Pilih Kategori Artikel

Mengenal Aksesoris Pengantin Aesthetic ala Pernikahan Tradisional Korea
Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Setiap negara di dunia memiliki tradisinya sendiri dalam menyelenggarakan pernikahan. Begitupun Negara Korea Selatan yang memiliki budaya unik dalam melaksanakan acara pernikahan. Mulai dari hanbok, baju pengantin khas Korea yang dikenakan, hingga adanya aksesoris pengantin aesthetic ala Korea yang kini banyak dilirik. 

Seiring dengan kepopuleran budaya Korea di Indonesia, banyak calon pengantin di Indonesia yang ingin coba menggunakan aksesoris pernikahan ala Korea ini, misalnya untuk foto prewedding, agar tampilan semakin estetik. Di satu sisi, ada banyak sekali pihak pernak-pernik pernikahan ala Korea yang dikenakan oleh pengantin wanita. Mulai dari atribut gaun, hiasan rambut, dan pernak-pernik pelengkapnya. 

wm_article_img


Bagi para calon pengantin yang mungkin belum familiar dengan aksesoris pengantin ala Korea, berikut WeddingMarket berikan beberapa informasi seputar aksesoris ala pengantin tradisional Korea Selatan yang sangat aesthetic. Aksesoris-aksesoris ini biasa dipadukan dengan gaun pengantin hwarot yang dikenakan.

1. Hiasan Kain di Dada, DaeDae

wm_article_img

Pada pakaian pengantin Korea, biasanya mempelai wanita menggunakan hiasan pada bagian dadanya yang disebut DaeDae. Hiasan ini umumnya terbuat dari kain yang dibuat menyerupai sabuk lebar. Pada permukaannya, dihiasi dengan berbagai bordiran yang cantik dan berwarna-warni.

Bordiran biasanya disesuaikan dengan logo keluarga atau motif yang disukai oleh pengantin wanita. Secara tradisional penggunaan DaeDae ini dikaitkan atau diikatkan secara langsung pada bagian hwarot atau wonsam yang merupakan bagian dari gaun pengantin KoreaPenggunaan DaeDae ini tidak harus dikombinasikan dengan gaun tradisional Korea. Namun, bisa dipadukan dengan model gaun yang lebih modern.

2. Elegan dan Tertutup, Wonsam atau Hwarot

wm_article_img

Wonsam atau hwarot merupakan bagian dari gaun pengantin wanita di Korea Selatan. Aksesoris ini biasanya berbentuk seperti jaket dengan lengan yang lebar. Secara fungsional, Wonsam atau Hwarot ini digunakan untuk melindungi pengantin dari hawa dingin terutama untuk menutupi jeogori yang merupakan bagian atas dari gaun pengantin wanita di Korea. 

Secara tradisional, biasanya wonsam atau hwarot berwarna paduan hijau dan merah, maupun biru dan merah. Wonsam atau hwarot adalah dua jenis pakaian yang berbeda, walaupun bentuknya sama. Perbedaannya sendiri sebenarnya tidak signifikan. Wonsam biasanya memiliki dua strip pada bagian lengan sedangkan hwarot memiliki tiga strip. Seringkali aksesoris ini dihiasi dengan bordiran berwarna emas, baik pada bagian depan maupun bagian belakangnya.

3. Veil atau Cadar Pengantin Ala korea, Deurim Daenggi

wm_article_img

Fungsi deurim daenggi sebenarnya sama dengan veil yang biasanya digunakan di gaun pernikahan ala barat. Namun, veil di gaun pernikahan barat digunakan dengan kain yang cenderung buram dan transparan. Daenggi dibuat dari kain yang tebal dan biasanya berwarna hitam. Daenggi kemudian dihiasi dengan bordiran penuh di atas permukaan kainnya. Biasanya bordiran ini menggunakan warna-warna yang mencolok seperti warna emas atau perak.

Pemasangan daenggi ini dihubungkan dengan semacam topi dan diikatkan pada bagian kepala. Daenggi terdiri atas dua kain panjang, jadi ketika dibuka daenggi akan menggantung pada bagian samping dan dipasangkan pada bagian belakang dengan mudah.

4. Gulungan Rambut yang Elegan, Gaache

wm_article_img

Pengantin wanita Korea biasanya memiliki gelungan rambut yang tebal dan tinggi. Ternyata gelungan rambut ini tidak terbuat dari rambut pengantin namun merupakan aksesoris kepala yang bernama Gaache. Posisi gaache sama seperti konde, sanggul tradisional Jawa klasik. Pada Gaache ini biasanya dipasang berbagai aksesoris rambut yang dipasang dengan cara ditusuk. Aksesoris-aksesoris tusuk ini disebut binyeo.

Binyeo terbuat dari batu-batuan permata berharga dan sangat bervariasi. Biasanya ada jenis binyeo tertentu yang bisa dipasangkan pada gaache di hari pernikahan. Semakin besar gaache yang digunakan oleh pengantin wanita, menunjukkan statusnya yang semakin tinggi di masyarakat. Namun, sekarang gaache yang digunakan biasanya tidak terlalu tinggi dan besar, karena tidak nyaman menggunakannya dalam waktu yang lama.

5. Hiasan Rambut yang Indah, Binyeo

wm_article_img

Sempat disebutkan sekilas sebelumnya, binyeo adalah hiasan rambut yang dipasang pada gaache. Sebenarnya, binyeo tidak harus dipasang pada gaache, bisa pula dipasang pada rambut asli pengantin. Hal ini tergantung dengan gaya rambut apa yang digunakan oleh para pengantin wanita. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, aksesoris rambut pengantin wanita ini terbuat dari berbagai batu permata dan juga logam yang berharga. Misalnya, seperti emas, perak, batu giok, bahkan permata. Desain dan jenis binyeo yang digunakan menunjukkan status keluarga pengantin dalam masyarakat. 

Pada zaman kerajaan, hanya anggota kerajaan yang bisa menggunakan binyeo berbentuk burung phoenix. Sedangkan, untuk para wanita dari golongan rakyat jelata hanya boleh menggunakan binyeo burung phoenix di hari pernikahan mereka saja. Untuk selanjutnya, mereka menggunakan binyeo biasa atau binyeo logam tanpa hiasan.

6. Hiasan Wajah, Yeonji Gonji

wm_article_img

Jika kamu pernah melihat dua titik merah pada wajah pengantin wanita di Korea, itu bukanlah kesalahan makeup, ya! Namun, memang bagian dari aksesoris pernikahan korea yang digunakan pada hari pernikahan. Dua titik merah ini sering disebut sebagai yeonji gonji.

Ternyata bukan hanya sekedar hiasan, ada nilai filosofis yang terdapat pada riasan dua titik merah yang ditempelkan pada pipi ini. Pertama adalah sebagai simbol kesucian dari pengantin wanita dan sebagai tanda kedua pengantin menjunjung tinggi pernikahan yang dilakukan. 

Kemudian, makna kedua adalah sebagai perlindungan. Yeonji Gonji dipercaya menjadi perlindungan pengantin dan kehidupan rumah tangga pengantin dari pengaruh roh jahat. Karena dalam kepercayaan tradisional Korea, roh jahat tidak menyukai warna merah.

7. Hiasan Kepala Elegan, Jokduri

wm_article_img

Jokduri ini fungsinya seperti mahkota atau tiara pada gaun pengantin perempuan. Namun, jokduri tidak terbuat dari permata atau logam mulia. Jokduri malah terbuat dari kain yang lembut dan berwarna-warni. Batu permata dan giok biasanya digunakan sebagai hiasan. 

Pada zaman dinasti kerajaan di Korea terdahulu, ukuran jokduri ini bisa sangat besar hingga membuat penggunanya tidak nyaman. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini ukurannya menjadi lebih kecil. Bentuknya menjadi sama dan simetris antara sisi-sisinya. Biasanya jokduri berwarna hitam dengan hiasan yang berwarna-warni dengan hiasan berupa bordiran, untaian permata maupun batu giok, dan juga tali berwarna-warni.

wm_article_img

Itulah berbagai aksesoris pengantin aesthetic ala Korea yang bisa menjadi pilihan untuk digunakan di hari pernikahan atau sekedar mencobanya untuk busana prewedding ala Korea. Selain contoh aksesoris pengantin khas Korea di atas, temukan juga berbagai pernak-pernik pernikahan lainnya, serta gaun pengantin impian untuk hari istimewamu di WeddingMarket. Cek sekarang, yuk!

Sedang mencari vendor pernikahan?,
Kunjungi WeddingMarket Fair 2024 dan
temukan ratusan vendor pernikahan terbaik

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...