Pilih Kategori Artikel

Wedding Moodboard, Bikin Acara Pernikahan Makin Mudah Diwujudkan
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Banyak orang yang memiliki pernikahan impian dalam benak mereka. Ada yang ingin menggelar pernikahan mewah dengan warna-warna emas, ada yang ingin menggelar pernikahan ala negeri dongeng, ada juga yang ingin mengangkat tema lebih spesifik seperti  film favorit. Namun, saat hari pernikahan sudah ditentukan dan persiapan harus mulai dilakukan, bayangan tentang pernikahan impian ini mulai buram. Para calon pengantin jadi tak tahu harus mulai dari mana untuk mempersiapkannya.

Untuk membantu kebingungan ini, ada baiknya para calon pengantin membuat wedding moodboard yang akan memudahkan dalam menuangkan bayangan yang bersifat imajinatif ke dalam sesuatu yang lebih mudah direalisasikan. 

Jika ini kali pertamamu mendengar kata wedding moodboard, berikut ini adalah penjelasan, alasan kenapa moodboard penting, dan tips untuk membuatnya. Simak sambil siapkan catatan, ya!

Apa itu wedding moodboard?

Wedding moodboard adalah kumpulan visual yang membantu calon pengantin, wedding planner, atau vendor pernikahan untuk mendapatkan gambaran jelas tentang konsep, tema, warna, dan suasana yang ingin diwujudkan dalam sebuah pernikahan. Moodboard ini biasanya terdiri dari gambar, palet warna, deskripsi singkat, dan elemen visual lain yang mencerminkan gaya dan nuansa yang ingin dicapai. Moodboard pernikahan menjadi pedoman penting untuk membuat visual pernikahan bisa tetap konsisten selama perencanaan dan pelaksanaan acara.

Alasan wedding moodboard penting

wm_article_img
Foto: Francisca's Bridal

Mempersiapkan moodboard dilakukan oleh banyak pasangan, tapi tidak semuanya membuat dengan rapi dan lebih terstruktur karena merasa hal ini kurang penting. Padahal, ada beberapa alasan kenapa moodboard akan sangat membantumu, lo.

  1. Visualisasi konsep

Moodboard membantu pengantin memvisualisasikan ide pernikahan yang mungkin masih abstrak dalam pikiran mereka. Semua elemen yang diinginkan, seperti dekorasi, gaun, bunga, dan palet warna, dapat dilihat dengan lebih jelas dalam satu tempat.

  1. Mempermudah komunikasi dengan vendor

Moodboard adalah alat komunikasi yang efektif untuk menghindari miskomunikasi dengan vendor. Dengan memberikan gambaran visual yang jelas, vendor akan lebih mudah mengerti dan mengikuti keinginan pasangan dalam mewujudkan dekorasi, tata letak, dan elemen lain yang sesuai.

  1. Tema yang lebih konsisten

Saat mempersiapkan setiap bagian sendiri-sendiri, hasil dari semua hal ini bisa jadi akan inkonsisten karena tidak ada panduannya. Moodboard membantu menjaga konsistensi tema dari awal hingga akhir acara. Elemen-elemen yang ditampilkan akan menjadi panduan setiap detail pernikahan sehingga semua elemen terasa serasi dan saling melengkapi.

  1. Menghemat waktu dan biaya

Dengan moodboard, pasangan bisa menghindari perubahan konsep yang sering terjadi selama persiapan karena sudah memiliki panduan jelas sejak awal. Hal yang satu ini juga mengurangi risiko pembelian atau pemesanan yang tidak sesuai dengan tema.

Langkah dan tips membuat moodboard

Tak perlu bingung mulai dari mana dan bagaimana cara untuk melakukannya. Berikut ini beberapa langkah dan tips yang bisa kamu lakukan.

1. Tentukan tema dan suasana yang diinginkan

wm_article_img
Foto: Glow Up Your Wedding

Mulailah dengan menentukan tema besar yang ingin kamu wujudkan dalam pernikahan, seperti klasik, rustic, bohemian, modern, atau vintage. Setiap tema memiliki ciri khas dan elemen visual tertentu yang akan membantumu memilih elemen visual yang tepat.

Selain tema, bayangkan juga suasana atau vibe yang ingin diciptakan. Apakah kamu menginginkan pernikahan yang romantis, elegan, penuh kehangatan, atau santai? Menentukan tema dan suasana di awal akan menjadi fondasi kuat dalam membuat moodboard. Berikut ini contoh tema beserta suasananya.

  • Tema bohemian: Santai, dengan elemen alam dan warna earthy, seperti cokelat, krem, dan hijau.

  • Tema modern: Minimalis dengan warna monokrom atau netral, dekorasi yang bersih, dan gaya geometris.

  • Suasana romantis: Warna pastel, dekorasi dengan lilin dan bunga yang lembut, dan suasana intim dengan pencahayaan temaram.

2. Pilih palet warna yang sesuai

wm_article_img
Foto: Pinterest/Ale Tortas

Setelah menentukan tema dan suasana, pilih palet warna yang sesuai dengan konsep tersebut. Palet warna adalah inti dari wedding moodboard karena warna akan menjadi panduan visual untuk semua elemen lainnya, mulai dari dekorasi hingga gaun pengantin. Usahakan untuk memilih 3 hingga 5 warna yang dapat saling melengkapi, termasuk warna dominan, warna pendukung, dan warna tambahan. Berikut ini tips dalam memilih palet warna.

  • Sesuaikan dengan lokasi pernikahan: Misalnya, jika acara diadakan di pantai, pilihlah warna-warna alami seperti biru laut, pasir, atau putih.

  • Pertimbangkan musim pernikahan: Jika pernikahan digelar di musim kemarau yang cerah, kamu bisa menambahkan bunga-bunga dengan warna yang vibrant. Sementara, jika pernikahan digelar di musim penghujan, kamu bisa memilih warna-warna yang lebih hangat.

  • Tambahkan warna netral agar lebih seimbang: Palet warna netral seperti putih, krem, atau abu-abu bisa memberikan keseimbangan pada warna yang lebih mencolok.

3. Kumpulkan inspirasi visual

Selanjutnya, mulailah mencari inspirasi visual dari berbagai sumber. Kamu bisa mengumpulkan gambar dari Pinterest, Instagram, majalah pernikahan, dan situs web dekorasi. Carilah gambar yang menunjukkan elemen-elemen yang ingin kamu hadirkan dalam pernikahan, seperti dekorasi, bunga, gaya gaun pengantin, undangan, tata letak meja, hingga suasana lokasi. Kamu bisa mendapatkan sumber inspirasi dari beberapa sumber berikut ini.

  • Pinterest dan Instagram: Cari kata kunci yang terkait dengan tema pernikahan, seperti “romantic wedding theme” atau “boho wedding inspiration.”

  • Majalah pernikahan: Majalah-majalah offline maupun online memiliki banyak referensi foto dan artikel inspiratif.

  • Situs wedding dan dekorasi: Situs seperti weddingmarket.com menampilkan ide-ide dari berbagai konsep pernikahan yang akan membantumu.

4. Atur gambar-gambar dalam bentuk kolase

wm_article_img
Foto: Serenity Luxe Soirées

Setelah terkumpul, susun gambar-gambar tersebut menjadi kolase di atas papan atau kanvas digital. Kamu dapat menggunakan aplikasi desain seperti Canva, Adobe Spark, atau langsung membuat kolase fisik jika ingin melihat hasilnya secara nyata. Pastikan gambar tersusun dengan rapi dan selaras sehingga moodboard menjadi panduan yang mudah dipahami. Berikut ini adalah tips untuk menyusun kolase.

  • Pisahkan berdasarkan kategori: Misalnya, kelompokkan gambar dekorasi di satu sisi, bunga di sisi lain, dan pakaian pengantin di bagian lainnya.

  • Gunakan template atau layout sederhana: Aplikasi seperti Canva menawarkan template moodboard yang bisa mempermudah dalam menyusun kolase.

  • Perhatikan keselarasan warna: Atur gambar-gambar dengan warna yang saling melengkapi agar kolase terlihat lebih harmonis.

5. Tambahkan deskripsi atau keterangan

Selain gambar, tambahkan teks singkat atau catatan untuk menjelaskan elemen yang ada di moodboard. Misalnya, kamu bisa menambahkan deskripsi tentang jenis bunga, bahan kain gaun, atau tipe dekorasi yang ingin digunakan. Catatan ini akan memberikan panduan lebih jelas kepada vendor atau tim dekorasi tentang preferensimu.

6. Diskusikan moodboard dengan vendor

Wedding moodboard bukan hanya untukmu sendiri, tetapi juga untuk membantu vendor dan tim wedding planner memahami konsep dan ekspektasimu. Dengan menunjukkan moodboard, kamu bisa berdiskusi lebih rinci dengan vendor mengenai elemen-elemen yang diinginkan dan mendapatkan saran mereka tentang cara mewujudkan ide tersebut. Berikut ini contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan kepada vendor.

  • Apakah tema dan palet warna ini realistis dengan anggaran yang ada?

  • Apa bahan atau dekorasi yang bisa mereka siapkan sesuai dengan moodboard?

  • Apakah ada saran untuk elemen tambahan yang sesuai dengan tema?

7. Lakukan revisi jika diperlukan

wm_article_img
Foto: Glow Up Your Wedding

Moodboard sebaiknya fleksibel dan bisa diperbaiki jika ada perubahan konsep atau tambahan inspirasi baru. Revisi ini penting agar moodboard selalu relevan dengan visi akhir pernikahanmu. Namun, tetap pastikan agar perubahan tidak terlalu sering karena hal ini bisa membuat persiapan menjadi lebih sulit dan moodboard pun jadi tidak ada artinya.

8. Hindari terlalu banyak elemen

Moodboard yang efektif tidak perlu penuh dengan gambar atau detail yang berlebihan. Fokus pada elemen yang paling esensial dan hindari menambahkan terlalu banyak variasi yang mungkin akan mengaburkan tema utama. Moodboard yang sederhana namun fokus biasanya lebih efektif dibandingkan moodboard yang penuh dengan gambar yang tidak terkait.

9. Evaluasi konsistensi dari waktu ke waktu

Setiap kali kamu melihat moodboard, evaluasi apakah hasilnya masih mencerminkan visi awal pernikahanmu. Moodboard yang baik harus membuatmu merasa terinspirasi dan tetap berada dalam jalur yang sama dengan konsep yang diinginkan. Jika ada elemen yang dirasa kurang relevan, jangan ragu untuk menggantinya.

Moodboard adalah salah  satu hal penting yang sebaiknya dipersiapkan di awal persiapan pernikahan. Hal ini akan membantumu menjadi panduan dalam menentukan berbagai elemen ketika berdiskusi dengan vendor nantinya.


Cover | Foto: Canva

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 26-27 Oktober 2024
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...