewa jasa  perias manten tradisional yang memahami tata rias Batak. Untuk melangsungkan pernikahan dengan adat Batak, ada banyak persiapan yang harus dilakukan, salah satunya mempersiapkan pakaian.

Dalam pernikahan adat Batak, pengantin lebih difokuskan untuk menonjolkan pakaian yang dikenakan. Kamu akan mengenakan ikat kepala berwarna merah dengan akses keemasan. Aksesoris tersebut akan membuat penampilan makeup mu semakin maksimal, karena ikat kepala tersebut merupakan ketentuan dari leluhur Batak.

Untuk pernikahan adat Batak, kamu akan mengenakan pakaian dengan warna yang terang. Gaun atau kebaya dengan aksen merah-emas bisa menjadi pilihan yang direkomendasikan agar sesuai dengan ikat kepala yang dipakai. Penggunaan sanggul dan ronce melati juga akan membuat penampilanmu semakin cantik dan elegan.

4. Makeup Adat Palembang

wm_article_img
Foto: instagram.com/bedirudat/

Ketika kamu hendak melangsungkan pernikahan dengan adat Palembang, kamu perlu mempersiapkan pakaian yang serasi dengan makeup yang hendak digunakan. Gaya berpakaian yang dikenakan oleh pengantin dari adat Palembang merupakan lambang kejayaan dari Kerajaan Sriwijaya di masa lalu.

Maka dari itu, kamu tidak perlu heran ketika banyak gaya pakaian dan makeup tradisional dari Palembang yang mengesankan warna emas. Kamu nanti juga akan menggunakan mahkota dengan ukuran yang cukup besar, begitu pula mempelai pria yang akan menjadi pasanganmu.

Untuk warna pakaian, agar sesuai dengan warna emas yang menjadi nuansa dan tema pernikahan, kamu bisa menggunakan gaun atau pakaian adat dengan warna merah atau pink. Pernikahan dengan gaya keemasan ini akan membuatmu terlihat seperti ratu dan raja, lengkap dengan pakaian adat yang bernuansa batik tradisional.

5. Makeup untuk Adat Bugis

Di wilayah Sulawesi kamu akan menemukan suku Bugis yang terkenal karena pernikahannya yang menarik. Mempelai perempuan akan mengenakan pakaian khusus yang disebut bodo, yang merupakan gaun pernikahan berbentuk segi empat. Umumnya bodo memiliki lengan pendek, namun untuk kamu yang berhijab, kamu bisa memilih lengan panjang.

Untuk riasan, kamu bisa menggunakan gaya bold yang sesuai dengan model pakaian yang kamu kenakan. Bodo biasanya berwarna hijau, lengkap dengan riasan berwarna emas yang ada di bagian bahu dan bagian depan. Kamu bisa memakai lipstik berwarna merah gelap, dengan tampilan mata yang tajam.

Kamu yang berhijab bisa menggunakan tiara atau mahkota ukuran mini agar penampilan makeup tradisional yang kamu kenakan semakin serasi. Namun jika kamu menggunakan gaya tradisional, kamu akan mengenakan mahkota besar yang disemat di dalam sanggulmu, lengkap dengan bebungaan dan aksesoris lainnya.

6. Makeup untuk Adat Jawa Solo

Di Jawa, terdapat dua jenis adat pakaian dan makeup yang bisa dipakai, yakni makeup dari Yogyakarta dan Solo. Meskipun jaraknya berdekatan, namun perwakilan dua keraton dari Suku Jawa tersebut memang membuat adat pernikahan yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Jika kamu hendak menggunakan makeup dari Yogyakarta, kamu akan dirias menggunakan  paes ageng dengan ujung yang agak runcing. Pakaian yang dikenakan juga merupakan pakaian pernikahan dengan gaya basahan Jogja. Kalau kamu berhijab, kamu bisa memilih menggunakan basahan khusus, yakni Jogja Kanigaran untuk menutupi lengan dan bahumu.

Berbeda dengan paes yang digunakan untuk wilayah Solo, paes Solo memiliki bentuk yang lebih melengkung sehingga menghasilkan bentuk kurva. Nantinya pasangan pengantin akan mengenakan jarik dengan motif khusus, yang menyiratkan kelancaran dalam melaksanakan pernikahan.

Makeup tradisional Jawa dari Solo juga mengenakan mahkota dan untaian melati yang disampirkan di sanggul mempelai wanita. Jika kamu kurang nyaman jika hendak menggunakan pernikahan adat Jawa yang tradisional, kamu bisa menggunakan gaya pernikahan Jawa yang lebih modern.

7. Makeup Adat Bali

Jika kamu hendak melangsungkan pernikahan dengan adat Bali, maka kamu akan dihadapkan dengan berbagai aksesoris dan makeup yang menonjolkan keanggunan, keeleganan, serta kegagahan pengantin. Pemilihan busana tidak dilakukan sembarangan, sebab sudah terdapat pakem yang harus dilakukan.

Kamu akan mengenakan mahkota dengan ukuran yang cukup besar, lengkap dengan aksesoris lengan dan leher yang berwarna keemasan. Kamu juga bisa menggunakan mahkota dengan ukuran yang lebih kecil jika merasa kesusahan dengan ukuran mahkota yang terlalu besar.

Untuk pakaian kamu bisa menggunakan gaya berpakaian tradisional dengan kebaya khas Bali, namun juga bisa menggunakan kebaya yang lebih modern. Riasan Bali menonjolkan kesederhanaan, jadi riasan yang akan kamu dapatkan akan disesuaikan dengan pakem daerah yang kamu tinggali.

Masih banyak makeup adat lain yang bisa kamu telusuri sebelum melangsungkan pernikahan tradisional. Jika kamu dan pasangan dari suku yang berbeda, ada baiknya menanyakan adat apa yang hendak digunakan dalam pernikahan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

Demikianlah berbagai makeup tradisional dan berbagai ciri lainnya mengenai gaya riasan tersebut. untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mulailah untuk mencari MUA dan model riasan yang sesuai dengan kontur wajahmu, sehingga menghasilkan tampilan yang menarik di hari bahagiamu.

Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...