Pilih Kategori Artikel

Wajib Tahu! Ini 10 Tugas Saudara Pengantin di Acara Pernikahan
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 July 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Selama ini mungkin kamu sudah sering membaca tugas dari bridesmaid maupun groomsmen di acara pernikahan. Namun, kamu mungkin masih belum familier dengan apa yang harus dilakukan sebagai seorang saudara yang adik atau kakaknya menikah, apalagi jika belum pernah ada yang menikah di dalam keluarga sebelumnya. Nah, supaya tidak mati gaya tentunya kamu harus mengetahui apa yang harus dilakukan selama acara pernikahan.

Ada beberapa tugas yang cukup krusial yang harus kamu lakukan sebagai perwakilan dari keluarga. Hal ini berbeda dengan yang dilakukan para bridesmaid dan groomsmen. Lalu, apa sajakah tugas tersebut? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini yuk!

1. Memberikan dukungan emosional

Saudara kandung umumnya memiliki kedekatan emosional yang lebih dalam dengan pengantin dibandingkan dengan orang lain. Di hari pernikahan yang penuh tekanan dan emosi, peran mereka sangat penting untuk menjaga kestabilan mental dan perasaan si pengantin. Mereka bisa menjadi orang pertama yang menenangkan saat muncul kecemasan berlebihan, memberi pelukan hangat, atau bahkan menjadi tempat curhat kilat di ruang rias. Kadang hanya dengan keberadaan saudara saja, pengantin bisa merasa lebih tenang dan didukung. Tugas ini tak bisa digantikan oleh orang lain karena hanya saudara kandung yang memiliki kedekatan emosional sedemikian rupa sejak kecil.

2. Menjadi penghubung antara pengantin dan panitia

Selama acara berlangsung, pengantin tentu tidak bisa mengawasi setiap detail teknis secara langsung. Di sinilah saudara pengantin bisa berperan sebagai penghubung atau jembatan antara pengantin dan vendor/panitia. Misalnya, ketika make-up artist datang terlambat, catering belum siap, atau ada perubahan rundown mendadak, saudara bisa mengkoordinasikan hal tersebut tanpa membebani pengantin. Mereka dapat menyampaikan kebutuhan atau kekhawatiran pengantin kepada pihak-pihak yang terkait agar pengantin bisa tetap fokus menikmati momen istimewanya.

3. Menyambut tamu dan menjadi perwakilan keluarga

wm_article_img
Foto: instagram/caesarmario

Tamu undangan biasanya datang dari berbagai kalangan dan usia, termasuk kolega, sahabat orang tua, atau kerabat jauh. Saudara pengantin bisa dipercaya untuk menyambut tamu, menyapa dengan ramah, dan membantu mencairkan suasana. Karena mereka termasuk bagian keluarga inti, sikap dan pembawaannya harus mencerminkan keluarga besar pengantin. Mereka bisa mengarahkan tamu ke tempat duduk, memberi informasi seputar rundown acara, atau bahkan menemani tamu yang terlihat kebingungan. Sikap ramah dan sigap dari saudara pengantin akan sangat membantu menjaga citra positif keluarga di mata para undangan.

4. Membantu mengambil dokumentasi candid dan emosional

Meskipun ada fotografer profesional, saudara pengantin bisa menangkap momen-momen kecil yang mungkin terlewat atau tidak sempat diabadikan, seperti senyum gugup pengantin sebelum masuk venue, pelukan erat dengan orang tua, atau tangis haru di belakang panggung. Mereka bisa merekam video pendek, mengambil foto candid, atau membuat konten untuk kenangan pribadi. Bahkan banyak pengantin yang menyusun dokumentasi personal dari hasil jepretan saudara-saudaranya karena terasa lebih hangat, natural, dan emosional. Hasil dokumentasi ini juga bisa menjadi hadiah kenangan yang sangat berarti setelah acara selesai.

5. Menjaga barang-barang pribadi pengantin

Di hari pernikahan, pengantin tidak mungkin membawa atau mengurus barang-barang pribadi mereka sendiri, seperti dompet, ponsel, atau touch-up make-up kit. Saudara kandung bisa dipercaya untuk memegang atau menjaga barang-barang penting ini dengan aman. Mereka juga bisa membantu mengatur barang-barang untuk pergantian outfit, memastikan aksesori tidak tertinggal, atau mengingatkan pengantin jika ada agenda penting berikutnya. Kepercayaan terhadap saudara biasanya lebih tinggi dibanding pihak luar karena hubungan darah dan keterikatan emosional.

6. Membantu mengoordinasi foto keluarga

Sesi foto keluarga biasanya berjalan kacau jika tidak ada yang mengoordinasi. Jika tidak ada runner dari WO, saudara pengantin dapat membantu mengatur formasi, memanggil anggota keluarga yang belum hadir, dan memastikan sesi bisa berjalan efisien. Mereka tahu siapa saja yang harus ada di dalam foto, mengenali kerabat yang mungkin sering terlambat, dan dapat memberi arahan tanpa membuat suasana kaku. Tanpa bantuan dari saudara kandung, sesi foto bisa memakan waktu lebih lama, bahkan membuat jadwal acara terganggu.

7. Menjadi pendamping ketika pengantin pindah lokasi

wm_article_img
Foto: Instagram/akhairunnisa

Dalam pernikahan yang memiliki banyak tahapan atau perpindahan ruang, misalnya dari ruang rias ke pelaminan, dari pelaminan ke area makan, atau ke tempat afterparty,, saudara kandung bisa menjadi pengiring atau pendamping setia. Mereka bisa membantu mengatur gaun, membawa perlengkapan, atau sekadar menemani agar pengantin tidak berjalan sendiri. Mereka juga bisa memastikan agar tidak ada interupsi yang tidak diinginkan ketika pengantin butuh waktu pribadi, misalnya untuk istirahat atau makan.

8. Membuat suasana tetap positif

Saudara pengantin juga bertugas menjaga agar atmosfer acara tetap ceria dan hangat. Mereka bisa memulai obrolan ringan dengan tamu, mengajak tamu untuk ikut foto atau makan, bahkan bisa berinisiatif membuat ice-breaking di tengah keramaian. Jika suasana mulai terlihat tegang atau tamu terlihat canggung, mereka bisa mengambil peran sebagai “pencair suasana” dengan bercanda, mengajak dance ringan di afterparty, atau menyemangati pengantin yang mulai lelah. Peran ini memang tidak tertulis, tapi dampaknya besar pada keseluruhan vibe acara.

9. Mengoordinasi jika ada kejutan untuk pengantin

Jika keluarga atau teman-teman dekat ingin memberikan kejutan manis seperti video ucapan, flashmob, atau special speech, saudara pengantin bisa menjadi koordinator utama dari kejutan tersebut. Mereka bisa mengatur waktu yang tepat, menyinkronkan dengan MC, dan memastikan semua pihak yang terlibat siap tanpa membocorkan rencana ke pengantin. Karena mereka tahu kepribadian sang pengantin, mereka juga bisa menyarankan jenis kejutan yang sesuai, apakah itu haru, lucu, atau romantis.

10. Menjadi orang yang siaga jika ada kendala tak terduga

Situasi tidak terduga bisa saja terjadi selama acara pernikahan berlangsung, seperti hujan tiba-tiba, tamu penting yang batal hadir, atau sound system bermasalah. Dalam situasi seperti ini, saudara pengantin bisa menjadi penengah dan pengambil keputusan cepat jika dibutuhkan. Mereka juga bisa menghibur pengantin dan memastikan masalah tidak sampai membuat pengantin panik atau kecewa. Peran tanggap darurat ini sangat penting, apalagi jika tidak ada wedding organizer atau jika acara memiliki konsep yang lebih sederhana.

Perbedaan dengan bridesmaid dan groomsmen

wm_article_img
Foto: Instagram/zahwamassaid

Meskipun bridesmaid dan groomsmen juga memiliki tugas utama untuk membantu pengantin selama acara berlangsung, ada perbedaan di antara kedua peran ini. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Status hubungan dengan pengantin

Saudara pengantin adalah anggota keluarga inti, yaitu kakak atau adik kandung dari mempelai. Status ini bersifat biologis atau legal dan tidak tergantung pada pilihan. Artinya, mereka adalah bagian dari keluarga sejak lahir dan kehadiran mereka di pernikahan dianggap sebagai representasi langsung dari keluarga besar.

Sementara itu, bridesmaid (pendamping pengantin perempuan) dan groomsmen (pendamping pengantin laki-laki) adalah orang-orang yang dipilih oleh mempelai berdasarkan kedekatan personal, bisa sahabat, sepupu, atau rekan dekat. Mereka tidak harus keluarga. Pemilihannya pun lebih bersifat simbolik berdasarkan hubungan pertemanan atau persahabatan.

2. Fungsi simbolik dalam acara

Bridesmaid dan groomsmen memiliki fungsi simbolik dan estetis yang kuat dalam pernikahan. Mereka biasanya mengenakan pakaian yang seragam atau selaras, turut berjalan ketika prosesi masuk, berfoto bersama mempelai, dan berdiri di samping pengantin selama akad atau resepsi. Kehadiran mereka memperkuat kesan “tim pendukung” pengantin dan berkontribusi pada visual dan seremonial acara.

Sebaliknya, saudara pengantin meskipun penting secara emosional, mereka tidak selalu ikut dalam prosesi atau mengenakan pakaian khusus. Mereka bisa mengenakan pakaian keluarga atau baju adat tertentu, tetapi tidak diharuskan tampil seragam seperti bridesmaid dan groomsmen. Namun, mereka tetap bisa masuk dalam prosesi jika diinginkan, tergantung budaya atau keputusan keluarga.

3. Fokus tugas selama acara

Peran bridesmaid dan groomsmen lebih difokuskan untuk mendampingi pengantin saat berinteraksi dengan tamu serta mempercantik tampilan visual keseluruhan acara. Bridesmaid biasanya membantu pengantin perempuan mengenakan gaun, membawa buket cadangan, mendampingi ke kamar kecil, mengatur veil atau train gaun saat berjalan. Groomsmen akan membantu mempelai pria menenangkan diri, menjaga suasana, dan mendampingi selama acara berlangsung. Mereka juga akan muncul saat sesi foto, bridal shower, dan bachelor party.

Sementara itu, saudara pengantin memiliki tanggung jawab yang lebih menyeluruh dan kadang lebih berat, termasuk membantu orang tua menyambut tamu, menjaga barang berharga pengantin, hingga mengoordinasi hal-hal teknis atau darurat. Karena posisi mereka di keluarga, mereka juga kadang ikut bertanggung jawab pada tamu dari keluarga besar. Jadi, fokusnya bukan hanya untuk mendampingi pengantin.

4. Peran sebelum dan sesudah acara

wm_article_img
Foto: Instagram/febbyrastanty

Bridesmaid dan groomsmen biasanya aktif dalam kegiatan seru sebelum acara, seperti bridal shower, prewedding shoot, atau game sebelum hari-H. Salah satu tugas bridesmaid sebenarnya juga membantu calon pengantin dalam persiapan jika dibutuhkan. Namun, mereka biasanya tidak terlibat terlalu banyak dalam menyiapkan berbagai kebutuhan pernikahan. Kontribusi mereka lebih banyak pada acara-acara sosial yang menyenangkan dan penuh kebersamaan. 

Sementara itu, saudara pengantin justru bisa mulai terlibat sejak tahap perencanaan teknis, misalnya ikut membantu survei vendor, menemani saat fitting baju, atau berdiskusi dengan keluarga tentang susunan acara. Setelah acara selesai pun, mereka akan ikut membereskan barang, mendampingi orang tua menyambut tamu yang pulang, atau bahkan membantu pengantin kembali ke rumah/hotel.

5. Peran dalam mengambil keputusan

Karena mereka bagian dari keluarga inti, saudara pengantin akan terlibat dalam keputusan penting, misalnya soal mahar, adat yang akan digunakan, siapa yang menjadi perwakilan keluarga saat prosesi acara, dan sebagainya. Mereka adalah "inner circle keluarga" yang memiliki suara dalam mengambil sebuah keputusan.

Sementara itu, bridesmaid dan groomsmen biasanya tidak terlibat dalam keputusan keluarga dan hanya mengikuti keputusan pengantin yang sudah final. Mereka hadir sebagai pendukung, bukan pengambil keputusan.

Tidak perlu bingung lagi apa yang harus dilakukan saat saudaramu menikah. Kamu mungkin akan sama repotnya dengan pengantin karena turut menyiapkan pernikahan, mulai dari menentukan tanggal hingga membantu menyimpankan barang saat hari-H. Namun, tentu saja kerepotan ini akan sepadan dengan senyum bahagia saudara di pelaminan.

Nah, kalau kamu butuh vendor andal dan inspirasi lainnya? Kunjungi WeddingMarket dan temukan semua kebutuhan pernikahanmu dalam satu tempat—mulai dari ide dekorasi, pilihan gaun, hingga vendor terpercaya yang siap mewujudkan hari istimewamu jadi lebih sempurna.


Cover | Foto: Instagram/elelrumi

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 25 -27 July 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...