Pasangan selebriti Al Gazhali dan Alyssa Daguise telah menikah pada hari Senin, 16 Juni 2025 lalu. Kabar bahagia ini sukses mencuri perhatian banyak orang. Selain karena visual keduanya tampak memukau selama acara, berbagai detail yang ada pada pernikahan mereka juga tampak unik dan memanjakan mata. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kue pernikahannya.
Jika biasanya kue pernikahan identik dengan desain bertingkat yang tinggi dan megah, pilihan berbeda diambil oleh Al dan Alyssa. Pada momen spesial mereka, kue pernikahan tampil dalam bentuk datar dan lebar dengan satu tingkat saja. Ternyata, kue kreasi Ivoire Cake ini mengusung konsep kue pernikahan khas Italia yang simpel namun elegan. Tak hanya itu saja, pasangan pengantin juga tampak melakukan prosesi menaburi gula halus di permukannya.
Nah, untuk mengetahui tradisi ini lebih lanjut dan mengenal lebih banyak kue dari berbagai belahan dunia, kita simak yuk penjelasan selengkapnya!
Wedding cake ala Italia
Kue pernikahan dalam bahasa Italia biasanya disebut la torta nuziale. Di Italia, tradisi kue pernikahan memiliki ciri khas yang unik dan sarat makna. Berbeda dengan kue bertingkat tinggi yang umum ditemui di pernikahan bergaya Amerika atau Inggris, kue pernikahan ala Italia cenderung mengusung tampilan yang lebih sederhana, elegan, dan menonjolkan cita rasa sebagai elemen utama.
Umumnya kue ini tidak bertingkat tinggi, melainkan berbentuk bulat lebar alias horizontal cake atau persegi panjang pipih. Biasanya kue disajikan di bagian akhir acara didampingi oleh prosecco atau spumante. Sering kali, kue pernikahan dipotong langsung oleh pasangan pengantin di hadapan para tamu sebagai simbol dimulainya kehidupan baru bersama dalam ikatan pernikahan.
Mengenal kue millefoglie
Jenis Italian cake yang digunakan pada pernikahan Al dan Alyssa adalah kue millefoglie. Millefoglie adalah kue khas Italia yang terdiri dari lapisan-lapisan tipis puff pastry yang renyah, diselingi krim lembut seperti krim chantilly, pastry cream, atau custard, dan biasanya dihiasi dengan buah segar seperti stroberi atau raspberry di bagian atasnya.
Nama millefoglie berarti “seribu lapisan”, menggambarkan struktur kue yang berlapis-lapis dan ringan. Dalam tradisi pernikahan Italia, millefoglie menjadi pilihan populer karena rasa manisnya yang tidak berlebihan, tampilannya yang elegan namun sederhana, serta maknanya yang mendalam, yakni melambangkan kehidupan rumah tangga yang terdiri dari banyak lapisan pengalaman, suka dan duka, yang membentuk sebuah kebersamaan yang utuh.
Sesi sprinkle the cake
Sesi sprinkle the cake adalah momen interaktif dan simbolis dalam pernikahan di mana para tamu terdekat, seperti sahabat, keluarga, atau anak-anak, diundang untuk menaburkan topping seperti sprinkles warna-warni, cokelat parut, kelopak bunga edible, atau gula bubuk ke atas kue pernikahan atau kue kecil yang sudah disiapkan. Tradisi modern ini melambangkan kebersamaan, harapan manis, dan kontribusi orang-orang terkasih dalam perjalanan cinta pengantin.
Selain menjadi simbol bahwa pernikahan adalah sebuah perjalanan yang dibangun bersama, sesi ini juga menghadirkan suasana santai dan hangat serta menciptakan momen yang sangat fotogenik. Biasanya prosesi ini diiringi dengan musik ceria. Sesi sprinkle bisa menjadi bagian dari acara pemotongan kue atau sesi mingle party yang akan memberikan kesan personal, playful, dan penuh makna dalam keseluruhan pesta pernikahan.
Wedding cake lain dari berbagai belahan dunia
Ternyata jika selama ini kita melihat kue pernikahan terbuat dari kue chiffon biasa, ada berbagai jenis kue yang berbeda dari seluruh dunia. Jika kamu penasaran, berikut ini beberapa jenis dan bentuknya.
1. Fruitcake, Inggris
Di Inggris, kue pernikahan tradisional yang paling umum adalah fruitcake. Kue ini memiliki tekstur yang padat dan kaya akan isi seperti kismis, ceri, kulit jeruk, kacang, dan biasanya direndam dalam brandy atau rum agar tahan lama. Lapisan luarnya dibungkus marzipan dan fondant putih untuk memberi kesan formal dan elegan.
Mereka memiliki tradisi, yaitu pasangan pengantin akan menyimpan lapisan teratas atau top tier kue ini untuk digunakan kembali saat baptisan anak pertama atau ulang tahun pernikahan pertama. Karena ketahanannya yang bisa mencapai berbulan-bulan hingga setahun, kue ini dianggap sebagai simbol kesetiaan, kemakmuran, dan keberlangsungan rumah tangga.
2. Croquembouche, Perancis
Di Prancis, kue pernikahan tradisional adalah croquembouche, sebuah menara berbentuk kerucut yang tersusun dari profiteroles (kue sus berisi krim) yang direkatkan dengan karamel. Kue ini biasanya dihiasi dengan benang-benang gula yang menyerupai jaring emas, bunga segar, atau pita.
Tradisinya berasal dari abad ke-18 dan kue ini melambangkan kemewahan, kebahagiaan, dan kekayaan, serta dirancang untuk menjadi sajian yang bisa dibagi dengan semua tamu. Biasanya, pasangan akan memotong atau memecahkan croquembouche bersama-sama sebagai simbol memulai kehidupan bersama dengan rasa manis.
3. Fake cake, Jepang
Di Jepang, kue pernikahan tradisional biasanya bukan kue asli, melainkan kue tiruan yang sangat cantik dan realistis. Pasangan hanya akan “memotong” bagian kecil yang telah disiapkan khusus agar terlihat seperti sungguhan. Sementara itu, hidangan penutup untuk tamu disajikan dalam bentuk lain yang sudah dipotong sebelumnya, seperti mousse atau kue sponge mini.
Hal ini mencerminkan nilai Jepang dalam hal estetika, efisiensi, dan keharmonisan. Tradisi ini juga mempertegas bahwa penampilan luar akan lebih penting daripada jumlah atau ukuran dalam budaya pernikahan Jepang.
4. Baumkuchen, Jerman
Baumkuchen, yang artinya kue pohon, merupakan kue pernikahan tradisional di Jerman. Kue ini dibuat dengan melapiskan adonan tipis-tipis hingga menyerupai lingkaran dalam pohon ketika dipotong. Setiap lapisan melambangkan tahapan kehidupan bersama yang penuh kesabaran dan ketekunan. Kue ini terkenal sulit dibuat, tapi hasilnya sangat elegan dan penuh makna, mencerminkan perjalanan cinta yang tidak instan tapi kuat dan berlapis-lapis.
5. Pastel de tres leches, Meksiko
Kue pernikahan khas Meksiko adalah pastel de tres leches, kue sponge lembut yang direndam dalam tiga jenis susu, yaitu susu kental manis, susu evaporasi, dan krim kental. Teksturnya yang basah dan kaya rasa membuatnya disukai banyak orang. Kue ini melambangkan kelembutan cinta dan kelimpahan rezeki. Dalam budaya pernikahan Meksiko yang penuh dengan tarian dan musik, kue ini disajikan sebagai penutup pesta dengan penuh kehangatan dan suka cita.
6. Tiered white wedding cake, Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, kue pernikahan bertingkat (tiered cake) yang dilapisi fondant atau buttercream putih adalah simbol utama dari pernikahan modern. Kue ini pula yang mungkin sering kita jumpai di pernikahan internasional. Warna putih melambangkan kemurnian, awal baru, dan keanggunan. Tradisinya, pasangan akan memotong kue bersama-sama dan menyuapi satu sama lain sebagai simbol saling memberi dan menerima dalam kehidupan berumah tangga. Kue ini bisa dirancang sangat tinggi dan artistik hingga menjadi pusat perhatian dan bagian dari dekorasi di acara pesta.
7. Leche flan cake, Filipina
Leche flan cake sering disajikan di pernikahan-pernikahan di Filipina. Kue ini terdiri dari perpaduan sponge cake dan lapisan flan yang merupakan puding telur dan karamel di atasnya. Kue ini mencerminkan kelembutan hati dan manisnya hubungan keluarga. Biasanya kue disajikan dalam porsi besar untuk dibagi kepada seluruh keluarga besar karena budaya Filipina sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan ikatan keluarga yang erat.
Adanya tren baru dalam wedding cake yang dipilih oleh para artis akan membuat semakin banyak pilihan kue yang mungkin selama ini belum pernah tersentuh. Jika kamu akan menggelar pernikahan, beberapa pilihan kue selain kue konvensional biasanya bisa mulai kamu lirik juga.
Cover | Cake: Ivoire Cake Design | Foto via Instagram/alyssadaguise