Bagi umat Katolik, pernikahan bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan sakramen suci yang mengikat dua orang di hadapan Tuhan dan gereja. Pemberkatan nikah di Gereja Katolik mengandung makna mendalam, disertai dengan tata cara yang penuh simbol dan tradisi.
Di dalam agama Katolik, pernikahan memiliki kedudukan yang lebih tinggi karena dianggap sebagai salah satu dari tujuh sakramen. Pernikahan yang telah diberkati di gereja tidak hanya dianggap sah di mata gereja, tetapi juga di mata Tuhan. Ini adalah komitmen seumur hidup yang tidak bisa diputuskan begitu saja. Oleh karena itu, pernikahan Katolik dianggap lebih sakral dan tak terpisahkan kecuali melalui pembatalan atau annulment.
Kali ini kita akan membahas berbagai hal tentang pemberkatan nikah Katolik, mulai dari maknanya, syarat-syarat hingga tata cara dan susunan acaranya. Nah, ingin tahu lebih banyak tentang pemberkatan nikah Katolik? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Makna Pemberkatan Nikah Menurut Gereja Katolik
Dilansir dari Keuskupan Agung Jakarta, pernikahan menurut Agama Katolik adalah perjanjian atau foedus antara seorang pria dan wanita untuk membentuk kebersamaan hidup yang dilakukan mengikuti tata cara Gereja Katolik. Pernikahan dalam Gereja Katolik dianggap sebagai sakramen, yang berarti ia adalah tanda rahmat Allah yang menguduskan.
Pasangan yang menikah di gereja berjanji untuk saling mencintai seumur hidup dalam suka dan duka, sehat dan sakit, kaya maupun miskin. Mereka berkomitmen untuk membentuk keluarga yang berlandaskan iman Katolik, membesarkan anak-anak dalam kasih dan ajaran Kristus.
Pemberkatan nikah di Gereja Katolik juga dianggap sebagai perjanjian yang tak terpisahkan. Artinya, pernikahan ini tidak dapat dibatalkan, kecuali melalui annulment atau pembatalan yang menyatakan bahwa pernikahan tersebut tidak sah sejak awal. Jadi, pernikahan Katolik lebih dari sekadar ikatan cinta, melainkan juga panggilan hidup yang penuh tanggung jawab di hadapan Tuhan.
Syarat-syarat Pemberkatan Nikah di Gereja Katolik
Sebelum melangsungkan pemberkatan nikah, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasangan, baik administratif maupun rohani. Berikut adalah syarat-syaratnya:
1. Kedua mempelai harus sudah dibaptis
Gereja Katolik mengharuskan kedua mempelai sudah dibaptis dalam Gereja Katolik, yang disebut sebagai pernikahan ratum. Sementara itu, jika salah satu pasangan bukan Katolik, diperlukan dispensasi atau izin khusus dari uskup untuk melangsungkan pernikahan campur atau disebut pernikahan non ratum.
2. Mengikuti kursus persiapan pernikahan
Kursus persiapan pernikahan ini adalah salah satu syarat wajib di Gereja Katolik. Kursus pra-nikah bertujuan untuk mempersiapkan pasangan dalam menjalani kehidupan pernikahan, mengajarkan nilai-nilai sakramen pernikahan, komunikasi, dan bagaimana membangun keluarga Katolik.
3. Surat baptis terbaru
Mempelai Katolik harus menyerahkan surat baptis terbaru yang dikeluarkan oleh gereja asal. Surat ini membuktikan bahwa mereka telah dibaptis dan diakui sebagai umat Katolik.
4. Surat keterangan status pernikahan
Pasangan juga perlu memberikan surat keterangan status pernikahan, yang menyatakan bahwa mereka belum pernah menikah secara sakramen atau sudah mendapatkan pembatalan pernikahan jika pernah menikah sebelumnya.
5. Izin dari orang tua (jika diperlukan)
Jika salah satu mempelai masih di bawah umur atau dianggap perlu, gereja mungkin meminta surat izin dari orang tua atau wali untuk melangsungkan pernikahan.
Tata Cara dan Susunan Acara Pemberkatan Nikah di Gereja Katolik
Upacara pemberkatan nikah di Gereja Katolik biasanya disertai dengan misa kudus. Misa ini adalah tanda bahwa pernikahan tersebut dilakukan di bawah rahmat Tuhan. Berikut adalah susunan acaranya:
1. Ritus Pembukaan
Penyambutan
Seperti dalam pernikahan pada umumnya, pemberkatan nikah di Gereja Katolik dimulai dengan prosesi penyambutan mempelai pengantin. Kedua mempelai calon pengantin diapit oleh orang tua/wali dan dua orang saksi berdiri di depan pintu Gereja. Kemudian mereka disambut oleh Imam dengan didampingi putra-putri altar. Cincin pernikahan diserahkan kepada putra altar.
Lalu Imam akan memercikan air suci kepada kedua mempelai beserta kerabatnya. Prosesi ini dapat dilakukan di awal maupun setelah Kata Pembuka sebagai pengganti Ritus Tobat. Sambil memercikan air suci ini, Imam biasanya akan mendoakan agar Allah memberikan rahmat dan berkat kepada seluruh jemaat yang hadir, agar semua menghadap kepada-Nya dengan hati yang suci.
Penyerahan Mempelai
Penyerahan mempelai diawali Imam memberikan salam selamat datang kepada kedua mempelai dan ucapan rasa syukur dapat menyaksikan peneguhan cinta keduanya di hadapan Tuhan. Imam juga mendoakan agar perkawinan tersebut menjadi kenangan indah penuh rahmat sambil mengajak rombongan menuju ke depan altar Tuhan.
Kemudian perwakilan keluarga akan memberikan respon dengan mengucapkan kalimat yang mengisyaratkan penyerahan mempelai agar perkawinan keduanya dikukuhkan dan diberkati sesuai dengan ajaran dan tata cara Gereja Katolik.
Selanjutnya Imam akan menerima kedua mempelai dan menjawab dengan ucapan terima kasih atas kepercayaan keluarga kedua mempelai karena telah mempercayakan Gereja untuk melangsungkan tugas suci ini. Imam kemudian mendoakan keberkatan, kebahagiaan bagi kedua mempelai. Kemudian mengisyaratkan untuk memulai prosesi dengan ucapan: “Sekarang persiapkanlah dirimu dengan hati yang suci agar pantas menerima rahmat Tuhan dalam sakramen ini.”
2. Perarakan
Setelah ritus pembukaan dan penyerahan mempelai berlangsung, kemudian dilakukan perarakan. Ini adalah momen di mana putra-putri altar, Imam, kedua mempelai, orantua/wali, saksi dan kerabat mempelai berjalan memasuki gereja menuju ke altar dan tempat yang sudah disediakan untuk masing-masing. Mereka akan diiringi dengan nyanyian pujian yaitu ‘Antifon Pembuka’ selama berjalan menuju altar. Setiap orang yang hadir juga akan membungkuk dengan khidmat untuk memberikan penghormatan ketika sudah mencapai altar.
3. Tanda Salib
Tahap berikutnya dalam pemberkatan pernikahan Katolik adalah membuat tanda salib. Imam bersama dengan umat yang hadir di Gereja tersebut akan membuat tanda salib di depan dada dengan mengucapkan kalimat, “Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.”
Kemudian, Imam akan melanjutkan dengan memberikan salam: “Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu. Dan bersama rohmu.” atau “Tuhan bersamamu. Dan bersama rohmu.”
4. Doa Pembuka
Setelah pengantin sampai di altar, Imam akan membuka upacara dengan doa, memohon kehadiran Tuhan untuk memberkati pernikahan yang akan dilangsungkan.
5. Liturgi Sabda
Imam akan memimpin pembacaan Firman Tuhan. Bacaan ini biasanya berkaitan dengan cinta, kesetiaan, dan komitmen dalam pernikahan. Firman Tuhan ini menjadi dasar rohani bagi pasangan untuk memahami makna pernikahan Katolik. Ada berbagai tema yang bisa dipilih yang berasal dari pembacaan kitab-kitab dan Injil seperti: Pujian Cinta; Perjanjian Setia; Kebahagiaan Iitu Berkat Tuhan dan Tanggungjawab Kita; Cinta Mempersatukan; Cinta Berkurban.
6. Homili atau Khutbah
Setelah pembacaan Firman, Imam akan memberikan homili atau khutbah. Khutbah ini bertujuan untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang tanggung jawab dan panggilan hidup pernikahan dalam iman Katolik. Pada saat Imam memberikan homili ini semua umat duduk. Setelah homili selesai disampaikan, semua diminta berdiri. Saksi akan mendampingi kedua mempelai di sisi sebelah kanan dan kirinya.
7. Pertukaran Janji Pernikahan
Inilah momen inti dari upacara. Kedua mempelai akan berdiri di hadapan altar dan mengucapkan janji suci pernikahan. Janji ini mencakup kesetiaan, komitmen, dan cinta seumur hidup yang diberikan satu sama lain di hadapan Tuhan. Prosesi ini dilakukan sambil meletakkan tangan di atas kitab suci.
8. Pemberkatan dan Pertukaran Cincin
Setelah janji diucapkan, Imam akan memberkati cincin pernikahan yang akan dipertukarkan oleh mempelai. Cincin ini menjadi simbol cinta abadi yang tak terpisahkan. Setelah diberkati oleh Imam, kedua mempelai akan memakaikan cincin satu sama lain.
9. Pembukaan Kerudung
Setelah pemasangan cincin di jari kedua mempelai, dilanjutkan dengan pembukaan kerudung. Selagi Imam berkata, "Semoga kalian selalu memandang dengan wajah penuh cinta," mempelai pria bisa membuka kerudung istrinya.
10. Penyerahan Kitab Suci, Salib, dan Rosario
Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemberkatan kitab suci, salib, dan rosario oleh Imam. Setelah diberkati, kemudian ketiga benda tersebut diserahkan kepada kedua orang tua pengantin. Lalu, mereka akan menyerahkannya kepada kedua anak-anak terkasih mereka yang sudah resmi menjadi sepasang suami istri.
11. Syahadat/Doa Umat
Apabila pemberkatan dilangsungkan di hari Minggu atau Hari Raya, maka akan dilakukan prosesi Pengakuan Iman atau Syahadat bersama. Setelah itu barulah berlanjut ke doa bersama dengan seluruh hadirin.
12. Liturgi Ekaristi (Opsional)
Jika pemberkatan nikah disertai misa, liturgi Ekaristi akan berlangsung setelah doa pemberkatan. Pasangan dan jemaat dapat menerima komuni sebagai tanda persatuan dengan Kristus.
13. Penandatanganan Akta Pernikahan
Setelah semua rangkaian acara selesai, pasangan dan saksi akan menandatangani akta pernikahan di hadapan Imam, menandakan bahwa pernikahan ini sah secara agama dan hukum.
14. Doa Penutup dan Pemberkatan Akhir
Imam akan menutup misa dengan doa syukur dan pemberkatan akhir, memohon agar pasangan selalu dalam perlindungan Tuhan sepanjang hidup pernikahan mereka.
Pemberkatan nikah di Gereja Katolik adalah momen yang sangat sakral dan penuh makna, di mana pasangan tidak hanya mengikat janji cinta, tetapi juga menerima sakramen yang menguduskan pernikahan mereka. Dengan mengikuti tata cara dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan, pasangan akan memulai perjalanan hidup baru yang diberkati oleh Tuhan dan diikat dalam kasih Kristus.
Jika kamu sedang merencanakan pemberkatan nikah di Gereja Katolik, pastikan untuk memahami maknanya dengan baik dan mempersiapkan segala sesuatunya, baik secara rohani maupun administratif. Dengan begitu, pernikahanmu akan menjadi momen yang tak terlupakan dan penuh berkat.
Itulah dia serba-serbi tentang pemberkatan pernikahan Katolik. Baca juga berbagai artikel menarik lainnya seputar pernikahan di WeddingMarket dan jangan lupa follow instagram @weddingmarket_id supaya kamu tetap up-to-date dengan tren pernikahan terkini baik di Indonesia dan global. Semoga bermanfaat, ya!
Referensi: imankatolik.or.id | Ilustrasi cover: Derai Studio via Olivia Organizer