Memilih riasan yang akan dikenakan untuk pesta pernikahan memang bukan perkara yang mudah, pertama-tama kamu harus menentukan terlebih dahulu konsep pernikahan yang diinginkan, entah itu pernikahan bertema adat, modern, atau kombinasi keduanya. Kemudian mencari referensi make up yang pas dengan karakter wajahmu dengan melihat portofolio dari MUA atau penata rias yang akan kamu percayakan untuk momen bersejarahmu. Bahkan kamu juga perlu mengajukan beberapa pertanyaan pada saat tes make up. Apalagi untuk pernikahan dengan sentuhan tradisional seperti adat Jawa, bukan sembarang orang bisa melakukan tata rias pengantin adat Jawa dengan paes dan berbagai ornamen lainnya yang sangat spesifik.
Paes tak hanya menjadi ciri khas riasan pengantin adat Jawa, tapi juga bagian tak terpisahkan dari tradisi pernikahan adat Jogja yang masih merupakan bagian dari suku Jawa. Rasanya, tak lengkap jika riasan pengantin adat Jawa tanpa menggunakan sanggul dan paes, bukan? Begitulah yang dirasakan oleh sebagian besar calon pengantin keturunan Jawa yang menggunakan hijab. Keinginan untuk turut merayakan momen pernikahan dalam balutan nuansa adat, tentunya bisa dirasakan oleh siapapun tak terkecuali para muslimah yang berhijab. Meski tertutup dengan kerudung, pengantin hijab juga berkesempatan untuk turut melestarikan akar budayanya dengan mengenakan riasan pengantin wanita khas Jawa—paes—yang tak hanya anggun, tapi juga sarat akan makna.
Untungnya, saat ini sudah ada banyak sekali riasan paes Jawa yang telah dimodifikasi khusus untuk para pengantin Jawa hijab, tentunya tanpa harus menanggalkan penutup auratnya sebagai wanita muslimah. Lantas, bagaimana tata rias pengantin paes dengan hijab itu? Yuk, simak inspirasinya berikut ini.
1. Paes dengan inner hijab berwarna kulit yang menutupi bagian telinga dan leher, tak ada aurat yang terbuka
Rias Pengantin Adat Jawa, Paes Solo Putri Hijab | Kusumo Inten Griya Pengantin
Paes merupakan riasan khas Jawa yang berupa lukisan berwarna hitam pada dahi pengantin yang mengikuti lekukan ujung rambut. Riasan ini biasa dipakai oleh pengantin adat Jawa yang tidak berhijab. Namun, siapa sangka ternyata saat ini pengantin berhijab pun juga bisa memakai riasan paes. Pengantin adat Jawa hijab tidak perlu khawatir, kamu tetap bisa tampil dengan nuansa Jawa yang kental menggunakan riasan paes. Auratmu akan tertutupi oleh bantuan inner khusus hijab serta riasan bunga melati ronce yang menutupi bagian telinga.
Saat ini pun, ada begitu banyak kebaya yang ramah bagi muslimah, seperti kebaya adat Solo modifikasi yang dibuat dengan kerah tinggi sehingga bisa menutupi bagian leher. Untuk hiasan kepala, tentunya kamu biasa menggunakan sanggul dari rambut palsu atau tetap mengenakan hijab berwarna hitam yang memberikan efek seolah-olah rambut. Dengan model riasan seperti ini kamu tetap bisa tampil anggun memamerkan keindahan dalam tradisi pernikahan adat Jawa, tanpa perlu membuka aurat sama sekali.
2. Riasan paes khas Jawa dengan kebaya modifikasi yang tertutup untuk tampilan lebih modern
Riasan pengantin Jawa hijab dengan paes juga bisa loh dikombinasi dengan kebaya modifikasi yang lebih bernuansa modern. Apabila kamu tidak mengenakan kebaya khas Solo yang menutupi leher, melainkan kebaya modifikasi atau kebaya dengan leher dan bahu terbuka, gunakanlah manset agar auratmu tetap tertutup sempurna. Pilihlah manset yang berwarna kulit atau warna senada dengan kebaya, serta memiliki bahan yang nyaman dipakai. Kamu juga bisa memilih manset yang memiliki dekorasi emas agar memberikan efek glamor pada kebaya yang kamu pakai. Dengan riasan paes yang cantik dan kebaya yang menutup aurat, kamu pun siap duduk manis sambil menyambut para tamu undangan di hari pernikahanmu.
3. Paes dan hijab makin terlihat sempurna dengan tambahan aksesoris pengantin Jawa dan roncean bunga melati
Rias Pengantin Jawa Paes Solo dengan Hijab dan Ronce Melati | Bella Kusuma
Saat ini, kemampuan para perias pengantin adat tidak perlu diragukan lagi. Kreativitas yang dimilikinya mampu mengubah riasan paes sehingga dapat dipakai pula oleh pengantin Jawa yang berhijab. Dengan berbagai trik yang dilakukan, perias pengantin adat bisa menampilkan nuansa adat Jawa yang khas, meskipun tanpa perlu menanggalkan hijab si pengantin. Dengan sanggul palsu pun, kamu tetap terlihat cantik. Penampilan sanggul dan paesmu semakin terlihat sempurna dengan roncean melati dan centung yang berada di bagian depan sanggul. Centung merupakan aksesoris berbentuk sisir yang dipakai pada bagian depan sanggul. Beberapa aksesoris pengantin Jawa lainnya seperti cunduk mentul, gunungan, sumping, kalung sungsung, kelat bahu, dan gelang paes ageng juga dapat digunakan untuk melengkapi rias pengantin adat Jawa yang kamu kenakan.
4. Paes Ageng khas Jogja dengan riasan khas alis menjangan dan prada emas tetap padu walaupun digunakan oleh pengantin berhijab
Salah satu perbedaan antara paes khas Solo dengan paes ageng Jogja terletak pada riasan alis menjangan. Riasan alis menjangan yang berbentuk rusa tetap bisa dipakai oleh pengantin berhijab. Disebut alis Menjangan karena bentuk alis ini bercabang menyerupai tanduk rusa. Riasan ini memang terinspirasi dari hewan rusa, yang melambangkan bahwa seorang wanita harus cerdik cerdas dan anggun layaknya seekor rusa. Ketiga karakter ini diharapkan ada pada pengantin wanita Jawa. Selain alis menjangan, perbedaan lain yang bisa ditemukan antara paes ageng Solo dengan paes ageng Jogja bisa dilihat pula pada lengkungan paes. Lengkungan pada paes ageng Jogja lebih runcing dibandingkan dengan paes ageng Solo, selain itu paes ageng umumnya juga dihiasi dengan prada emas sehingga semakin khas. Buat kamu calon pengantin Jogja hijab, tentu juga bisa menggunakan riasan paes ageng yang mempesona.
5. Busana dodotan untuk pengantin Jawa Muslim, kenapa tidak?!
Pakaian pengantin adat Jawa bisa menggunakan kebaya ataupun dodotan. Khususnya untuk baju dodotan, biasanya menggunakan kain dodot yang panjang dan lebar yang dililitkan seperti kemben dengan bagian dada terbuka. Namun, tak perlu khawatir! Kamu yang berhijab juga bisa mengenakan pakaian pengantin dodotan khas pengantin Jawa, tentunya dengan beberapa modifikasi supaya auratmu tetap terjaga. Baju dodotan muslim bisa dimodifikasi dengan atasan yang dibuat seperti kebaya kutu baru, ataupun dengan menggunakan manset agar bagian dada dan leher bisa tertutup sempurna. Nah, dengan demikian sang pengantin tetap bisa tampil anggun bergaya bak bangsawan keraton dengan baju dodotan modifikasi hijab ini.
Ada banyak cara yang bisa diupayakan agar tradisi budaya tetap bisa berjalan selaras dengan syariat agama yang dianut. Khususnya, dalam hal penggunaan baju adat pengantin Jawa hijab. Dengan berbagai modifikasi, busana pernikahan adat Jawa yang kental akan unsur tradisi serta sarat akan makna pun dapat dikenakan oleh para muslimah tanpa perlu melepaskan hijab.
Nah, inspirasi di atas bisa diterapkan juga untuk busana pernikahan adat Jawa kamu nanti. Selain riasan pengantin Jawa hijab paes, para muslimah juga bisa manglingi walau tanpa paes. Caranya, dengan menggunakan baju pengantin adat Jawa lengkap dengan aksesorisnya. Jadi, kamu tetap bisa dengan nyaman melestarikan tradisi dan budaya daerahmu tanpa perlu khawatir akan mengumbar aurat. Tampil karismatik dengan busana pengantin adat Jawa bisa untuk siapa saja, tak terkecuali muslimah berhijab. Semoga bisa menginspirasi, ya!