
Semakin ke sini, semakin banyak pasangan muda yang menginginkan pernikahan dengan konsep yang lebih intim dengan cara mengundang tamu dalam jumlah yang kecil. Seolah mengusung konsep pernikahan intimate masih kurang, ada lagi pernikahan dengan konsep yang lebih intimate lagi, yaitu elopement wedding atau jika diartikan secara harfiah adalah kawin lari.
Elopement adalah konsep pernikahan yang dilakukan secara intim dan pribadi, biasanya hanya melibatkan pasangan pengantin tanpa tamu atau dengan jumlah tamu yang sangat terbatas. Tren ini semakin populer karena menawarkan kebebasan bagi pasangan untuk menikah sesuai keinginan mereka, tanpa terikat dengan aturan tradisional atau berbagai tekanan sosial. Yuk, kenalan lebih dalam dengan pernikahan jenis ini!
Sejarah elopement wedding

Secara historis, elopement berasal dari konsep pasangan yang "kabur" untuk menikah tanpa persetujuan keluarga atau masyarakat. Dulu, elopement sering dikaitkan dengan pasangan yang ingin menikah diam-diam karena berbagai alasan, seperti perbedaan status sosial, agama, atau karena tidak direstui orang tua.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, elopement telah berevolusi menjadi pilihan pernikahan yang lebih modern dan penuh makna. Sekarang, pasangan memilih elopement bukan karena keterpaksaan, tetapi karena mereka menginginkan pengalaman pernikahan yang lebih intim, personal, dan bebas dari rasa stress.
Ciri-ciri pernikahan elopement

Ada beberapa hal yang membedakan konsep pernikahan yang satu ini dengan konsep pernikahan lainnya yang perlu kamu tahu. Berikut ini beberapa di antaranya.
Dilakukan secara pribadi atau dengan jumlah tamu yang terbatas
Pernikahan ini biasanya hanya terdiri dari pasangan yang menikah saja atau maksimal beberapa orang terdekat seperti keluarga inti atau sahabat. Tidak ada pesta besar apalagi resepsi mewah yang mengundang ratusan hingga ribuan tamu.
Fokus pada pengalaman, bukan formalitas
Pernikahan ini akan lebih menekankan pada momen dan makna pernikahan dibandingkan formalitas seperti dekorasi, pesta, atau prosesi adat. Pemilihan venue pun bisa dipilih yang lebih bermakna bagi pasangan, seperti pegunungan, pantai, hingga tempat-tempat di luar negeri.
Fleksibel dalam pemilihan lokasi dan waktu
Jika biasanya pernikahan memiliki pakem venue atau waktu tertentu, elopement lebih fleksibel dalam hal ini. Pernikahan bisa dilakukan di mana saja, mulai dari destinasi eksotis hingga tempat sederhana seperti halaman belakang rumah. Acara juga tidak terikat pada jadwal atau aturan tertentu seperti jika pernikahan digelar layaknya pernikahan tradisional.
Minim stress dan hemat biaya
Pengantin tidak perlu mengurus vendor pernikahan yang banyak seperti dekorasi, katering, atau hiburan. Budget bisa lebih dialokasikan untuk pengalaman seperti perjalanan atau bulan madu yang lebih menyenangkan.
Kelebihan dan kekurangan elopement wedding

Elopement wedding memiliki daya tarik tersendiri karena sifatnya yang intim, sederhana, dan fleksibel. Namun, ada juga tantangan yang harus dipertimbangkan sebelum memilih konsep pernikahan ini. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan elopement wedding secara lebih mendetail:
Kelebihan elopement wedding
Lebih intim dan personal
Tidak ada keharusan untuk mengundang banyak tamu sehingga pasangan bisa lebih fokus menikmati momen spesial selama pernikahan berlangsung. Tanpa adanya upacara yang terlalu formal, pasangan bisa menyampaikan janji pernikahan (vows) dengan lebih emosional dan bermakna.
Mengurangi stress saat mempersiapkan pernikahan
Pada pernikahan ini tidak ada undangan masal, tidak ada seating arrangement, pengantin tidak perlu pula repot mengatur katering untuk ratusan orang. Fokus utama hanya pada pasangan, bukan pada kebutuhan tamu atau dekorasi besar karena tidak ada tuntutan untuk mempersiapkan pernikahan yang sesuai standar orang lain.
Lebih fleksibel
Selain bisa diselenggarakan di mana saja, kamu tidak perlu menyesuaikan jadwal dengan ratusan tamu undangan, vendor, atau keluarga besar. Kamu bisa memilih tanggal yang lebih nyaman bagimu dan pasangan, bahkan di hari biasa tanpa menunggu akhir pekan atau musim pernikahan.
Lebih hemat biaya
Pengantin tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk resepsi karena tidak ada biaya katering, dekorasi, hingga hiburan. Budget bisa difokuskan ke hal yang lebih penting, seperti menyewa fotografer profesional, memilih lokasi impian, atau membeli gaun dan cincin yang memiliki kualitas lebih bagus.
Pengalaman lebih autentik dan unik
Pengantin bisa menikah dengan pakaian yang lebih santai atau unik tanpa harus memikirkan ekspektasi tamu. Bahkan, mereka juga bisa melakukan hal-hal spontan yang tidak mungkin terjadi dalam pernikahan formal, seperti hiking sebelum upacara atau berkemah setelahnya. Jika pasangan merasa tidak nyaman dengan elemen tradisional tertentu, mereka bisa melewatkannya tanpa ada ikut campur dari keluarga atau masyarakat.
Kekurangan elopement wedding
Tidak bisa berbagi momen dengan keluarga dan teman
Karena tidak mengundang keluarga dan teman, mereka bisa jadi merasa diabaikan dan sedih karena tidak bisa datang ke acara ini. Tidak ada juga foto dengan mereka yang tersimpan. Kesempatan untuk menciptakan kenangan dengan orang tercinta pun tidak ada.
Kurang diterima di beberapa budaya
Beberapa budaya sangat menghargai pernikahan sebagai momen berkumpulnya keluarga besar sehingga elopement bisa dianggap tidak sopan atau kurang menghormati adat. Orang tua yang menginginkan pesta besar mungkin juga kurang setuju dengan konsep yang satu ini.
Tantangan legal dan administratif
Jika menikah di luar negeri, pasangan harus memastikan pernikahan mereka diakui secara hukum di negara asal. Pengantin juga perlu mengurus dokumen tambahan seperti surat izin menikah dan sertifikasi pernikahan internasional.
Tidak ada kenangan dengan tamu undangan
Tidak ada momen spesial seperti first dance, lempar buket, atau toast bersama tamu pada pernikahan ini. Jika tidak menyewa fotografer atau videografer profesional, bisa jadi kenangan pernikahan tidak terdokumentasi dengan baik. Tidak ada foto candid dari sudut pandang tamu yang biasanya menambah meriah dokumentasi.
Kurang festive
Beberapa pasangan tetap ingin merasakan perayaan besar dan merasakan kebahagiaan bersama orang banyak. Tidak ada euforia seperti melihat tamu bersorak, menari bersama, atau mendapat ucapan selamat dari banyak orang. Dalam pernikahan tradisional, perayaan besar sering menjadi simbol bahwa pasangan sudah resmi membangun keluarga baru. Elopement bisa terasa kurang "nyata" bagi beberapa pasangan karena tidak ada pengakuan banyak orang.
Jenis-jenis elopement
Walaupun pada intinya adalah menikah dengan konsep intimate, ternyata tetap ada beberapa jenis dari elopement.
Adventure elopement
Pernikahan ini dilakukan di am terbuka dengan latar belakang alam yang indah, seperti pegunungan, gurun, hutan, atau air terjun. Cocok untuk pasangan yang menyukai petualangan dan ingin menikah sambil mendaki atau menjelajahi alam.
Destination elopement
Pernikahan dilakukan di lokasi impian, seperti Paris, Santorini, Bali, atau Jepang. Biasanya pernikahan ini dikombinasikan dengan honeymoon sekaligus.
City elopement
Pernikahan digelar di kota besar dengan konsep yang lebih urban, seperti di rooftop hotel, gedung bersejarah, atau landmark terkenal.
Minimalist elopement
Pernikahan ini ternyata juga bisa digelar di tempat sederhana, seperti rumah sendiri, kebun, atau taman kota dengan hanya dihadiri oleh pasangan dan seseorang yang akan memimpin acara pernikahan, seperti penghulu.
Tips merencanakan elopement wedding
Meskipun simpel, tetap ada beberapa persiapan yang harus kamu lakukan untuk membuat acara pernikahan ini lebih lancar.
Tentukan lokasi yang sesuai
Tempat menggelar pernikahan adalah hal pertama yang harus dipilih. Pastikan untuk memilih tempat yang sesuai dengan kepribadian dan impian kalian berdua. Jika mengundang tamu, pastikan lokasi mudah diakses. Jangan lupa untuk memperhatikan perizinan karena beberapa tempat akan membutuhkan izin khusus untuk acara pernikahan. Jika menikah di luar negeri, kamu juga harus memastikan bahwa pernikahan kalian diakui di negara asal.
Tentukan konsep dan gaya pernikahan
Pilih konsep yang benar-benar mencerminkan kalian sebagai pasangan. Apakah kalian ingin pernikahan yang klasik dengan pakaian formal atau konsep kasual seperti hiking sebelum mengucap janji suci? Hal ini juga akan memengaruhi pakaian yang dipakai. Gaun atau jas tetap penting, tetapi sesuaikan juga dengan lokasi. Jika di gunung, gunakan pakaian yang lebih fleksibel. Jika di pantai, pilih bahan yang nyaman dan ringan.
Urus dokumen dan administrasi
Jika menikah di luar negeri, pastikan syarat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat pernikahanmu legal. Pastikan membawa dokumen seperti paspor, akta lahir, dan izin menikah jika diperlukan.
Pilih penghulu dan saksi
Untuk melangsungkan pernikahan supaya sah, kamu butuh seorang penghulu dan saksi. Kamu bisa memilih pemuka agama, pejabat sipil, atau bahkan teman yang memiliki izin resmi untuk menikahkan. Jika menikah di luar negeri, pertimbangkan apakah officiant (pemimpin pernikahan) dari negara tersebut bisa diakui secara legal.
Beberapa negara atau wilayah juga mewajibkan minimal dua saksi untuk pernikahan yang sah. Jika tidak ada tamu, kamu bisa meminta bantuan fotografer atau penduduk lokal sebagai saksi.
Dokumentasikan momen dengan baik
Meskipun elopement wedding tidak memiliki banyak tamu, dokumentasi tetap penting agar kenangan ini bisa diabadikan. Pilih fotografer yang berpengalaman dalam fotografi jenis serupa agar bisa menangkap momen dengan gaya natural dan indah. Jika ingin membagikan cerita elopement kepada keluarga dan teman, kamu bisa membuat vlog atau menulis jurnal perjalanan untuk diabadikan.
Tetap buat perencanaan acara
Meskipun tidak ada tamu dalam jumlah besar, tetap penting untuk merencanakan waktu acara agar semua berjalan lancar. Tentukan kapan akan mulai upacara, sesi foto, dan aktivitas setelah pernikahan.
Jika memilih lokasi outdoor, pastikan ada alternatif jika cuaca tidak mendukung. Misalnya, membawa payung atau memilih lokasi cadangan yang lebih terlindungi.
Kamu juga bisa memikirkan mengenai bagaimana cara untuk merayakan pernikahan setelah upacara selesai, misalnya dengan makan malam romantis, jalan-jalan, atau bahkan langsung berangkat bulan madu. Tidak perlu pesta besar, cukup momen berdua yang bermakna.
Beri tahu keluarga dan teman dengan cara yang tepat
Putuskan kapan kamu dan pasangan akan mengabarkan pernikahan kepada teman dan keluarga. Beberapa memilih untuk memberi tahu sebelum elopement, sementara beberapa yang lain justru memilih setelah acara pernikahan selesai. Jika keluarga memang sangat berharap terhadap adanya resepsi, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan intimate gathering.
Setelah acara pernikahan selesai, kamu bisa mengumumkan pernikahan dengan menggunakan video pendek, foto manis, atau surat untuk dikirim ke orang terdekat. Cara ini bisa membuat keluarga dan teman tetap merasa dihargai.
Sesuaikan budget dengan prioritas
Karena elopement lebih hemat daripada pernikahan tradisional, kalian bisa mengalokasikan dana untuk pengalaman yang lebih berkesan. Misalnya, memilih lokasi impian, fotografer terbaik, atau pengalaman bulan madu yang tak terlupakan. Meskipun tidak sebesar pernikahan tradisional, biaya tak terduga tetap bisa muncul, seperti transportasi, izin lokasi, atau cuaca buruk yang memaksa perubahan rencana sehingga tetap siapkan rencana cadangan.
Meskipun berawal dari kawin lari, konsep pernikahan elopement wedding telah berkembang menjadi sesuatu yang dipilih beberapa pasangan yang ingin pernikahan super intim dengan sedikit tamu atau bahkan tidak ada sama sekali. Tertarik melakukannya?
Cover | Fotografi: Gusmank Photography