Sudah menjadi rahasia umum bahwa pernikahan adat mengandung banyak ritual selama prosesinya. Termasuk dalam adat Jawa yang kental akan tradisi dan budaya yang telah dilakukan secara turun-temurun, baik sebelum prosesi pernikahan maupun setelahnya. Salah satunya adalah calon pengantin disarankan untuk melakukan puasa mutih atau kejawen sebelum pernikahan.
Namun, di era modern saat ini ternyata masih banyak calon pengantin yang masih belum paham cara puasa mutih yang sesuai dengan tradisi Jawa. Padahal, puasa mutih atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tirakat Kejawen ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menahan dari godaan hawa nafsu dan juga mendapatkan keberkahan.
Tentunya hal ini dilakukan agar proses pernikahan juga berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Pasalnya, momen-momen seperti ini biasanya kedua mempelai akan banyak dihadapkan dengan godaan demi melatih mental sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Untuk mengetahui manfaat puasa mutih lebih lanjut, kamu bisa baca di sini.
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus yang spesifik tentang cara puasa mutih untuk pengantin, terlebih lagi amalan ini bersifat tidak wajib dalam Islam. Namun, selama hal ini membawa manfaat, tidak ada salahnya untuk dilakukan, bukan? Nah, bagi kamu yang tertarik untuk mempraktikkannya juga, berikut cara puasa mutih sesuai tradisi Jawa, ya!
Meluruskan niat
Puasa mutih adalah sebuah tradisi berpuasa yang dilakukan oleh para calon pengantin Jawa menjelang pernikahan, dengan pantangan memakan makanan selain yang berwarna putih. Di dalam tradisi masyarakat Jawa, puasa tidak hanya diniatkan untuk sekedar menahan diri dari makanan dan minuman tertentu, namun juga menahan dari godaan hawa nafsu.
Banyak orang Jawa melaksanakan ritual ini untuk mempersiapkan diri menjadi lebih baik lagi sebelum melangsungkan komitmen seumur hidup bersama dengan orang yang dicintai. Agar tidak salah niat, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya filosofi dibalik puasa mutih ini.
Berikut ini adalah niat untuk puasa mutih yang boleh diucapkan secara verbal maupun dalam hati. Niat puasa mutih dalam Bahasa Jawa: “Niat ingsun puasa mutih kerno Allah Ta'ala," jika diartikan: "Saya niat puasa mutih karena Allah Ta'ala.”
Melakukan sahur dan berbuka sama seperti pada saat bulan Ramadhan
Pada umumnya, tata cara puasa mutih sama seperti puasa pada saat bulan Ramadhan. Kita bangun pagi sebelum waktu subuh (sekitar jam 04.30 dinihari) untuk melakukan sahur dan berbuka pada saat maghrib tiba (sekitar jam 6 sore).
Jika selama Ramadhan kita diperbolehkan sahur dan berbuka dengan segala jenis makanan yang ada, kali ini puasa mutih memiliki aturan yang lebih ketat yaitu hanya mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu saja.
Tidak diperbolehkan memakan apapun selain nasi putih dan air putih
Hal selanjutnya yang berkaitan dengan cara puasa mutih sebelum menikah adalah tidak mengonsumsi makanan apapun selain nasi putih dan minuman apapun selain air putih. Keduanya juga tidak boleh mengandung zat-zat lain seperti gula, garam, dan zat adiktif lainnya.
Secara medis, puasa mutih juga sangat bagus untuk kesehatan kedua mempelai karena dapat menambah energi. Hal ini karena kamu nantinya akan mengkonsumsi asupan yang tinggi karbohidrat yang dapat memperlancar proses metabolisme tubuh dengan waktu yang cepat. Tentunya manfaat seperti ini akan berguna untuk kamu yang membutuhkan banyak energi untuk mempersiapkan acara besar untuk keluarga dan banyak tamu undangan.
Tidak direkomendasikan puasa mutih dalam jangka waktu lama
Bagi kamu yang ingin mengikuti tradisi setempat namun tetap dalam rambu-rambu medis, maka kamu bisa mempraktikkan cara puasa mutih 1 hari saja. Pasalnya, melaksanakan puasa mutih secara berkepanjangan akan menimbulkan resiko penyakit seperti diabetes dan yang lainnya.
Melakukan Shalat Hajat
Banyak berdzikir
Nah, itu tadi cara puasa mutih untuk pengantin berdasarkan tradisi Jawa. Selain puasa mutih, kamu dan pasangan juga bisa membaca ulasan mengenai 7 Tips Menghadapi Godaan Sebelum Menikah. Dengan begitu, kamu dan pasangan semakin lebih mantap dan siap dalam mengarungi rumah tangga selamanya.
Satu hal lagi, saat berpuasa disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan karena proses puasa mutih ini cukup berat dijalankan. Selamat mencoba!