Pernikahan identik dengan bunga-bunga yang biasa digunakan untuk dekorasi maupun buket. Meskipun hanya berukuran satu genggaman tangan, buket bunga memegang peranan yang besar karena menjadi bagian dari penampilan pengantin dan akan semakin bersinar saat acara pelemparan bunga. Makanya, bunga yang dipilih harus cantik dan melambangkan kepribadian pengantin.
Buket bunga pernikahan ini biasanya dibuat dari bunga-bunga yang populer, seperti mawar, lily, tulip, hydrangea, atau baby’s breath. Namun, tahukan kamu bahwa sebenarnya masih ada begitu banyak jenis bunga lain yang bisa kamu pertimbangkan untuk membuat buket bunga pernikahanmu berbeda? Berikut ini beberapa bunga yang jarang digunakan, tapi bisa kamu pertimbangkan. Simak sampai habis, yuk!
1. Bunga matahari
Bunga matahari jarang digunakan untuk buket pernikahan karena ukurannya yang besar dan warna kuning cerahnya dianggap terlalu mencolok dibandingkan bunga klasik seperti mawar atau peony. Namun, justru di situlah daya tariknya. Bunga matahari bisa memberikan kesan hangat, ceria, dan natural, cocok untuk pernikahan bertema rustic, bohemian, atau outdoor di taman dan background ladang. Bunga ini juga melambangkan kesetiaan dan kebahagiaan, menjadikannya simbol positif untuk pernikahan. Kombinasinya akan terlihat indah jika disandingkan dengan bunga liar berwarna netral seperti baby’s breath, eucalyptus, atau white daisy.
2. Bunga dahlia
Meskipun indah, bunga dahlia jarang digunakan dalam buket karena kelopaknya yang rapat dan besar membuatnya sulit dirangkai bersama bunga lain tanpa tampak “berat”. Namun, dahlia justru bisa digunakan menjadi titik fokus yang menawan dalam buket jika digunakan dengan komposisi yang seimbang. Warna-warna dahlia seperti burgundy, coral, atau putih gading memberikan nuansa mewah dan romantis yang berbeda dari mawar klasik. Buket dengan dahlia sangat cocok untuk pernikahan dengan tema flower garden atau ala-ala musim gugur karena menghadirkan kesan hangat dan elegan dalam satu rangkaian.
3. Bunga anemone
Anemone memiliki tampilan unik dengan kelopak lembut dan bagian tengah berwarna hitam yang kontras sehingga tidak semua pengantin berani menggunakannya. Namun, jika kamu ingin tampil beda, bunga ini memberikan kesan modern dan chic, terutama untuk pernikahan bergaya kontemporer atau black-and-white theme. Anemone sering dijadikan focal point dalam buket berwarna netral seperti ivory, blush, dan greenery karena tampilannya yang artistik dan tidak biasa. Selain itu, anemone juga melambangkan harapan dan ketulusan, dua hal yang sangat bermakna dalam pernikahan.
4. Bunga magnolia
Magnolia dikenal karena bunganya yang besar dan harum, tapi jarang digunakan dalam buket karena tangkainya tebal dan kelopaknya cepat rusak jika tidak dipegang dengan hati-hati. Meskipun begitu, bunga ini menciptakan kesan klasik, elegan, dan berkelas yang luar biasa, terutama untuk konsep pernikahan southern style, old money, atau modern minimalis. Warna putih dan kremnya memberikan tampilan bersih dan sophisticated, sementara aromanya yang lembut menambah nuansa romantis pada momen spesial. Buket magnolia akan terlihat anggun jika dipadukan dengan daun hijau mengilap atau bunga kecil berwarna pucat seperti lisianthus.
5. Bunga poppy
Bunga poppy sering dihindari karena kelopaknya yang rapuh dan simbolismenya yang bervariasi di berbagai budaya, tetapi justru hal itu membuatnya unik. Dengan warna-warna cerah seperti oranye, merah, dan kuning, poppy bisa menjadi elemen berani dalam buket pengantin yang berjiwa bebas dan artistik. Bentuknya yang ringan dan bergoyang lembut menambah kesan alami dan spontan. Bunga ini cocok untuk pernikahan pada musim panas atau tema bohemian yang tidak terikat aturan. Ketika dipadukan dengan bunga liar lain seperti chamomile atau cosmos, poppy menciptakan buket yang penuh kehidupan dan keceriaan.
6. Bunga succulent
Tanaman sukulen bukan bunga konvensional sehingga jarang dipilih untuk buket pernikahan. Namun, justru daya tahannya yang tinggi dan bentuk geometrisnya yang unik menjadikannya sangat menarik untuk pengantin yang menyukai gaya modern, eco-friendly, atau minimalis. Warna hijau dari sukulen memberikan kontras indah jika dikombinasikan dengan bunga pastel seperti rose blush atau ranunculus. Buket dengan elemen sukulen terasa segar, tidak mudah layu, dan dapat disimpan lama setelah pernikahan. Selain estetika, sukulen juga melambangkan ketahanan dan cinta yang terus tumbuh, simbol yang sempurna untuk hubungan pernikahan.
7. Bunga carnation atau anyelir
Carnation dulu sering dianggap bunga murah dan kurang mewah sehingga jarang muncul dalam buket pengantin modern. Namun, kini bunga ini mulai dihargai kembali karena variasi warnanya yang luas dan ketahanannya yang luar biasa. Tekstur kelopaknya yang lembut dan bergelombang bisa memberikan volume alami pada buket tanpa terlihat berlebihan. Carnation sangat cocok untuk tema klasik, vintage, atau pastel wedding. Kombinasinya dengan bunga seperti lisianthus, baby’s breath, atau mawar kecil bisa menghasilkan tampilan romantis dan lembut dengan harga yang jauh lebih ekonomis dibanding bunga premium.
8. Bunga lotus atau teratai
Bunga lotus jarang digunakan untuk buket karena bentuknya besar, batangnya tebal, dan biasanya tumbuh di air. Namun, dalam konsep pernikahan yang terinspirasi budaya Asia atau tema spiritual, lotus dapat menjadi simbol kemurnian dan kebangkitan yang sangat kuat. Warna pink lembut atau putihnya menghadirkan kesan sakral dan tenang. Meski sulit untuk digunakan sebagai buket tangan, lotus bisa dijadikan buket duduk (bouquet holder) atau rangkaian dekoratif yang dibawa pengantin saat upacara adat. Bagi pasangan yang menginginkan makna mendalam di balik buket mereka, lotus memberikan filosofi yang unik dan berbeda dari bunga lain.
9. Bunga marigold atau kenikir
Bunga marigold sering dihindari dalam buket pengantin karena dianggap terlalu identik dengan upacara keagamaan atau dekorasi tradisional, khususnya di Asia termasuk Indonesia. Padahal, warna oranye dan kuning terang dari marigold dapat memberikan nuansa hangat dan ceria yang luar biasa pada pernikahan bertema boho, tropical, atau festival. Teksturnya yang berbulu dan bentuk bulatnya membuat buket terlihat padat dan mencolok. Jika dipadukan dengan bunga putih atau daun hijau tua, marigold bisa menciptakan kesan etnik yang elegan dan segar. Bunga ini juga melambangkan keabadian cinta dan energi positif, makna yang sangat sesuai untuk hari pernikahan.
10. Bunga krisan
Krisan sering dihindari karena di beberapa budaya dianggap berkaitan dengan suasana duka. Namun, dalam konteks yang tepat, bunga ini justru melambangkan kebahagiaan dan umur panjang. Bentuk kelopaknya yang rapi dan padat menciptakan tampilan buket yang elegan dan bertekstur. Dengan pilihan warna yang beragam seperti putih, ungu, kuning, hingga merah muda, krisan dapat disesuaikan dengan berbagai tema pernikahan. Jika dikombinasikan dengan bunga berkarakter lembut seperti lisianthus atau hydrangea, krisan akan terlihat menawan dan tidak lagi bernuansa sedih.
11. Bunga lavender
Lavender jarang digunakan sebagai bunga utama dalam buket pernikahan karena bentuknya kecil dan ramping. Namun, aromanya yang menenangkan menjadikannya pilihan ideal sebagai pelengkap. Warna ungu lembutnya memberi nuansa romantis dan rustic yang khas, cocok untuk pernikahan di kebun atau pedesaan. Selain itu, lavender memiliki makna kesetiaan dan ketenangan, dua hal yang sangat identik dengan kehidupan pernikahan. Jika dirangkai dengan bunga putih atau daun hijau zaitun, buket lavender menciptakan tampilan yang lembut, klasik, dan memikat secara alami.
12. Bunga calla lily warna gelap
Meskipun calla lily yang berwarna putih populer, versi berwarna gelap seperti ungu tua atau merah marun jarang digunakan karena dianggap terlalu dramatis. Padahal, warna-warna ini bisa menciptakan tampilan yang sangat elegan dan misterius. Buket dengan calla lily gelap cocok untuk konsep pernikahan modern, evening wedding, atau tema glam gothic. Bentuknya yang ramping dan simetris memberikan kesan sophisticated, apalagi bila dipadukan dengan bunga putih atau foliage hijau keperakan. Calla lily melambangkan kemurnian dan kesetiaan sehingga tetap membawa makna klasik meski tampil dalam nuansa tak biasa.
Beberapa bunga tersebut mungkin masih jarang digunakan sebagai buket pernikahan karena kalah populer dari bunga-bunga yang lebih umum lainnya. Kamu bisa menggunakannya untuk memberikan kesan unik dan berbeda. Untuk mendapatkan yang sesuai dengan keinginanmu, kamu bisa mengobrol dengan vendor florist yang daftarnya bisa kamu cek di sini.
Cover | Foto via Lxe Moments