Pernikahan adalah sebuah momen yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup. Hari itu jadi hari penting yang disiapkan jauh-jauh hari. Momen ini nantinya juga akan diingat bahkan diperingati oleh beberapa orang sebagai anniversary setiap tahunnya. Makanya, tidak heran jika banyak yang memilih untuk menikah di tanggal cantik karena lebih mudah diingat dan terasa lebih spesial. Ada juga yang memilih tanggal pernikahan yang sama dengan tanggal jadian supaya tak terlalu banyak menghafal tanggal-tanggal penting.
Namun, jika ingin pesta pernikahan berjalan dengan lebih lancar, ternyata memilih tanggal pernikahan tidak bisa hanya sesimpel itu, lo. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan tanggal yang paling tepat dari berbagai sisi. Hal ini bisa dipengaruhi oleh pemilihan musim hingga tanggal baik menurut perhitungan tradisional seperti weton yang masih langgeng digunakan oleh banyak orang.
Penasaran tentang cara dan tips menentukan tanggal pernikahan? Simak selengkapnya berikut ini, yuk!
Hal yang harus diperhatikan
1. Pertimbangkan waktu persiapan
Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk acara pernikahan. Tahap ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan karena banyak detail yang harus diurus. Pertimbangkan pernikahan seperti apa yang akan digelar dan berapa lama kira-kira waktu persiapan dibutuhkan. Jangan lupa juga untuk mengecek ketersediaan sewa gedung pernikahan karena banyak yang sudah dipesan bahkan selama satu tahun ke depan. Jika menggelarnya di rumah, kamu bisa lebih fleksibel dalam menentukan tanggal pernikahan ini.
2. Perhatikan cuaca
Di Indonesia sendiri hanya ada dua musim sehingga pilihannya adalah menggelar pernikahan di musim kemarau atau penghujan. Jika tidak ingin ribet dan merepotkan tamu, kamu bisa memilih bulan-bulan saat cuaca cerah. Pada saat itu, kamu bisa menggelar pernikahan di dalam ruangan, di luar ruangan, di pagi hari, siang hari, atau bahkan malam hari. Namun, artinya kamu juga harus menyiapkan ekstra pendingin supaya tamumu lebih nyaman.
Hal ini bukan berarti kamu tak bisa menggelar pernikahan di musim penghujan, ya. Jika hari baik yang memang jatuh di musim penghujan, kamu tetap bisa menggelarnya dengan berbagai antisipasi, apalagi jika ingin membuat pesta di luar ruangan. Meskipun begitu, menggelar pernikahan ketika musim hujan akan menambah romantis acaramu dan memberikan kesan lebih intim, lo. Pemandangannya pun akan membuat foto-fotomu memiliki latar belakang yang lebih indah.
Pemilihan musim ini penting karena selain mempertimbangkan di mana pesta pernikahan akan digelar, hal ini juga mempengaruhi detail lain, seperti makanan yang disediakan hingga pakaian pengantin yang akan dikenakan.
3. Menikah di hari libur atau hari kerja?
Hal ini juga harus dijadikan pertimbangan penting. Biasanya pernikahan digelar di hari libur seperti akhir pekan supaya lebih banyak tamu yang datang, apalagi jika pengantin adalah orang yang bekerja di kantor dengan jadwal tetap. Hal ini juga akan lebih menguntungkan karena kamu tak perlu mengambil cuti saat menikah meskipun mungkin kamu tetap akan mengambil cuti beberapa hari sebelum dan setelahnya.
Selain itu, teman-temanmu yang akan menjadi tamu juga tak perlu melakukan cuti. Namun, menggelar pernikahan di hari libur akan membuat harga sewa gedung meningkat dengan saingan yang ketat. Jangan lupa juga untuk mengecek kalender tentang hari-hari libur tanggal merah dan apa yang diperingati untuk mengecek apakah mungkin menggelar pesta pernikahan di hari tersebut.
4. Usahakan untuk menikah di awal bulan
Hal ini sebenarnya tidak menjadi pertimbangan yang begitu penting. Namun, ada baiknya untuk memasukkannya ke dalam hal untuk didiskusikan. Awal bulan biasanya para pekerja masih mengantongi uang yang cukup termasuk untuk pos memberikan sumbangan sehingga mereka bisa datang dengan perasaan yang lebih bahagia. Atmosfer acara pernikahan pun jauh lebih menyenangkan. Sementara itu, menyelenggarakan pernikahan di akhir bulan sebenarnya tak masalah, tapi di tanggal-tanggal ini biasanya orang akan memiliki prioritas lain karena keuangan yang mulai menipis.
5. Pertimbangan hitungan menurut tradisi
Biasanya hal yang satu ini menjadi pertimbangan penting jika kamu masih tinggal di lingkungan yang kental dengan kepercayaan dalam tradisi. Salah satu contoh yang masih dipakai hingga sekarang adalah perhitungan ala Jawa yang menggunakan weton. Perhitungan yang dimaksud adalah perhitungan matematis, lo.
Hari baik menurut weton
Simak cara menghitung weton untuk mendapatkan hari baik berikut ini yuk!
1. Ketahui wetonmu dan pasangan
Sebelum menghitung, kamu harus tahu dulu weton yang merupakan hari lahirmu. Weton ini bukan hanya terdiri dari hari biasa seperti Senin atau Selasa, melainkan ada lima hari yang disebut dengan pasaran dalam penanggalan Jawa, yaitu Pon,Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing. Setiap hari lahir seseorang memiliki nilai. Nilai inilah yang nantinya akan diperhitungkan dan biasanya disebut dengan neptu. Neptu dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan hari biasa dan hari pasaran Jawa.
Hari biasa
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
- Minggu: 5
Pasaran Jawa
- Pon: 7
- Wage: 4
- Kliwon: 8
- Legi: 5
- Pahing: 9
2. Menghitung neptu
Jika sudah mengetahui setiap angka dari hari lahir, kamu bisa menjumlahkan kedua neptu. Misalnya jika pihak pria lahir hari Minggu Wage, jumlahnya adalah 5+4=9. Kemudian, misal calon mempelai perempuan lahir pada Rabu Pahing, jumlahnya 7+9=16. Lalu, jika neptu dijumlahkan, 9+16= 25.
3. Ketentuan hari baik
Budaya Jawa memiliki kepercayaan bahwa 3 merupakan angka yang baik. Oleh sebab itu, ada ketentuan yang menyebutkan bahwa tanggal baik bisa didapatkan jika jumlah neptu kedua mempelai dibagi ditambah lagi dengan tanggal pernikahan, lalu dibagi 5, hasilnya harus sisa 3. Beberapa hari biasanya dihindari karena dianggap kurang baik, misalnya Selasa Kliwon atau Sabtu Wage.
4. Menentukan bulan
Ternyata jika angka sudah didapatkan, bulan pun juga perlu diperhitungkan dengan baik, lo. Ada beberapa bulan yang sebaiknya dihindari seperti bulan Suro, Maulud, Puasa, dan Dulkaidah. Sementara itu, ada juga beberapa bulan yang dianjurkan untuk melangsungkan pernikahan, seperti Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, dan Besar.
Mungkin melakukan perhitungan semacam ini terlalu sulit dan rumit bagi beberapa orang apalagi jika tidak ada anggota keluarga yang mengetahuinya. Oleh sebab itu, biasanya beberapa orang akan meminta bantuan orang lain atau bahkan menggunakan jasa untuk mencarikan hari baik.
Beberapa pertimbangan tersebut bisa kamu gunakan sebagai bekal untuk berdiskusi dengan pasangan dan keluarga kedua belah pihak. Walau kelihatan menentukan tanggal pernikahan seperti memilih satu tanggal random di akhir pekan saja, tapi ada berbagai pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang agar kamu memiliki waktu cukup untuk persiapan dan tamu undangan merasa tak kesulitan untuk datang.
Foto cover: Reynard Karman Photography