Your Smart Wedding Platform

Bakal Hits di 2026! 20 Tren Gaun Pengantin Terbaru dari New York Bridal Fashion Week

04 Nov 2025 | By Afifah Lania Wedding Market | 88

New York Bridal Fashion Week Fall 2026 kembali menghadirkan momen memanjakan mata dan hati para pecinta mode pengantin di seluruh dunia. Runway dimeriahkan gaun-gaun menawan dengan detail memancarkan keanggunan, kepercayaan diri, dan sentuhan personal spesial. 

Meskipun beberapa desainer besar memilih untuk tidak menampilkan koleksi mereka tahun ini, suasananya justru jauh dari kata sepi. Deretan presentasi, runway show, pesta eksklusif, hingga sesi showroom menampilkan beragam karya memukau yang siap meramaikan musim pernikahan di tahun 2026.

Para desainer tampil eksploratif dengan hiasan semakin mencolok, teknik draping kreatif, rok berlapis besar, serta material unik yang siap membuat setiap pengantin tampil mencolok di hari pernikahannya. 

Untuk kamu yang sedang menantikan hari istimewa, inilah momen sempurna untuk menemukan inspirasi. Berikut 20 tren gaun pengantin terbaru dari New York Bridal Fashion Week yang diprediksi akan menjadi favorit di tahun 2026.

1. Draped Minimalism

Gaun: Milla Nova | Enaura

New York Bridal Fashion Week Fall 2026 menghadirkan reinterpretasi mendalam terhadap keanggunan melalui tren draped minimalism. Tren ini merupakan sebuah dialog halus antara teknik dan kepekaan artistik. 

Gaun-gaun pengantin dalam tren ini menampilkan konstruksi draperi mengikuti bentuk tubuh dan membentuk ritme visual seolah bergerak bersama langkah pengantin. Para desainer seperti Enaura, Milla Nova, dan Alexandra Grecco menonjolkan keahlian dalam mengelola bahan satin cair dan silk crepe untuk menghadirkan efek bayangan tipis.

Gaun: Alexandra Grecco

Setiap potongan terasa arsitektural, tetapi tetap bernapas lembut. Dalam konteks ini, draped minimalism juga sebagai studi proporsi, tekstur, dan harmoni tubuh.

2. Sculpted Corsetry

Gaun: Wona Concept | Enaura

Tren sculpted corsetry juga tampil di New York Bridal Fashion Week Fall 2026. Tren ini berdiri sebagai bentuk penghormatan terhadap seni kontraksi tubuh. Gaun-gaun pengantin dengan bodice berstruktur kuat menampilkan presisi teknik luar biasa.

Setiap jahitan, panel, dan potongan diposisikan dengan detail perhitungan. Desainer di ajang ini ingin menonjolkan bentuk corset bodice yang membingkai siluet tubuh dengan elegan, sering kali dikombinasikan bersama rok bervolume untuk menciptakan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan.

Gaun dengan potongan sculpted waist dari Wona Concept hingga Enuara memamerkan permainan tekstur. Mereka memainkan satin berkilau, brokat ringan, dan kain berpola embossed yang mempertegas kontur tubuh tanpa kehilangan keluwesan. 

3. Sheer Illusion Detailing

Gaun: VerdinEse Azenabor 

Sheer illusion detailing hadir dengan gaun pengantin berlapis transparan, memanfaatkan tulle, lace, dan organza dalam ketelitian ekstrim. Para desainer menyulam motif bunga, garis geometris, dan potongan leher tajam untuk menghadirkan efek visual paling cantik.

Koleksi dari Verdin dan Ese Azenabor ini menampilkan bodice renda halus dengan permainan transparansi di bahu sampai lengan, menciptakan harmoni antara keberanian dan kelembutan.

Setiap potongan dirancang dengan presisi milimeter untuk menghadirkan permainan bayangan di kulit tanpa kehilangan kesopanan. Gaun dengan high neckline renda, illusion bodice menyatu sempurna bersama warna kulit.Efek optik yang diciptakan oleh teknik illusion detailing menuntut kontrol penuh terhadap proporsi dan pencahayaan.

4. Whisper of Plume

Gaun: Nicole Felicia | Idan Cohen

Whisper of plume memesona dengan permainan tekstur yang nyaris tidak bersuara. Bulu-bulu halus menempel dengan pola di atas tubuh membentuk siluet ringan seakan menari-nari di udara.

Setiap gaun pengantin dirancang dengan sensitivitas tinggi terhadap keseimbangan. Volume besar pada rok atau bahu dipadukan bersama potongan tubuh yang bersih. Karya-karya dari rumah mode ternama menampilkan eksplorasi material seperti marabou, ostrich feather, dan applique berbulu yang dijahit tangan pada tulle transparan atau satin matte. 

5. Statement Outerwear

Gaun: Ese Azenabor | Alexandra Grecco 

Kilau kristal dan batuan bukan lagi sekadar pelengkap di tren ini, melainkan elemen arsitektural yang mengubah karakter keseluruhan busana pengantin. Di dalam tren statement outerwear ini, struktur dan volume bertemu dengan presisi tailoring. Dapat dijahit di atas cape, blazer, jaket, atau langsung di kain yang memeluk tubuh. 

Di ajang ini, desainer bereksperimen dengan berbagai bentuk. Memberikan statement pada cape renda berpotongan tinggi dengan kerah mandarin. Atau structured jacket yang dipadukan dengan rok satin. Setiap potongan dibangun melalui teknik couture tailoring dimana garis leher tinggi memanjangkan postur, bahu tegas memberi kesan berani, sementara kain ringan seperti organza, tulle, dan lace menjaga keseimbangan.

6. Liquid Luminosity

Gaun: Justin Alexander | Wona Concept 

Tahun 2026 akan dipenuhi dengan gaun yang tampak seperti dialiri cahaya. Satin halus, silk charmeuse, dan organza reflektif menari di bawah cahaya. Beberapa gaun ini menjadi representasi siluet bias cut yang mengikuti kontur tubuh dengan aliran alami.

Selain itu, gaun pengantin lainnya bermain dengan lapisan transparan. Desainer pada tren ini menonjolkan keindahan bahan yang hidup dalam gerak. Potongan sederhana dibiarkan berbicara melalui fluiditasnya, sementara detail minimal seperti tali halus, liquid drape, dan refleksi lembut di permukaan satin menciptakan kesan modern yang sangat sensual.

7. Modern Heritage

Gaun: Milla Nova | Markarian

Modern heritage berbicara tentang warisan gaya klasik yang diberi napas baru. Gaun pengantin dengan potongan arsitektural, kain bertekstur, dan siluet yang memadukan kemurnian bentuk bersama sentuhan romantis masa kini. 

Desainer kembali ke akar couture, struktur korset presisi, garis pinggang berbentuk V, dan rok mewah yang jatuh sempurna dalam bahan mikado atau duchess satin. Gaun berpotongan off the shoulder mengalir lembut, sementara neckline persegi dan tali tipis memberi interpretasi baru terhadap busana aristokrat yang dulu kaku, kini bebas serta berkarakter.

8. Architectural Volume

Gaun: Sebastien Luke | Lihi Hod

Bukan sekadar rok besar, tetapi komposisi yang dibangun dengan ketepatan seperti karya arsitektur tekstil. Kain ditata dengan pendekatan sculptural, setiap lipatan, alur draperi, dirancang dengan kesadaran spasial yang tinggi.

Teknik ini menciptakan siluet yang monumental sekaligus ringan dipandang. Gaun-gaun dengan konstruksi kompleks seperti karya Sebastien Luke, Lihi Hod, dan Justin Alexander mencuri perhatian. Mereka menampilkan off the shoulder gown dengan volume besar di rok bagian bawah, kainnya melingkar seperti arus angin. Ada juga siluet glamour dengan lapisan satin atau tafeta yang disusun bertingkat, menciptakan efek dramatis.

9. Luminous Minimalism

Gaun: Sebastien Luke | Mark Ingram | Anne Barge 

Tren ini berpusat pada kemurnian bentuk dan permainan cahaya alami untuk memberi pesona kepada pemakainya. Gaun pengantin tampil sederhana pada pandangan pertama. Namun, setiap detailnya bekerja dengan presisi.

Siluet ramping tanpa hiasan berlebih menjadi kanvas bagi material hidup. Satin memantulkan sinar dengan kilau halus, tulle lembut membungkus tubuh seperti kabut pagi, dan jacquard ringan berkilau dalam gerakan. Cahaya menjadi ornamen utama. Tidak ada payet, renda rumit, hanya refleksi.

10. Celestial Embellishment

Gaun: Ese Azenabor

Jika sebelumnya hanya mengandalkan keindahan kain dan cahaya, tren celestial embellishment ini muncul sebagai perayaan tekstur dan kilau. Tren ini membawa pengantin ke ranah keanggunan kosmik di mana setiap kristal, payet, dan sulaman saling bekerja sama menciptakan kilauan. 

Desainer karya Ese Azenabor memimpin dengan detail rumit. Gaun berpotongan sheath bersulam kristal mikro mengikuti garis tubuh, sementara siluet megah dengan rok tiered tulle menghadirkan gerakan yang gemerlap. Bahan-bahan seperti tulle, metallic, silk lurex, dan lapisan sequins transparan menciptakan permainan refleksi yang berubah-ubah sesuai pencahayaan.

11. The Grand Silhouette

Gaun: Ines Di SantoVerdin

Gaun pengantin di tren ini menjadi penghargaan pada bentuk monumental dan romantic couture masa lalu yang dikemas dalam sentuhan modern. New York Bridal Fashion Week Fall 2026 menghadirkan kembali pesona ballgown dengan rok berlapis jacquard dan mikado yang mengembang sempurna.

12. Petal Architecture

Gaun: Nardos | Sebastien LukeEnaura

Petal architecture, sebuah perwujudan bagaimana bunga tak lagi sekadar motif, melainkan arsitektur couture yang hidup di atas tubuh pengantin. Gaun-gaun ini bukan hanya berhias bunga, mereka dibangun dari kelopak. 

Setiap lipatan, potongan, dan aplikasi diciptakan seolah diukir dari gerak alami kelopak yang mekar perlahan. Salah satunya tampak pada strapless gown dari taffeta dengan potongan geometris menyerupai daun bergelombang.

Lainnya, mini dress tulle dengan bow dramatis dan lapisan tuffle lembut menjelma seperti taman. Sementara gaun dengan floral applique tiga dimensi di hemline menunjukkan bahwa detail dapat menjadi karya seni yang menggugah mata.

13. Playful Couture

Gaun: Honor 

Tren yang hadir sebagai napas segar penuh keberanian dan imajinasi. Tren ini menolak konvensi karena ia menari di antara nostalgia dan fantasi, membawa kembali semangat teatrikal yang dahulu hanya hidup di rumah mode haute couture Paris. 

Gaun-gaun pengantin dalam tren ini seperti terlihat pada koleksi tulle dengan ruffle bertingkat dan pita satin mungil, menghidupkan kembali sisi feminin yang whimsical. Potongan A-line longgar, rok berlapis organza, dan detail busur kecil biru pastel menghadirkan kesan dreamy pada pengantin.

Namun, di balik keriangan visualnya, playful couture tidak kehilangan struktur. Kamu bisa melihatnya di gaun pengantin dengan bodice renda transparan yang ditambahkan aksen butterfly corsetry untuk memperjelas siluet tubuh dan menjadi pemanis – yang terlewat manis.

14. Hourglass Revival

Gaun: Mark IngramVerdin 

Musim ini, para desainer membangkitkan kejayaan siluet jam pasir. Desain gaun pengantin ditampilkan dengan konstruksi cerman di bagian pinggang dan pinggul. Alhasil, terciptalah ilusi lekuk tegas dan elegan. Adapun ilusi tersebut dihasilkan menggunakan korset satin membentuk torso sempurna, rok bervolume yang jatuh di bawah pinggang. Setiap potongan dibuat seperti pahatan presisi haute couture. 

15. The Tulle Renaissance

Gaun: Hera | Sebastien Luke

Bahan tulle selalu mengikuti perkembangan zaman. Keindahan bahan ini membuatnya bisa hadir menjadi favorit pengantin di setiap tahun. Kali ini, tulle berperan dalam memberi volume dan membentuk siluet baru.

Di New York Bridal Fashion Week Fall 2026, kain tulle hadir dengan cara dipelintir, dilipat, dan ditumpuk. Pada beberapa gaun, tulle menciptakan efek floating architecture, dimana rok tampak mengembang secara natural tanpa mengesampingkan struktur. 

Gaun lain menampilkan layering transparan dan siluet mermaid untuk menghadirkan gerakan teatrikal, mengingat pengantin adalah bintang utama di acara yang diadakan sekali seumur hidup tersebut.

16. Ribbon Reimagined

Gaun: Sebastien LukeNardos

Tahun depan, pita akan menjadi elemen desain paling menawan. Tren ribbon reimagined menyoroti bagaimana desainer memanfaatkan pita sebagai bagian integral dan struktur gaun itu sendiri. 

Peletakannya bisa di mana saja, seperti pita besar di bahu dan punggung yang memberikan look romantis. Di lain sisi, detail pita kecil di pinggang atau tali baju bisa menambah sentuhan feminin yang subtil dan kuat. Bahkan, beberapa desainer mengeksplorasi pita dalam warna kontras, seperti hitam di atas gaun putih untuk memberikan pernyataan modern tidak terduga.

17. Romantic Lace

Gaun: Markarian | Galia Lahav

Bagi para pengantin yang jatuh cinta pada detail halus dan nuansa klasik, ini cara baru menghadirkan renda di gaun pengantin. Jangan hanya menjadikannya elemen dekoratif, melainkan pusat dari keseluruhan desain. 

Lapisan-lapisan kain transparan berpadu dengan potongan struktur korset, tampil tegas melalui motif bunga besar, atau bermain dalam gradasi lembut. Tren romantic lace menjadi bukti bahwa bahan klasik tidak pernah benar-benar usang, ia hanya berevolusi.

18. Mini Dress and Tea-Length Allure

Gaun: Wona ConceptJaclyn WhyteNardos

Era baru pengantin modern menghadirkan lebih dari satu momen gaya di hari pernikahan mereka. Kini, gaun bukan hanya untuk berjalan di altar, tetapi juga menari, bersulang, dan merayakan malam after party.

Tren mini dress atau tea length menjadi simbol kebebasan baru ini, memberi ruang bagi pengantin untuk bereksperimen tanpa kehilangan esensi elegan. Tren ini mencerminkan cara baru memaknai pernikahan – lebih pribadi, ekspresif, dan tidak terikat pada satu definisi formalitas.

19. Pretty Pastel

Foto via Modern Luxury Weddings ChicagoAisle Seat

Warna-warna lembut mengambil alih alter pernikahan, menghadirkan keanggunan yang segar dan manis. Tren pretty pastel mengajak pengantin keluar dari dominasi putih menuju nuansa halus seperti biru, lavender lembut, dan champagne berkilau yang sengaja diberi hint soft blue untuk menghasilkan gradasi.

20. Neckline Nouveau

Gaun: Sebastien LukeAlexandra GreccoGalia Lahav

Tren halter neck menonjol sebagai pilihan favorit bagi pengantin modern yang ingin tampil sleek. Siluet ini memamerkan bahu dan tulang leher secara anggun. Dalam koleksi terbaru, halter neckline muncul dalam berbagai interpretasi dari satin, hingga tulle berlapis dan renda transparan. 

Menuju pergantian tahun, dunia bridal ikut mengalami transformasi. Para desainer berlomba-lomba menciptakan atau mengembangkan tren baru untuk para pengantin yang ingin tampil sempurna di pernikahannya. So, which style will you say ”I do” to?

Sudah punya inspirasi gaun impian dari tren terbaru ini? Saatnya wujudkan! Temukan vendor bridal terbaik dan berbagai promo eksklusif di WeddingMarket. Cek info selengkapnya di sini, ya!


Artikel Terkait



Artikel Terbaru