Pernahkah kamu melihat rangkaian bunga kecil yang diikatkan di lengan pengantin wanita atau bridesmaids, serta disematkan di jas pengantin pria? Aksesoris kecil tersebut bernama corsage dan boutonniere. Berasal dari bahasa Perancis "bouquet de corsage", yang berarti buket bunga yang dikenakan di korset atau bagian atas pakaian wanita. Kemudian istilah tersebut disingkat dalam bahasa Inggris (Amerika) menjadi corsage.
Sementara itu, boutonnieres yang berarti lubang kancing dalam bahasa Perancis yaitu rangkaian bunga dekoratif berukuran kecil yang dikenakan pada kerah (lapel) pakaian formal pria seperti jas atau tuxedo. Kedua aksesoris bunga pernikahan ini tak hanya akan membuat penampilan menjadi lebih indah, tetapi juga menjadi simbolis dari perasaan cinta dan rasa hormat yang ditujukan dari pemberi kepada penerimanya. Korsase dan boutonnieres tak hanya dipakai dalam acara pernikahan, tetapi juga bisa dikenakan untuk acara-acara resmi lainnya.
Siapa saja yang mengenakan korsase dan boutonniere?
Bila dilihat dari sejarahnya, dahulu semua tamu undangan di pesta pernikahan diberikan korsase atau boutonnieres. Pada zaman Yunani kuno, ada kepercayaan bahwa menyematkan bunga yang harum pada pakaian saat pesta pernikahan dapat menangkal roh-roh jahat. Di abad ke 16 hingga 17, bahkan penggunaan korsase dan boutonnieres telah lumrah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu tradisi tersebut bergeser sehingga korsase dan boutonnieres hanya digunakan pada acara-acara khusus saja.
Sebenarnya tidak ada ketentuan yang mengatur siapa saja yang harus menggunakan aksesoris ini dalam acara pernikahan. Ada yang memberikan kehormatan kepada anggota keluarganya untuk mengenakannya. Di sisi lain ada pula pengantin yang memberikan korsase atau boutonnieres pada bridesmaids dan groomsmen. Kamu pun tentu juga boleh memberikan buket bunga kecil ini sebagai aksesoris untuk semua tamu undangan di pesta pernikahanmu.
Yang pasti, tak ada aturan yang mengikat untuk hal ini. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa daftar kemungkinan siapa saja yang bisa kamu berikan korsase atau boutonnieres di hari pernikahanmu:
- Korsase: ibu pengantin wanita, ibu pengantin pria, nenek, saudara perempuan mempelai, bridesmaids, panitia pernikahan, penyambut tamu, ring bearers, bibi, sepupu, tamu VIP dan orang-orang istimewa lainnya.
- Boutonnieres: pengantin pria, ayah pengantin wanita, ayah pengantin pria, kakek, saudara laki-laki mempelai, groomsmen, panitia pernikahan, penyambut tamu, ring bearers, paman, sepupu laki-laki, tamu VIP dan orang-orang istimewa lainnya.
Cara Memilih Korsase dan Boutonnieres yang Tepat
Jika di zaman Yunani kuno bunga untuk dijadikan korsase dan boutonnieres adalah bunga yang memiliki wangi harum, sekarang pilihannya lebih fleksibel karena kamu bisa menggunakan berbagai jenis bunga, baik yang sama dengan buket bunga pengantin ataupun berbeda. Apabila kamu bingung dalam menentukan, berikut WeddingMarket berikan beberapa tips memilih bunga yang tepat untuk dijadikan korsase dan boutonniere:
1. Perhatikan Konsistensi dan Keserasian Warna Untuk Rangkaiannya
Hal pertama yang patut kamu pertimbangkan dalam memilih korsase atau boutonnieres tentunya adalah jenis bunga yang akan digunakan. Apabila kamu memiliki bunga favorit, tentunya melihat orang-orang mengenakannya akan menjadi kesan tersendiri di hari pernikahanmu, bukan? Namun, perhatikan juga budget yang dimiliki.
Jika kamu memiliki kesulitan untuk memilih jenis bunga-bunga tertentu yang cukup pricey, maka sebaiknya gunakan bunga-bunga lokal yang harganya relatif lebih murah dan mudah ditemukan. Yang terpenting adalah usahakan untuk tetap menjaga konsistensi perpaduan dan warnanya agar tampak serasi ketika dikenakan.
2. Pesan Kepada Florist
Untuk lebih memudahkan, alangkah lebih baik jika kamu mempercayakan korsase dan boutonnieres pernikahan pada ahlinya yaitu florist atau vendor bunga pernikahan. Kamu bisa menyampaikan keinginanmu, mulai dari jenis bunga yang dipilih, busana yang akan dikenakan, hingga budget yang dimiliki. Dengan demikian, florist dapat membantu menyerasikan tampilan rangkaian bunga yang akan ia buat dengan outfit yang akan dikenakan agar tetap tampil serasi dan tidak mengganggu tampilan.
3. Jaga Kesegarannya
Hal yang tak kalah penting ketika kamu hendak menyiapkan korsase atau boutonnieres untuk orang-orang spesial di hari pernikahanmu yaitu memastikan bahwa rangkaian bunga tersebut tetap dalam keadaan baik dan dalam kondisi segar hingga hari H. Kamu bisa melakukan beberapa hal untuk menjaga kondisi bunga-bunga ini supaya tetap segar, antara lain dengan menyemprotkannya dengan ringan menggunakan air, menyimpannya di lemari es (non freezer), meminta florist untuk mengantarkannya di hari H atau memilih jenis bunga yang tak mudah layu sehingga tahan berhari-hari.
Cara Menggunakan Korsase dan Boutonnieres
Untuk pemakaian rangkaian bunga aksesoris pernikahan ini ada beberapa alternatif yang bisa kamu ikuti, berikut panduannya.
- Korsase (Corsage)
Seperti yang diketahui, bahwa pemakaian korsase ditujukan untuk para wanita. Untuk penggunaanya, kamu bisa memilih salah satu diantara beberapa alternatif yang umum dilakukan. Pertama, dengan cara disematkan pada gaun atau menjadi aksen di lengan. Jika gaun yang dikenakan terbuat dari material yang ringan seperti sutra atau tulle, maka hindari penggunaan bunga-bunga yang berat supaya tidak merusak bahan kain.
Selanjutnya, kamu juga bisa menempatkannya pada cuff atau manset di bagian dada dengan menggunakan satu bunga atau beberapa bunga saja untuk mempermanis tampilan gaun. Bila dirasa terlalu ramai jika diletakkan pada baju yang dikenakan, kamu pun bisa menempatkan korsase pada pergelangan tangan dengan cara mengikatnya dengan pita, atau membiarkannya di genggaman saja seperti buket bunga mini (posy bouquet).
Bagaimanapun cara pemakaian yang dipilih, aksesoris rangkaian bunga pernikahan mini ini akan tetap terlihat manis. Sebagai referensi, berikut beberapa contoh penggunaan korsase yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhanmu:
- Boutonnieres
Secara tradisional pemakaian boutonnieres dengan cara dimasukkan ke dalam lubang kancing kerah kiri jas. Namun, saat ini, boutonnieres lebih sering disematkan di kerah sebelah kiri jas/tuksedo atau ditempelkan langsung di kemeja dengan posisi tepat di atas jantung.
Selain dipakai oleh pengantin pria, aksesoris ini biasanya diberikan kepada penerima sebelum upacara pernikahan dimulai dan diharapkan untuk dapat dikenakan selama prosesi berlangsung. Boutonnieres yang dikenakan oleh pengantin pria juga sebaiknya dibedakan dari groomsmen atau keluarga mempelai, ya. Berikut contoh pemakaian boutonniere pada pakaian pria:
Itulah referensi penggunaan korsase dan boutonnieres sebagai aksesoris pernikahan. Untuk sebagian pengantin, buket bunga kecil ini memberi makna yang besar sebagai bentuk penghargaan bagi orang-orang istimewa di dalam pernikahannya. Menggunakan korsase dan boutonnieres juga menjadi kebanggan tersendiri bagi mereka yang mengenakannya.
Selain dua aksesoris ini, kenali juga tentang pocket square, aksesoris pengantin pria dan buket bunga pengantin untuk mempelai wanita yang tak kalah penting untuk peranannya menyempurnakan penampilan di hari istimewamu. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan menginspirasimu, ya!