Your Smart Wedding Platform

Memberi Kado Pernikahan atau Uang Sumbangan? Pertimbangkan Ini Dulu!

26 May 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 71
Foto: pexels/Olga Lazurenko

Selain outfit, biasanya ada sebuah hal lain yang akan mulai kamu pikirkan saat menerima undangan pernikahan dari seseorang, apalagi ketika hari pernikahan semakin mendekat. Kamu mungkin akan mulai memikirkan apakah akan memberikan kado atau uang sumbangan saja saat datang ke resepsi. Kedua hal ini adalah sesuatu yang lumrah diberikan bersama dengan ucapan selamat bagi pengantin. Namun, kadang kita mungkin bimbang mana yang lebih cocok untuk dibawa.

Baik kado maupun uang sumbangan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika kamu masih bingung, berikut ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan. Setelah mengetahuinya, kamu mungkin akan lebih mudah untuk memutuskan mana yang paling cocok untuk kamu siapkan. Simak sampai habis, ya!

Kelebihan memberikan kado

Foto: Pexels/Kateryna Babaieva

1. Lebih berkesan dan personal

Kado fisik akan menjadi kenangan jangka panjang jika terus dipakai oleh pengantin. Misalnya, jika kamu memberikan pengantin sebuah bingkai foto yang cantik atau satu set peralatan makan, barang tersebut bisa terus digunakan dan menjadi pengingat akan momen istimewa ketika mereka menikah dan siapa yang memberikannya. 

2. Menunjukkan bahwa kamu perhatian dengan pengantin

Berbeda dengan memberi uang yang lebih praktis, memilih kado menunjukkan bahwa kamu meluangkan waktu dan tenaga untuk memikirkan apa yang cocok, bermanfaat, dan sesuai selera pasangan pengantin. Hal ini menciptakan kesan bahwa kamu sungguh-sungguh peduli. Bahkan, jika kadonya sederhana, usaha dalam memilih dan membungkus kado bisa memberikan kesan yang hangat dan tulus.

3. Bisa disesuaikan dengan tema dan hobi pasangan

Kado dapat disesuaikan agar sesuai dengan tema pernikahan, gaya hidup, atau hobi pasangan. Misalnya, jika pasangan suka traveling, kamu bisa memberi travel kit atau koper. Jika mereka pecinta kopi, kamu bisa memberi alat seduh kopi manual yang belum sempat dibeli. Selain bermanfaat, kado ini juga memberikan kesan bahwa kamu mengenal dan memahami ketertarikan atau selera mereka.

4. Bisa lebih kreatif dan unik

Kado tidak harus mahal. Hadiah buatan tangan (handmade gift) seperti lukisan, scrapbook, bordiran nama pasangan, atau lilin aromaterapi buatan sendiri bisa bernilai emosional. Hadiah semacam ini sulit digantikan oleh uang. Kadang-kadang, sentuhan personal ini yang membuat hadiah jadi lebih istimewa dan membekas di hati pasangan.

5. Tidak perlu bingung mengenai nominal

Berbeda dengan uang yang kadang bisa memunculkan asumsi atau tekanan sosial seperti “cukup nggak ya nominalnya?”, kado tidak secara langsung mencerminkan nilai uangnya. Orang cenderung lebih fokus pada makna dan bentuk kadonya daripada menebak-nebak berapa uang yang dihabiskan untuk membeli atau membuatnya.

Kekurangan memberikan kado

Foto: Pexels/Yan Krukau

1. Bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan atau selera pengantin

Salah satu risiko terbesar dari memberi kado adalah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengantin. Mungkin kado tersebut tidak sesuai dengan selera pasangan atau bahkan mereka sudah punya barang serupa. Misalnya, memberi set alat makan padahal mereka sudah punya dua set atau memberi dekorasi rumah yang tidak cocok dengan selera desain interior rumah mereka.

2. Susah dibawa

Selain bagi tamu sendiri, pengantin juga akan kesulitan untuk memindahkan kado yang diterima apalagi jika berukuran besar. Hal ini menjadi semakin merepotkan jika acara digelar di gedung atau tempat sewa yang tidak menerima penitipan barang dalam jangka waktu yang lama. Pasangan pengantin mungkin harus mengangkut puluhan kotak dan tas berisi kado dengan kendaraan tambahan.

3. Kemungkinan barang tidak terpakai

Jika kado yang diberikan ternyata tidak dibutuhkan atau tidak cocok, kemungkinan besar kado tersebut akan disimpan begitu saja, diberikan kepada orang lain, atau bahkan pada akhirnya dibuang. Pemberian tersebut menjadi kurang bermakna dan mubazir. Dalam beberapa kasus, kado dari tamu malah dijual kembali karena tidak dibutuhkan.

4. Kemungkinan kado yang diberikan sama dengan kado dari tamu lain

Tanpa adanya sistem daftar hadiah (gift registry) seperti yang biasanya diterapkan di luar negeri, risiko terjadinya beberapa kado yang sama akan sangat besar. Misalnya, beberapa tamu memberi set alat makan atau rice cooker. Akhirnya, pasangan pengantin harus memilih salah satu untuk disimpan dan memikirkan harus diapakan sisanya.

5. Semakin bingung memilih barang

Tidak semua orang pandai dalam memilih kado. Tamu yang bingung akan merasa cemas atau bahkan kehabisan waktu karena harus memikirkan apa yang cocok untuk diberikan. Proses memilih kado akan menjadi beban tersendiri, apalagi jika tamu tidak terlalu dekat dengan pasangan.

Kelebihan memberikan uang sumbangan

Foto: Freepik

1. Lebih praktis dan tidak repot

Saat kamu memutuskan untuk memberikan uang, artinya kamu tidak memerlukan waktu untuk memilih barang, membungkus, atau membawa barang ke lokasi acara. Jika kamu sibuk atau tidak ingin ribet, memberikan uang akan sangat cocok. Cukup siapkan amplop dan isinya, tulis nama, dan serahkan saat kondangan. Praktis!

2. Bisa digunakan pengantin untuk berbagai macam pembayaran 

Uang adalah hadiah yang paling serba guna. Pasangan pengantin dapat memanfaatkan pemberian tersebut untuk berbagai keperluan, seperti melunasi sisa biaya pernikahan, membeli perlengkapan rumah tangga, menabung untuk masa depan, atau bahkan membiayai bulan madu. Uang bisa  dikelola sesuai kebutuhan mereka.

3. Menghindari risiko salah pilih

Kadang kita tidak tahu selera atau kebutuhan pasangan. Dengan memberi uang, kamu tidak perlu khawatir apakah hadiahmu terlalu biasa, tidak sesuai, atau sama dengan tamu lain. Memberi uang adalah cara aman jika kamu tidak begitu mengenal pengantin secara personal.

4. Membantu finansial pasangan baru

Biaya pernikahan biasanya relatif besar. Memberikan uang bisa menjadi bentuk dukungan finansial untuk meringankan beban pasangan jika mereka membiayai sendiri acara pernikahannya.

Kekurangan memberikan uang sumbangan

Foto: Freepik

1. Kurang personal

Meskipun beberapa orang lebih suka menerima kado dalam bentuk "mentah", memberikan uang untuk acara pernikahan kurang kesan rasa yang personal. Amplop tidak menyampaikan cerita, kenangan, atau usaha dari si pemberi yang lebih menyentuh.

2. Terkesan kaku dan transaksional

Beberapa orang menganggap memberi uang bisa membuat hubungan antar tamu dan pengantin terasa berjarak atau terlalu formal, seperti transaksi, bukan perhatian tulus. Apalagi jika nominalnya dianggap terlalu kecil, justru bisa menimbulkan salah paham.

3. Bingung berapa jumlah yang layak untuk diberikan

Salah satu risiko besar dari memberi uang adalah adanya standar tidak tertulis soal jumlah yang “layak”. Banyak orang merasa takut apakah uang yang mereka beri cukup, terlalu sedikit, atau justru berlebihan. Hal ini bisa menimbulkan stres atau membuat tamu merasa malu jika tidak mampu memberi nominal tertentu.

4. Tidak terlalu diingat

Pengantin tentu akan berterima kasih dengan sumbangan yang diberikan. Namun, berbeda dengan kado yang bisa digunakan dalam waktu yang lama, uang biasanya hanya lewat sesaat. Pengantin mungkin tidak akan ingat siapa memberi berapa, kecuali jika mereka mencatat semuanya secara detail. Hadiah uang cenderung tidak membekas dalam memori, kecuali jumlahnya sangat besar.

Kapan sebaiknya memberikan kado

Foto: freepik

Kamu bisa memberikan kado berupa barang jika berada dalam beberapa kondisi berikut ini:

1. Jika kamu sangat dekat dengan pengantin

Jika kamu adalah sahabat dekat, saudara, atau rekan kerja yang punya hubungan personal yang akrab, memberikan kado bisa jadi lebih berkesan dan bermakna daripada memberikan amplop berisi uang.

2. Jika kamu tahu apa yang dibutuhkan oleh pengantin

Meskipun belum populer di Indonesia, mungkin beberapa pasangan membuat wishlist kado atau pernah menyampaikan apa yang mereka butuhkan. Jika demikian, memberi kado adalah opsi ideal karena kamu bisa memberi sesuatu yang mereka memang inginkan.

3. Jika kamu ingin menonjolkan sentuhan personal

Kamu bisa mencurahkan perhatian, kreativitas, dan usaha melalui kado yang diberikan. Saat melihat hasilnya dan tamu merasa senang menerimanya, kamu pun akan ikut bahagia.

4. Jika acara berkonsep intim

Untuk pernikahan dengan konsep destination wedding atau pesta kecil yang sangat personal, kado yang unik bisa lebih cocok dan spesial dibanding uang. Misalnya, untuk pasangan yang menikah di Bali, kamu bisa memberikan mereka album foto perjalanan yang kamu buat sendiri.

Kapan sebaiknya memberikan uang 

Foto: freepik

Memberikan uang merupakan hal yang lazim, tapi jika masih ragu-ragu kamu bisa memberikannya dalam kondisi berikut ini:

1. Jika kamu tidak terlalu dekat dengan pengantin

Jika kamu hanya mengenal mereka secara umum, misalnya teman kantor, rekan bisnis, atau kenalan jauh, uang lebih netral dan tidak berisiko. Amplop uang adalah bentuk kehadiran dan praktis tanpa terkesan terlalu personal atau berlebihan.

2. Jika kamu tidak tahu apa yang mereka butuhkan

Memberi kado bisa berisiko mubazir jika kamu tidak tahu preferensi atau kebutuhan mereka. Uang akan lebih fleksibel dan bisa digunakan oleh pengantin sesuai prioritas kebutuhan mereka, bisa untuk membayar sisa tagihan pernikahan, biaya bulan madu, atau kebutuhan rumah tangga.

3. Jika tidak sempat mencari atau memberi kado

Waktu yang mepet atau jadwal padat biasanya akan membuat kita tidak sempat memilih kado dengan baik. Memberikan uang adalah solusi yang cepat, praktis, dan tetap sopan.

4. Jika pernikahan berlokasi jauh

Jika kamu datang ke pernikahan yang lokasinya jauh, membawa kado akan cukup merepotkan apalagi jika ukurannya cukup besar. Memberikan uang jauh lebih ringan dan tidak menambah beban perjalanan.

5. Jika kamu tahu pengantin membiayai pernikahan sendiri

Dalam banyak pernikahan, pasangan menanggung sendiri biaya pernikahan mereka. Memberi uang bisa menjadi bentuk dukungan finansial yang akan sangat membantu pasangan muda yang baru memulai hidup bersama.

6. Ketika diundang secara online dan tidak bisa hadir secara fisik

Jika kamu tidak hadir secara langsung, misalnya hanya via live streaming atau hanya menerima undangan online, memberikan uang sumbangan melalui transfer adalah pilihan paling mungkin dan sopan.

Tips memberikan kado

Foto: pexels/Olga Lazurenko

Agar lebih maksimal dalam memberikan kado maupun uang sumbangan, coba dulu beberapa tips berikut ini:

1. Pilih kado yang berguna, tapi tidak terlalu spesifik

Barang-barang seperti set alat makan, teko listrik, handuk couple, atau rice cooker lebih universal dan pasti terpakai. Hindari barang yang terlalu personal, misalnya baju, sepatu, kosmetik kecuali kamu benar-benar tahu selera mereka.

2. Periksa apakah mereka memiliki wishlist tertentu

Walaupun tidak ada wedding registry di Indonesia, ada pasangan yang menuliskan wishlist mereka. Cek apakah ada untuk bisa memberikan kado yang lebih tepat guna.

3. Tambahkan kartu ucapan

Kado itu sendiri sebenarnya sudah memberikan kesan yang dekat dan personal. Namun, kamu bisa menambahkan kartu ucapan pribadi yang berisi doa atau pesan-pesan tulus untuk pasangan. 

4. Jangan memberi barang bekas atau yang tidak layak

Walaupun bermaksud menghemat, jangan berikan barang bekas atau stok lama, kecuali memang barang antik bernilai tinggi dan layak untuk kado.

Tips memberikan uang pernikahan

Foto: Freepik

1. Sesuaikan jumlah dengan kedekatan dan kemampuan

Tidak ada jumlah wajib dalam memberikan uang sumbangan untuk pengantin. Namun, ada acuan umum yang bisa kamu berikan jika kamu tinggal di kota-kota besar.

  • Rekan kerja atau teman biasa: Rp100.000-Rp300.000
  • Teman dekat: Rp200.000-Rp1.000.000
  • Keluarga dekat: Rp500.000-Rp1.500.000

2. Gunakan amplop yang rapi dan cantik

Jangan langsung memberikan uang dalam bentuk lembaran tanpa amplop. Pilih amplop yang bersih, elegan, dan beri nama atau ucapan di luar amplop.

3. Jika tidak bisa datang, usahakan untuk transfer

Jika kamu tidak bisa hadir secara langsung, kamu bisa transfer ke rekening yang disediakan oleh pengantin. Tambahkan pesan ucapan lewat chat atau kartu ucapan digital agar tetap berkesan.

4. Jangan memberi uang koin atau receh

Usahakan memberi dalam bentuk uang kertas atau transfer digital. Uang receh memberikan kesan yang kurang sopan untuk acara formal seperti pernikahan.

5. Hindari amplop kosong atau lupa menyertakan nama

Walaupun tidak ketahuan, memberikan amplop kosong bukanlah ide yang baik apalagi jika orang yang mengundangmu mengenal cukup dekat. Sebaiknya berikan sumbangan sesuai dengan kemampuan. Jangan lupa menyertakan namamu sebagai tanda kehadiran dan perhatian.

Memberikan kado  atau sumbangan uang juga merupakan cara untuk mengucapkan selamat kepada pasangan pengantin. Kamu bisa memberikan salah satunya setelah mempertimbangkan beberapa hal tersebut.


Cover | Foto: Freepik


Artikel Terkait



Artikel Terbaru