Persiapan pernikahan merupakan hal yang cukup menantang. Untuk menangani hal ini, berbagai tugas yang muncul sebaiknya bisa dikerjakan bersama pasangan. Namun, tak semua pasangan bisa melakukan persiapan ini bersama. Salah satunya adalah pasangan yang sedang menjalani LDR (Long Distance Relationship) atau hubungan jarak jauh. Memaksa untuk melakukan persiapan pernikahan berdua terus-terusan justru akan semakin membebani satu pihak yang lainnya.
Oleh sebab itu, penting untuk sama-sama saling memahami satu sama lain dan bahu-membahu melakukan hal yang bisa dilakukan untuk meringankan beban pasangan. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat persiapan pernikahan bagi para pejuang LDR lancar tanpa banyak permasalahan. Simak sampai habis, ya!
1. Komunikasi adalah kunci
Sudah menjadi rahasia umum bahwa komunikasi yang baik adalah kunci dari menyelesaikan tugas dan berbagai permasalahan bersama. Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk melanjutkan hubungan pernikahan ke jenjang yang lebih serius, hal yang satu ini seharusnya sudah kalian kuasai.
Jadwalkan waktu khusus untuk berdiskusi tentang persiapan pernikahan secara mendetail, misalnya setiap akhir pekan atau waktu yang disepakati bersama. Kalian juga bisa mendiskusikan pernikahan secara dadakan apabila diperlukan. Namun, tetap pahami bahwa masing-masing dari kalian juga memiliki kesibukan tersendiri.
Untuk memperlancar komunikasi kalian berdua, gunakan bantuan teknologi, seperti dengan panggilan telepon atau mengirim pesan. Manfaatkan video call apabila ada barang yang harus dilihat satu sama lain.
2. Bagi tugas
Biasanya pernikahan akan digelar di kota atau lokasi yang lebih dekat dengan rumah pihak perempuan. Oleh sebab itu, persiapan akan lebih banyak dilakukan oleh pihak perempuan. Meskipun begitu, kalian berdua tetap bisa berbagi tugas. Misalnya, saat awal persiapan, kalian berdua akan perlu mengumpulkan banyak inspirasi untuk membuat mood board. Orang yang berlokasi jauh dari vendor bisa menyusun hal yang satu ini untuk nantinya didiskusikan bersama.
Sementara itu, orang yang dekat dengan vendor dan bisa mengecek langsung bisa melakukan hal yang bersinggungan langsung dengan vendor, misalnya melakukan food tasting, dsb. atau saat mengurus undangan, salah satu bisa berfokus membuat desain dan percetakan, sementara yang lain yang bertanggung jawab untuk menyebarkan dan konfirmasi tamu yang akan datang.
3. Kunjungan teratur
Apakah long distance relationship kalian bisa dijangkau dalam waktu selama beberapa jam saja? Jika memungkinkan untuk melakukan kunjungan secara langsung, kunjungan ini bisa dilakukan dengan teratur. Misalnya, di akhir pekan. Kunjungan ini bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi dan meninjau persiapan secara langsung. Kalian berdua bisa mengunjungi vendor, mencicipi makanan, fitting pakaian, dan persiapan lainnya yang membutuhkan untuk pengecekan secara langsung.
4. Gunakan bantuan wedding planner
Berdiskusi langsung dengan berbagai vendor mungkin akan sulit jika dilakukan sendirian, apalagi jika kalian harus memulai semuanya dari 0. Untuk itu, kamu bisa menggunakan jasa wedding planner. Dengan keahlian dan jaringan yang luas, wedding planner dapat memastikan semua detail terpenuhi dengan baik, mengelola vendor, dan menangani masalah yang muncul tanpa memerlukan kehadiran fisik pasangan.
5. Lakukan kompromi dan tetap fleksibel
Kamu dan pasangan bisa memiliki pernikahan impian dan mempersiapkannya sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Namun, di tengah jalan, ada berbagai kemungkinan yang membuat pernikahanmu harus mengalami berbagai penyesuaian. Untuk melakukan hal ini, berbagai kompromi harus dilakukan. Fleksibilitas juga akan sangat dibutuhkan. Untuk mengatasi hal ini, tetapkan dulu hal yang paling menjadi prioritas kalian dan apa saja yang bisa diubah.
6. Monitor anggaran bersama
Tentukan anggaran pernikahan bersama dan pastikan untuk selalu berkomunikasi mengenai perubahan atau penambahan biaya. Gunakan aplikasi atau spreadsheet untuk memonitor pengeluaran. Setiap pengeluaran harus dicatat secara detail, termasuk anggaran yang dialokasikan, jumlah yang telah dibayar, dan saldo yang tersisa.
Diskusikan setiap perubahan atau penambahan anggaran melalui komunikasi rutin, seperti video call mingguan untuk memastikan kedua belah pihak tetap sepakat. Dengan cara ini, pasangan dapat bersama-sama memantau dan mengontrol keuangan yang ketat sehingga bisa menghindari potensi konflik seperti kekurangan dana menjelang hari pernikahan.
Selain anggaran untuk pernikahan, kamu juga harus membuat anggaran untuk biaya transportasi dan akomodasi selama mengurus pernikahan.
7. Siapkan dokumen penting
Banyak dokumen yang harus dipersiapkan ketika akan menikah. Biasanya dokumen yang dibutuhkan tidak bisa hanya bersifat salinannya saja, tapi kadang ada juga yang harus asli. Jangan lupa untuk membuat daftar mengenai dokumen apa saja yang dibutuhkan dan berikan ketika kalian mempunyai kesempatan untuk bertemu. Saat pasangan sudah kembali ke tempat asal atau tempat bekerjanya dan kamu baru memintanya untuk menyiapkan dokumen penting ini, biasanya akan sulit untuk mencari dan memberikannya.
8. Dukungan dari teman dan keluarga
Pasanganmu mungkin tidak bisa selalu hadir setiap waktu. Namun, ada beberapa teman dan keluarga yang bisa kamu mintai bantuan. Meminta bantuan mereka di saat persiapan pernikahan merupakan sebuah hal yang wajar untuk dilakukan sehingga kamu tidak perlu sungkan. Mintalah bantuan mereka untuk menemanimu bertemu dengan vendor, mengurus dokumen legal, dan juga koordinasi ketika hari-H.
Selain kehadiran secara fisik dan membantu dalam menyiapkan pernikahan, dukungan emosional juga bisa kamu dapatkan dari mereka. Ceritakan kesulitan yang mungkin kamu hadapi dan mintalah nasihat dari mereka mengenai permasalahan tersebut.
9. Lakukan evaluasi secara rutin
Meskipun kalian mungkin sudah mengobrol sehari-hari untuk mengoordinasikan sesuatu, pengecekan secara rutin tetap harus dilakukan. Lakukan hal ini seminggu sekali untuk untuk membahas progres persiapan pernikahan kalian dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul selama satu minggu ke belakang.
Beberapa progres yang bisa dicek, seperti progres tugas yang sudah dibagi, vendor yang sudah dihubungi dan dikonfirmasi, jadwal dan deadline terdekat, dan solusi dari berbagai permasalah yang timbul.
10. Persiapkan waktu untuk berdua
Waktu kalian berdua mungkin akan habis untuk memikirkan detail persiapan pernikahan. Namun, jangan sampai kalian berdua hanya terlalu fokus pada hal tersebut hingga melupakan fakta bahwa kalian tetap membutuhkan waktu untuk quality time sehingga tidak ada spark yang hilang. Waktu yang dihabiskan bersama dengan romantis juga akan mengurangi stres yang muncul selama persiapan pernikahan. Kalian bisa melakukan hal sederhana untuk disisipkan di antara hectic-nya persiapan, seperti dengan melakukan makan malam romantis atau menonton film bersama.
Menjalani hubungan jarak jauh adalah sebuah tantangan tersendiri. Mempersiapkan pernikahan dalam kondisi ini adalah tantangan yang lain. Jika saat ini kamu dan pasangan terpaksa melakukan persiapan pernikahan ala LDR, semoga beberapa tips tersebut bisa membantumu untuk membuatnya lebih menyenangkan.