Pilih Kategori Artikel

Mitos Pernikahan dan Faktanya. Ketahui Biar Nggak Salah Ambil Keputusan
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Pernikahan adalah salah satu langkah dalam kehidupan di mana kental dengan berbagai mitos yang menyelimutinya. Bukan hanya perkara hal-hal yang berbau dengan tradisi, tapi juga menyangkut pemikiran-pemikiran yang masih banyak dipercaya oleh banyak orang, bahkan mereka yang dianggap sudah memiliki pikiran yang lebih modern. Jika mitos ini terus dipercaya bukan tak mungkin ada berbagai keputusan yang diambil dengan kurang perhitungan.

Apa saja mitos yang masih banyak dipercaya seputar pernikahan? Berikut ini adalah beberapa di antaranya. Simak sampai habis supaya kamu tidak salah dalam mengambil keputusan!

1. Menikah akan mengubah pasangan menjadi lebih baik

wm_article_img

Banyak orang yang percaya bahwa pasangan yang tadinya memiliki banyak sifat buruk akan berubah menjadi sosok yang lebih baik setelah menikah. Misalnya, pasangan akan menjadi seseorang yang lebih dewasa, bertanggung jawab, atau perhatian. 

Perlu diingat bahwa perubahan hanya akan terjadi jika seseorang ingin berubah atas kemauannya sendiri. Pernikahan tidak akan mengubah karakter seseorang. Jika dari sebelum menikah sudah ada berbagai sifat buruk yang mengganggu, kemungkinan besar kebiasaan itu akan diteruskan sampai setelah menikah bahkan bisa menjadi sesuatu yang menonjol. 

Jadi, jika ada beberapa hal red flag yang memang sudah membuatmu tidak sreg sejak sebelum menikah, ada baiknya mempertimbangkan apakah kamu bisa berkompromi dengan hal ini atau tidak nantinya.

2. Cinta saja sudah cukup untuk membuat pernikahan tetap harmonis

Rasa saling mencintai memang akan menjadi landasan yang kuat untuk membangun sebuah keluarga. Namun, hal yang satu ini saja tidak cukup untuk bisa digunakan dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam pernikahan, komunikasi, saling pengertian, kemampuan menyelesaikan masalah, dan menghormati satu sama lain adalah elemen yang sama pentingnya. Pasangan yang hanya mengandalkan rasa cinta tanpa keterampilan sosial yang baik akan kesulitan dalam menghadapi konflik dan perubahan yang mungkin terjadi dalam hidup. Memahami bahwa pernikahan memerlukan upaya dan kompromi dari kedua belah pihak adalah kunci untuk mempertahankan hubungan yang sehat.

3. Semua permasalahan akan selesai setelah menikah

Pernah mendengar atau bahkan berpikiran bahwa semua masalah yang kamu miliki saat ini akan selesai setelah menikah dengan seseorang? Pernikahan tidak akan secara otomatis menyelesaikan masalah yang kamu miliki. 

Bahkan, jika kamu memiliki konflik atau masalah serius sebelum menikah, pernikahan justru akan memperburuk situasi apabila masalah tersebut tidak diselesaikan terlebih dahulu. Sebaiknya, sebelum memutuskan untuk menikah, pasangan juga membahas masalah-masalah yang ada dan bekerja sama untuk mencari solusi sehingga saat menikah kalian bisa memulai semuanya dengan fresh.

4. Pernikahan yang baik tidak pernah ada pertengkaran

wm_article_img

Sebagai seseorang yang hidup berdampingan dengan orang lain setiap harinya, konflik merupakan sebuah hal yang akan sulit untuk dihindari. Yang membedakan pasangan pernikahan yang sehat adalah cara pasangan mengatasi konflik tersebut. 

Pasangan yang bahagia tidak menghindari berbagai permasalahan, tetapi mereka belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik, mendengarkan satu sama lain, dan menemukan solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bertengkar dengan cara yang sehat bisa membantu pasangan lebih memahami satu sama lain atau bahkan memperkuat hubungan.

5. Pernikahan yang baik hanyalah pernikahan yang tidak memerlukan usaha

Banyak yang mengatakan bahwa pernikahan dikatakan berhasil apabila pernikahan ini tidak memerlukan usaha untuk mempertahankanya. Justru, pernikahan yang membutuhkan usaha dari kedua pasangan bisa dikatakan sebagai sebuah pernikahan yang berhasil. Pernikahan bukanlah sesuatu yang akan berjalan dengan sendirinya, tetapi sesuatu yang perlu dijaga, dipelihara, dan diperkuat setiap hari. 

Pasangan harus terus melakukan komunikasi yang terbuka, menunjukkan apresiasi, menghabiskan quality time bersama, dan mengatasi setiap masalah yang muncul. Usaha-usaha ini adalah bagian dari komitmen untuk menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia.

6. Memiliki anak akan memperbaiki pernikahan yang bermasalah

Memiliki anak adalah pengalaman luar biasa dan sesuatu yang baru bagi pasangan. Namun, keputusan ini tidak akan memperbaiki permasalahan yang sudah ada sebelumnya. Anak-anak membawa kebahagiaan, tetapi mereka juga membawa tantangan baru yang memerlukan perhatian dan kerja sama dari pasangan.

 Jika pasangan sudah mengalami konflik atau permasalahan sebelum memiliki anak, kehadiran anak bisa menambah ketegangan pada hubungan tersebut. Sebelum memutuskan untuk memiliki anak, penting bagi pasangan untuk mengatasi masalah dalam hubungan mereka dan memastikan bahwa mereka siap bekerja sama sebagai orang tua supaya anak tidak menjadi korbannya.

7. Untuk memiliki hubungan yang bahagia, pasangan harus memiliki hobi dan minat yang sama

wm_article_img

Ada banyak orang yang memiliki kriteria pasangan yang harus memiliki minat dan hobi sama supaya bisa lebih nyambung dalam mengobrol dan bisa lebih memahami satu sama lain. Memang memiliki ketertarikan yang sama akan hal tertentu dapat mempererat hubungan. Namun, tidak semua pasangan harus memiliki hobi yang sama untuk bahagia, bahkan perbedaan ketertarikan justru bisa membuat hubungan lebih menarik. 

Yang terpenting adalah bahwa pasangan bisa mendukung satu sama lain dalam menjalankan hobinya. Masing-masing juga perlu menghargai waktu yang digunakan untuk kegiatan individu, tapi juga tetap perlu untuk menyeimbangkan waktu dengan keluarga.

8. Suami harus menjadi satu-satunya yang mencari nafkah

Jika suami menjadi satu-satunya yang mencari nafkah dan istri memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, hal ini tidak menjadi masalah asal keduanya melakukan karena keinginan masing-masing dan memang sudah bersepakat. Namun, jika masih diperlukan adanya pembagian tanggung jawab finansial karena kondisi tertentu, keduanya juga perlu menyesuaikan peran sesuai dengan kebutuhan dan situasi saat itu. Setiap pasangan bisa membicarakan hal ini dan mencari solusi yang paling cocok disesuaikan dengan kondisi tanpa perlu memikirkan aturan kaku yang dibuat oleh orang lain.

9. Cemburu adalah sebuah tanda cinta yang kuat

Perasaan cemburu wajar dimiliki oleh seseorang. Namun, kadarnya harus disesuaikan. Jika rasa cemburu sudah berlebihan, hubungan pernikahan malah bisa menjadi kurang harmonis. Sifat yang satu ini biasanya menjadi sebuah tanda seseorang merasa insecure dan tidak terlalu percaya kepada pasangannya. Pernikahan yang sehat dibangun di atas kepercayaan dan komunikasi yang baik. Masing-masing juga harus bisa membangung kepercayaan untuk hubungan yang lebih sehat.

10. Romansa akan menghilang setelah beberapa tahun pernikahan

wm_article_img

Memang bisa jadi intensitas romansa yang dimiliki para pasangan akan berkurang. Namun, bukan berarti bahwa hal ini akan hilang sepenuhnya. Dengan usaha yang terus-terusan dilakukan, pasangan bisa menjaga keintiman dan romansa dalam hubungan mereka. 

Cara yang dilakukan bisa beragam, mulai dari merayakan momen-momen kecil, merencanakan kencan setiap beberapa waktu tertentu, dan terus menunjukkan kasih sayang satu sama lain. Romansa dalam pernikahan yang sudah lama berlalu akan terasa lebih tenang dan mendalam, tetapi bisa tetap kuat dan bermakna.

11. Tugas rumah tangga harus dilakukan oleh salah satu pihak

Biasanya tugas yang berkaitan dengan rumah tangga akan dibebankan pada satu pihak saja padahal hal yang satu ini seharusnya bisa dibagi berdasarkan dengan kesepakatan dan keseimbangan. Pasangan harus bekerja sama untuk membagi tugas-tugas rumah tangga secara adil sesuai dengan kemampuan dan waktu yang mereka miliki. Pembagian ini tidak hanya akan membuat beban terasa lebih ringan, tapi konflik bisa dihindari dan perasaan memahami satu sama lain lebih bisa terbangun.

12. Pasangan yang bahagia selalu setuju dalam segala hal

Selain pertengkaran yang terjadi karena adanya konflik yang muncul, perbedaan pendapat juga akan sering muncul. Tidak realistis jika ingin pasangan selalu setuju dalam segala hal. Justru perbedaan pendapat merupakan sebuah hal yang sehat. Yang terpenting adalah bagaimana cara pasangan bisa menghadapi perbedaan pendapat tersebut. 

Pasangan yang bahagia belajar untuk menerima dan menghormati sudut pandang satu sama lain, serta menemukan cara untuk mencapai kompromi ketika ada perbedaan. Mereka memahami bahwa perbedaan adalah bagian dari seseorang karena memiliki latar belakang dan pengalaman berbeda sehingga tidak harus menjadi sumber konflik.

13. Bulan madu adalah masa terindah dari pernikahan

wm_article_img

Banyak yang mengatakan bahwa bulan madu atau beberapa waktu pertama di pernikahan merupakan masa yang paling indah untuk dilalui. Setelahnya, pasangan akan sadar dan kembali menjalani kehidupan sehari-hari dan berbagai tantangan dalam kehidupan nyata. 

Sebenarnya, kamu tetap bisa merasakan bahagia asal menciptakan momen-momen tersebut sendiri. Saling mendukung terhadap masing-masing juga akan memberikan kebahagiaan ketika akhirnya pasangan bisa memperoleh sebuah pencapaian tertentu

14. Pernikahan adalah sebuah tujuan akhir dari hubungan

Untuk mencapai ke pelaminan, kamu mungkin sudah melalui pasang surut hubungan dengan berbagai permasalahannya. Namun, bukan berarti pernikahan adalah akhir dari segalanya. Pernikahan merupakan sebuah awal dari komitmen seumur hidup. Selama proses ini akan ada banyak perubahan yang terjadi seiring waktu baik pada diri sendiri, pasangan, atau situasi kehidupan. Beberapa milestone lainnya juga akan kembali dicapai satu demi satu setelahnya.

Beberapa mitos pernikahan tersebut mungkin sering kamu dengar. Alih-alih menerimanya mentah-mentah, ada baiknya untuk kembali mengevaluasi apakah hal yang kamu dengar benar adanya. Jangan sampai hanya karena pendapat orang lain, kamu jadi sembarangan mengambil keputusan.


Cover Foto oleh: Amara Pictures

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...