
RIndonesia sebagai Negara dengan banyak suku di dalamnya tentu memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda. Begitu pula dengan pernikahan, upacara pernikahan ataupun resepsi di berbagai tempat di Indonesia tentu berbeda sesuai dengan suku dan adatnya. Kamu bisa menggunakan makeup tradisional untuk memberikan kesan yang lebih menarik.
Perbedaan tersebut tidak hanya pada pada aksesoris yang
digunakan, busana yang dipakai, hingga tata cara resepsi pernikahan. Riasan dan
model rias untuk pengantin pun juga berbeda, yang membuatnya terlihat lebih
elegan dibandingkan dengan riasan model modern.
Kalau kamu hendak melangsungkan pernikahan dengan gaya
tradisional, penting untuk memperhatikan makeup tradisional yang digunakan.
Untuk hasil yang maksimal, kamu bisa meminta bantuan pada MUA atau vendor
persiapan pernikahan yang telah kamu sewa jasanya. Pertimbangkan dengan benar
model makeup yang hendak dipakai, agar penampilanmu makin sempurna di hari
pernikahan.
Perbedaan Makeup Tradisional dengan Makeup Modern
Dibandingkan makeup modern yang lebih luwes, makeup model
tradisional memiliki aturan yang harus ditaati. Jika tidak ditaati, maka makeup pengantin tersebut tidak akan memancarkan kesan tradisional yang hendak ditampilkan,
walaupun sekarang makeup ini sudah bisa disesuaikan dengan berbagai jenis
aksesoris atau riasan modern.
Perbedaan yang mencolok antara makeup pengantin modern dengan
tradisional adalah kesan yang ditampilkan. Untuk gaya tradisional, makeup yang
digunakan lebih kontras, medok, dan terkesan bold. Ini untuk menyamai pakaian
dan busana yang dikenakan oleh pengantin, yang biasanya cenderung heboh,
glamour, dan memiliki banyak aksesoris.
Dengan gaya berpakaian tersebut, tentu semakin menarik jika
pengantin menggunakan makeup tradisional dibandingkan dengan makeup modern.
Saat ini makeup modern memiliki kesan yang lebih sederhana, tipis, namun bisa
menutupi kekurangan yang dimiliki oleh wajah seseorang.
Inilah kenapa banyak makeup bergaya tradisional yang dibuat
seperti topeng, namun dalam kesan yang baik, yakni topeng cantik. Di banyak
daerah Indonesia, penampilan pengantin perempuan yang mangling dianggap sebagai
sebuah keharusan dalam resepsi pernikahan.
Jika kamu memang berniat untuk menggunakan gaya makeup ini, kamu harus mencari MUA yang memang memiliki keahlian dalam merias wajah dengan gaya tradisional. Akan lebih baik menggunakan MUA profesional yang ada di daerahmu, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal. Ini karena mereka tentu sudah sering melakukan rias dengan gaya tradisional dan mengetahui secara rinci apa saja aturan dalam merias wajah dengan model tersebut.
Tampil Cantik di Hari Pernikahan dengan Bantuan MUA di WeddingMarket
Ciri Tata Rias Makeup Tradisional

Dibandingkan dengan makeup modern, tata rias model
tradisional memiliki ciri yang bisa ditemukan dengan jelas. Ciri tersebut tidak
hanya terlihat dalam satu, kebanyakan adat di Indonesia memiliki ciri yang sama
secara umum. Misalnya pemakaian warna terang untuk gaya makeup yang dipakai,
bahkan terkesan medok.
Ini untuk membuat pernikahan yang dilangsungkan berfokus
pada pasangan pengantin yang menjadi ratu dan raja di hari tersebut. Makeup
tradisional tersebut tidak disesuaikan dengan warna kulit yang dimiliki oleh
mempelai wanita, sehingga hasilnya terlihat mencolok. Kamu bisa melihat
pemakaian bedak berwarna kekuningan dan eyeliner hijau yang sering diaplikasikan
dalam tata rias adat Sunda.
Alih-alih memberikan penampilan yang lebih sederhana,
penampilan tersebut akan membuat wajah mempelai perempuan terlihat mangling.
Pilihan warna tersebut tidak berubah, sebab ia merupakan ketentuan pakem yang
sudah digunakan secara turun temurun.
Sedangkan untuk gaya tata rias modern, warna makeup bisa
disesuaikan dengan tone warna kulit yang dimiliki. Warna seperti pink, peach,
ataupun cokelat muda sering dipakai karena memberikan kesan yang lembut dan
sederhana. Berikut adalah ciri lain tata rias tradisional yang bisa kamu
temukan, diantaranya:
1. Penggunaan Paes

Ketika menggunakan gaya rias tradisional, kamu tentu akan
menggunakan paes. Paes merupakan makeup pengantin yang diletakkan di dahi
mempelai wanita. Banyak adat di Indonesia yang menggunakan paes sebagai
pelengkap penampilan, sebab selain aksesori rias ia juga memiliki makna yang
mendalam.
Pemakaian paes memiliki makna sebagai kepatuhan istri kepada
suami, riasan makeup tradisional ini biasanya berwarna hitam dan diguratkan
secara simetris di bagian dahi. Makeup pengantin Jawa biasanya menggunakan gaya paes,
begitu pula dengan daerah Madura. Sedangkan di daerah Bali, Bugis dan lainnya
menggunakan model hiasan yang berbeda sesuai dengan adatnya.
2. Memakai Mahkota

Selain paes, mahkota juga sering digunakan dan ditemukan
dalam pernikahan adat suku di Indonesia. Umumnya penggunaan mahkota, selain
untuk mempercantik penampilan mempelai wanita juga sebagai simbol feminitas
pada perempuan.
Kecuali di daerah Bali, banyak daerah di Indonesia yang
menggunakan mahkota sebagai pelengkap penampilan dan busana pengantin.
Penggunaan mahkota bisa ditemukan dalam adat Sunda, yakni penggunaan siger.
Selain siger, pemakaian mahkota juga ditemukan dalam suku Palembang,
Minangkabau, hingga Betawi.
3. Ronce Bunga Melati

Kamu juga bisa menggunakan ronce bunga melati sebagai hiasan dalam rias tradisional. Bunga melati yang sudah disusun dengan benang yang panjang, kemudian disematkan dalam sanggul atau rambut, sehingga membuat penampilan makin cantik.
Tidak hanya untuk mempelai wanita, ciri khas makeup
tradisional ini juga bisa disematkan dan dipakai untuk mempelai pria. Biasanya
dikalungkan atau disematkan dalam pinggang pria ketika pesta pernikahan
dilangsungkan.
Pemakaian ronce melati bisa ditemukan di berbagai tempat di
Indonesia, mulai dari Jawa, Paksian, Minangkabau hingga Palembang. Bunga melati
yang berwarna putih dan harum melambangkan kesucian. Bahkan di beberapa tempat
maknanya akan berubah, misalnya sebagai simbol kesederhanaan dan kerendahan
hati.
4. Penata Rias Khusus
Jika makeup modern bisa dilangsungkan kapan saja tanpa
adanya persiapan, kecuali untuk gaya dan peralatan makeup, maka berbeda dengan
riasan tradisional. Untuk penata rias tradisional, tidak jarang mereka harus
melakukan tradisi tertentu sebelum merias wajah pengantin.
Di wilayah Jawa misalnya, perias wajah khusus untuk
pernikahan disebut dengan dukun manten. Mereka nantinya tidak hanya merias
wajah, namun juga melakukan puasa mutih sebelum proses pernikahan
dilangsungkan, menjadi mediator antara keluarga pengantin, hingga membuat
sesaji ketika pesta pernikahan hendak dilangsungkan.
5. Harus Sesuai Pakem
Untuk gaya rias makeup tradisional yang hendak dipakai, ia
harus selalu disesuaikan dengan pakem. Tidak boleh terlewat aturan maupun
tertinggal. Sebab riasan tradisional merupakan warisan leluhur, dengan setiap
riasan yang digoreskan dibuat sedemikian rupa untuk memberikan makna tertentu
pada pengantin.
Pakem tersebut tidak hanya memberikan makna pada pengantin,
ia juga berisi pengharapan orang tua dan keluarga terhadap anaknya. Meskipun
demikian, bukan berarti kamu tidak bisa memodifikasi riasan tersebut sesuai
dengan kontur wajah atau gaya berpakaian yang kamu kenakan, apalagi jika kamu
menggunakan hijab.
Busana dan Makeup Pernikahan Adat yang Bisa Kamu Coba
Kalau kamu tertarik untuk melangsungkan pernikahan dengan
gaya tradisional, maka kamu harus menggunakan busana dan tata rias dengan model
yang sama. Jangan sampai antara tata rias yang kamu kenakan dan model
pernikahan yang kamu langsungkan berbeda.
Berikut ini merupakan beberapa referensi pakaian dan gaya
makeup yang bisa kamu temukan dalam pernikahan tradisional. Kamu bisa memilih
salah satu sesuai adat dan daerah tempat tinggalmu, sehingga menghasilkan
tampilan pernikahan yang anggun dan elegan.
1. Makeup untuk Adat Minang

Jika kamu melangsungkan pernikahan dengan adat Minang, maka
kamu bisa merias wajah sesuai dengan kontur wajah yang kamu miliki. Untuk tata
rias yang dikenakan untuk pengantin adat Minang, tidak begitu banyak aturan
dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Kamu akan mengenakan kain tenun dengan suntiang gadang,
mahkota yang merupakan ciri khas aksesoris dalam pernikahan adat Minang.
Mahkota tersebut akan membuat makeup tradisional yang kamu gunakan makin
terlihat. Penggunaan mahkota tersebut juga sebagai simbol atas perempuan, yang
menyiratkan sebagai ratu rumah tangga.
Jika kamu menggunakan hijab, kamu bisa menggunakan penutup
kain yang disampirkan di atas kepalamu sebagai pengganti mahkota. Ini juga bisa
menjadi pilihan alternatif kalau kamu merasa menggunakan suntiang gadang
terlalu berat untuk dipakai.
2. Makeup untuk Adat Sunda

Selanjutnya adalah adat Sunda, yang merupakan salah satu
yang mendiami tanah dan Pulau Jawa. Untuk makeup pengantin Sunda, kamu akan mengenakan paes
di beberapa bagian wajah, yang merupakan pakem dalam penggunaan gaya rias
tradisional Sunda.
Sebagai tambahan aksesoris, kamu akan mengenakan siger untuk
membuat penampilan semakin cantik. Siger bisa dipasangkan untuk kamu yang
mengenakan hijab maupun tidak, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan jenis
pakaian dan busana pernikahan tradisional yang hendak dipakai.
Untuk makeup Sunda, kamu akan mengenakan paes berwarna gelap
dengan eyeliner yang berwarna terang. Hal tersebut merupakan aturan dalam
riasan Adat Sunda, yang merupakan peninggalan leluhur. Setiap makeup yang
disematkan ke wajahmu memiliki doa dan pengharapan baik untuk melangsungkan
pernikahan.
3. Makeup Pengantin Batak

Untuk makeup tradisional Batak, kamu hanya perlu menyewa
jasa perias manten tradisional yang
memahami tata rias Batak. Untuk melangsungkan pernikahan dengan adat Batak, ada
banyak persiapan yang harus dilakukan, salah satunya mempersiapkan pakaian.
Dalam pernikahan adat Batak, pengantin lebih difokuskan
untuk menonjolkan pakaian yang dikenakan. Kamu akan mengenakan ikat kepala
berwarna merah dengan akses keemasan. Aksesoris tersebut akan membuat
penampilan makeup mu semakin maksimal, karena ikat kepala tersebut merupakan
ketentuan dari leluhur Batak.
Untuk pernikahan adat Batak, kamu akan mengenakan pakaian
dengan warna yang terang. Gaun atau kebaya dengan aksen merah-emas bisa menjadi
pilihan yang direkomendasikan agar sesuai dengan ikat kepala yang dipakai.
Penggunaan sanggul dan ronce melati juga akan membuat penampilanmu semakin
cantik dan elegan.
4. Makeup Adat Palembang

Ketika kamu hendak melangsungkan pernikahan dengan adat
Palembang, kamu perlu mempersiapkan pakaian yang serasi dengan makeup yang
hendak digunakan. Gaya berpakaian yang dikenakan oleh pengantin dari adat
Palembang merupakan lambang kejayaan dari Kerajaan Sriwijaya di masa lalu.
Maka dari itu, kamu tidak perlu heran ketika banyak gaya pakaian
dan makeup tradisional dari Palembang yang mengesankan warna emas. Kamu nanti
juga akan menggunakan mahkota dengan ukuran yang cukup besar, begitu pula
mempelai pria yang akan menjadi pasanganmu.
Untuk warna pakaian, agar sesuai dengan warna emas yang
menjadi nuansa dan tema pernikahan, kamu bisa menggunakan gaun atau pakaian
adat dengan warna merah atau pink. Pernikahan dengan gaya keemasan ini akan
membuatmu terlihat seperti ratu dan raja, lengkap dengan pakaian adat yang
bernuansa batik tradisional.
5. Makeup untuk Adat Bugis
Di wilayah Sulawesi kamu akan menemukan suku Bugis yang
terkenal karena pernikahannya yang menarik. Mempelai perempuan akan mengenakan
pakaian khusus yang disebut bodo, yang merupakan gaun pernikahan berbentuk segi
empat. Umumnya bodo memiliki lengan pendek, namun untuk kamu yang berhijab,
kamu bisa memilih lengan panjang.
Untuk riasan, kamu bisa menggunakan gaya bold yang sesuai
dengan model pakaian yang kamu kenakan. Bodo biasanya berwarna hijau, lengkap
dengan riasan berwarna emas yang ada di bagian bahu dan bagian depan. Kamu bisa
memakai lipstik berwarna merah gelap, dengan tampilan mata yang tajam.
Kamu yang berhijab bisa menggunakan tiara atau mahkota
ukuran mini agar penampilan makeup tradisional yang kamu kenakan semakin
serasi. Namun jika kamu menggunakan gaya tradisional, kamu akan mengenakan
mahkota besar yang disemat di dalam sanggulmu, lengkap dengan bebungaan dan
aksesoris lainnya.
6. Makeup untuk Adat Jawa Solo
Di Jawa, terdapat dua jenis adat pakaian dan makeup yang
bisa dipakai, yakni makeup dari Yogyakarta dan Solo. Meskipun jaraknya
berdekatan, namun perwakilan dua keraton dari Suku Jawa tersebut memang membuat
adat pernikahan yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Jika kamu hendak menggunakan makeup dari Yogyakarta, kamu
akan dirias menggunakan paes ageng
dengan ujung yang agak runcing. Pakaian yang dikenakan juga merupakan pakaian
pernikahan dengan gaya basahan Jogja. Kalau kamu berhijab, kamu bisa memilih
menggunakan basahan khusus, yakni Jogja Kanigaran untuk menutupi lengan dan
bahumu.
Berbeda dengan paes yang digunakan untuk wilayah Solo, paes
Solo memiliki bentuk yang lebih melengkung sehingga menghasilkan bentuk kurva.
Nantinya pasangan pengantin akan mengenakan jarik dengan motif khusus, yang
menyiratkan kelancaran dalam melaksanakan pernikahan.
Makeup tradisional Jawa dari Solo juga mengenakan mahkota
dan untaian melati yang disampirkan di sanggul mempelai wanita. Jika kamu
kurang nyaman jika hendak menggunakan pernikahan adat Jawa yang tradisional,
kamu bisa menggunakan gaya pernikahan Jawa yang lebih modern.
7. Makeup Adat Bali
Jika kamu hendak melangsungkan pernikahan dengan adat Bali,
maka kamu akan dihadapkan dengan berbagai aksesoris dan makeup yang menonjolkan
keanggunan, keeleganan, serta kegagahan pengantin. Pemilihan busana tidak
dilakukan sembarangan, sebab sudah terdapat pakem yang harus dilakukan.
Kamu akan mengenakan mahkota dengan ukuran yang cukup besar,
lengkap dengan aksesoris lengan dan leher yang berwarna keemasan. Kamu juga
bisa menggunakan mahkota dengan ukuran yang lebih kecil jika merasa kesusahan
dengan ukuran mahkota yang terlalu besar.
Untuk pakaian kamu bisa menggunakan gaya berpakaian
tradisional dengan kebaya khas Bali, namun juga bisa menggunakan kebaya yang
lebih modern. Riasan Bali menonjolkan kesederhanaan, jadi riasan yang akan kamu
dapatkan akan disesuaikan dengan pakem daerah yang kamu tinggali.
Masih banyak makeup adat lain yang bisa kamu telusuri
sebelum melangsungkan pernikahan tradisional. Jika kamu dan pasangan dari suku
yang berbeda, ada baiknya menanyakan adat apa yang hendak digunakan dalam
pernikahan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Demikianlah berbagai makeup tradisional dan berbagai ciri
lainnya mengenai gaya riasan tersebut. untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
mulailah untuk mencari MUA dan model riasan yang sesuai dengan kontur wajahmu,
sehingga menghasilkan tampilan yang menarik di hari bahagiamu.