Your Smart Wedding Platform

Planners Bocorkan 12 Kesalahan Klasik Para Tamu Undangan Pernikahan yang Harus Kamu Hindari

06 Oct 2025 | By Afifah Lania Wedding Market | 20
etika tamu undangan di pesta pernikahan

Hadir di sebuah pesta pernikahan seharusnya menjadi momen penuh sukacita – bukan malah ajang untuk melakukan kesalahan sampai membuat suasana canggung. Faktanya, menurut para wedding planner, ada sederet ”blunder klasik” yang hampir semua tamu undangan lakukan, entah disadari atau tidak.

Sebagai tamu, tentu kita ingin meninggalkan kesan baik, bukan? Karena itulah penting untuk memahami etika dasar ketika menghadiri sebuah pernikahan. Di sini, WeddingMarket akan merangkum 12 kesalahan paling umum yang sering dilakukan tamu undangan, lengkap dengan cara mengantisipasinya.

Jadi, jika kamu ingin tampil sebagai tamu yang sopan, elegan, dan benar-benar dihargai oleh pengantin, pastikan kamu membaca sampai tuntas.

1. Membawa Kado Ukuran Besar

Foto: pexels/Pixabay

Memang memberi hadiah menjadi salah satu bentuk perhatian kepada pasangan pengantin. Namun, membawa kado berukuran besar langsung ke lokasi pernikahan seringkali justru menimbulkan kerepotan.

Wedding planner mengingatkan, hadiah fisik sah-sah saja diberikan sewaktu acara pernikahan selama ukurannya masih praktis untuk dibawa pulang. Tidak lebih besar dari kotak sepatu atau tas kertas kecil. Jika lebih dari itu, sebaiknya dikirimkan terlebih dahulu ke alamat pengantin atau berikan saat acara selesai.

Pasangan pengantin biasanya membuat wedding registry bukan tanpa alasan. Dengan mengikutinya, kamu bukan hanya mempermudah mereka, tetapi juga memastikan hadiahmu benar-benar bermanfaat.

2. Memberi Pertanyaan Mendadak ke Pengantin

Menjelang hari pernikahan, tidak jarang tamu undangan justru melontarkan pertanyaan-pertanyaan mendadak yang sebenarnya sudah tertera di undangan. Pertanyaan boleh tidak membawa pendamping, apakah acara ramah anak, hingga detail kecil seperti jam mulai atau lokasi parkir. Sekilas terdengar wajar, tetapi bagi pengantin yang sedang disibukkan dengan banyak persiapan, pertanyaan semacam ini bisa menjadi beban tambahan yang bisa membuat semakin stres.

Untuk menghindarinya, calon pengantin perlu memastikan bahwa semua informasi penting telah tercantum di dalam undangan. Jika memungkinkan, buat juga bagian FAQ sederhana di dalam undangan digital. Selain itu, menunjuk orang terdekat sebagai kontak informasi bisa memudahkan kamu.

3. Menunda Memberikan Konfirmasi RSVP

Fotografi: KT Marry

Beberapa pasangan sangat memerlukan konfirmasi kedatangan dari para tamu undangan untuk kelancaran acara mereka. Namun, salah satu kesalahan klasik tamu undangan adalah menunda memberi konfirmasi kehadiran.

Padahal, kartu undangan biasanya sudah dilengkapi dengan tanggal batas konfirmasi yang sengaja ditetapkan agar pasangan bisa menyusun rencana secara matang. Mulai dari jumlah kursi, catering, hingga detail kecil seperti souvenir, semua sangat bergantung pada jumlah tamu yang pasti hadir.

Kamu bisa bayangkan bagaimana jika banyak undangan telat memberi respons, pengantin dan wedding planner akan kesulitan memastikan jumlah tamu. Bahkan, tak jarang mereka terpaksa menghubungi tamu satu per satu untuk meminta kepastian. 

Salah satu hal yang mengganggu dan menambah stres calon pengantin menjelang hari besar. Lebih buruk lagi, ada tamu yang tidak mengirim RSVP sama sekali, lalu tiba-tiba muncul di pernikahan. Atau sebaliknya, sudah mengonfirmasi kehadiran tetapi mendadak tidak datang.

Keduanya sama-sama dianggap kurang sopan, karena mengacaukan hitungan logistik pasangan pengantin. Sebagai antisipasi, calon pengantin bisa mengirimkan reminder melalui pesan pribadi atau memanfaatkan grup keluarga atau teman. Jika memungkinkan, bisa mendelegasikan orang terdekat untuk membantu follow-up tamu yang belum merespons agar beban komunikasi tidak sepenuhnya ditanggung calon pengantin.

4. Memberi Pidato Tanpa Diminta

Momen pidato dalam sebuah pernikahan selalu menjadi bagian istimewa karena biasanya sudah diatur dengan baik. Namun, tak jarang ada tamu secara tiba-tiba merasa terdorong untuk ikut bicara tanpa diminta, lalu langsung meraih mikrofon di tengah acara.

Sekilas mungkin dianggap spontan, tetapi kenyataannya hal ini bisa merusak alur acara. Pengantin perlu mengatur daftar pembicara sejak awal dan menyampaikannya dengan jelas kepada wedding organizer. Selain itu, sediakan momen alternatif bagi tamu yang ingin menyampaikan doa atau pesan, melalui buku ucapan, videobooth, atau cara unik lain yang bisa dibaca pasangan setelah acara selesai.

5. Mengeluarkan Kamera Sendiri

Foto: pexels/Asad Photo Maldives

Kesalahan umum lainnya adalah tamu undangan sibuk mengabadikan momen dengan ponsel atau kamera pribadi, padahal pasangan sudah mengeluarkan biaya besar untuk menyewa fotografer atau videografer profesional.

Tindakan ini tidak hanya mengganggu konsentrasi tamu lain karena lebih fokus pada layar, tetapi juga bisa merusak hasil dokumentasi resmi ketika pemandangan indah tergantikan deretan tangan yang mengangkat ponsel.

Sebagai calon pengantin, bisa memberi arahan halus, misalnya mencantumkan catatan singkat di undangan atau booklet acara bahwa prosesi tertentu bersifat ”unplugged ceremony” sehingga tamu diharapkan menyimpan ponsel mereka. Pembawa acara atau wedding organizer juga bisa mengingatkan kembali menjelang antara inti seperti prosesi ijab, pemberkatan, first dance, atau momen pidato. 

6. Datang Terlambat ke Acara

Orang-orang yang suka terlambat datang ke acara saat menjadi tamu akan selalu mengganggu. Apalagi pernikahan, seseorang yang terlambat masuk ke ruang acara akan mengganggu kekhidmatan momen sakral. Bahkan, bagi sebagian pasangan, hal ini bisa meninggalkan kesan kurang sopan.

Calon pengantin dapat menekankan pentingnya untuk hadir lebih awal dengan membuat catatan di undangan. Selain itu, bisa bekerja sama dengan wedding organizer untuk menutup akses masuk setelah prosesi utama dimulai. Pengantin juga bisa menyiapkan area tunggu bagi tamu yang datang sedikit terlambat agar tidak langsung masuk dan mengacaukan jalannya acara.

7. Salah Kostum di Hari Pernikahan

Fotografi: Anggara Mahendra

Aturan paling mendasar saat menghadiri pesta pernikahan adalah menghormati pengantin melalui pilihan busana. Itu berarti, hindari mengenakan putih dalam bentuk apapun, karena warna tersebut secara tradisional hanya diperuntukkan bagi mempelai wanita.

Bahkan, jika gaun atau kemeja putihmu dipadukan dengan motif, lebih baik memilih alternatif lain demi menjaga momen sakral tetap menjadi milik pengantin. Selain itu, kode busana yang tertera di undangan bukanlah sekadar formalitas.

Saat ini banyak pasangan bahkan melampirkan referensi gaya atau mood board di situs pernikahan mereka untuk memudahkan tamu menyesuaikan pakaian. Dan, tidak kalah penting, hindari outfit terlalu terbuka, mencolok, atau berpotensi mencuri perhatian.

8. Datang Terlalu Awal

Jika datang terlambat ke upacara pernikahan bisa dianggap kurang sopan, hadir terlalu cepat ke resepsi ternyata juga akan menjadi masalah. Saat itu biasanya pasangan masih melakukan sesi foto pribadi, sementara tim dekorasi dan catering sedang merapikan ruangan untuk menciptakan momen ”grand reveal” indah.

Kehadiran tamu sebelum waktunya berpotensi membuat staf bekerja tidak nyaman, bahkan merusak kejutan yang sudah disiapkan.

9. Mengubah Tempat Duduk Sesuka Hati

Dekorasi: Trinity Artwork

Percaya atau tidak, salah satu kebiasaan yang sering bikin pengantin dan panitia acara sampai sakit kepala adalah tamu suka tidak merasa puas dengan kursi mereka. Lalu, diam-diam memindahkan kartu nama, menukar tempat duduk, bahkan menambah kursi sendiri.

Calon pengantin pasti sudah menghabiskan banyak waktu untuk menyusun seating plan, dengan mempertimbangkan hubungan pertemanan, dinamika keluarga, bahkan alur pelayanan catering dan tata ruang venue.

Mengubah kursi seenaknya bisa menimbulkan masalah, mulai dari terganggunya flow pelayanan hingga suasana meja menjadi tidak sesuai harapan pengantin. Sama halnya dengan dekorasi, jangan sekali-kali menggeser vas, bunga, lilin, atau properti lain hanya karena menurut kamu menghalangi pandangan.

10. Terlalu Cepat Posting di Media Sosial

Di era digital seperti sekarang, refleks pertama banyak orang setelah menghadiri sebuah acara spesial adalah buru-buru membagikan foto di Instagram, Facebook, atau TikTok. Namun, dalam konteks pernikahan, hal ini bisa menjadi kesalahan besar. 

Tidak sedikit pengantin merasa kecewa karena momen bahagianya lebih dulu diumumkan oleh tamu di media sosial. Agar hal ini tidak terjadi, calon pengantin bisa mengingatkan ke seluruh tamu melalui pembawa acara untuk tidak mengunggah apapun sebelum ia sendiri.

Sebagai tamu, bisa menanyakan langsung atau perhatikan jika ada tanda khusus, seperti wedding hashtag resmi atau pengumuman dari pembawa acara aturan berbagi foto.

11. Memberi Pendapat Tanpa Diminta

Foto via: Trinity Artwork

Sikap yang paling sering membuat pengantin tidak nyaman adalah ketika tamu memberikan komentar atau masukan tanpa diminta, baik saat bicara berlangsung maupun setelahnya. Mereka memberikan komentar pada makanan, dekorasi, atau beranda-andai seakan paling tahu semuanya.

Ingat, pernikahan adalah hasil pilihan personal penuh pertimbangan. Jika memang tidak ada hal positif untuk dikatakan, lebih baik diam dan menikmati momen pernikahan. Sebagai calon pengantin, jika mendapatkan komentar buruk, cukup abaikan dan fokus pada hal-hal bahagia lain di pernikahan. Pasti banyak!

12. Membawa Drama ke Pernikahan

Tidak ada yang lebih merusak suasana pernikahan selain tamu undangan dengan konflik pribadi atau drama tidak jelas masuk ke dalam acara. Perselisihan keluarga, komentar pedas soal hubungan masa lalu pengantin, pertanyaan sensitif tentang biaya pesta, hingga candaan yang kelewat batas. 

Pernikahan bukan arena untuk melampiaskan dendam lama atau ajang gosip. Idealnya, tamu undangan mampu menahan diri dan menjaga sikap demi menghormati pasangan yang merayakan hari penting mereka.

Pada akhirnya, pernikahan adalah momen sekali seumur hidup – penuh cinta, kebahagiaan, dan kenangan abadi. Sayangnya, kesalahan kecil dari tamu undangan bisa saja mengganggu jalannya acara jika tidak diantisipasi dengan baik.


Cover | Fotografi: KT Marry


Artikel Terkait



Artikel Terbaru