Kamu memiliki darah Arab atau memiliki pasangan yang berasal dari negara Timur Tengah? Hendak menikah dalam waktu dekat? Nah, mungkin ini saatnya kamu mulai mencari referensi gaun pengantin khas Timur Tengah yang hijab-friendly (dapat dipadukan dengan hijab). Biasanya, pernikahan di negara-negara Timur Tengah merupakan hasil perpaduan antara budaya, agama, dan tradisi setempat.
Ada banyak etika khusus yang harus diikuti kedua mempelai demi lancarnya acara pernikahan. Kebanyakan negara-negara Timur Tengah memiliki aturan yang sama dalam berpakaian, yaitu tidak boleh mengenakan celana pendek, gaun pendek, dan rok pendek. Sebagai inspirasi, berikut referensi gaun pengantin hijab mewah yang berasal dari negara-negara Timur Tengah!
1. Pakistan
Gaun pengantin Pakistan disebut dengan gaun walima/shadi/nikah. Biasanya, pengantin wanita Pakistan memakai Shalwar Kameez, yaitu setelan longgar yang terdiri dari atasan (kameez) dan bawahan (salwars). Namun, ini bisa disesuaikan dengan berbagai gaya, desain, dan warna yang diinginkan.
Selain itu, ciri khas lain budaya tradisional Pakistan adalah adanya dupatta. Dupatta berfungsi sebagai aksesoris penampilan, yang biasanya dililitkan di leher atau digantungkan di bahu. Jika kamu pernah melihat wanita-wanita India dengan selendang panjangnya, nah seperti itulah gambaran umumnya. Namun, karena kamu berhijab, kamu bisa menggunakannya di sekitar kepalamu sebagai kerudung. Biasanya, dupatta dihiasi oleh bordir khas Pakistan dari Kamdani dan Gota.
Pakaian tradisional Pakistan mewakilkan budaya setempat yang berasal dari daerah Punjab, Sindh, Pashtun, Kashmir, dan Balochistan. Umumnya, gaun pengantinnya berwarna merah, emas, atau ungu. Untuk bahan, biasanya kainnya terbuat dari kain kasa, sutra, atau katun.
2. Turki
Dalam tradisi Turki, mempelai wanita umumnya berdandan dengan maksimal. Pernikahan dengan budaya Turki sangat identik dengan sepatu hak tinggi, banyak riasan, gaun panjang menyeret lantai, dan juga penggunaan perhiasan. Apalagi, acaranya biasanya akan dirayakan hingga malam hari dengan diiringi tarian dan upacara makan malam.
Aksesoris mempelai wanita biasanya berupa henna pengantin yang diukirkan di telapak tangan hingga kaki dengan gambar yang indah. Di Indonesia, gambar tangan untuk pengantin seperti ini lebih dikenal dengan inai atau pacar. Acara henna ini dilakukan tiga hari sebelum pernikahan, yang akan dibantu dengan pihak keluarga wanita. Selain itu, wanita Turki juga memakai kalung, mahkota, dan juga manik-manik yang cukup detail.
Umumnya, gaun pengantin khas Turki berwarna merah atau ungu yang terbuat dari bahan beludru. Di bagian dada dan rok biasanya terdapat bordiran dan payet berwarna emas yang menonjol, dengan bentuk bunga dan ukiran khas Turki. Uniknya, sulaman atau bordiran yang terlihat rumit ini ternyata merupakan buatan tangan, bukan mesin. Mungkin inilah yang membuat gaun pengantin khas Turki terkesan lebih spesial dan personal.
3. Saudi Arabia
Kerajaan Arab Saudi memiliki 13 provinsi yang mana memiliki perbedaan dalam hal gaya busana yang dikenakan, termasuk pula untuk gaun pernikahan. Secara umum, dalam pernikahan tradisi Saudi Arabia, mempelai wanita identik dengan jubah panjang yang disebut dengan abaya dan jilbab, sedangkan mempelai pria mengenakan jubah putih panjang yang disebut dengan dishdasha.
Abaya merupakan busana khas Timur Tengah, dengan potongan kain lebih lebar yang tidak membentuk lekuk tubuh. Umumnya, abaya sengaja dibuat dengan warna gelap seperti hitam, abu-abu, biru tua, atau hijau tua. Ukuran abaya sangat panjang hingga menyentuh lantai, dengan menutupi seluruh bagian tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.
Namun, abaya hanya sebagian kecil dari ciri busana masyarakat Arab Saudi, dimana setiap wilayah juga memiliki kekhasan tersendiri. Tak melulu menggunakan warna hitam dan putih. Pakaian tradisional pengantin di beberapa wilayah Arab Saudi juga colorful dengan perpaduan berbagai macam hiasan dan detail yang khas.
Biasanya, wanita Arab juga mengenakan cadar yang disebut niqab atau burqa, namun ini bukanlah hal wajib dan dapat disesuaikan dengan kepribadianmu. Dari segi aksesoris gaun pengantin, budaya Saudi Arabia identik dengan motif tradisional, payet, dan sulaman dari benang metalik.
4. Mesir
Dalam tradisi pernikahan Mesir pada umumnya, pengantin wanita memakai dua warna utama, yaitu emas dan putih. Beberapa pengantin juga ada yang hanya memilih satu warna utama, emas seluruhnya atau putih seluruhnya. Warna emas di sini bisa diwakilkan dengan perhiasan yang dipakai, bordiran yang menghiasi gaunnya, atau bahkan warna gaun itu sendiri. Gaun pengantin khas Mesir biasanya selalu panjang hingga menyeret lantai (model train) dan terbuat dari bahan linen.
Untuk aksesoris pengantin wanita Mesir, sangat identik dengan mahkota/tiara emas dan juga bordiran emas. Hal ini karena orang Mesir beranggapan bahwa istri adalah sosok yang terhormat dan perlu dimuliakan, sehingga beginilah cara mereka merayakannya. Di samping itu, mereka beranggapan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan harus dirayakan secara besar-besaran sehingga tak heran jika mereka mengundang seluruh orang yang dikenalnya.
5. Maroko
Jika negara Mesir identik dengan warna putih dan emas, lain halnya dengan Maroko yang memiliki warna khas hijau beludru dan emas pada gaun pengantin wanita. Gaun ini disebut dengan takchita (gaun tradisional Maroko) dengan model seperti kaftan. Sama seperti gaun pengantin negara Timur Tengah lainnya, gaun Maroko juga dipenuhi dengan bordiran emas, pernak-pernik gemerlap, dan juga tak lupa sabuk emas yang menghiasi pinggang si mempelai wanita.
Sama seperti tradisi negara-negara Timur Tengah lainnya, beberapa hari sebelum acara pernikahan, si mempelai wanita juga akan merayakan penatoan tangan dan kaki (henna night). Tradisi seperti ini diyakini akan membawa keberuntungan oleh sebagian besar masyarakat Maroko.
Umumnya, gaun pengantin tradisional khas Maroko terbuat dari kombinasi bahan sutra dan satin, dengan potongan lebar. Bagian atas gaun disebut dengan tahtiya, sedangkan bagian bawahnya disebut dengan fouqia. Karena potongannya lebar dan tidak membentuk lekuk tubuh, gaun dengan model seperti ini cocok untuk semua tipe tubuh, mulai dari yang big size hingga yang minimalis size.
6. Palestina
Gaun pegantin hijab mewah khas Timur Tengah lainnya adalah berasal dari Palestina. Pengantin Wanita akan mengenakan gaun tradisional yang disebut dengan Thobe. Bagian unik dari gaun ini adalah sulaman tangan warna warni dengan corak khas Palestina berupa garis memanjang yang biasa dikenal dengan Tatreez.
Banyak rakyat Palestina yang lihai dalam menggambar pola sehingga mereka menuangkannya dalam pakaian adat mereka sebagai seni. Gaun yang memiliki nilai seni tinggi ini diyakini telah dikenakan oleh banyak pengantin wanita Palestina selama berabad-abad lamanya.
Berdasarkan sejarah, gaun thobe ini pertama kali mulai dikenal di awal abad ke-19 dimana rakyat Palestina mulai menyukai kain bordiran yang merupakan hasil sulaman dari benang wol warna-warni. Adapun warna, yang paling penting adalah warna Kanaan, diambil dari kata 'Kanaggi' yang berarti berwarna ungu atau merah tua, yang diproduksi oleh orang Kanaan asli.
Sebagai aksesoris, pengantin wanita akan mengenakan hiasan kepala tradisional yang disebut al-suffeh yang dilapisi dengan koin emas di sekeliling kepala. Aksesoris seperti ini biasanya difungsikan sebagai hijab untuk wanita muslim di Palestina.
Nah, itu tadi 6 gaun pengantin khas Timur Tengah sebagai bahan inspirasimu. Ingin menjelajah dengan pilihan yang lebih banyak lagi? Atau ingin request gaun pengantin dengan tema atau budaya tertentu? Tenang, kamu bisa konsultasikan kebutuhanmu dengan para desainer gaun pengantin yang berafiliasi di WeddingMarket. Cek sekarang, ya!