Your Smart Wedding Platform

Kapan Sebaiknya Melangsungkan Lamaran Pernikahan? Ini Tanda Kamu Siap!

10 Jul 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 45

Sudah lama pacaran dan memiliki bayangan untuk menghabiskan waktu berdua selamanya dengan sang pacar? Mungkin saat ini kamu sedang menimbang untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih lanjut. Namun, sebelumnya coba lihat kembali terlebih dahulu, apakah keinginan ini sudah berdasarkan kesiapan kalian berdua atau karena sudah lama bersama semata. Pasalnya, melakukan lamaran adalah sebuah milestone besar dalam hubungan sebelum kalian benar-benar menikah.

Jika masih ragu-ragu juga mengenai kesiapanmu, kamu bisa mulai memperhatikan tanda-tanda dan mulai memikirkan apa saja yang harus dipersiapkan. Simak yuk apa saja!

Tanda-tanda kalian siap lamaran

Foto: Pexels/Jeffry S.S.

Jika belum begitu yakin, beberapa tanda berikut ini mungkin bisa mulai kamu amati untuk memastikan kapan waktu lamaran yang tepat. Meskipun kalian pacaran sudah lama, tanda-tanda ini belum tentu sudah ada.

1. Hubungan sudah stabil dan matang

Tanda paling kuat bahwa kamu sudah siap melangsungkan lamaran adalah hubunganmu dan pasangan sudah berada dalam kondisi yang stabil. Stabil dalam hal ini bukan hanya berarti tidak sering bertengkar, tapi juga sudah mampu menyelesaikan konflik dengan dewasa, saling mengerti, dan saling mendukung satu sama lain. 

Kestabilan ini mencerminkan kedewasaan dalam hubungan yang sangat penting sebelum memasuki jenjang pernikahan. Jika hubungan masih sering diliputi drama, cemburu berlebihan, atau komunikasi yang buruk, mungkin sebaiknya lamaran ditunda hingga hubungan benar-benar matang.

2. Sudah membicarakan masa depan bersama

Lamaran sebaiknya dilakukan ketika kamu dan pasangan sudah secara terbuka membicarakan masa depan. Pembicaraan ini termasuk hal-hal seperti ingin tinggal di mana setelah menikah, berapa anak yang diinginkan, bagaimana cara mengatur keuangan, dan cara menghadapi konflik. Jika semua pembicaraan ini sudah pernah dilakukan dan kamu merasa memiliki visi hidup yang sejalan dengan pasangan, artinya kalian kemungkinan besar sudah siap melangkah ke tahap lamaran. Pembicaraan masa depan yang matang menunjukkan bahwa hubunganmu sudah mengarah pada komitmen jangka panjang, bukan sekadar hubungan sesaat.

3. Kedua keluarga sudah saling mengenal dan merestui

Restu keluarga adalah fondasi penting dalam pernikahan, apalagi kita tinggal di Indonesia dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Jika kedua keluarga sudah saling mengenal dan menjalin komunikasi yang baik dan tidak ada penolakan dari orang tua atau pihak keluarga artinya ini adalah saat yang tepat untuk melaksanakan lamaran.

Proses lamaran adalah momen penyatuan dua keluarga, bukan hanya dua individu, jadi penting sekali untuk memastikan bahwa relasi antar keluarga berjalan lancar. Jika masih ada keberatan dari salah satu pihak keluarga, lebih baik kalian menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum melangkah ke proses lamaran.

4. Kondisi finansial lebih stabil

Meskipun pernikahan tidak harus menunggu kaya raya, kondisi finansial yang mulai stabil adalah salah satu penanda penting kesiapan untuk lamaran. Stabil bukan berarti harus punya rumah dan mobil, tetapi sudah memiliki penghasilan tetap, tahu cara mengelola keuangan, dan memiliki tabungan dasar untuk memulai hidup berdua. Karena setelah lamaran biasanya akan ada biaya-biaya pernikahan yang harus dipersiapkan. Memiliki kondisi finansial yang sehat akan membantu proses ini berjalan lancar tanpa banyak tekanan.

5. Sama-sama sudah siap secara mental dan emosional

Foto: Instagram/cakecaine

Pernikahan bukan sekadar momen indah atau foto prewedding yang cantik. Kehidupan baru ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesiapan mental dan emosional. Jika kamu dan pasangan sudah sama-sama memahami bahwa pernikahan adalah komitmen seumur hidup dan sudah siap menghadapi suka duka bersama, tandanya kalian siap melangkah ke tahap lamaran. Kesiapan mental terlihat dari sikap terbuka terhadap kritik, kemampuan mendengarkan, dan kesadaran bahwa tidak ada pasangan yang sempurna.

6. Sudah mendiskusikan peran setelah menikah

Banyak pasangan yang melewatkan diskusi penting ini sebelum lamaran. Padahal, pembagian peran setelah menikah akan sangat memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Jika kamu dan pasangan sudah mendiskusikan siapa yang akan mengurus hal-hal tertentu, seperti keuangan, pekerjaan rumah, dan pengasuhan anak kelak, serta menemukan titik temu yang sama-sama adil dan nyaman, maka hal itu menunjukkan kematangan hubungan yang layak menuju lamaran. Titik ini juga menunjukkan bahwa kalian sudah realistis dalam memandang pernikahan, bukan hanya sisi romantisnya saja.

7. Ketika waktu dan kondisi sudah tepat 

Terkadang, meskipun hubungan sudah stabil, faktor waktu juga harus diperhitungkan. Misalnya, apakah kamu atau pasangan sedang menyelesaikan studi, fokus membangun karier, atau merawat orang tua. Jika kalian merasa waktu dan kondisi sudah memungkinkan untuk memulai babak baru, seperti menikah, maka lamaran bisa mulai direncanakan. Jangan sampai lamaran dilakukan hanya karena tekanan usia atau desakan dari lingkungan sekitar karena pernikahan seharusnya menjadi keputusan sadar dari kedua belah pihak, bukan hasil paksaan pihak-pihak eksternal.

8. Sudah mendapat kepastian dari pasangan

Lamaran bukan hanya tentang kesiapan satu pihak. Penting untuk memastikan bahwa pasanganmu juga memiliki keinginan yang sama. Jika pasangan sudah memberikan sinyal kuat bahwa ia ingin menikah, seperti mengajak bicara soal pernikahan, menunjukkan komitmen jangka panjang, bahkan secara eksplisit menyatakan ingin dilamar, maka hal-hal tersebut menjadi tanda bahwa momen lamaran sudah mendekat. Jangan ragu untuk berdiskusi secara terbuka dan jujur tentang keinginan dan kesiapan masing-masing sebelum merancang acara lamaran.

Yang harus dilakukan sebelum lamaran

Fotografi: Alanaimagi

Jika sudah merasa sama-sama siap, kamu harus melakukan beberapa hal berikut ini untuk tahap lamaran selanjutnya. 

1. Diskusi dengan pasangan

Langkah pertama sebelum lamaran adalah memastikan bahwa kamu dan pasangan memang sudah sepakat dan siap untuk menuju jenjang pernikahan. Diskusi ini penting untuk menyamakan visi hidup, nilai-nilai pernikahan, rencana ke depan, serta komitmen satu sama lain. Jangan langsung menggelar lamaran hanya karena tekanan lingkungan atau usia. Pastikan kamu dan pasangan benar-benar saling memahami dan memiliki kesiapan emosional serta mental yang matang. Diskusi ini juga bisa menjadi momen untuk membahas harapan masing-masing terkait bentuk acara lamaran nanti.

2. Menyampaikan niat kepada orang tua

Setelah kamu dan pasangan sepakat untuk melangkah ke tahap selanjutnya, sampaikan niat ini kepada orang tua masing-masing. Cara ini adalah bentuk penghormatan sekaligus langkah awal untuk membangun hubungan baik antara dua keluarga. Bicarakan secara terbuka bahwa kalian berniat melaksanakan lamaran, serta mintalah pendapat dan restu mereka. Orang tua biasanya juga akan memberikan saran penting terkait adat, tradisi keluarga, dan hal-hal teknis lainnya yang perlu dipersiapkan.

3. Menentukan tanggal lamaran

Tanggal lamaran perlu dipilih dengan cermat, mempertimbangkan kesiapan kedua belah pihak, ketersediaan anggota keluarga inti, serta tidak bertabrakan dengan agenda penting lainnya. Banyak pasangan juga memilih tanggal karena memiliki makna khusus, seperti tanggal jadian atau tanggal cantik. Setelah menentukan tanggal, pastikan semua pihak yang akan terlibat, terutama keluarga besar, diberi tahu jauh-jauh hari agar bisa mempersiapkan diri.

4. Melakukan pertemuan awal antar keluarga

Jika keluarga belum saling mengenal secara dekat, kalian bisa mengadakan pertemuan informal terlebih dahulu seperti makan malam bersama. Tujuannya adalah mencairkan suasana dan membangun kedekatan antar keluarga sebelum acara lamaran yang lebih formal berlangsung. Dalam beberapa budaya, pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk membahas rencana teknis lamaran secara lebih santai dan tidak kaku.

5. Menentukan lokasi lamaran

Fotografi: Alanaimagi

Langkah selanjutnya adalah menentukan di mana acara lamaran akan dilaksanakan. Lokasi yang umum dipilih adalah rumah calon mempelai wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan acara ini dilakukan di tempat lain seperti restoran atau venue privat. Pertimbangkan kenyamanan, kapasitas tempat, dan aksesibilitas bagi tamu undangan. Jika memilih tempat umum, lakukan reservasi dari jauh hari agar tidak kehabisan tempat.

6. Mempersiapkan acara lamaran

Acara lamaran sebaiknya disusun dengan alur yang rapi dan terstruktur. Tentukan siapa saja yang akan memberikan sambutan, siapa yang akan menjadi juru bicara pihak pria dan wanita, urutan acara dari awal hingga akhir, serta apakah akan ada sesi tukar cincin dan penyerahan seserahan. Jika ingin lebih praktis, kamu bisa menggunakan jasa wedding organizer khusus lamaran,m. Namun, jika ingin lebih personal dan sederhana, cukup dengan bantuan keluarga atau sahabat dekat.

7. Mempersiapkan hantaran atau seserahan

Seserahan merupakan bagian penting dari acara lamaran. Isinya bisa disesuaikan dengan adat dan kesepakatan bersama, tapi secara umum biasanya terdiri dari perlengkapan wanita seperti makeup, baju, kain), makanan, buah, serta simbol keuangan seperti uang mahar atau uang belanja. Tentukan siapa yang akan bertugas menghias hantaran dan pastikan jumlah serta jenis barang sudah sesuai dan lengkap.

8. Mempersiapkan pakaian untuk lamaran

Fotografi: Alanaimagi

Karena lamaran merupakan acara formal, penting untuk memilih pakaian yang rapi dan sesuai. Biasanya calon pengantin mengenakan busana tradisional atau kebaya modern dan pakaian dari kain tradisional seperti batik, sementara keluarga juga menyesuaikan dengan dress code tertentu. Diskusikan hal ini dengan pasangan agar kalian bisa tampil serasi. Jangan lupa juga untuk menyiapkan pakaian cadangan bila diperlukan.

9. Mempersiapkan dekorasi dan konsumsi

Meski tidak sebesar acara pernikahan, lamaran tetap butuh dekorasi yang rapi agar suasana menjadi terasa lebih hangat dan berkesan. Dekorasi bisa sederhana tapi manis, seperti backdrop dengan nama pasangan, bunga segar, dan meja seserahan. Selain itu, siapkan konsumsi untuk tamu seperti snack, makanan berat, atau prasmanan sesuai jumlah undangan. Kamu bisa memasak sendiri bersama keluarga atau memesan katering.

10. Membuat daftar tamu

Buat daftar tamu yang akan diundang dalam acara lamaran, biasanya daftar ini terdiri dari keluarga inti, saudara dekat, dan sahabat dekat. Jumlahnya tidak perlu banyak, cukup yang masih dekat dan berkepentingan. Mengetahui jumlah tamu lebih awal membantu dalam menentukan jumlah konsumsi, tempat duduk, dan suvenir (jika ada).

Jangan sampai memutuskan untuk melamar kekasih hanya karena kalian terbawa suasana saja. Pastikan kalian berdua sudah benar-benar siap karena biasanya jarak dari lamaran ke acara pernikahan itu sendiri tidak begitu lama. Artinya jika sudah mantap melamar, kalian juga sudah siap menghadapi kehidupan rumah tangga. Jika sudah mantap memutuskan lamaran, jangan lupa untuk mengecek berbagai vendor yang mungkin akan kamu butuhkan di WeddingMarket.


Cover | Fotografi: Alanaimagi via Instagram/brisiajodie96


Artikel Terkait



Artikel Terbaru