Jika tidak mengenakan pakaian tradisional, baju pernikahan pengantin perempuan umumnya berbentuk gaun putih dengan bentuk yang indah. Namun, kadang-kadang bentuk yang cantik saja masih terasa kurang maksimal, perlu ada sesuatu yang ditambahkan untuk membuat baju pernikahan ini semakin memesona dan tidak biasa. Apalagi, mempertimbangkan bahwa pengantin yang mengenakan akan menjadi pusat perhatian selama seharian. Jadi, bajunya pun harus outstanding.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menambahkan aksen pada baju pernikahanmu supaya tidak terlihat polosan. Beberapa aksen berikut ini mungkin bisa kamu pertimbangkan. Kamu juga bisa memilih yang paling sesuai dengan tema. Apa saja? Simak sampai habis, ya!
Aksen pada baju pernikahan
Mulai dari payet yang akan memberikan kesan mewah hingga embroidery yang elegan, beberapa aksen ini akan membuat baju pernikahanmu naik kelas.
1. Aksen payet dan manik-manik
Menambahkan payet dan manik-manik pada gaun pengantin merupakan cara klasik untuk memberikan sentuhan mewah sekaligus berkilau. Payet bisa diaplikasikan di area tertentu, seperti bagian dada, lengan, atau ujung rok agar gaun tidak terlihat berlebihan dan tetap menarik. Aksen ini sangat cocok untuk pesta pernikahan yang digelar saat malam karena akan memantulkan cahaya lampu dan memberi efek glamor. Jika kamu menyukai kesan elegan yang tidak terlalu menyolok, manik-manik kecil berwarna senada dengan kain dasar bisa dipilih untuk memberikan kilau halus yang tetap menonjolkan detail gaun.
2. Aksen renda atau lace detailing
Renda atau lace adalah aksen yang banyak digunakan dalam baju pengantin karena mampu memberikan nuansa romantis dan feminin. Renda bisa diaplikasikan di seluruh bagian gaun atau hanya di area tertentu, misalnya bagian lengan, neckline, atau ekor gaun. Selain itu, renda juga bisa dipadukan dengan bahan transparan seperti tulle atau organza untuk menciptakan kesan seksi, tapi anggun. Motif renda yang bervariasi, mulai dari floral klasik hingga geometris akan membuat gaun terlihat kaya tekstur dan tidak polos.
3. Aksen bordir
Bordir atau sulaman pada gaun pengantin memberikan nuansa artistik dan personal. Bordir bisa berbentuk motif bunga, daun, atau bahkan simbol-simbol khusus yang memiliki makna bagi pasangan. Teknik ini bisa dibuat menggunakan benang polos untuk tampilan sederhana atau benang berkilau dengan tambahan mutiara kecil agar lebih mewah. Bordir juga bisa dijadikan highlight di area tertentu, seperti pinggang untuk memberi efek ramping atau di ujung rok untuk menciptakan detail yang elegan saat melangkah.
4. Aksen 3D applique
Applique 3D berupa bunga atau bentuk-bentuk dekoratif lain yang dijahit menempel di atas kain adalah tren modern yang membuat gaun terlihat lebih hidup. Aksen ini menciptakan dimensi dan tekstur yang membuat gaun jauh dari kesan polos. Misalnya, bunga-bunga 3D dari organza atau tulle yang dijahit pada rok akan memberikan kesan dramatis dan artistik. Selain itu, applique juga bisa dipadukan dengan payet atau mutiara kecil sehingga detail 3D terlihat semakin kaya.
5. Aksen ruffle atau layer
Ruffle atau lipitan kain berlapis-lapis dapat memberikan volume sekaligus detail menarik pada gaun pengantin. Biasanya aksen ini diletakkan di bagian rok untuk menciptakan efek bervolume seperti gaun princess atau di bagian lengan untuk memberi kesan playful. Ruffle juga bisa digunakan secara minimalis, misalnya hanya pada bagian bahu atau ekor gaun sehingga gaun tetap terlihat elegan tanpa kehilangan sentuhan manis. Dengan ruffle, gaun yang polos akan langsung berubah menjadi lebih dinamis dan tidak monoton.
6. Aksen belt atau ikat pinggang dekoratif
Menambahkan belt atau ikat pinggang dengan detail khusus seperti pita satin, hiasan kristal, atau bordir dapat menjadi aksen sederhana yang efektif. Aksen ini berfungsi ganda, yaitu untuk memperindah gaun dan membantu menonjolkan lekuk pinggang yang membuat siluet tubuh terlihat lebih proporsional. Belt dengan detail mewah bisa membuat gaun polos terlihat jauh lebih menawan, sementara belt minimalis memberi sentuhan modern dan chic.
7. Aksen tulle transparan
Kain tulle transparan sering digunakan untuk menciptakan detail halus yang dramatis pada gaun pengantin. Misalnya, bagian dada atau punggung dengan tulle tipis dihiasi payet kecil akan menimbulkan kesan “second skin” yang elegan. Aksen tulle juga dapat digunakan pada lengan panjang untuk memberikan kesan ringan atau dibuat bertingkat pada rok agar terlihat lebih bervolume. Dengan tambahan ini, gaun polos akan terlihat lebih modern tanpa harus menambahkan banyak hiasan.
8. Aksen permata dan kristal
Jika ingin tampilan mewah, kristal dan permata kecil dapat dijadikan aksen pada gaun pengantin. Biasanya aksen ini disusun menyerupai pola tertentu, seperti garis pada pinggang, pola bunga pada dada, atau taburan bintang pada rok. Kristal akan memberikan kilauan yang berbeda dari payet karena terlihat lebih berkelas dan mahal. Gaun yang tadinya polos akan langsung tampak seperti haute couture dengan tambahan detail ini.
9. Aksen cape atau overskirt
Untuk pengantin yang ingin tampil unik, cape yang merupakan kain tambahan yang menutupi bahu hingga punggung atau overskirt yaitu rok tambahan yang bisa dilepas bisa dijadikan aksen. Cape dapat dibuat dari kain tulle dengan bordir halus untuk memberi kesan megah seperti ratu. Sedangkan overskirt bisa dikenakan pengantin untuk tampil dengan gaun besar saat prosesi, lalu melepasnya agar lebih nyaman saat resepsi. Aksen ini membuat gaun sederhana terlihat lebih dramatis tanpa mengubah desain utama.
10. Aksen warna kontras atau ombre
Tidak semua gaun pengantin harus putih polos. Aksen warna bisa ditambahkan untuk memberikan sentuhan unik. Warna pastel seperti blush pink, biru muda, atau champagne dapat dijadikan gradasi halus pada rok atau detail renda. Sementara itu, aksen warna kontras seperti hitam atau emas pada ikat pinggang atau bordir dapat menciptakan kesan modern dan berani. Warna-warna ini menjadikan gaun lebih memorable dibandingkan gaun putih polos biasa.
11. Aksen drapery
Aksen drapery adalah teknik melipat dan menjatuhkan kain secara artistik sehingga menciptakan efek jatuh alami yang anggun dan bertekstur. Drapery biasanya dibuat dari bahan lembut seperti chiffon, satin, atau silk yang mudah dibentuk mengikuti lekuk tubuh. Aksen ini bisa diaplikasikan di berbagai bagian gaun, seperti pada bahu untuk memberi kesan asimetris modern, di pinggang untuk menonjolkan lekuk tubuh, atau pada rok untuk menghasilkan efek flowy yang romantis.
Tips memilih aksen sesuai tema pernikahan
Pemilihan aksen pada baju pernikahan sebaiknya disesuaikan dengan tema pernikahan sehingga penampilan akan lebih harmonis dengan suasana pernikahan secara keseluruhan. Berikut ini beberapa tipsnya.
1. Sesuaikan dengan nuansa utama tema
Langkah pertama dalam memilih aksen adalah memahami nuansa utama dari tema pernikahan. Misalnya, jika tema pernikahanmu adalah klasik dan elegan, aksen renda, payet halus, atau bordir dengan motif tradisional akan lebih cocok karena memberikan kesan timeless. Sebaliknya, jika tema pernikahanmu bohemian, aksen seperti ruffle atau applique bunga 3D akan menambah kesan bebas, romantis, dan tidak terlalu formal. Dengan menyesuaikan aksen dengan nuansa besar tema, gaun akan tampak lebih harmonis dengan keseluruhan atmosfer acara.
2. Pertimbangkan palet warna pernikahan
Palet warna yang dipilih untuk dekorasi, undangan, hingga bunga sebaiknya menjadi inspirasi dalam menentukan aksen gaun. Misalnya, untuk tema rustic dengan palet warna earthy seperti cokelat, hijau zaitun, dan beige, aksen bordir bunga dengan benang emas atau cokelat akan terlihat lebih menyatu. Untuk tema glamor dengan palet emas dan silver, aksen kristal atau payet metalik bisa menjadi pilihan yang tepat. Hal ini penting karena gaun pengantin akan menjadi pusat perhatian sehingga aksen yang serasi dengan palet warna akan membuat keseluruhan tampilan terlihat lebih menyatu.
3. Pilih berdasarkan waktu dan tempat acara
Waktu dan lokasi pernikahan juga berpengaruh besar dalam pemilihan aksen. Untuk pesta malam dengan lampu yang berkilau, aksen berkilau seperti payet, kristal, atau permata akan tampak hidup dan outstanding. Sementara itu, jika pernikahan digelar di siang hari atau outdoor seperti di pantai atau taman, aksen ringan seperti tulle transparan, renda tipis, atau bunga applique akan lebih sesuai karena memberi kesan segar dan tidak berlebihan. Dengan menyesuaikan aksen dengan situasi, gaun akan tampak indah tanpa terkesan berlebihan atau salah tempat.
4. Pertimbangkan formalitas acara
Setiap tema pernikahan memiliki tingkat formalitas yang berbeda. Untuk tema ballroom atau royal wedding yang sangat formal, aksen mewah seperti cape panjang, ekor bertingkat, atau taburan kristal akan memberikan kesan megah. Sebaliknya, untuk intimate wedding dengan nuansa kasual seperti garden party atau rustic, aksen sederhana seperti pita satin, ikat pinggang dekoratif, atau ruffle minimalis akan lebih cocok. Pemilihan aksen yang sesuai tingkat formalitas membuat gaun tidak terlihat “out of place” dan tetap sejalan dengan suasana acara.
5. Hubungkan dengan dekorasi dan elemen pendukung
Aksen pada gaun juga bisa mengambil inspirasi dari detail dekorasi pernikahan. Jika dekorasi menggunakan bunga mawar putih, gaun dengan applique bunga mawar atau bordir motif floral bisa menciptakan kesinambungan visual. Jika tema dekorasi penuh dengan unsur vintage seperti chandelier dan ornamen klasik, renda atau bordir motif tertentu akan menjadi pilihan yang selaras. Dengan cara ini, gaun pengantin bisa menjadi salah satu bagian dari keseluruhan konsep acara.
6. Pertimbangkan kepribadian
Tema pernikahan biasanya mencerminkan kepribadian pasangan sehingga aksen gaun pun harus menonjolkan sisi personal. Jika pengantin memiliki kepribadian sederhana dan elegan, aksen minimalis seperti belt dekoratif atau tulle halus di bagian bahu sudah cukup. Namun, jika pengantin menyukai hal-hal unik dan artistik, aksen berani seperti warna ombre, cape dramatis, atau ruffle berlapis bisa dipilih. Dengan begitu, gaun akan benar-benar mencerminkan tema pernikahan dan karakter pengantin sekaligus.
7. Sesuaikan dengan siluet gaun
Siluet gaun juga harus dipertimbangkan agar aksen yang dipilih benar-benar mendukung penampilan. Untuk gaun siluet mermaid, aksen bordir atau payet yang mengikuti lekuk tubuh akan menonjolkan bentuk tubuh dengan elegan. Sementara itu, gaun siluet ball gown lebih cocok dengan aksen ruffle, applique besar, atau ekor panjang untuk menyeimbangkan volumenya. Jika tidak disesuaikan, aksen bisa terlihat “tumpang tindih” dengan desain gaun dan justru membuat tampilannya terlalu ramai.
8. Fokus pada aksen utama
Meskipun banyak pilihan aksen yang indah, penting untuk fokus hanya pada satu atau dua detail agar gaun tidak tampak berlebihan. Misalnya, jika sudah memilih aksen kristal berkilau di bagian dada, maka hindari penggunaan ruffle besar di bagian rok. Jika ingin menggunakan renda sebagai detail utama, cukup kombinasikan dengan belt dekoratif kecil untuk menambah variasi. Aksen gaun pun akan terlihat tetap elegan dan harmonis dengan tema pernikahan.
Supaya tidak terlalu polos, gaun pernikahanmu bisa dibuat naik kelas dengan beberapa aksen tersebut. Namun, pastikan bahwa pemilihan aksen sudah pas, ya. Jangan sampai berlebihan juga. Nah, jika saat ini kamu sedang mencari gaun pernikahan yang cantik dan nyaman, kamu bisa melihat rekomendasi vendornya di sini.
Cover | Foto: pexels/Melike B