Jika kamu adalah seseorang yang tertarik dengan budaya Korea atau memiliki idola dari negeri gingseng ini, kamu mungkin memperhatikan sesuatu saat idolamu pergi ke pernikahan kerabat atau keluarganya. Yak! Biasanya mereka akan tampak mengenakan pakaian yang cenderung lebih santai daripada pakaian yang biasanya kita kenakan. Bahkan, ada beberapa yang mengenakan sweater dengan beanie atau topi di kepala.
Saat ada foto seperti ini yang rilis, warganet jadi terheran-heran, “Kok bisa ya mereka sesantai itu ke acara sesakral pernikahan?” Ternyata ada beberapa kondisi yang membuat budaya seperti ini umum ditemui di Korea Selatan. Berikut ini adalah beberapa alasan sekaligus dress code tamu di dunia saat menghadiri pernikahan. Simak sampai habis, ya!
Konsep pernikahan di Korea Selatan
Pernikahan di Korea biasanya bersifat formalitas singkat. Banyak yang hanya menggelar acara dengan durasi singkat, yakni sekitar setengah hingga satu jam.Setelah itu, tamu bisa menyantap makan siang atau makan malam buffet sebelum kemudian pulang. Tidak ada acara yang terlalu lama seperti resepsi dengan sesi hiburan, prosesi-prosesi yang panjang, atau foto bersama semua tamu seperti di banyak negara lain.
Tempatnya pun juga bisa berpengaruh. Meski masih ada pasangan yang memilih lokasi seperti rumah, taman, hotel, atau ballroom untuk menikah, kini banyak yang cenderung lebih memilih wedding hall sebagai tempat utama. Wedding hall di Korea didesain seperti pabrik pernikahan, di mana banyak pasangan menikah bergantian dalam satu hari di ruangan yang sama. Karena sifatnya yang massal dan cepat, tamu agak kurang"menjiwai" acara sebagai momen sakral keluarga.
Tamu tentu akan datang dan turut berbahagia dengan pengantin yang menikah. Namun, fokus utama kedatangan para tamu pada acara pernikahan biasanya adalah untuk memberikan amplop berisi uang. Di pintu masuk biasanya ada meja khusus yang digunakan untuk memberikan uang dan menuliskan nama, lalu tamu diberi kupon makan sehingga mereka kurang begitu fokus pada dresscode.
Alasan tamu lebih suka mengenakan pakaian kasual
Selain alasan konsep pernikahan yang singkat dan lebih santai, ada beberapa alasan lain yang membuat para tamu memilih untuk mengenakan pakaian yang lebih kasual.
1. Efisiensi dan kenyamanan
Karena acara cepat dan tamu datang hanya sekitar 1 jam, banyak yang langsung datang sepulang kerja atau dari aktivitas lain, jadi lebih memilih untuk berpakaian santai. Sweater, blouse, dan celana kasual lebih nyaman digunakan untuk acara yang terdiri dari datang, makan, lalu langsung pergi.
2. Orang lain tidak menuntut berpakaian formal
Walaupun mungkin kita melihatnya seperti kurang pas, ternyata budaya ini cukup berbeda dengan di Korea Selatan. Tidak ada tekanan sosial atau sindiran dari tamu lain kalau kita mengenakan pakaian kasual. Hal ini sudah menjadi kebiasaan umum dan tidak dianggap tidak sopan.
3. Gaya hidup masyarakat urban
Hidup cepat dan efisien adalah kunci dalam masyarakat Korea, termasuk saat menghadiri pernikahan. Banyak yang menghadiri pernikahan hanya sebagai bentuk kewajiban sosial, bukan sebagai dukungan emosional dan keterikatan kepada pengantin.
4. Fokus pada pengantin
Acara pernikahan adalah momen di mana pengantin harus terlihat outstanding dan menjadi pemeran utama. Oleh sebab itu, fokus visual pun harus ada pada mereka dan keluarga inti, bukan tamu. Justru jika tamu tampil secara glamor atau berlebihan, ia bisa dianggap mencuri perhatian yang seharusnya diberikan kepada pengantin.
5. Kenyamanan pada cuaca tertentu
Tidak seperti di Indonesia, Korea Selatan merupakan negara yang memiliki 4 musim sehingga pakaian yang dikenakan juga tergantung musim saat itu. Pada musim dingin yang ekstrem, sweater, coat tebal, dan sepatu boots menjadi pilihan yang paling nyaman untuk dikenakan. Gaun atau jas mewah mungkin terasa tidak nyaman atau terlalu merepotkan.
Meskipun mungkin kamu sering melihat beberapa idolamu mengenakan pakaian kasual ke acara pernikahan, hal ini juga bisa berubah disesuaikan dengan acara itu sendiri. Pada pernikahan bergaya modern atau mewah, seperti di hotel bintang lima atau venue outdoor, tamu juga mulai berdandan lebih baik.
Generasi muda Korea yang sering menonton budaya luar, termasuk K-drama sendiri yang mulai mengangkat pernikahan dengan nuansa lebih romantis pun mulai berpakaian lebih stylish saat hadir ke pernikahan.
Dress code pernikahan di beberapa negara dunia
Meskipun Korea Selatan memiliki pakaian yang lebih santai dan di Indonesia lebih formal, ternyata setiap negara memiliki dresscode masing-masing untuk datang ke acara pernikahan, lo. Beberapa negara ini contohnya.
1. Indonesia
Kita mulai dari negara sendiri. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan memukau. Setiap daerah memiliki adat pernikahan sendiri sehingga dresscode-nya pun bervariasi. Umumnya, tamu memakai busana tradisional seperti kebaya dan batik untuk menghormati acara adat.
Namun, di kota besar atau pada pesta resepsi modern di hotel, tamu cenderung memilih busana formal seperti dress dan jas. Pilihan aman lainnya adalah batik karena dianggap bersifat lebih umum dan formal.
2. Jepang
Meskipun memiliki kebudayaan yang mirip dengan Korea Selatan, Jepang ternyata memiliki dress code sendiri untuk acara pernikahannya. Mereka sangat menjunjung nilai kesopanan dan etika. Tamu undangan biasanya mengenakan pakaian yang konservatif dan formal.
Para tamu pria akan memakai setelan gelap karena dianggap sopan dan tidak mencuri perhatian dari pengantin. Sementara, pengantin wanita akan menghindari mengenakan dress putih karena dianggap sebagai warna pengantin atau gaun terbuka.
Ada aturan ketat juga untuk sepatu, yaitu model sepatu tertutup lebih disarankan. Wanita yang belum menikah umumnya mengenakan dress pastel, sedangkan wanita menikah sering memilih warna lebih gelap.
3. Tiongkok
Orang-orang di negara ini akan mengenakan baju formal seperti dress panjang atau cheongsam, sementara pria akan mengenakan jas. Untuk warnanya, mereka biasanya memiliki berbagai simbol penting pada setiap warna.
Dalam tradisi, merah adalah warna kebahagiaan dan keberuntungan sehingga menjadi warna utama dalam pernikahan. Namun, tamu biasanya tidak memakai merah karena itu warna sang pengantin wanita. Putih dan hitam juga dihindari karena berkonotasi duka dan pemakaman. Sementara itu, dresscode modern Tiongkok mirip dengan gaya barat, tetapi dengan sentuhan lokal, seperti cheongsam modern untuk wanita.
4. India
Pernikahan India adalah perayaan besar yang penuh dengan warna dan berlangsung berhari-hari. Setiap hari bisa memiliki dresscode berbeda, tergantung jenis acaranya, apakah mehendi, sangeet, resepsi, dll. Pakaian tradisional seperti sari dan lehenga sangat umum, bahkan bagi tamu non-India. Pria juga mengenakan pakaian etnik seperti sherwani atau kurta. Warna putih dihindari karena berkaitan dengan kematian, sedangkan warna-warna cerah dianggap membawa berkah.
5. Amerika Serikat
Pernikahan di Amerika sangat tergantung pada tema dan lokasi. Informasi mengenai dresscode biasanya dicantumkan di undangan. Gaya busana disesuaikan dengan lokasi, apakah di gereja, pantai, atau taman dan waktu, apakah siang atau malam. Putih mutlak dihindari oleh tamu wanita, karena dianggap tidak sopan mencuri fokus utama dari pengantin wanita.
Ada beberapa dresscode yang biasanya disisipkan dalam undangan, yaitu:
- Black tie: Gaun malam panjang dan tuxedo
- Formal: Dress dan jas
- Casual: Pakaian santai rapi, tergantung venue
6. Paris
Walaupun sering dianggap sebagai negara yang sarat akan fashion, ternyata orang-orang Paris cenderung mengenakan pakaian yang sederhana ketika ke acara pernikahan. Kesederhanaan dan selera tinggi akan lebih dihargai. Tamu akan datang mengenakan pakaian yang fashionable, biasanya tanpa detail berlebihan. Warna-warna netral seperti abu-abu, biru dongker, dan pastel banyak digunakan. Sama dengan banyak negara lainnya, warna putih hanya untuk pengantin.
7. Thailand
Dresscode pada pernikahan Thailand biasanya lebih formal dan sopan. Pernikahan Thailand bisa mencampurkan upacara Buddha dan resepsi modern. Tamu diharapkan berpakaian rapi, sopan, dan tertutup, serta menghindari warna-warna tertentu yang diasosiasikan dengan duka, seperti hitam dan putih. Ada juga yang mengundang dengan pakaian adat Thailand.
Ternyata bukan hanya adat pernikahannya saja, setiap negara juga memiliki dresscode yang berbeda-beda untuk para tamu yang datang. Pakaian santai di Korea Selatan pun ternyata memiliki tradisinya sendiri. Aturan ini umumnya tidak tertulis, namun telah diwariskan dari generasi ke generasi. Tentunya, tetap ada perubahan seiring semakin banyaknya pernikahan modern dan berkonsep lebih umum seperti pernikahan internasional.
Tak perlu bingung menentukan dresscode atau konsep pernikahan impianmu. Temukan inspirasi terbaik dari berbagai budaya hanya di WeddingMarket. Yuk, kunjungi weddingmarket.com dan wujudkan pernikahan yang penuh makna dan gaya sesuai karakter kamu!
Cover | Foto: Pinterest