Pilih Kategori Artikel

Menentukan Kriteria Pasangan: Mengapa Harus Setara?
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Belakangan, sering terdengar obrolan tentang seseorang yang memilih untuk makan di tempat fine dining, tapi pasangannya mengajak untuk makan di tempat makan kaki lima. Salah satu pihak merasa bahwa gaya hidup pasangannya terlalu berlebihan, sementara yang lain merasa bahwa ia tidak istimewa karena diajak makan makanan yang menurutnya murah. Padahal, jika dilihat lagi, sebenarnya tidak ada yang salah dari keduanya. Mungkin gaya hidup dan gaya pengeluarannya saja yang berbeda. Hal inilah yang menimbulkan masalah.

Itu baru pendekatan saja, bayangkan jika hal ini terjadi setelah mereka berdua menikah di mana yang dihadapi akan lebih kompleks lagi dari sekadar makan bersama di luar. Itulah sebabnya penting untuk memiliki kriteria pasangan yang setara. Setara tidak melulu tentang ekonomi saja. Lalu, seperti apa kriteria pasangan yang setara? Mengapa sebaiknya menikah dengan seseorang yang setara? Berikut ini uraiannya. Simak sampai habis, ya!

Hal yang sebaiknya setara

wm_article_img

Ketika membicarakan tentang kesetaraan dalam hubungan, kebanyakan orang akan berfokus pada sisi ekonomi, padahal ada beberapa hal lainnya yang juga sebaiknya setara. Berikut ini beberapa hal tersebut.

  1. Nilai dan prinsip hidup

Nilai dan prinsip hidup adalah hal fundamental yang akan memengaruhi berbagai hal lain saat harus membuat keputusan-keputusan dalam hidup. Kesetaraan dalam nilai-nilai dasar dan prinsip hidup ini sangat penting untuk memastikan bahwa pasangan memiliki pandangan yang serupa tentang hal-hal penting seperti etika, moralitas, dan pandangan hidup.

  1. Tujuan hidup

Hal yang satu ini juga menjadi hal dasar lainnya dalam menghadapi kehidupan. Pastikan kamu dan pasangan memiliki tujuan hidup dan aspirasi yang sejalan dan kompatibel. Meskipun kalian mungkin memiliki tujuan personal yang berbeda, pastikan bahwa tujuan tersebut tidak bertentangan dan merupakan sesuatu yang bisa diusahakan bersama-sama.  Hal yang perlu diketahui termasuk rencana jangka panjang mengenai karier, keluarga, dan pencapaian pribadi.

  1. Latar belakang pendidikan

Latar belakang pendidikan yang setara sebenarnya tidak bersifat mutlak, tapi kamu bisa mempertimbangkannya. Tingkat pendidikan yang setara dapat membantu dalam mempermudah komunikasi dan memahami satu sama lain dengan lebih baik. Meskipun begitu, kalian tidak berarti harus memiliki pendidikan yang sama persis. Jenjang pendidikan setara yang bisa mengasah pola pikir yang serupa bisa kamu pertimbangkan.

  1. Status ekonomi

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ekonomi menjadi salah satu hal yang penting dalam pernikahan. Kesetaraan dalam status ekonomi dapat mengurangi potensi konflik terkait keuangan. Ketika kedua pasangan memiliki pemahaman yang sama tentang pengelolaan keuangan dan tanggung jawab finansial, hal ini bisa mencegah konflik terkait uang. Kamu dan pasangan sebaiknya memiliki level yang sama mengenai berapa banyak sesuatu dikatakan mahal dan berapa banyak sesuatu dikatakan murah.

  1. Keseimbangan peran dan tanggung jawab

Kesetaraan dalam pembagian peran dan tanggung jawab sehari-hari, termasuk pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang merasa berlebihan atau tidak dihargai. Pembagiannya mungkin tidak bisa persis 50:50, tapi kedua belah pihak harus melakukan peran masing-masing tanpa merasa terbebani. Untuk hal yang satu ini, kalian bisa membahasnya sejak sebelum menikah.

  1. Minat dan hobi

Walaupun sudah menikah, kalian masih seorang individu yang memiliki ketertarikan sendiri terhadap sesuatu termasuk hobi. Meskipun tidak harus memiliki minat dan hobi yang sama persis, memiliki beberapa kesamaan atau saling menghormati minat masing-masing dapat membuat hubungan lebih sehat. Tidak ada salah satu yang merasa bahwa hobi pasangan merupakan hal tidak penting untuk dilakukan.

  1. Kondisi emosional

Sebelum memutuskan untuk menikah, kamu dan pasangan harus memiliki kondisi mental yang sama-sama sehat. Pasangan yang setara dalam kesehatan emosional dan kemampuan untuk memberikan dukungan emosional satu sama lain akan lebih mampu menghadapi tantangan dan stres dalam kehidupan.

  1. Pandangan terhadap agama atau spiritualitas

Bagi beberapa orang, agama adalah salah satu yang termasuk dalam hal fundamental yang akan menuntun dalam pembuatan keputusan dan hal lainnya dalam kehidupan. Oleh sebab itu, penting untuk menemukan pasangan yang memiliki pandangan setara terhadap hal yang satu ini. Apabila ada pihak yang menganggap kepercayaan adalah suatu hal yang penting, sementara yang lainnya tidak merasa demikian, konflik akan rentan terjadi.

Kenapa harus setara?

wm_article_img

Beberapa hal yang disebutkan mungkin masuk akal jika harus setara. Namun, beberapa yang lainnya bisa jadi masih membuatmu bertanya-tanya, kenapa harus setara? Berikut ini jawabannya.

  1. Mengurangi kesalahpahaman

Ketika pasangan memiliki tingkat pendidikan, minat, dan latar belakang yang mirip, mereka cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Hal ini dapat mempermudah komunikasi dan mengurangi kesalahpahaman selama diskusi berlangsung.

  1. Mempermudah pengambilan keputusan

Pasangan yang setara cenderung memiliki nilai-nilai dan tujuan hidup yang sejalan. Hal ini penting untuk membangun visi bersama mengenai masa depan dan mempermudah pengambilan keputusan bersama, termasuk dalam hal keuangan, pengasuhan anak, dan gaya hidup yang akan diadopsi sehari-hari.

  1. Menghindari ketimpangan kekuasaan

Dalam pernikahan kedua belah pihak anggota keluarga seharusnya memiliki posisi yang setara di mana tidak ada salah satu yang lebih berkuasa. Untuk mewujudkan hal ini, kedua belah pihak harus saling memahami satu sama lain dan menghormati. Alih-alih mengambil keputusan dari satu kepala saja, keduanya harus sama-sama menyepakati.

  1. Bisa bertumbuh bersama

Karena keduanya memiliki posisi yang seimbang, pasangan yang setara cenderung mendukung pertumbuhan dan perkembangan pribadi masing-masing. Tidak ada salah satu yang merasa tertinggal. Mereka bisa saling mendorong untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional, yang pada akhirnya akan membuat kehidupan pernikahan juga lebih sehat dan berkembang.

  1. Ekonomi yang lebih stabil

Ketika memiliki gaya hidup yang berbeda, masing-masing pihak akan merasa tidak nyaman ketika akan mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan. Kesetaraan dalam status ekonomi akan menghindarkan dari hal ini karena keduanya sama-sama memiliki pandangan yang setara terkait range jumlah pengeluaran. Hal ini secara tidak langsung akan memengaruhi stabilitas keuangan. Stres dan konflik yang muncul karena perbedaan cara pandang akan keuangan akan berkurang.

  1. Saling menghormati

Pasangan yang setara cenderung lebih menghormati dan mengakui kemampuan serta kontribusi satu sama lain. Walaupun tidak terlihat dengan jelas, hal ini penting untuk membangun rasa saling menghargai dan memupuk cinta yang tulus.

  1. Kemanan emosional

Ternyata kesetaraan juga akan memengaruhi kondisi emosional seseorang dalam sebuah hubungan. Kesetaraan menciptakan rasa aman dalam hubungan. Ketika kedua pasangan merasa setara, mereka lebih mungkin untuk berbagi perasaan dan pikiran tanpa takut akan penilaian atau dominasi dari pasangan mereka.

  1. Anak-anak lebih bahagia

Jika kalian berdua merencanakan untuk memiliki anak nantinya, kesetaraan yang dimiliki ternyata juga bisa memengaruhi kebahagiaan anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang setara cenderung belajar dari orang tua yang menjadi contoh positif tentang bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat dan menghargai. Mereka juga dapat melihat contoh kerjasama yang baik antara orang tua mereka.

Yang terjadi jika tidak setara

wm_article_img

Jika memaksakan menikah dengan seseorang yang tidak setara, apa yang akan terjadi? Kira-kira seperti ini.

  1. Selalu timbul konflik

Ketika kamu dan pasangan terlalu timpang, konflik akan lebih sulit untuk dihindari. Menurutmu A mungkin cukup, tapi pasangan bisa menganggapnya berlebihan. Jika tidak ada yang mau berkompromi karena tingkat emosional yang berbeda, konflik ini akan terus terjadi dan menimbulkan ketegangan serta kehidupan pernikahan yang tidak sehat. 

  1. Tingkat stres yang tinggi

Jika konflik terus terjadi, stres pun akan semakin tinggi. Hal ini akan menguras energi dan mengganggu pikiran. Jika terjadi terus-terusan, bisa jadi bukan hanya mentalmu yang terganggu, tapi juga kondisi fisikmu. 

  1. Perasaan rendah diri

Pernah mendengar seseorang yang berhubungan dengan seseorang yang memiliki tingkat ekonomi, latar belakang, atau pendidikan yang berada di atas mereka, kemudian mereka merasa rendah diri? Walaupun mungkin pasangan merasa biasa saja dan mau menerima apa adanya, perasaan rendah diri akan sulit ditepis apabila seseorang belum merasa cukup dengan dirinya. 

  1. Dampak negatif pada anak

Jika anak yang tumbuh di keluarga harmonis akan tumbuh dengan baik, seorang anak yang tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik sebaliknya. Ia akan ikut mengalami stres dan kebingungan. Tumbuh dengan menyaksikan orang tuanya berkonflik akan meninggalkan luka pada anak-anak. 

  1. Risiko perceraian

Setelah konflik menumpuk dan rasa saling menghormati menghilang perlahan, risiko untuk ke arah perpisahan akan lebih tinggi. Hal ini akan sangat mungkin terjadi apabila masing-masing dari kalian tidak ada yang mau berkompromi.

Bagaimanapun, menikah sebaiknya dengan orang yang setara. Jika tidak ada kriteria ini, kamu harus bisa berkompromi setiap harinya. Setara artinya juga tidak selalu sama, tapi bisa memahami satu sama lain sehingga keputusan-keputusan dalam hidup bisa dibuat dengan kesepakatan bersama.


Foto cover: Alexo Pictures/Adryan Agung Dwiyantoro

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...