Pilih Kategori Artikel

Mengintip Kehidupan Setelah Menikah dengan Seorang Sandwich Generation. Ini Tipsnya!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Tidak ada orang yang sempurna. Makanya, saat mencari pasangan untuk menikah, kita tidak akan menemukan seseorang yang mampu memenuhi semua keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memilih dia yang kekurangannya bisa kita terima. Salah satu tantangan yang sering ditemui oleh seseorang yang akan menikahi pasangannya adalah memiliki pasangan yang merupakan sandwich generation

Sandwich generation adalah seseorang yang berusia dewasa yang harus menghidupi beberapa orang sekaligus, yaitu orang tua, dirinya sendiri, dan keluarga kecilnya. Tentunya dengan hal ini akan ada lebih banyak tanggungan yang harus ia pikirkan.

Bukan hal yang mudah menikah dengan seseorang yang masih memiliki berbagai tanggungan. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa menikahinya. Dengan perencanaan dan perhitungan yang tepat, kamu dan pasangan tetap bisa hidup bahagia dalam kehidupan setelah nikah nanti. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Risiko menikah dengan sandwich generation

wm_article_img
Fotografi: Imagenic

Untuk berjaga-jaga, beberapa risiko ini perlu terlebih dahulu kamu ketahui supaya tidak kaget terhadap fakta yang mungkin akan kamu hadapi ketika menikah dengannya nanti. Risiko ini bisa menjadi gambaran skenario terburuk yang mungkin akan kamu hadapi, mungkin juga tidak. 

  1. Kondisi finansial

Menanggung tanggung jawab keuangan untuk anak-anak dan orang tua secara bersamaan dapat meningkatkan tekanan finansial pada dirimu dan pasangan. Pendidikan anak, perawatan kesehatan orang tua, dan kebutuhan harian keluarga dapat menyebabkan beban keuangan yang signifikan.

  1. Konflik peran dan tanggung jawab

Permasalah yang muncul dari sandwich generation tidak melulu mengenai uang. Ada juga konflik peran dan tanggung jawab yang mungkin terjadi antara kedua keluarga. Pembagian waktu dan perhatian yang diberikan untuk orang tua atau pasangan dan anak-anak akan menjadi salah satu hal yang sulit untuk dilakukan. Hal ini akan membuatmu lebih banyak merelakan waktu dan akhirnya keintiman dan kualitas hubungan pun bisa berkurang.

  1. Ketidakpastian masa depan

Pada beberapa momen tertentu, pasanganmu mungkin akan dihadapkan pada ketidakpastian terkait perawatan orang tua yang semakin intensif atau kebutuhan mendesak anak-anak. Hal ini dapat menyulitkan perencanaan keuangan dan menimbulkan ketidakpastian mengenai masa depan.

  1. Risiko kesehatan

Memikul tanggung jawab ganda dalam balutan sandwich generation dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, baik fisik maupun mental, bagi pasangan. Stres dan kelelahan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan secara fisik.

  1. Risiko stres

Perawatan terhadap orang tua yang mungkin mengalami masalah kesehatan dan anak-anak yang memerlukan perhatian ekstra dapat menyebabkan stres emosional. Bukan hanya pasangan saja yang stres, melihat pasangan stres dan harus sering mengalah kepada keluarganya juga berpotensi membuatmu turut merasakan guncangan emosional juga.

Sandwich generation seperti apa yang harus dinikahi?

wm_article_img
Fotografi: jan.ji.co

Beberapa orang yang masih memiliki tanggungan keluarga mungkin memutuskan untuk lebih memprioritaskan keluarganya dahulu sampai di titik tertentu sehingga harus menunda untuk menikah. Namun, ada juga yang memilih untuk nekat menikah walau harus menambah tanggungan. Lalu,kualitas pasangan dari generasi sandwich seperti apa yang harus dinikahi? Inilah hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan.

  1. Memiliki kesiapan finansial

Walaupun ia memiliki banyak tanggungan, hal ini tidak jadi masalah apabila ia memiliki kesiapan finansial yang baik. Selain memiliki pendapatan yang cukup, pastikan juga bahwa kalian berdua bisa memiliki dana darurat yang bisa digunakan bersama saat menikah nanti.

  1. Sudah siap secara mental

Tumbuh sebagai seseorang yang menanggung banyak beban selain dirinya mungkin akan membuatnya memiliki kondisi mental yang lebih kuat. Namun, tidak semua orang memiliki mental baja seperti ini. Ada juga yang malah menjadikan pasangan sebagai samsak emosi sehingga kamu harus memastikan apakah ia sudah siap secara emosional.

  1. Ia merupakan time manager yang baik

Terlalu memprioritaskan keluarganya mungkin membuat kamu akan sering dinomorduakan. Namun, dengan kemampuan mengatur waktu yang baik dan saling memahami, hal ini akan bisa ia tangani. Jadi, kamu harus memperhatikan hal yang satu ini sejak sebelum menikah.

  1. Siap untuk tumbuh bersama

Lihat apakah dia siap untuk tumbuh bersama-sama denganmu. Lihat juga dirimu apakah siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin akan terjadi pada kehidupan rumah tangga kalian berdua di masa depan.

Tips menikah dengan seseorang yang sandwich generation

wm_article_img
Fotografi: jan.ji.co

Meskipun memiliki banyak risiko, bukan berarti lantas kamu meninggalkannya begitu saja. Beberapa cara bisa dilakukan untuk membuat pernikahan berjalan dengan tetap baik dan menyenangkan. Namun, memang perlu banyak kompromi yang harus dilakukan.

  1. Diskusi dengan terbuka

Sebelum salah paham dan berasumsi sendiri, pastikan apa saja yang harus ia tanggung sebagai anak dari orang tuanya. Kemudian, bicarakan juga apakah ia tetap akan melakukannya dalam jangka waktu yang lama atau ada saudara yang bisa diajak untuk berbagi beban. Selain itu, kamu juga bisa mulai berdiskusi apabila nantinya kalian memiliki anak, bagaimana pembagian peran yang akan dilakukan jika ia masih harus bertanggung jawab terhadap orang tua.

  1. Rencanakan keuangan dengan bijak

Saat membicarakan mengenai sandwich generation, keuangan selalu menjadi isu utama yang harus dihadapi. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk menikah, kalian juga mesti membuat rencana keuangan dengan bijak. Buat rencana keuangan yang mempertimbangkan kebutuhan keluarga, termasuk pendidikan anak dan persiapan keuangan untuk perawatan orang tua. Pertimbangkan asuransi dan dana darurat untuk mengatasi kebutuhan tak terduga. Kalian juga bisa terbuka dalam hal pendapatan masing-masing untuk bisa mengelola berdua.

Jika berniat akan membesarkan anak, tak ada salahnya juga membicarakan peluang untuk menambah sumber pendapatan baru untuk bisa merasa lebih aman secara finansial. Tentu saja hal ini harus melewati berbagai pertimbangan apakah memungkinkan jika dilakukan.

  1. Delegasikan tugas dan tanggung jawab

Menanggung banyak hal sendirian tentunya akan menekan mental dan menjadi penyebab stres. Oleh sebab itu, kamu bisa menyarankan pasangan untuk lebih terbuka terhadap adanya delegasi tugas dan tanggung jawab kepada semua anggota keluarga. Jangan hanya satu orang saja yang melakukan semuanya. Pertemuan antar anggota keluarga bisa dilakukan untuk membagi tugas-tugas ini.

  1. Jadwalkan quality time dengan pasangan

Salah satu risiko yang akan terjadi ketika menikah dengan seseorang yang menjadi sandwich generation adalah kemungkinan terbatasnya waktu yang dimiliki, entah karena pasangan sibuk bekerja atau mengurus keluarganya. Oleh sebab itu, menjadwalkan quality time supaya bisa memiliki waktu berdua akan sangat penting. Dengan jadwal ini, kalian berdua bisa menjaga keintiman antar pasangan sekaligus mengurangi berbagai stres akibat kesibukan sehari-hari.

  1. Banyak beradaptasi

Hal paling penting saat memutuskan menikah dengan seseorang yang berada di posisi sandwich generation adalah dengan mempertebal kesabaran. Banyak hal yang mungkin bisa terjadi secara tiba-tiba sehingga kamu harus memiliki sifat fleksibel dan mudah beradaptasi. Ingatlah bahwa kamu dan pasangan sudah berkomitmen bersama untuk melewati semuanya bersama-sama.

  1. Prioritaskan kesehatan mentalmu

Jangan sampai terlalu ikut stres dan jadi mengabaikan diri sendiri. Pastikan untuk merawat kesehatan fisik dan mental sendiri. Selain itu, bantu juga pasangan untuk menemukan waktu istirahat dan merawat dirinya. Kalian bisa saling memberi dukungan satu sama lain dan mengambil waktu untuk bersantai.

Beberapa hal tersebut menjadi pertimbangan dan tips ketika kamu akan melanjutkan kisah cintamu ke jenjang yang lebih serius kelak dengan seorang yang menjadi sandwich generation. Jika bisa saling memahami dan mendukung, pernikahan yang bahagia akan kalian dapatkan, kok.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...