Your Smart Wedding Platform

Mengenal Perbedaan Paes Solo vs Paes Jogja, Serupa tapi Tak Sama

05 Jul 2024 | By Dea Vinta Wedding Market | 348
Foto; Yayuk Paes

Menjelang hari pernikahan, para calon pengantin pasti sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk tata rias yang akan digunakan. Bagi kamu yang berencana menikahi orang Jawa, penting untuk memahami tradisi yang dianut, terutama jika pasanganmu berasal dari Solo atau Yogyakarta. Meskipun sekilas terlihat serupa, tata rias paes dari kedua daerah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai perbedaan paes Solo dan Jogja.

Simbolisme dan Filosofi dalam Tata Rias


Tata rias pengantin Jawa memiliki simbolisasi yang erat kaitannya dengan filosofi hidup masyarakat Jawa yang bernilai tinggi. Setiap lambang dalam tata rias pengantin memiliki makna tersendiri. Oleh karena itu setiap detailnya tidak boleh sembarangan karena akan mempengaruhi kehidupan pengantin di masa yang akan datang.

Dalam bahasa Jawa, tata rias pengantin disebut paes atau pepaes, yang berarti membuat indah atau menghias dahi. Proses ini meliputi memperindah alis mata, membersihkan rambut halus di dahi (sinom), dan memperindah area sekitar mata. Namun, seiring perkembangan zaman, pengertian tata rias pengantin menjadi lebih luas, mencakup merias seluruh tubuh, yang dalam bahasa Jawa disebut ngrengga badan, termasuk kaki dan tangan.

Perias pengantin harus memiliki keterampilan, pengetahuan, kebatinan, dan martabat untuk menjadi juru paes. Seorang juru paes harus ahli dalam bidangnya dan menaati tradisi leluhur, termasuk persiapan batin dengan puasa untuk membersihkan diri dan menguatkan batin agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan terhindar dari bencana.

Pola Rias Wajah

Tradisi upacara pernikahan di Jawa umumnya mengacu pada kebiasaan yang diadakan di Keraton, baik Keraton Yogyakarta maupun Keraton Surakarta (Solo). Bagi masyarakat Jawa, keraton dianggap sebagai pusat kekuasaan yang memiliki aturan dan pedoman upacara untuk setiap tahap kehidupan manusia. Hal ini mencakup berbagai aspek tradisi, termasuk seni merias wajah pengantin wanita, yang dianggap memiliki makna dan simbolisme mendalam. 

Tata Rias Pengantin Yogyakarta


Yogyakarta memiliki lima jenis tata rias dan busana yang hingga kini masih dilestarikan:

  • Paes Ageng

  • Paes Ageng Jangan Menir

  • Paes Ageng Kanigaran

  • Yogya Puteri

  • Kasatriyan Ageng

Tata Rias Pengantin Solo


Solo memiliki dua jenis tata rias yang umum digunakan:

  • Solo Basahan

  • Solo Puteri

Meskipun berasal dari akar budaya yang sama, sekilas riasan wajah pengantin putrinya nampak sama. Namun, jika dicermati lebih dalam tampilan busana serta aksesoris yang dikenakan oleh pengantin Jawa, kita dapat melihat perbedaan bentuk yang jelas antara paes Yogya dan Solo,  terutama pada pola rias atau cengkorongan paes.

Bentuk Cengkorongan pada Paes Jogja dan Paes Solo

Meskipun terlihat serupa pada pandangan pertama, paes Solo Putri dan Jogja Putri memiliki banyak perbedaan dalam detail tata riasnya. Perbedaan ini mencakup bentuk cengkorongan, penggunaan prada dan pidih, serta detail tata rias pada bagian dahi.

1. Penunggul atau Gajahan

  • Yogya: Bentuk seperti potongan daun sirih, berujung runcing dan sedikit melengkung.

  • Solo: Bentuk setengah bulatan ujung telur bebek, dikenal dengan nama gajahan.

2. Pengapit

  • Yogya dan Solo: Serupa, berbentuk ngundup kanthil.

3. Penitis

  • Yogya: Bentuk seperti potongan daun sirih, lebih kecil dari penunggul, ujungnya runcing dan sedikit melengkung.

  • Solo: Bentuk setengah bulatan ujung telur ayam.

4. Godheg

  • Yogya: Bentuk seperti ujung mata pisau.

  • Solo: Bentuk kuncup turi (ngundup turi).

5. Penggunaan Prada dan Pidih

  • Yogyakarta: Di beberapa riasan pengantin Yogyakarta, seperti Paes Ageng Jangan Menir dan Paes Ageng Kanigaran, digunakan serbuk emas atau prada di bagian tepi paes. Penggunaan prada ini memberikan kesan mewah dan elegan.

  • Solo: Pengantin Solo tidak menggunakan prada. Namun, terdapat penggunaan pidih dengan warna yang berbeda, tergantung pada jenis paes. Paes Solo Basahan menggunakan pidih berwarna hijau, sedangkan Paes Solo Puteri menggunakan pidih atau lotha berwarna hitam.

Memahami perbedaan ini akan membantu calon pengantin dalam memilih tata rias yang sesuai dengan tradisi dan keinginan mereka. Penting bagi calon pengantin untuk berdiskusi dengan perias yang berpengalaman dan memahami detail dari setiap jenis paes yang ada. Dengan begitu, hari pernikahan akan semakin berkesan dengan tata rias yang tidak hanya indah, tetapi juga sesuai dengan tradisi yang dianut.

Tips Memilih Tata Rias Pengantin Jawa yang Tepat


1. Konsultasi dengan Perias Profesional

  • Diskusi Mendalam: Jadwalkan beberapa sesi konsultasi dengan perias yang sudah berpengalaman dalam tata rias pengantin Jawa. Ungkapkan keinginan, preferensi, dan visi pernikahan kamu secara detail.

  • Portofolio dan Rekomendasi: Mintalah untuk melihat portofolio perias dan mendengar rekomendasi dari teman atau keluarga yang pernah menggunakan jasa mereka.

  • Percobaan Rias: Lakukan sesi uji coba tata rias untuk memastikan perias memahami keinginanmu dan dapat menerapkannya dengan baik.

2. Sesuaikan dengan Tema Pernikahan

  • Konsistensi Tema: Pastikan tata rias yang kamu pilih sesuai dengan tema pernikahanmu, baik itu tradisional, modern, atau kombinasi keduanya. Ini akan menciptakan harmoni antara busana, dekorasi, dan tata rias.

  • Konsultasi Dekorator: Diskusikan pilihan tata rias dengan dekorator pernikahanmu untuk memastikan semua elemen estetika selaras dan menambah keindahan acara.

3. Pertimbangkan Warna dan Dekorasi

  • Harmoni Warna: Pilih warna pidih dan prada yang sesuai dengan palet warna dekorasi pernikahan dan gaun pengantin. Warna-warna ini harus melengkapi dan memperkuat tema keseluruhan.

  • Aksesoris Pendukung: Pilih aksesoris kepala, perhiasan, dan elemen tambahan lainnya yang akan memperkaya tampilan keseluruhan tanpa mengurangi keanggunan tata rias.

4. Pilih yang Nyaman

  • Kenyamanan Kulit: Pastikan produk yang digunakan perias aman untuk kulitmu dan tidak menimbulkan reaksi alergi. Diskusikan produk yang akan digunakan selama sesi konsultasi.

  • Durabilitas Tata Rias: Pilih tata rias yang tahan lama dan tetap nyaman dipakai sepanjang hari, dari pagi hingga malam.

  • Uji Coba atau lakukan test makeup: Selama sesi percobaan, pastikan tata rias nyaman dipakai untuk jangka waktu lama. Perhatikan juga bagaimana tata rias bertahan dalam kondisi cuaca atau saat bergerak aktif.

Dengan pemahaman yang mendalam mengenai paes Solo, paes Jogja, maupun paes pengantin Jawa lainnya kamu bisa memilih tata rias yang paling sesuai dan membuat hari bahagiamu semakin istimewa. Setiap detail memiliki makna dan simbolisasi yang mendalam, mencerminkan keindahan dan filosofi hidup masyarakat Jawa.

Eksplorasi dan cari referensi sebanyak-banyaknya untuk hari pernikahanmu dengan menjelajahi artikel-artikel seputar pernikahan lain yang menarik di weddingmarket.com.


Artikel Terkait



Artikel Terbaru