Your Smart Wedding Platform

Pacaran Setelah Menikah Ternyata Penting, Lho! Berikut Alasannya

23 Apr 2025 | By Intan Vandini Wedding Market | 57
Foto: Instagram/maudyayunda

Banyak orang mengira bahwa masa pacaran hanya penting sebelum menikah, yakni sebagai ajang untuk saling mengenal dan membangun chemistry antara pasangan. Tapi, siapa sangka justru setelah menikah, fase pacaran tetap dibutuhkan bahkan menjadi kunci keharmonisan rumah tangga. 

Ketika kehidupan pernikahan mulai diwarnai rutinitas, tuntutan pekerjaan, dan tanggung jawab keluarga, momen-momen sederhana seperti kencan berdua, saling memberi kejutan manis, atau mengobrol santai tanpa gangguan justru menjadi hal kecil yang bisa mempererat hubungan.

Pacaran setelah menikah bukanlah hal klise atau berlebihan. Justru, aktivitas ini bisa menciptakan ruang khusus bagi pasangan untuk kembali terhubung secara emosional, menjaga api cinta tetap menyala, dan mencegah kejenuhan dalam hubungan jangka panjang. Tak jarang, pasangan yang secara rutin meluangkan waktu untuk "berpacaran" kembali justru memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi. 

Lalu, apa saja alasan kuat mengapa pacaran setelah menikah itu penting? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Kenapa Pacaran Setelah Menikah Penting?

Foto: Instagram/maudyayunda

Sebagian orang menganggap pacaran sebagai langkah awal menuju pernikahan, dengan menghabiskan waktu bersama, saling mengenal lebih dalam, dan saling menarik hati. Tapi, setelah menikah dan hidup bersama dalam rutinitas sehari-hari, hal-hal seperti pekerjaan, tagihan, urusan rumah tangga, dan tanggung jawab lainnya bisa membuat momen romantis terlupakan. 

Padahal, romantisme dan waktu berdua seharusnya tidak hanya ada di masa awal hubungan saja. Karena perlu tetap dijaga dan menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama, tidak peduli sudah berapa lama kalian menikah.

Quality time bersama pasangan tak jarang terlupakan setelah menikah. Karena sudah hidup serumah, banyak pasangan merasa tidak perlu lagi “pacaran.” Tapi, justru menyisihkan waktu khusus untuk berdua sangat penting supaya hubungan tetap dekat dan harmonis. Dalam sebuah penelitian dikatakan, bahwa hubungan yang kuat dibangun ketika pasangan saling mengenal dunia batin satu sama lain, seperti harapan, impian, minat, dan perasaan. 

Maka dari itu, coba untuk meluangkan waktu bersama pasangan meski sudah menikah, misalnya satu malam dalam seminggu, untuk melakukan aktivitas berdua. Hal ini bisa membuat kamu dan pasangan merasa lebih terhubung, bahkan jika sudah menikah bertahun-tahun. Karena, manusia terus berkembang, dan kamu juga pasanganmu sekarang mungkin sudah berbeda dibanding saat awal jatuh cinta dulu. Jadi, luangkan waktu kalian untuk tetap saling terkoneksi dengan berpacaran, ya!

Seberapa Sering Pasangan Harus Pacaran Setelah Menikah?

Foto: Instagram/abellyc

Sebenarnya, tidak ada aturan baku soal seberapa sering suami istri perlu kencan, karena itu tergantung kesepakatan masing-masing dan sebaiknya dibicarakan dulu berdua. Buatlah kebiasaan untuk berdiskusi dengan pasangan, seperti merencanakan kegiatan yang akan dilakukan, atau memutuskan ke mana harus pergi. Karena yang terpenting adalah kencan itu cocok dan disepakati oleh kedua pihak, yakni kamu dan pasangan.

Selain itu, pacaran sebaiknya dilakukan setiap saat, tak peduli siang dan malam. Tidak perlu jadwal khusus atau kegiatan yang membuat sibuk dan mahal. Intinya, luangkan waktu bersama tanpa gangguan, seperti tanpa handphone, pekerjaan, atau suara-suara lain. 

Menikmati kebersamaan dan saling memberi perhatian seperti di masa awal hubungan jauh lebih penting daripada tempatnya di mana. Jadi, walaupun tidak ada jumlah kencan tertentu yang menjamin pernikahan bahagia, menyimpan ponsel, melupakan urusan kantor, membiarkan pekerjaan rumah dan benar-benar hadir untuk pasangan adalah hal yang sangat disarankan untuk dilakukan.  

Pacaran dan Tidak Pacaran Setelah Menikah, Apa Perbedaannya dalam Hubungan?

Foto: Instagram/rey_mbayang

Apakah kamu dan pasangan tetap menjaga kemesraan dalam hubungan dan kedekatan emosional layaknya masa pacaran, atau justru menjadi hambar setelah menikah? Berikut adalah perbedaan mendasar antara pasangan yang pacaran setelah menikah dan yang tidak:

1. Kepuasan Pernikahan

Pasangan yang tetap menjaga hubungan layaknya berpacaran setelah menikah, biasanya cenderung memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi. Dalam sebuah studi dijelaskan bahwa pasangan yang berkencan setidaknya seminggu sekali menunjukkan peningkatan kepuasan hubungan hingga 33%. 

Aktivitas pacaran ini memberikan ruang khusus bagi pasangan untuk memperkuat ikatan emosional mereka, jauh dari rutinitas dan tekanan sehari-hari. Sebaliknya, pasangan yang tidak meluangkan waktu untuk berkencan atau membangun momen romantis cenderung mengalami penurunan kebahagiaan dalam pernikahan, terutama setelah beberapa tahun bersama atau setelah memiliki anak.

2. Kualitas Komunikasi

Pasangan yang secara rutin berkencan setelah menikah memiliki kualitas komunikasi yang lebih terbuka dan sehat. Momen pacaran memberi ruang aman untuk berbagi cerita, berdiskusi dari hati ke hati, dan memahami satu sama lain di luar konteks pekerjaan rumah tangga. 

Seorang ahli hubungan menyoroti pentingnya merespons “bids for connection” atau isyarat kecil dari pasangan yang menunjukkan kebutuhan akan perhatian dan menyebut bahwa kencan menjadi salah satu cara paling alami untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Di sisi lain, pasangan yang tidak berpacaran cenderung hanya berkomunikasi untuk hal-hal teknis, seperti keuangan, anak, atau pekerjaan, sehingga hubungan terasa hambar dan mudah terjadi salah paham.

3. Tingkat Konflik

Waktu berkualitas yang tercipta dari pacaran setelah menikah juga berdampak langsung pada penurunan konflik dalam hubungan. Dalam sebuah jurnal, ditemukan bahwa pasangan yang memiliki kebiasaan beraktivitas bersama secara positif memiliki tingkat konflik yang lebih rendah. 

Aktivitas pacaran bisa menjadi momen untuk saling mendengarkan tanpa tekanan, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, dan membangun empati. Sebaliknya, pasangan yang tidak membangun kebiasaan ini lebih rentan terhadap konflik berkepanjangan, karena tidak ada ruang khusus untuk menyelesaikannya dengan tenang atau mendalam.

4. Keintiman Emosional dan Fisik

Foto: Instagram/sophiaaljufri

Pacaran setelah menikah dinilai bisa menjaga keintiman, baik secara emosional maupun fisik. Saat pasangan merasakan perhatian, penghargaan, dan cinta melalui momen-momen spesial yang dibangun bersama, ikatan emosional mereka pun semakin kuat. Hal ini menjadi fondasi bagi hubungan yang hangat dan penuh cinta.

Tanpa momen-momen seperti itu, keintiman bisa memudar dan hubungan berubah menjadi hubungan yang bersifat administratif atau rutinitas belaka. Banyak pasangan yang tidak menjaga momen romantis melaporkan perasaan seperti tinggal dengan “teman serumah” alih-alih dengan pasangan hidup.

5. Komitmen dan Loyalitas

Ritual pacaran setelah menikah memperkuat rasa komitmen dan loyalitas antar pasangan. Menurut konsep relationship maintenance, pasangan yang secara aktif melakukan upaya untuk merawat hubungan, termasuk dengan pacaran, punya ikatan yang lebih kuat dan ketahanan yang lebih besar terhadap gangguan eksternal, seperti godaan atau kejenuhan. 

Sebaliknya, pasangan yang tidak menjaga ritual kebersamaan ini berisiko mengalami kejenuhan, jarak emosional, dan rasa tidak dihargai, yang dapat mengganggu pondasi pernikahan dalam jangka panjang.

6. Kebahagiaan Jangka Panjang

Pacaran setelah menikah terbukti mampu mempertahankan kebahagiaan dalam jangka panjang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang melanjutkan aktivitas romantis secara berkala mengalami tingkat kebahagiaan yang lebih stabil selama bertahun-tahun. Aktivitas ini menjadi semacam penyegaran emosional dalam hubungan, seperti “menyiram tanaman agar tidak layu.” Sebaliknya, tanpa upaya untuk merawat hubungan, pernikahan rentan mengalami kejenuhan dan kehilangan makna, meskipun dari luar tampak baik-baik saja.

Bentuk Pacaran Setelah Menikah

Foto: Instagram/ayudiac

Setelah menikah, banyak pasangan merasa hubungan mereka mulai berubah karena kesibukan, tanggung jawab rumah tangga, atau rutinitas sehari-hari. Padahal, menjaga hubungan supaya tetap hangat dan romantis itu sangat penting. Berikut ini beberapa bentuk pacaran setelah menikah yang bisa dilakukan supaya hubungan kamu dan pasangan bisa tetap langgeng dan penuh cinta:

1. Luangkan Waktu untuk Berdua

Walau sudah jadi suami istri, tetap penting untuk punya waktu khusus berdua. Misalnya, seminggu sekali atau sebulan sekali ajak pasangan makan malam di luar, nonton film, jalan-jalan sore, atau sekadar minum kopi sambil ngobrol santai. Ini bisa membantu melepas penat dan membuat hubungan terasa seperti dulu waktu masih pacaran.

2. Mengobrol dengan Rutin dan Bermakna

Saat sudah menikah, komunikasi bukan hanya soal urusan rumah, anak, atau pekerjaan. Cobalah untuk membangun obrolan dengan topik yang lebih dalam, misalnya menanyakan bagaimana perasaan pasangan hari itu, apa yang sedang dia pikirkan, atau hal-hal kecil yang membuatnya bahagia. Dengan cara ini, hubungan kamu dan pasangan jadi lebih terbuka dan saling memahami.

3. Berbagi Sentuhan Sederhana

Foto: Instagram/yurayunita

Hal-hal kecil seperti memeluk pasangan sepulang bekerja, menggenggam tangan saat duduk bersama, mencium kening sebelum beraktivitas, atau menyandarkan kepala di pundak bisa menjadi bentuk kasih sayang yang besar. Sentuhan fisik seperti ini bisa membuat pasangan merasa aman, nyaman, dan juga dicintai.

4. Memberi Kejutan Kecil

Kejutan yang diberikan tidak harus mahal atau mewah. Cukup rencanakan hal sederhana namun istimewa, misalnya membelikan makanan kesukaannya, menuliskan pesan cinta, atau tiba-tiba menawarkan untuk membantunya mengerjakan sesuatu. Hal-hal ini akan menunjukkan bahwa kamu masih memperhatikan dan peduli padanya.

5. Ucapkan Kata Cinta Secara Langsung

Meskipun sudah lama menikah, tetap penting untuk mengatakan hal-hal manis seperti “Aku sayang kamu”, “Terima kasih ya sudah bekerja keras”, atau “Aku bangga punya pasangan seperti kamu.” Kalimat seperti ini akan bisa menumbuhkan rasa cinta dan membuat pasanganmu merasa dihargai.

6. Menjaga Penampilan untuk Pasangan

Kadang setelah menikah dan punya anak, kita jadi jarang memperhatikan penampilan di rumah. Padahal, tampil rapi dan menarik juga bisa menjadi bentuk penghargaan untuk pasangan. Ingat, bahwa merawat diri bukan hanya dilakukan saat akan keluar rumah dan untuk dilihat orang lain, tapi juga sebagai bentuk cinta kepada diri sendiri dan pasangan.

7. Belajar dan Bertumbuh Bersama

Untuk menjaga spark itu tetap menyala, kamu dan pasangan bisa mengikuti kegiatan bersama, seperti seminar pernikahan, kajian keluarga, atau membaca buku pengembangan diri yang bisa memperkuat ikatan batin. Kegiatan ini bisa membuka obrolan baru yang bermanfaat dan membuat kamu dan pasangan tumbuh bersama dalam hal pemikiran dan perasaan.

8. Dukung Hobi dan Impian bersama

Foto: Instagram/vidialdiano

Jika pasangan kamu punya hobi tertentu atau mimpi yang sedang dikejar, berusahalah untuk mendukung dan menyemangatinya. Bahkan kalau bisa, ikutlah terlibat didalamnya. Misalnya, jika pasanganmu suka olahraga maka kamu bisa ikut menemani dan membantunya latihan, atau sekadar jadi pendengar yang baik saat ia lelah dalam menjalani hobinya. Dukungan seperti ini akan membuat pasanganmu merasa dihargai dan tidak merasa sendirian.

9. Rencanakan Liburan Berdua

Kadang-kadang, kita butuh rehat sejenak dari segala rutinitas yang dilakukan setiap hari. Walau cuma sebentar atau hanya staycation di hotel dekat rumah, dengan waktu berduaan ini bisa membantu menghidupkan kembali suasana romantis dalam rumah tangga. Ini seperti honeymoon kedua yang bisa menyegarkan hubungan kamu dan pasangan.

10. Saling Memaafkan dan Menghargai

Dalam rumah tangga, permasalah atau perbedaan pendapat itu pasti ada. Ketika kamu dan pasangan menghadapi hal ini, hal yang perlu diingat adalah bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Jadikan kebiasaan untuk saling memaafkan dan saling menghargai antara kamu dan pasangan. 

Jangan pernah gengsi untuk meminta maaf duluan meski kamu merasa kamu tidak salah. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang diisi dengan hati yang saling memahami dan komunikasi yang jujur.

Intinya, pacaran setelah menikah adalah tentang bagaimana kita terus menciptakan momen kebersamaan, menjaga cinta tetap tumbuh, dan tidak berhenti berusaha untuk menjadi pasangan terbaik satu sama lain. Meskipun sudah menjadi pasangan suami istri, tetap perlu ada rasa rindu, perhatian, dan usaha seperti saat masih jatuh cinta dulu. Hubungan yang dirawat dengan cinta akan terasa indah, meski sudah bertahun-tahun bersama. 

Menjalani pacaran setelah menikah bukan hanya soal menjaga hubungan tetap romantis, tapi juga tentang merawat komitmen, memperkuat komunikasi, dan menumbuhkan rasa saling memiliki dari hari ke hari. Dalam kesibukan dan tantangan kehidupan rumah tangga, momen-momen sederhana seperti pacaran berdua, memberi kejutan kecil, atau sekadar berbagi cerita di akhir hari bisa menjadi perekat yang kuat bagi hubungan. 

Jadi, jangan ragu untuk terus jatuh cinta pada pasanganmu, lagi dan lagi, karena cinta yang dirawat setiap hari, sekecil apapun bentuknya, adalah pondasi rumah tangga yang kokoh. Baca artikel berikut untuk tips lain tentang kehidupan setelah pernikahan.


Cover | Foto: Instagram/maudyayunda


Artikel Terkait



Artikel Terbaru