Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda dalam merayakan pernikahan. Salah satunya adalah adat Batak, yang memiliki prosesi pernikahan yang unik kaya akan filosofi dan sarat akan makna. Oleh karena itu, banyak calon pengantin di Indonesia memilih untuk mengusung tema adat dalam pernikahan mereka sebagai cara untuk memperlihatkan kebanggaan akan warisan budaya mereka.
Salah satu selebriti tanah air yakni Jessica Mila dan sang tunangan, Yakub Hasibuan pun melaksanakan serangkaian prosesi jelang pernikahan adat Batak. Mulai dari ritual Mangain, Marhusip, Marsipanganon, Martumpol hingga Martonggo Raja. Seperti apa prosesi jelang pernikahan adat Batak yang dilakoni keduanya, yuk kita kupas satu per satu!
Mangain
Mangain adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku Batak Toba untuk mengangkat anak dari suku lain dan memberikannya marga Batak, atau disebut juga "beli marga Batak". Umumnya, tradisi ini dilakukan ketika seseorang dari keturunan asli suku Batak hendak menikah dengan pasangannya yang berasal dari suku berbeda (bukan suku Batak).
Agar pasangannya ini bisa menyandang salah satu marga Batak, ia pun harus melalui proses pengangkatan anak untuk memperoleh marga Batak dari salah satu keluarga keturunan Batak yang telah ditunjuk. Setelah menjalani tradisi pengangkatan anak ini, maka orang tersebut sudah dianggap bagian dari suku Batak dan berhak menyandang marga Batak. Pernikahan adat Batak pun bisa dilanjutkan dengan prosesi adat selanjutnya.
Sebelum resmi menikah dengan adat Batak, artis cantik, Jessica Mila yang diketahui berasal dari keturunan Jawa, Belanda, dan Minahasa, Sulawesi Utara pun turut menjalani prosesi mangain boru untuk mendapatkan marga Batak. Jessica Mila mendapat marga Damanik dari pihak kakak pria ibu Yakup yang mengangkat Jessica sebagai anak, sehingga namanya kini menjadi Jessica Mila Agnesia Damanik.
Dalam tradisi mangain adat Batak, apabila calon pengantin yang berasal dari suku lain adalah laki-laki maka disebut mangain anak, marganya diambil dari saudara perempuan dari pihak ayah (boru). Sementara itu, apabila calon mempelai wanita yang merupakan suku non-Batak, disebut dengan mangain boru dimana marga diambil dari pihak saudara laki-laki ibu (hula-hula).
Tradisi mangain ini dilakukan bukan hanya untuk memberikan marga kepada calon menantu. Lebih dari itu, ini merupakan tradisi turun menurun dari nenek moyang suku Batak yang bertujuan untuk menghargai budaya dan memahaminya, sehingga dalam pelaksanaan adat pernikahan kedua belah pihak dapat memaknainya dengan baik.
Marhusip
Prosesi jelang pernikahan adat Batak Toba selanjutnya yang dijalani Jessica Mila dan Yakup Hasibuan adalah Marhusip, yang secara bahasa memiliki arti 'berbisik', merujuk pada suatu proses pembicaraan yang tertutup. Marhusip ini merupakan proses perundigan diantara pihak calon mempelai laki-laki dan perempuan mengenai berbagai hal terkait persiapan pernikahan, dimana salah satu topik yang dibahas adalah tentang mas kawin (sinamot).
Penting diketahui, proses perundingan kedua keluarga ini biasanya dilakukan secara tertutup. Sebab dikhawatirkan, apabila diketahui secara umum, maka pernikahan dapat berakhir gagal. Perundingan biasanya dilakukan di kediaman calon pengantin wanita.
Marsipanganon
Marsipanganon disebut juga acara makan bersama dalam tradisi pernikahan adat Batak. Acara ini juga dianggap sebagai momen yang penting untuk menguatkan hubungan keluarga dan mempererat ikatan antar kedua keluarga pasangan yang akan menikah.
Bagi masyarakat suku Batak, makan bersama atau rap marsipanganon adalah ritual yang sangat penting dan bermakna khusus. Oleh sebab itu, setiap pembahasan atau acara penting yang dilaksanakan, selalu ada makan bersama. Dalam rangkaian prosesi jelang pernikahan Jessica Mila dan Yakup Hasibuan pun tak ketinggalan dilaksanakan tradisi masipanganon.
Martumpol
Bagi calon pengantin Batak Toba yang beragama Kristen, keduanya akan menjalani prosesi pengikatan janji pernikahan yang dilakukan di gereja atau ditempat lain yang dikukuhkan oleh pendeta. Ikrar kesetiaan sepasang kekasih ini disaksikan oleh orang tua, kerabat serta undangan lainnya. Tradisi ini disebut dengan martumpol atau martuppol.
Pada prosesi martumpol, Jessica Mila dan Yakup Hasibuan yang diselenggarakan di Gereja HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, keduanya mengucap janji nikah di depan pastur serta menandatangani perjanjian. Tak lupa pula dilakukan tukar cincin disertai pengucapan janji setia kedua sejoli yang rencananya akan melakukan pemberkatan nikah pada 5 Mei 2023 mendatang.
Martonggo Raja
Setelah martumpol dilaksanakan, dilanjutkan dengan prosesi pra-upacara adat secara seremonial yang diadakan oleh tuan rumah yang melakukan hajatan (hasuhaton), dimana biasanya semua saudara (dongan tubu) dikumpulkan, beserta pula tetangga-tetangga sekampung (dongan sahuta), acara ini disebut matonggo raja. Adapun tujuannya adalah untuk meminta izin sekaligus bantuan kepada masyarakat untuk membantu persiapan pernikahan tersebut.
Itulah beberapa rangkaian prosesi adat Batak yang dilakoni pasangan Jessica Mila dan Yakup Hasibuan menjelang pernikahan keduanya. Tema adat dalam pernikahan menjadi cara untuk memperlihatkan identitas dan kepribadian calon pengantin. Dalam budaya Indonesia, setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing, dan tema adat dalam pernikahan dapat menjadi cara untuk menonjolkan identitas daerah atau suku calon pengantin.
Seperti kedua sejoli ini, memilih menjalankan tradisi adat Batak yang memiliki nilai-nilai adat yang mendalam. Mengusung tema adat dalam pernikahan pun bukan hanya sekadar tren atau gaya belaka, tetapi juga memiliki makna dan nilai yang mendalam dalam budaya dan tradisi Indonesia. WeddingMarket doakan semoga pernikahan Jessica Mila dan Yakup Hasibuan berjalan dengan lancar sesuai dengan impian keduanya!
Fotografi: Venema Pictures | Cover: Terralogical