Kabar duka tengah menyelimuti Kerajaan Inggris. Pada Kamis (8/9) pukul 18.32 waktu setempat, sang pemegang tampuk kekuasaan tertinggi di Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II dikabarkan telah meninggal dunia pada usia 96 tahun. Sebelumnya, kondisi kesehatan Ratu Elizabeth II terpantau memang sudah menurun dan kian memburuk hingga akhirnya Istana Buckingham mengeluarkan kabar duka kepergiannya.
Ratu Elizabeth menjadi ratu monarki konstitusional yang telah memimpin kerajaan Inggris selama 70 tahun lebih, sekaligus menjadi raja terlama sepanjang sejarah Kerajaan Inggris. Meskipun demikian, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui fakta-fakta tentang Queen Elizabeth II ini. Terutama terkait perjalanan kisah cintanya dengan mendiang Pangeran Philip. Ingin tahu fakta apa saja? Berikut WeddingMarket telah merangkumnya untukmu!
1. Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip masih merupakan saudara jauh
Ratu Elizabeth II menikahi Pangeran Philip pada saat dirinya berusia 21 tahun dengan persiapan selama 4 bulan saja. Namun ternyata, keduanya sudah saling mengenal sejak lama bahkan ketika sang putri masih berusia delapan tahun.
Menurut catatan dalam situs resmi Keluarga Kerajaan Inggris—The Royal Family—Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip pertama kali bertemu di tahun 1934, pada momen perayaan pesta pernikahan Putri Marina (Princess Marina of Greece and Denmark) dan Pangeran George (Duke of Kent). Pada saat itu usia sang putri masih delapan tahun.
Takdir mempertemukan keduanya kembali di Royal Naval College, Dartmouth pada tahun 1939. Saat itu sang putri sudah berusia 13 tahun. Keduanya secara diam-diam saling bertukar surat. Sang putri kala itu sudah jatuh cinta dengan sosok Pangeran Philip muda yang ternyata masih memiliki darah keturunan bangsawan Kerajaan Yunani. Dengan kata lain, keduanya masih merupakan saudara jauh.
2. Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip sempat tidak direstui
Dilansir dari TIME, saat awal pertemuannya itu, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip muda memiliki kehidupan yang sangat bertolak belakang. Dimana, Putri Elizabeth hidup di lingkungan kerajaan yang berbalut dengan kemewahan, sementara Pangeran Philip hidup sangat sederhana. Walaupun memiliki darah bangsawan, Pangeran Philip muda tidak dibesarkan di lingkungan istana, bahkan ia sempat bekerja menjadi buruh cuci piring demi menyambung hidup.
Awalnya Raja George VI, ayah putri Elizabeth, tidak menyetujui hubungan mereka. Sebab Raja George VI menginginkan sang putri untuk menikah dengan bangsawan Inggris, sementara Philip berasal dari Yunani. Selain itu, kepribadian Philip yang keras dan agak kasar juga turut menjadi pertimbangannya.
Pada tahun 1946, Philip muda menyampaikan keinginannya kepada Raja George VI yang merupakan ayah dari putri Elizabeth, untuk menikahi sang putri. Meski sempat tak merestui, ia pun akhirnya setuju dengan beberapa persyaratan lamaran tersebut harus dirahasiakan hingga Putri Elizabeth berusia 21 tahun. Kedua pasangan tersebut pun setuju, mereka akhirnya resmi bertunangan pada 9 Juli 1947 dan pesta pernikahan diselenggarakan empat bulan kemudian.
3. Desainer gaun pengantin Ratu Elizabeth dipilih oleh sang ibu
Fakta lainnya yang tak banyak orang tahu bahwa ternyata desainer gaun pernikahan Putri Elizabeth dipilihkan langsung oleh sang ibu, Ratu Elizabeth I. Sir Norman Hartnell yang merupakan desainer kerajaan sejak tahun 1938, ditunjuk oleh Ratu Elizabeth I pada saat itu untuk membuatkan gaun pengantin untuk sang putri.
4. Gaun pernikahan Ratu Elizabeth dibayar dengan kupon ransum
Dikarenakan pada tahun 1947 saat itu Kerajaan Inggris masih belum sepenuhnya pulih pasca Perang Dunia ke-2, rakyat mengirim kupon ransum kepada kerajaan untuk membantu membayar biaya pembuatan gaun pengantin mewah untuk Putri Elizabeth tersebut. Namun, hal tersebut dinyatakan ilegal dan akhirnya kupon ransum tersebut dikembalikan. Akhirnya, pemerintah memberikan 200 kupon tambahan kepada Ratu untuk mendapatkan gaun pengantin nan indah berhiaskan kristal permata dan mutiara tersebut.
5. Gaun pengantin Ratu Elizabeth menjadi simbol sebuah harapan
Gaun pengantin Ratu Elizabeth menampilkan desain yang mewah. Gaun pengantin berlengan panjang tersebut terbuat dari bahan kain satin duchesse dengan garis leher berbentuk heart-shaped, bentuk pinggang berujung V, dan rok berpanel. Terlebih lagi, gaun mewah tersebut berhiaskan train tulle sepanjang 15 kaki, dengan hiasan kristal-kristal dan 10.000 butir mutiara.
Tahukah kamu? Ternyata, gaun pengantin mewah tersebut terinspirasi dari lukisan terkenal Botticelli Primavera yang dibuat pada tahun 1480, seperti yang terlihat melalui motif bunga lili bintang dan bunga jeruk. Gaun pengantin Ratu Elizabeth ini merepresentasikan harapan dan kelahiran kembali bagi penduduk Inggris yang sedang berusaha pulih pasca perang. Sebagai pelengkap, sandal bertumit satin duchesse berwarna putih gading dengan gesper perak dan mutiara digunakan untuk menyempurnakan tampilan Ratu Elizabeth.
6. Cincin pernikahan Ratu Elizabeth mengandung unsur ikatan keluarga
Fakta lainnya yang jarang diketahui, tentang cincin pernikahan Ratu Elizabeth. Ternyata cincin tunangan berlian dan cincin kawin emas tersebut memiliki nilai sentimental yang signifikan. Cincin pertunangan itu terbuat dari bahan platinum dan berliannya berasal dari tiara milik ibu Pangeran Philip, Putri Alice dari Battenberg.
Sementara itu, cincin kawin yang memiliki model lebih sederhana dibuat dari bongkahan emas Welsh yang dihadiahkan kepada The Queen Mother. Hal ini pun menjadi suatu tradisi berkelanjutan yang dilakukan oleh para generasi bangsawan yang baru menikah dalam beberapa dekade belakangan, seperti Putri Anne, Putri Diana, Kate Middleton serta Meghan Markle.
Sementara itu, tradisi umum lainnya yang diikuti oleh pria dalam keluarga kerajaan Inggris yakni pihak pria tidak memakai cincin kawin. Pangeran Philip turut mengambil bagiannya dengan tidak pernah memakai cincin kawin. Begitupun Pangeran William, serta Jack Brooksbank, suami dari Putri Eugenie.
7. Tiara yang digunakan Ratu Elizabeth patah di pagi hari pernikahannya
Pada pernikahannya Ratu Elizabeth memilih untuk mengenakan Tiara Queen Mary Fringe, sebuah hadiah yang dipinjam dari ibunya. Namun, pada pagi hari saat ia bersiap-siap di istana Buckingham, ada bagian dari tiara tersebut patah ketika dipasangkan di atas kepalanya. Untung saja, jeweler kerajaan siap sedia memperbaikinya pada saat itu. Meskipun berhasil diperbaiki, pada beberapa foto ruang bekas patahan tersebut masih tetap terlihat pada bagian tengah tiara dan berlian di sebelah kanan. Ternyata, seorang ratu sekalipun tak luput dari kondisi darurat di hari pernikahannya, ya!
8. Perhiasan pusaka yang akan dikenakan Ratu Elizabeth ketinggalan
Satu lagi kecerobohan yang terjadi di hari pernikahan Ratu Elizabeth, perhiasan yang dihadiahkan dari sang ayah tertinggal di Istana St. James, tempat tinggal utamanya pada saat itu. Raja George menghadiahkan satu set kalung mutiara antik yang dulunya milik Ratu Anne dan Ratu Caroline sebagai hadiah pernikahan.
Saat bersiap-siap, Ratu Elizabeth baru menyadari bahwa dia meninggalkan perhiasan pusaka tersebut. Untung saja, sekretaris pribadi Ratu Elizabeth sempat membawakannya tepat waktu sehingga sang Ratu bisa menggunakan kalung mutiara pusaka tersebut di foto pernikahannya.
9. Ratu Elizabeth mempunyai 8 orang bridesmaids
Di hari pernikahannya, Ratu Elizabeth berkamuflase diantara para bridesmaids yang mengenakan gaun pengantin. Dia didukung oleh 8 orang bridesmaids, antara lain: saudaranya, Princess Margaret, Princess Alexandra of Kent, Lady Caroline Montagu-Douglas-Scott, Lady Mary Cambridge, Pamela Mountbatten, Margaret Elphinstone dan Diana Bowes-Lyon. Sementara itu, best man dari pihak mempelai pria yakni David Mountbatten, the Marquess of Milford Haven.
10. Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip tidak tidur sekamar
Di tahun 1949, setelah pindah ke Clarence House, Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip tidur terpisah di kamarnya masing-masing. Namun, ada semacam connecting room yang menghubungkan ruangan tidur Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip. Lady Pamela Mountbatten, sepupunya, melalui thelist.com menerangkan tujuan dibuat pola ruangan seperti itu adalah demi kenyamanan Ratu dan Pangeran masing-masing.
11. Pangeran Philip tidak bergelar raja hingga akhir hayat
Meski sudah resmi menikahi seorang Ratu Kerajaan Inggris, Pangeran Philip tidak dianugerahi gelar raja. Ia masih tetap menyandang gelar lamanya, The Duke of Edinburgh. Setelah empat tahun kemudian, barulah gelar pangeran dinobatkan kepada Pangeran Philip. Akan tetapi, selama hidupnya ia tidak pernah merasakan gelar raja sama sekali.
12. Tidak pernah tampil bergandengan tangan di depan publik
Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip masih memegang teguh nilai-nilai yang diterapkan dalam peraturan kerajaan. Meski sudah hidup bersama selama puluhan tahun. Tak sekalipun royal couple ini pernah menampakkan diri saling bergandengan tangan di depan umum.
Itu dia 12 fakta royal wedding Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip yang jarang diketahui. Meski merupakan kaum bangsawan, pernikahan keduanya menyimpan banyak cerita. Ternyata, di balik kesan wibawa yang ditampilkan royal couple ini sebagai pemimpin monarki konstitusional, perjalanan cinta keduanya sangat menarik, ya dears! Kini, sang ratu telah bersatu kembali dengan pangerannya di keabadian, selamat jalan The Queen!