
Menu dessert dalam pernikahan bukan sekadar pelengkap, tapi juga elemen penting yang memberikan sentuhan manis tak terlupakan bagi para tamu. Di tengah maraknya dessert modern, banyak pasangan kini kembali jatuh cinta pada dessert tradisional khas Nusantara. Dari klepon hingga es dawet, menu pencuci mulut ini bukan hanya lezat, tapi juga sarat makna budaya dan nostalgia.
Sudah dicatat di memo untuk 18 rekomendasi menu dessert pernikahan versi western sebelumnya? Jangan sampai ada yang terlewat, ya. Karena, sekarang kamu harus kembali mencatat rekomendasi menu dessert favorit–khusus khas jajanan tradisional Indonesia. Kira-kira ada apa saja, ya?
1. Lapis Surabaya

Salah satu kue klasik yang selalu menjadi rekomendasi sajian manis di acara spesial – lapis Surabaya. Kue ini bukan hanya cantik penampilannya, tetapi juga punya rasa yang legit, tamu undangan pasti ketagihan.
Lapis Surabaya dikenal juga dengan nama Spiku (dari Spekkoek dalam bahasa Belanda), karena memang kue ini punya akar sejarah dari masa kolonial. Meskipun begitu, sekarang sudah jadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dessert Indonesia, terutama di pesta-pesta mewah.
Ciri khas lapis Surabaya itu ada di teksturnya yang sangat lembut dan padat, berbeda dengan sponge cake biasa. Tampilannya khas banget—tiga lapis dengan warna kuning di atas dan bawah, lalu cokelat manis di bagian tengah.
Warna kuningnya itu didapat dari kuning telur melimpah, bisa sampai puluhan butir, lho! Maka dari itu rasa kuenya gurih dan ada aroma buttery yang bikin meleleh di mulut. Saat disajikan di atas piring cantik, di potong-potong kecil, dan ditata rapi, kue ini langsung naik kelas jadi dessert high end. Lapis Surabaya juga tidak mudah lumer atau meleleh, jadi masih aman banget untuk disajikan di dessert table selama berjam-jam.
2. Klepon

Klepon – si bulat hijau mungil ini memang tampilannya down to earth. Hanya bola ketan warna hijau, dibalut kelapa parut – tetapi begitu digigit, kamu akan mendapatkan kejutan manis dari gula merah cair yang langsung meledak di mulut.
Sensasi ”nyes” dari isian gula merah ini justru yang menjadikan klepon selalu ditunggu-tunggu. Apalagi buat tamu yang memang suka dengan jajanan tradisional. Klepon ini paket lengkap – bahan dasar murah, proses pembuatan mudah, dan rasanya enak bukan main.
Selain itu, mungilnya klepon menjadikannya mudah diambil dan praktis dimakan – asal hati-hati dengan ledakan gula merahnya. Hijau adalah warna ikonik klepon, namun jajanan manis ini juga bisa tampil lebih modern dengan balutan warna pastel yang lembut dan menarik. Tidak terlihat ”kampungan”, karena sekarang beberapa katering bisa membuat versi klepon mini high level – disajikan dengan cup cantik, jadi lebih elegan dan berkelas.
3. Kue Apem

Bentuk dasarnya bulat, biasanya berwarna putih, pink, atau hijau muda – kesannya adem, lembut, dan menggoda. Namun, bukan hanya tampilannya saja yang bikin jatuh hati, rasanya juga memiliki ciri khas sendiri.
Apem terbuat dari adonan sederhana, ada tepung beras, santan, gula, ragi, dan terkadang ditambah tape singkong dan buah agar rasanya lebih kaya. Setelah dicampur dan didiamkan sampai mengembang, adonan ini lalu dikukus dan hasilnya kue empuk, sedikit berongga, dengan aroma wangi yang khas.
Apem juga memiliki filosofis, di dalam Budaya Jawa ia sering disajikan dalam selamatan atau acara syukuran sebagai simbol permohonan maaf dan harapan untuk hidup lebih baik. Bahkan, ada tradisi ”Apeman” yang biasanya diadakan menjelang bulan Ramadhan.
Kalau di acara pernikahan, bentuk kue apem bisa dibuat lebih kreatif dengan berbagai bentuk cetakan bunga dan warna. Jadi, meja dessert kamu lebih berwarna dan sudah pasti menarik.
4. Kue Talam

Pernikahanmu temanya Indonesia banget? Cocok, nih, menjadikan kue talam sebagai salah satu dessertnya. Karena, kue talam biasanya disajikan di tampah atau nampan anyaman, berjejer cantik berwarna hijau-putih atau ungu-putih – tidak jarang juga versi labu kuning yang warnanya oranye.
Selain tampilan dan rasanya, kue talam ini cocok hadir di pernikahan karena pasti disukai semua kalangan – dari anak-anak sampai orang tua. Teksturnya lembut banget dan lumer di mulut. Sajikan kue talam bersama kue lapis, klepon, atau putu ayu – makin meriah!
5. Putu Ayu

Kue ini mudah sekali dikenali dari bentuknya yang biasa bulat-bulat manis dengan taburan kelapa parut diatasnya. Warnanya sering hijau muda karena menggunakan pandan, tetapi juga ada versi ungu, pink, atau bahkan pelangi. Mungkin itulah alasan kue ini dinamakan putu ayu—karena tampilannya memang “ayu” banget, cantik dan menggoda untuk segera dicicipi.
Dari segi rasanya, putu ayu itu manis-manis lembut dengan aroma wangi dari pandan. Topping kelapa parutnya bukan sekadar tempelan – ia dikukus bersama adonan, jadi menyatu dengan sempurna dan membuat tekstur yang kontras.
Karena ini tradisional banget, biasanya tamu-tamu kamu yang senior lebih senang karena langsung mengingat masa kecil begitu putu ayu masuk ke dalam mulut. Berarti nggak menarik tamu muda?
Jangan salah, putu ayu juga pasti menarik, kok, untuk tamu-tamu muda, kamu bisa membuatnya berwarna-warni agar terlihat mencolok dan badan mereka secara tidak sadar langsung mengarah ke si manis dan ayu ini.
6. Kue Lapis

Kue lapis wajib masuk ke dalam daftar kamu. Perpaduan warna hijau muda, putih, cokelat, dan oranye dalam setiap lapisannya membuat kue manis ini tak hanya lezat, tapi juga indah dipandang. Setiap lapisannya memiliki tekstur kenyal, lembut, dan sedikit lengket waktu digigit.
Sensasi makan kue lapis itu bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman – karena biasanya orang menikmatinya selapis demi selapis sambil iseng ngupas menggunakan jari. Kue lapis dimasak dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, karena tiap lapisan harus dikukus satu per satu sampai matang.
Sama seperti kue-kue tradisional lainnya, menu satu ini juga mendapatkan modernisasi. Kini, kue lapis hadir dengan sentuhan modern seperti warna pastel, bentuk mini bites, hingga varian rasa kekinian seperti cokelat, taro, dan matcha. Keunikan kue-kue tradisional yang memiliki makna simbolis. Kue lapis juga melambangkan harapan hidup rumah tangga yang bertahap, bertumbuh, dan berwarna seperti lapisannya.
7. Dadar Gulung

Sederhana tetapi rasanya bikin kangen berhari-hari. Dadar gulung itu sebenarnya pancake tipis berwarna hijau yang khas dengan wangi pandan. Isiannya kelapa parut yang dimasak bersama gula merah hingga legit, membuat dadar gulung jadi favorit banyak orang hingga sekarang. Begitu digigit, kamu langsung merasakan tekstur lembut di luar dan kejutan rasa manis-gurih di dalamnya.
Tambahan kopi atau teh di minuman hari pernikahannya, agar dadar gulung ini bisa bertemu dengan soulmate-nya. Bisa disajikan di piring saji bertingkat atau di atas daun pisang agar semakin ada sentuhan tradisionalnya.
8. Es Selendang Mayang

Waktu lagi panas-panasnya di acara pernikahan, disajikan es selendang mayang pasti rasanya seger banget. Dessert satu ini memang khas dari Betawi sejak zaman dulu. Nama selendang mayang terinspirasi dari tampilan kue cantik berlapis warna merah, putih, hijau, seperti selendang penari tradisional, yang melambai-lambai.
Es selendang mayang sebenarnya hanya perpaduan antara kue kenyal mirip dengan puding atau agar, yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung hunkwe, dan santan. Nggak pakai pewarna buatan, warna-warninya diambil dari bahan alami seperti pandan buat hijau, rosella atau sirup merah, dan putih dari santan.
Kombinasi kedua ini menghasilkan dessert yang estetik dengan warna cerah, manis, dan gurih. Kalau mau lebih kekinian, kamu bisa tambahkan topping biji selasih, nata de coco, atau buah-buahan biar makin segar dan meriah.
9. Kue Sarang Semut

Dari namanya saja sudah membuat kamu penasaran, kan? Kue ini dinamakan sarang semut karena bagian dalamnya punya banyak rongga kecil yang mirip banget sama sarang semut.
Bahan dasarnya sederhana saja, tetapi karamel dari gula pasir itulah yang menjadi ciri khasnya. Selain unik di tampilan, tekstur kue sarang semut juga bikin sewaktu digigit ada sensasi chewy yang berbeda dengan kue lain. Rasannya? Jangan ditanya. Kamu harus cobain dulu, karena manisnya pas, ada aroma karamel yang harum banget!
10. Es Pisang Ijo

Orang Makassar pasti mengenal es pisang ijo ini. Es pisang ijo bisa dibilang jajanan legendaris yang nggak pernah absen di momen-momen spesial— termasuk pesta pernikahan. Karena rasanya enak, tampilannya juga cantik banget–pasti meja dessert kamu semakin meriah.
Hanya pisang raja atau kepok yang dibalut adonan lembut berwarna hijau. Setelah dibalut dan dikukus, lalu dipotong-potong untuk disajikan. Disini letak istimewanya, pisang ijo disajikan bersama siraman bubur sumsum yang gurih, lalu ditambah es serut dan dituangkan sirup merah kental manis di atasnya.
Segar, manis gurih, adem – rasanya lengkap banget di mulut. Es pisang ijo adalah salah satu pilihan kalau kamu ingin menampilkan dessert yang berbeda dan ramah di lidah semua tamu.
11. Bubur Sumsum

Dessert klasik yang ketika dinikmati rasanya seperti pelukan hangat di mulut – lembut, gurih, manis, dan bikin pengen nambah lagi dan lagi. Tepung beras, santan, garam, dan saus gula merah—kedengarannya sederhana, kan? Tapi justru dari bahan-bahan inilah lahir jajanan khas Indonesia yang selalu sukses memikat lidah dan hati.
Biasanya, bubur sumsum berwarna putih bersih dengan tekstur sangat lembut – kalau di sendok rasanya seperti mengangkat awan. Perpaduan asin dari bubur ini diseimbangkan dengan manisnya gula merah. Harmoni sederhana yang tidak membosankan. Sajikan di dalam cup kecil dan kamu bisa memberikan topping modern seperti potongan nangka, biji selasih, atau cendol mini.
Hadirkan rasa ”rumahan” dengan bubur sumsum – tamu undangan langsung tersenyum puas begitu tahu ada menu ini di pestamu
12. Getuk Lindri

Dessert menggoda siap nangkring di meja makanan pernikahan indahmu. Siapa sangka, hanya dari singkong rebus, gula pasir, sejumput garam, dan sedikit margarin, bisa tercipta getuk lindri—jajanan tradisional yang tampil sederhana tapi selalu bikin kangen.
Kue manis ini menarik karena bentuk dan warnanya. Tidak seperti getuk biasa yang hanya dipotong berbentuk kotak, getuk lindri dibentuk memanjang dan dipilin seperti mie gepang, lalu dipotong kecil agar cantik untuk disajikan. Warnanya sudah pasti beragam, ada pink, hijau, kuning, dan putih natural dari singkong.
Penyajiannya ditambahkan kelapa parut kukus yang membuat rasa getuk lindri semakin legit, gurih, dan bertekstur. Meskipun disandingkan bersama menu modern, getuk lindri tidak akan kalah populer!
13. Kue Ku (Ang Ku Kueh)

Nah, kalau kamu sedang mampir ke meja dessert di acara pernikahan dan menemukan kue kecil warna merah merona, kemungkinan besar itu kue ku atau sering disebut ang ku kueh. Ini salah satu kue tradisional yang sudah lama menjadi bagian dari budaya kuliner Tionghoa-Indonesia.
Bentuknya bisa lonjong atau bulat pipih, dengan sentuhan motif cetakan di bagian atas yang bikin tampilannya makin cantik dan klasik. Warna merah cerah punya makna keberuntungan dan kebahagiaan.
Rasa dan teksturnya juga bikin nagih, kulit luar terbuat dari tepung ketan, jadi begitu digigit langsung terasa kenyal dan lembut. Kalau dulu isinya kacang hijau manis, sekarang ada juga versi kekinian—cokelat, keju, bahkan durian pun jadi pilihan favorit. Memilih kue ku sebagai salah satu dessert bisa menjadi doa kemakmuran, kebahagiaan, dan umur panjang – seperti filosofinya.
14. Puding Cendol

Biasanya kamu hanya menemukan es dawet atau cendol ini dalam bentuk minuman. Namun, kali ini kamu promosikan dia menjadi puding yang akan tampil cantik di meja dessert.
Puding cendol memikat dengan beberapa lapisan. Di atas, kamu akan menemukan puding santan yang creamy; di bawahnya, lapisan gula merah yang harum; dan di dasar, puding bening yang penuh dengan cendol segar.
Kalau sudah disajikan di gelas kecil atau cetakan mini, warnanya cakep banget – putih, cokelat karamel, dan hijau terang. Bukan makanan Indonesia namanya kalau tidak bisa disajikan dengan lebih kreatif. Puding cendol bisa kamu sajikan dengan potongan nangka dan disiram sirup pandan agar warnanya semakin cantik.
15. Serabi Solo

Sederhana tampilannya, tetapi rasanya bakalan terngiang-ngiang terus. Serabi Solo mirip dengan pancake, tetapi Javanese version. Bedanya, adonan serabi Solo menggunakan tepung beras dan santan, jadi rasanya gurih-legit bukan hanya manis saja.
Proses memasaknya juga cukup unik, dipanggang di wajan tanah kecil, bukan di teflon atau oven modern. Aroma khas serabi yang begitu menggoda berasal dari cara memasaknya di atas wajan tanah liat yang mempertahankan cita rasa tradisional.
Serabi Solo kebanyakan ditemani oleh siraman kinca – kuah kental dari gula jawa dan santan. Namun, kini kamu bisa menyajikan serabi dengan keju parut, cokelat, bahkan ice cream. Bagaimanapun cara menyajikannya, serabi Solo akan selalu enak!
16. Es Kuwut Bali

Berasal dari Bali, es kuwut pas banget dijadikan sebagai minuman pelepas dahaga di siang hari yang panas. Manis dan segar jadi perpaduan utamanya, ditambah sedikit asam dan wangi jeruk nipis yang bikin tenggorokan langsung adem. Bisa, nih, untuk nge-refresh lidah setelah makan rendang, daging sambal, capcay, dan makanan pernikahan lainnya.
Bahan utamanya adalah daging kelapa muda yang diserut panjang – teksturnya lembut dan kenyal. Lalu, ditambah biji selasih yang sudah direndam, memberi sensasi krenyes di mulut. Nah, yang bikin semakin unik adalah tambahan melon serut. Selain rasa gurih dari kelapa, kamu juga akan menemukan sentuhan segar dari potongan melon yang manis. Semua bahan-bahan tersebut disiram dengan sirup melon atau pandan dan ditambahkan air serta es batu melimpah. Warnanya cantik dan rasanya segar, siapa juga yang bisa menolak kalau disajikan ini?
17. Putu Mayang

Bentuknya seperti untaian mie atau benang yang dibentuk melingkar atau ditumpuk cantik di atas daun pisang. Warna-warnanya juga cerah, ada putih, hijau pandan, pink, atau kombinasi, bikin dessert table kamu semakin hidup.
Disiram kuah santan dan gula merah kental, jajanan ini punya tekstur kenyal dan lembut, ditambah wangi pandan yang bikin makin nagih. Rasanya sudah pasti gurih dan manis dari gula merah. Mantap, deh!
18. Kue Mangkok

Ini dia cupcake versi kearifan lokal. Bukan jajanan tradisional kalau warnanya tidak merah muda, hijau, ungu, kuning, dan lain-lain. Jadi, selain enak kue ini juga manis banget untuk difoto.
Kue mangkok punya tekstur lembut, sedikit kenyal, dan berserat, mirip seperti bolu kukus. Rasa manisnya juga pas, nggak bikin eneg, dan cocok untuk dimakan setelah main course yang gurih.
Selain enak dan cantik, kue mangkok juga menjadi doa karena melambangkan kebahagiaan dan rezeki yang diharapkan terus bertambah besar – sama dengan keinginan kamu setelah pernikahan.
Tetap tidak kalah enak dan cantik dengan dessert-dessert ala western, kan? Beberapa ada maknanya pula. Jadi, kamu sudah bisa membayangkan mau memilih menu dessert yang mana? Yuk, mulai susun daftar menu dessert favoritmu sekarang. Nanti, serahkan daftarnya ke WeddingMarket, karena kami punya banyak vendor-vendor khusus makanan manis yang bisa membantu menyediakannya!
Buat hari pernikahanmu makin berkesan dengan dessert yang bukan hanya enak, tapi juga sarat budaya dan cerita. Cari vendor catering terbaik dan inspirasi lainnya hanya di WeddingMarket. Jangan lewatkan juga keseruan WeddingMarket Fair untuk bertemu langsung dengan vendor pilihan dan coba langsung berbagai menu favorit pernikahan, info selengkapnya cek di sini!
Cover | Foto: Akasya Catering & Co.